Anda di halaman 1dari 8

RUANG LINGKUP ETIKA DAN KEBIJAKAN KORPORASI

Oleh: Ibu Tri Winarni Tanggal: 9 Maret 2012


ETIKA BISNIS Istilah etika memiliki beragam makna yang berbeda. 1. Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok 2. Etika adalah kajian moralitas. Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek. Moralitas Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam kejujuran itu baik dan ketidakadilan itu buruk. Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan. Etika Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Etika mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar itu masuk akal atau tidak masuk akal Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

standar, yaitu apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau jelek. Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Etika merupakan studi standar moral yang tujuan eksplisitnya adalah menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar benar dan salah, dan moral yang baik dan jahat. Etika Bisnis Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BISNIS 1. Organisatoris manajerial 2. Ilmiah-teknologis 3. Politik sosial kultural SUDUT PANDANG BISNIS 1. Sudut pandang ekonomi 2. Sudut pandang moral/etika 3. Sudut pandang hukum 3 sudut pandang dipisahkan tersebut tidak mungkin

a. Sudut Pandang Ekonomi Bisnis adalah kegiatan ekonomi, yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar menukar, jual beli, memproduksi memasarkan, bekerja memperkerjakan, dan

interaksi manusiawi lainnya dengan maksud memperoleh untung. Bisnis dapat dilogiskan sebagai kegiatan ekonomis yang kurang lebih terstruktur atau terorganisasi untuk menghasilkan keuntungan. b. Sudut Pandang Moral Dengan tetap mengakui peranan sentral dari sudut pandang ekonomis dalam bisnis, perlu segera ditambahkan adanya sudut pandang lain yang tidak boleh diabaikan, yaitu sudut pandang moral. Bisnis yang baik (good business) bukan saja bisnis yang menguntungkan. Bisnis yang baik adalah juga bisnis yang baik secara moral. c. Sudut Pandang Hukum Tidak bisa diragukan lagi, bisnis terikat juga oleh hukum. Hukum Dagang atau Hukum Bisnis merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Seperti etika pula, hukum merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Terdapat kaitan erat antara hukum dan etika. Apa artinya undang undang, kalau tidak disertai moralitas?

dimana akan terjadinya kesuksesan maupun ketidak suksesan. Maka dari itu, jika dalam berbisnis menghasilkan yang lebih banyak maka jangan lupakan anak yatim dan janda dalam beramal. c. Agama Islam

Dalam Kitab Suci AL-Quran terdapat peringatan bahwa dalam berdagang maupun berbisnis harus mengikuti peraturan yang berlaku didunia maupun diakherat untuk mencapai suatu kesuksesan yang baik. d. Kebudayaan Jawa ( di Ind suku Minang tekun dan sukses ) Pada pandangan jawa etika bisnis yaitu suatu pandang an yang sifatnya tidak kondusif yaitu sesuatu kekayaan atau usaha tidak akan berarti jika melenceng keluar dari aturan etika yang berlaku. Tradisi kebudayaan Jawa kekayaan ternyata dicurigakan. Kekayaan tidak dihargai sebagai hasil jerih payah seseorang atau sebagai prestasi dalam berusaha e. Sikap modern dewasa ini

SEJARAH DAN BUDAYA DALAM ETIKA BISNIS 1. Kebudayaan Yunani Kuno 2. Agama Kristen 3. Agama Islam 4. Kebudayaan Jawa 5. Sikap modern a. Kebudayaan Yunani Kuno

Dilihat dari pandangan zaman sekarang ini adanya saling merebut kekuasaan satu sama lain yang tidak memperhatikan suatu etika dan peraturan pemerintahan yang berlaku. BISNIS BERDASAR MORAL Etika dan Agama Agama mendasarkan diri pada wahyu, sedangkan etika pada rasio Orang beriman menemukan orientasi dasar kehidupan nya dalam agamanya. Etika membantu memberi orientasi rasional terhadap iman Secara khusus etika diperlukan untuk dua hal berikut:

Pada umumnya masyarakat yunani kuno berprasangka terhadap kegiatan dagang dan kekayaan. Warga negara yang bebas yang seharusnya mencurahkan perhatian dan waktunya untuk kesenian dan ilmu pengetahuan, disamping itu mereka memberikan sumbangsih kepada pengurusan negara dan kalau keadaan mendesak turut membela negara. Perdagangan sebaiknya diserahkan pada orang asing atau pendatang b. Agama Kristen

Mengatasi interpretasi yang berbedabeda atas ajaran-ajaran moral yang termuat dalam wahyu Membantu pemecahan masalah-masalah moral yang baru muncul kemudian yang

Dalam Kitab Suci Kristen yaitu perjanjian lama maupun perjanjian baru dalam etika bisnis merupakan suatu tolak ukur Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

tidak secara langsung disinggung dalam wahyu PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS Sepanjang sejarah, kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Aktivitas perniagaan selalu sudah berurusan dengan etika, artinya selalu harus mempertimbangkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Belum pernah dalam sejarah, etika bisnis mendapat perhatian begitu besar dan intensif seperti sekarang ini. Richard De George mengusulkan untuk membedakan antara etika dalam bisnis dan etika bisnis. Etika dalam bisnis berbicara tentang bisnis sebagai salah satu topik disamping sekian banyak topik lainnnya. Etika dalam bisnis belum merupakan suatu bidang khusus yang memiliki corak dan identitas tersendiri. Etika dalam bisnis mempunyai riwayat yang sudah panjang sekali, sedangkan umur etika bisnis masih muda sekali.

disoroti pada skala besar, misal masalah keadilan Pada taraf meso, etika bisnis menyelidiki masalah masalah etis dibidang organisasi. Organisasi disini perusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen Pada taraf mikro, yang difokuskan ialah individu dalam hubungan dengan ekonomi atau bisnis. Disini mempelajari tanggung jawab etis dari karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, dll.

FAKTOR SEJARAH DAN BUDAYA DALAM ETIKA BISNIS Dewasa ini orang akan merasa bangga, bila dapat menunjukkan kartu nama yang menyingkapkan identitasnya sebagai direktur atau manajer perusahaan yang ternama. Bisnis sebagai pekerjaan tidak dinilai kurang dari profesi lain, terutama kalau menghasilkan pendapatan tinggi. Jika kita mempelajari sejarah dunia barat dalam memandang bisnis sikap positif ini menjadi sebaliknya, berabad abad lamanya terdapat tendensi cukup kuat yang memandang bisnis atau perdagangan sebagai kegiatan yang tidak pantas bagi manusia beradab. Pedagang tidak mempunyai nama baik dalam masyarakat barat di masa lampau. Orang seperti pedagang jelas jelas dicurigai kualitas etisnya, sikap negatif ini berlangsung terus sampai zaman modern dan baru menghilang seluruhnya sekitar waktu industrialisasi.

Lima periode dalam perkembangan etika dalam bisnis menjadi etika bisnis, situasi dahulu etika bisnis belum ada kejelasan etika berbicara pada taraf ilmiah masa peralihan tahun 1960an, banyak tuntutan etika bisnis lahir di Amerika Serikat tahun 1970an, untuk menananggapi adanya krisis moral etika bisnis meluas ke Eropa mulai dari negara Inggris tahun 1980an, etika bisnis menjadi fenomena global tahun 1990an.

TEORI ETIKA
Oleh: Ibu Tri Winarni Tanggal: 25 Maret 2012
Teori etika merupakan suatu tema yang tidak mudah dan tentu tidak mungkin diuraikan secara rinci jika kita mencari dasar lebih mendalam bagi perlakuan yang berbeda-beda. Etika bisnis adalah penerapan prinsipprinsip etika yang umum pada suatu wilayah perilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis.

