Anda di halaman 1dari 39

Tomy Syandara Pramana

5/10/12

APPENDICITIS
ANATOMI

Letak apendiks. Appendiks terletak di ujung sakrum kira-kira 2 cm di bawah anterior ileo saekum, bermuara di bagian posterior dan medial dari saekum. Pada pertemuan ketiga taenia yaitu: taenia anterior, medial dan posterior. Secara klinik appendiks terletak pada daerah Mc. Burney yaitu daerah 1/3 tengah garis yang menghubungkan sias kanan dengan pusat. Ukuran dan isi apendiks. Panjang apendiks rata-rata 6 9 cm. Lebar 0,3 5/10/12cm. Isi 0,1 cc, cairan bersifat basa 0,7

5/10/12

APPENDICITIS
FISIOLOGI

Menghasilkan lendir 1-2 ml/hari dialirkan ke sekum Hambatan aliran ini patogesis appendicitis Imunoglobulin sekretoar (IgA) dihasilkan oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yg terdpt di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks. Imunoglobin itu sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi

5/10/12

DEFINISI

Appendicitis merupakan peradangan pada usus buntu/apendiks ( Anonim, Apendisitis, 2007 )

5/10/12

KLASIFIKASI

a. Apendik Akut : jarang ditemui pada anak dibawah 5 tahun dan orang tua diatas 50 tahun. Apendicitis dapat dibagi atas tiga bagian :

1) Apendicitis acut focalik atau segmentalis. 2) Apendicitis acut purulenta diffusa. 3) Apendicitis acut traumatic. b. Appendicitis kronik. Appendicitis kronik dibagi atas dua bagian antara lain :

1) Appendicitis cronik focalis.


5/10/12 2) Appendicitis cronik obliterative.

ETIOLOGI

Infeksi bakteri karena obstruksi akibat:


1.

Hiperplasia dari folikel limfoid Adanya fekalit dalam lumen apendiks keganasan seperti tumor apendiks, karsinoma Adanya benda asing seperti cacing askariasis

2.

3.

4.

Erosi mukosa apendiks karena parasit 5/10/12seperti E. Histilitica.


5.

Manifestasi Klinis

Nyeri daerah umbilikus/peri umbilikus Nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya disertai oleh demam ringan, mual, muntah dan anorexsia. Nyeri tekan di daerah abdomen Nyeri tekan pada saat berkemih Kekakuan pada bagian bawah otot rektus.

5/10/12

NYERI TEKAN ABDOMEN


Kolelitiasis Kolesistitis Koledokolitiasi Kolangitis Hepatitis Hepatitis Tumor hepar Gastritis PUD Pankreatitis Kebocoran AAA Splenomegali Infark/abses lien Ruptur lien

Gastroenteritis Iskemia/Infark Intestinalis

Apendisitis Neprolitiasis

Divertikulitis Kolitis Nefrolitiasis Kehamilan ektopik Torsi ovarium PID

5/10/12

Gambar 1. Titik Mc burney dan variasi posisi Appendix.


5/10/12

Gambar 2. Foto polos abdomen tampak apendikolith (panah).


5/10/12

PATOFISIOLOGI
MUKUS

APPENDIK S

OBSTRUKSI

Sekum

ALIRAN LIMFE

5/10/12

Menurut Mansjoer, 2000: Apendiksitis biasa disebabkan oleh adanya penyumbatan lumen apendiks oleh hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau neoplasma. Feses yang terperangkap dalam lumen apendiks akan menyebabkan obstruksi dan akan mengalami penyerapan air dan terbentuklah fekolit yang akhirnya sebagai kausa sumbatan. Obstruksi yang terjadi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan. Semakin lama mukus semakin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukus. Pada saat ini terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium. Sumbatan menyebabkan nyeri sekitar umbilicus dan epigastrium, nausea, muntah. invasi kuman E Coli dan spesibakteroides dari lumen ke lapisan mukosa, submukosa, lapisan muskularisa, dan akhirnya ke peritoneum parietalis terjadilah peritonitis lokal kanan 5/10/12 bawah.Suhu tubuh mulai naik.Bila sekresi mukus terus

.Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri di area kanan bawah. Keadaan ini yang kemudian disebut dengan apendisitis supuratif akut. Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark diding apendiks yang diikuti dengan gangren. Stadium ini disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh pecah, akan menyebabkan apendisitis perforasi. Bila proses tersebut berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa lokal yang disebut infiltrate apendikularis. Peradangan apendiks tersebut akan menyebabkan abses atau bahkan menghilang. Pada anak-anak karena omentum lebih pendek dan apendiks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. Keadaan demikian ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada gangguan pembuluh darah. Tahapan Peradangan Apendisitis 5/10/12

PENUNJANG

Pemeriksaan fisik lengkap dan tes laboratorium serta radiologi Hitung darah lengkap dilakukan dan akan menunjukkan peningkatan jumlah darah putih, jumlah leokosit mungkin lebih besar dari 10.000/mm3 Pemeriksaan USG bila terjadi infiltrat apendikularis

Pemeriksaan radiologi dan ultra sonografy menunjukkan densitas pada 5/10/12 kuadran bawah/tingkat aliran udara

KOMPLIKASI

Perforasi apendiks dapat berkembang menjadi peritonitis/abses Demam Nyeri tekan abdomen yang berlanjut Malaese Leukositosis semakin jelas

5/10/12

PENATALAKSANAAN

Pembedahan di indikasikan bila diagnostik telah ditegakkan, antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahan dilakukan, analgesik diberikan setelah diagnosis ditegakkan.

Apendiktomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks) dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan perforasi, apendiktomi dapat dilakukan dibawah anastesi umum/spinal dengan insisi abdomen bawah atau dengan 5/10/12 laparoskopi yang merupakan metode

Sebelum operasi

Observasi :

8-12 jam setelah timbulnya keluhan tanda dan seringkali masih belum jelas. Lakukan Tirah baring dan dipuasakan

Intubasi bila perlu Antibiotik

Operasi apendiktomi Pasca operasi


Observasi TTV Posisikan semi fowler Bila peritonitis umum teruskan puasa, hingga fungsi usus kembali normal. Kemudian beri minum 15 ml/jam selama 4-5 jam naikkan menjadi 30 ml/jam.

5/10/12

PENCEGAHAN

Pencegahan pada appendiksitis yaitu dengan menurunkan resiko obstuksi dan peradangan pada lumen appendiks. Pola eliminasi klien harus dikaji,sebab obstruksi oleh fekalit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diet tinggi serat.Perawatan dan pengobatan penyakit cacing juga menimbulkan resiko. Pengenalan yang cepat 5/10/12 terhadap gejala dan tanda

Askep

5/10/12

Pengkajian

Identitas pasien Nama Umur : Nn. M : 36 th

Jenis kelamin : perempuan Status perkawinan : sudah kawin Agama Pendidikan Pekerjaan 5/10/12 : katholik : SMA : ibu rumah Suku bangsa : indonesia

Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri atau rasa tidak enak disekitar titik McBurney disertai anoreksia, mual, dan muntah. RPS : Paisen datang ke RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah disertai muntah, nyeri ulu hati dan panas badan. Pasien menjalani OK dan dirawat di bangsal XX. RPD: kalien penderita gastritis RPK : salah satu keluarga klien 5/10/12 pernah menderita TBC

PENGKAJIAN

Observasi TTV : Suhu : 378 0 C per rectal, N : 114 x/menit, tidak teratur dan kuat,TD : 112/68 mmHg RR : 24 x/menit, pernapasan cheyne stoke dan GCS : 4-5-6 Jumlah leukosit diatas 10.000/mm3
5/10/12

PENUNJANG

USG abdomen menunjukkan proses

Pernapasan (B1)

Tidak ada retraksi dada. Suara napas tambahan ronchi -/-, Whezing -/-, Bentuk dada tidak simetris dan refleks batuk ada, pernapasan thorako- abdominal.