ETIKA BISNIS DAPAT DIJALANKAN Taraf Makro, Taraf Meso, Taraf Mikro. Pada taraf makro, etika bisnis mempelajari aspek aspek moral dari sistem ekonomi sebagai keseluruhan. Jadi, disini masalah masalah etika

Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

Secara konkret teori etika ini sering terfokuskan pada perbuatan. Teori etika bisa membantu kita untuk menilai keputusan etis/tidak. Karena teori etika menyediakan kerangka yang memungkinkan kita memastikan benar tidaknya keputusan moral kita. Berdasarkan suatu keputusan etika kita, keputusan moral yang kita ambil bisa menjadi beralasan. Dengan kata lain, karena teori etika itu keputusan dilepaskan dari suasana kesewenang wenangan. Teori etika menyediakan justifikasi untuk keputusan kita. The perfect crime (kejahatan sempurna dalam arti tehnis) tidak mungkin ditempatkan dalam perspektif etika, karena kejahatan itu tidak mungkin dapat dibongkar ( biasanya digambarkan dalam novel detektif) Banyak teori etika yang berbeda sehingga justifikasi bagi suatu perbuatan moral menjadi berbeda juga Macam teori etika yang penting dalam pemikiran moral, khususnya dalam etika bisnis yaitu : 1 UTILITARISME

DEONTOLOGI

a) Dalam pemahaman teori Deontologi memang terkesan berbeda dengan Utilitarisme. Jika dalam Utilitarisme menggantungkan moralitas perbuatan pada konsekuensi, maka dalam Deontologi benar-benar melepaskan sama sekali moralitas dari konsekuensi perbuatan. b) Deontologi ( Deontology ) berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu : deon yang artinya adalah kewajiban. Dalam suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi perbuatan tidak boleh menjadi pertimbangan. c) Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik. Misalkan kita tidak boleh mencuri, berdusta untuk membantu orang lain, mencelakai orang lain melalui perbuatan ataupun ucapan, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan Pendekatan Deontologi sudah bisa diterima dalam konteks agama. Tanpa kita sadari sebagai umat beragama, kita berpegang teguh pada Deontologi. Ada kalanya suatu perbuatan dikatakan baik tetapi perbuatan lain dikatakan buruk. Orang yang berpegang teguh pada agama pasti mengatakan bahwa apabila ada suatu perbuatan dikatakan buruk pasti dia akan menjawab bahwa itu dilarang agama. Dalam agama manapun pasti mengenal ajaran seperti itu misal dalam ajaran agama Yahudi Kristiani dikenal dengan sebutan Sepuluh Perintah Allah ( The Ten Commandments ) yang bisa diterima oleh semua agama, yaitu berdusta, mencuri, berzina, membunuh, dll. , dan pastinya sepuluh larangan tadi juga tidak dibenarkan dalam ajaran agama lain. Orang yang mendasari filosofis pada Teori Deontologi adalah Immanuel Kant

a) Utilitarisme berasal dari kata Latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi menfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. b) Menurut suatu perumusan terkenal, dalam rangka pemikiran utilitarisme (utilitarianism) criteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happiness of the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang terbesar melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita semua sbg upaya pembangunan berkelanjutan c) Utilitarisme disebut juga suatu teori teleoligis ( dari kata Yunani telos = tujuan), sebab menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan perbuatan. Dalam perdebatan antara para etikawan, teori utilitarisme menemui banyak kritik karena tidak bisa menampung keadilan dan hak manusia Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

( 1724 1804 ) dari Jerman. Menurut Kant Perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan atau dengan kata lain dilakukan sebagai kewajiban. Sekarang juga bisa dipahami bahwa suatu perbuatan yang baik dari segi hukum belum tentu baik dari segi etika. Perbuatan agar menjadi lebih baik di mata hukum yang diperlukan hanyalah perbuatan tersebut harus sesuai dengan hukum yang berlaku, tetapi perbuatan dikatakan baik secara moral itu belum cukup, suatu perbuatan hanya bisa dianggap baik secara moral kalau dilakukan karena kewajiban atau karena menjadi suatu keharusan. Benar benar berbeda dari hukum, hukum tidak menuntut lebih , menurut Kant bagi hukum yang terpenting adalah legalitas perbuatan. TEORI HAK