Kardiovasukuler (B2)

Klien agak demam, suhu: 378 0c, S1 S2 tunggal, murmur (-)

Persarafan (B3)

Klien compos mentis, GCS : 4-5-6,pupil isokor, sklera agaak pucat.

Perkemihan Eliminasi uri (B4)

BAK spontan 3-4 x/hari produksi urine + 1000-1500 cc/24 jam

Pencernaan Eliminasi alvi (B5)

Makan 5/10/12 1xsehari, komposisi kurang.terdapat nyeri tekan pada titik Mc Burney, BAB mencret, perut kembung, BU (+)

ANALISA DATA

5/10/12

DATA Ds : Ny.M mengatakan Mual, Muntah Do: q Pemeriksaan fisik a. Nyeri tekan titik MC.Burney b. Perut kembung c. Hasil leukosit meningkat 10.000 Suhu : 378 0 C per rectal, N : 114 x/menit, tidak teratur dan kuat,T : 112/68 mmHg RR : 24 x/menit, pernapasan cheyne stoke dan GCS : 45-6

ETIOLOGI Distensi abdomen Menekan gaster Peningkatan prod HCL Mual,muntah Nutrisi kurang dari kebutuhan

PROBLEM Nutrisi kurang dari kebutuhan

5/10/12

DATA Ds : Ny.M mengatakan Mual, Muntah Do: q Pemeriksaan fisik a.Nyeri tekan titik MC.Burney b. Perut kembung c. Hasil leukosit meningkat 10.000 Suhu : 378 0 C per rectal, N : 114 x/menit, tidak teratur dan kuat,T : 112/68 mmHg RR : 24 x/menit, pernapasan cheyne stoke dan GCS : 45-6

ETIOLOGI Distensi abdomen Menekan gaster Peningkatan prod HCL Mual,muntah Volume cairan kurang dari kebutuhan

PROBLEM Volume cairan kurang dari kebutuhan

5/10/12

DATA Ds : Ny.M mengatakan nyeri di bagian perut bagian kanan bawah Do: q Pemeriksaan fisik a.Nyeri tekan titik MC.Burney b. Perut kembung c. Saat bergerak pasien nampak meringis

ETIOLOGI Peningkatan tekanan intraluminal Oedema, Ulserasi dan invasi bakteri Pada dinding apendiks Gangguan rasa nyaman (nyeri)

PROBLEM Gangguan rasa nyaman (nyeri)

5/10/12

Intervensi 1
HARI/T GL DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL kamis10 1.Nutrisi kurang 1. Berikan perawatan oral teratur 1. Perawatan oral dapat mencegah ketidak dan bau nyamanan karena mulut kering, bibir pecah dari kebutuhan b/d 2. Catat berat badan saat masuk tidak sedap yang dapat menurunkan nafsu makan -mei klien 2012 terjadinya mual dan dan bandingken dengan saat 2. Berat badan merupakan data yang diperlukan perawat untuk mengevaluasi perkembangan terapi muntah. berikutnya nutrisi klien sehingga perawat dapat menyesuaikan Tujuan: 3. Pemeriksaan laboratorium/Hb- terhadap kebutuhan intervensi data yang 3. Nilai laboratorium merupakan Setelah dilakukan diperlukan perawat untuk mengevaluasi keberhasilah Ht-elektrolit-Albumin tindakan keperawatan atau keefektifan intervensi sehingga perawat dapat menentukan intervensi yang sesuai bagi klien 3x24 jam diharapkan 4. Jelaskan tentang perlunya 4. Pendidikan pada klien perlu dilakukan agar klien mampu Klien konsumsi karbohidrat, lemak, mengerti dan paham tentang intervensi yang dilakukan perawat sehingga memenuhi protein, vitamin, mineral dan diharapkan klien dapat bersikap adaptif. kebutuhan nutrisi cairan yang adekuat 5. Ahli gizi dapat menghitung kalori yang dibutuhkan klien menurut aktivitas yang dilakukan klien, harian sesuai 5. Konsultasikan dengan ahli gizi sehingga diharapakan jumlah asupan kalori yang dengan tingkat dikonsumsi klien dapat memenuhi kebutuhan harian, untuk menetapkan kebutuhan tidak kekurangan dan tidak berlebihan. aktivitas dan 6. Kondisi tegang dapat menurunkan nafsu makan kalori harian dan jenis makanan kebutuhan klien, istirahat dapat mengurangi ketegangan klien sehingga dapat membantu klien dalam yang sesuai bagi klien metabolik meningkatkan nafsu makan Kriteria hasil: 6. Anjurkan klien istirahat sebelum 7. Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat menyebabkan distensi lambung yang berakibat -Klien dapat makan ketidaknyamanan bagi klien sehingga nafsu makan menjelaskan 7. Tawarkan Makan sedikit namun klien makin menurun saat makan menyebabkan 8. Asupan cairan berlebih tentang pentingnya sering distensi lambung yang mengakibatkan ketidaknyamanan. nutrisi bagi klien 9. Makanan yang sudah dingin menyebabkan rasa 8. Batasi asupan cairan saat -Bebas dari tanda yang kurang menyenangkan bagi klien sehingga makan menurunkan nafsu makan klien malnutrisi 10. Cairan glukosa IV dapat diberikan apabila pasien -Mempertahankan 9. Sajikan makanan dalam benar-benar tidak mendapatkan asupan per-oral, cairan glukosa IV juga dapat menyediakan kalori bagi keadaan hangat berat badan stabil klien sehingga klien tidak mengalami kekurangan nutrisi yang ekstrim. -Nilai laboratorium 10. Kolaborasi cairan. IV

5/10/12 normal (Hb,

DAFTAR DIAGNOSA
1.

Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan terjadinya mual dan muntah. Volume cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah. Resiko tinggi terhadap infeksi behubungan dengan perforasi pada Apendiks dan tidak adekuatnya pertahanan utama. Nyeri berhubungan dengan invasi bakteri dinding appendiks Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan keadaan nyeri yang mengakibatkan terjadinya penurunan pergerakan akibat nyeri akut.

2.

3.

4.

5.

5/10/12

Intervensi 2
HARI/T GL DIAGNOSA
1.

INTERVENSI

RASIONAL
1.

kamis10- 2.Volume cairan mei 2012 kurang dari

kebutuhan 2. berhubungan dengan mual dan muntah. 3. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 4. jam diharapkan kekurangan volume cairan 5. tidak terjadi Kriteria Hasil: Kelembaban membran mukosa Turgor kulit baik 6. Tanda vital stabil

Awasi tekanan darah dan nadi Lihat membran mukosa, kaji turgor kulit, dan pengisian kapiler Auskultasi bising usus, catat kelancaran flatus, gerakan usus Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan per oral dimulai Berikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir Kolaborasi : Berikan cairan IV dan elektrolit

2.

3.

4.

5.

6.

Mengidentifikasi fluktuasi volume intravaskuler Indikator keadekuatan sirkulasi perifer dan hidrasi seluler. Indikator kembalinya peristaltic, kesiapan untuk pemasukan per oral Menurunkan iritasi gaster/muntah untuk meminimalkan kehilangan cairan. Dehidrasi mengakibatkan bibir dan mulut kering dan pecah-pecah Kolaborasi : Dehidrasi dan dapat terjadi keseimbangan elektrolit

5/10/12

Intervensi 3
HARI/T GL DIAGNOSA
1.