Menurut perumusan Immanuel Kant sebagai orang yang meletakkan dasar filosofis untuk deontologi, dikatakan manusia merupakan suatu tujuan pada dirinya (an end in itself). Oleh karena itu manusia selalu harus dihormati sebagai suatu tujuan sendiri dan tidak pernah boleh diperlakukan semata mata sebagai sarana demi tercapainya suatu tujuan lain. 4 TEORI KEUTAMAAN

Dalam teori teori yang dibahas sebelumnya semua didasarkan atas prinsip (rule based) , baik buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip atau norma. Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa kesenangan sebesar-besarnya bagi jumlah orang terbanyak. Dalam rangka deontologi, suatu perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan prinsip jangan mencuri, jangan berbohong . Menurut teori hak, perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan hak manusia Teori Keutamaan merupakan pendekatan yang tidak menyoroti perbuatan, tetapi memfokuskan pada seluruh manusia sebagai pelaku moral yaitu yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Dalam hal ini tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, jujur, murah hati dsb, melainkan apakah orang itu bersikap adil, jujur, murah hati . Teori ini merupakan reaksi dari teori sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan prinsip atau norma o Menurut pemikir Yunani (Aristoteles), hidup etis hanya mungkin dalam polis. Manusia adalah makhluk politik, dalam arti tidak bisa dilepaskan dari polis atau komunitasnya. Dalam etika bisnis, teori keutamaan belum banyak dimanfaatkan. Solomon membedakan keutamaan untuk pelaku bisnis individual dan keutamaan pada taraf perusahaan.

Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban. Malah bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang logam yang sama. Dalam teori etika dulu diberi tekanan terbesar pada kewajiban, tapi sekarang kita mengalami keadaan sebaliknya, karena sekarang segi hak paling banyak ditonjolkan. Biarpun teori hak ini sebetulnya berakar dalam deontologi, namun sekarang ia mendapat suatu identitas tersendiri dan karena itu pantas dibahas tersendiri pula. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu teori hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis. Teori hak sekarang begitu populer, karena dinilai cocok dengan penghargaan terhadap individu yang memiliki harkat tersendiri. Karena itu manusia individual siapapun tidak pernah boleh dikorbankan demi tercapainya suatu tujuan yang lain. Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

Di samping itu ia berbicara lagi tentang keadilan sebagai keutamaan paling mendasar di bidang bisnis. Diantara keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang kadang malah ada yg tumpang tindih di antaranya. Kejujuran secara umum diakui sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang harus dimiliki pelaku bisnis. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Jika mitra bisnis ingin bertanya, pebisnis yang jujur selalu bersedia memberi keterangan.

kini perburuan terhadap keadilan tetap berlangsung Sejak jaman Sokrates pertanyaan mengenai keadilan menjadi pertanyaan yang mendasar dalam kehidupan bersama. Sokrates dalam dialog menanyakan keadilan dengan hidup dengan Krito dihubungkan

Sokrates: "Dan hidup dengan baik sama dengan hidup dengan terhormat atau hidup dengan adil. Apakah ini masih berlaku atau tidak ?" Thomas Hobbes dalam bukunya Leviathan mengatakan bahwa keadaan manusia sebelum ada keteraturan bersifat alamiah (status alamiah) yaitu semua manusia hidup dalam kesetaraan. Manusia mempunyai hak yang sama, kebutuhan yang sama. Dalam keadaan status alamiah ini sumber daya alam terbatas dan setiap orang mempunyai hak untuk melakukan apa saja, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya manusia menyerang satu dengan yang lainnya. Dari kenyataan ini bahwa tinggal dalam status alamiah adalah sangat beresiko, penuh bahaya bagi seseorang Ketakutan akan kematian membuat manusia membentuk masyarakat.