INTERVENSI

RASIONAL
1.

kamis10- 3. Nyeri mei 2012 berhubungan

dengan invasi bakteri dinding 2. appendiks. Setelah dilakukan 3. tindakan 4. keperawatan selama 1x24 jam 5. diharapkan nyeri 6. berkurang atau hilang dengan criteria : Pasien melaporkan nyeri hilang/terkontr ol Tampak rileks, mampu istirahat/tidur dengan tepat Skala nyeri 05/10/12 3

Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, beratnya (skala 0-10) Observasi tanda vital Mempertahankan istirahat dengan posisi semi fowler Dorong ambulasi dini Berikan aktivitas hiburan Kolaborasi : Berikan analgetik

2.

3.

4.

5.

6.

Berguna dalam pengawasan keefektifan obat Perubahan tanda-tanda vital dapat menunjukkan terjadinya peningkatan nyeri Menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi telentang Meningkatkan normalisasi fungsi organ contoh merangsang peristaltikdan kelancaran flatus Fokus perhatian kembali, meningkatkan relaksasi dan kemampuan koping Kolaborasi : Menghilangkan nyeri mempermudah kerjasama dengan intervensi terapi lain contoh ambulasi, batuk

Implementasi 1
HARI/TGL NO. DIAGNOSA kamis10-mei Diagnosa 1 2012 JAM IMPLEMENTASI TTD 07:00 Memberikan perawatan oral teratur Mencatat berat badan saat masuk dan bandingken dengan saat berikutnya Memeriksaan laboratorium/Hb-Htelektrolit-Albumin Menjelaskan tentang perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan yang adekuat Mengkonsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien Menganjurkan klien istirahat sebelum makan Menawarkan Makan sedikit namun sering Membatasi asupan cairan saat

1. 2.

1.

2.

3.

4.

5.

5/10/12

6.

Implementasi 2
HARI/TGL NO. DIAGNOSA kamis10mei 2012 Diagnosa 1 JAM IMPLEMENTASI TTD

07:00

1. 2.

3.

4.

5.

6.

Mengawasi tekanan darah dan nadi Melihat membran mukosa, kaji turgor kulit, dan pengisian kapiler Mengauskultasi bising usus, catat kelancaran flatus, gerakan usus Memberikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan per oral dimulai Memberikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir Mengkolaborasi : Berikan cairan IV dan elektrolit

5/10/12

Implementasi 3
HARI/TGL NO. DIAGNOSA kamis10mei 2012 Diagnosa 1 JAM IMPLEMENTASI TTD

07:00

1.

2. 3.

4. 5. 6.

Mengkaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, beratnya (skala 0-10) Mengobservasi tanda vital Mempertahankan istirahat dengan posisi semi fowler Mendorong ambulasi dini Memberikan aktivitas hiburan Mengkolaborasi : memberikan analgetik

5/10/12

Evaluasi 1
HARI/TGL NO. DIAGNOSA EVALUASI
S: Nn.M mengatakan mual muntah berkurang O: Pemeriksaan fisik Perut masih kembung Makan 2x sehari Leukosit 10.000 Nyeri tekan Mc.burney A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi di lanjutkan (1-10)

kamis10-mei Diagnosa 1 2012

5/10/12

Evaluasi 3
HARI/TGL NO. DIAGNOSA EVALUASI
S: Nn.M mengatakan sudah tidak lemas O: Pemeriksaan fisik Mukosa lembab Turgor kulit baik Mual muntah hilang A : Masalah teratasi P : Intervensi di hentikan

kamis10-mei Diagnosa 2 2012

5/10/12

Evaluasi 1
HARI/TGL NO. DIAGNOSA EVALUASI
S: Nn.M mengatakan nyeri masih hebat O: Pemeriksaan fisik Nyeri tekan Mc burney masih ada Pasien nampak gelisah A : Masalah belumteratasi P : Intervensi 1-6 di lanjutkan

kamis10-mei Diagnosa 3 2012

5/10/12

Matur Nuhun Sedoyo


Menguak sepetak langit Aku tahu , setiap kali aku membuka sebuah buku , Aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru. Aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya . Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas. Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup

5/10/12

Anda mungkin juga menyukai