Keutamaan adl disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral Kebijaksanaan merupakan suatu keutamaan yang membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi Keadilan adl keutamaan lain yang membuat seseorang selalu memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya Kerendahan hati adalah keutamaan yang membuat seseorang tidak menonjolkan diri, sekalipun situasi mengijinkan Suka bekerja keras adl keutamaan yang membuat seseorang mengatasi kecenderungan spontan untuk bermalasmalasan Seseorang yang baik adl jika orang tersebut memiliki keutamaan. Hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan

Tanpa masyarakat manusia hidup dalam keadaan asli (Ius Naturale) tanpa aturan, tanpa ketertiban, tanpa keadilan, di mana hidup berarti "pertarungan manusia melawan manusia lain". Untuk menghindari hal-hal tersebut maka hak-hak yang berlaku umum harus dikorbankan. Hobbes menyebut perpindahan dan pengorbanan hak secara sukarela dan saling menguntungkan dengan istilah kontrak. Kontrak menjadi sebuah "persetujuan atau kesepakatan". "Persetujuan atau kepakatan" ini adalah "Hukum" yang menuntun manusia untuk bersikap dan bertindak adil, sederajat,

PRINSIP-PRINSIP KEADILAN
Oleh: Ibu Tri Winarni Tanggal: 5 April 2012
Keadilan merupakan hal yang paling diburu oleh manusia sejak dahulu dan Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

sederhana atau rendah hati dan murah hati. Dasar Etika PRINSIP-PRINSIP ETIKA Berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikir telah mengidentifikasi banyaknya macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan,dan kebenaran. PRINSIP KEINDAHAN Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhati- kan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatuyang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja PRINSIP PERSAMAAN Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalamberbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar apapun. PRINSIP KEBAIKAN Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormatmenghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

PRINSIP KEADILAN Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain PRINSIP KEBEBASAN Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknyasendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain. Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai: kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihannya kemampuan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. PRINSIP KEBENARAN Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang munculdari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenarannya apabila belum dapat dibuktikan. John Rawls dalam A Theory Of Justise menunjukkan bahwa keadilan mempunyai suatu yang substansial yang diproporsikan dalam teori dan praktiknya.

John Rawls dalam bukunya Teori Keadilan (Theory of Justice) mengatakan: "Posisi asli ini dapat dikatakan merupakan status quo awal yang pas, sehingga persetujuan fundamental yang dicapai di dalamnya adalah fair." Fair di sini diartikan sebagai adil, jujur dan sportif. John Rawls menyebutkan sebagai Fairness (keadilan). keadilan

Keadilan sebagai Fairness berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menerapkan hak dan kewajiban dasar. Menurut Immanuel Kant prinsip-prinsip keadilan merupakan Imperatif kategoris, yaitu setiap manusia wajib melakukan keadilan berkaitan dengan sifat dasarnya sebagai mahluk rasional yang bebas dan setara. Menurut Magnis-Suseno, adil pada hakikatnya berarti kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Keadilan tidak boleh melanggar hak seseorang HUKUM VS KEADILAN Mungkinkah "hukum" itu tidak adil? Jawabannya mungkin. Hal ini disebabkan "hukum" itu dibuat oleh manusia yang sarat dengan kepentingannya sendirisendiri sehingga membuat hukum menjadi tidak adil. Dapatkah "hukum" itu tidak adil? Jawabannya "tidak dapat". Hukum tidak dapat atau tidak boleh tidak adil. Hukum harus adil. Jika hukum tidak adil itu bukan "hukum". Hukum dan keadilan tidak dapat dipisahkan. Jika hukum tidak adil maka yang harus ditegakkan adalah keadilan yang dilakukan dengan cara merevisi, mereformasi hukum bahkan menghapusnya sama sekali. subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban

Written by: @ArdiyantiDA ardiyanti.dwi.a@mail.ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai