Anda di halaman 1dari 2

Peranan dan Tugas Pemilik Proyek Tujuan dan fungsi pemilik proyek adalah untuk memperoleh hasil proyek

ya ng dapat berfungsi sesuai harapan yaitu : memenuhi spesifikasi, handal, terperca ya, aman, dan efisien serta ekonomis, baik dari segi biaya maupun jadwal. Dalam proses, pemilik proyek mengadakan kontrak dengan kontraktor untuk melaksanakan k egiatan implementasi fisik dengan sejumlah konsultan untuk studi dan mempersiapk an paket kerja. ( Gambar Tujuan dan Motivasi Peserta Proyek ) Terdapat beberapa macam hubungan kerjasama yang lazim seperti : -Menggunakan Kontraktor ( utama ) -Kontraktor ( utama ) Merancang dan Membangun -Menggunakan Manajemen Konstruksi atau Manajemen Proyek -Force Account Dalam studi kelayakan, pembangunan proyek dianggap bermanfaat, pemilik melanjutk an kegiatan dengan merencanakan, mengambil keputusan-keputusan strategis serta m enyiapkan perangkat dan peserta proyek, yang meliputi : -Meletakkan batasan atau definisi lingkup proyek -Filosofi desain -Menentukan alokasi pembagian lingkup kerja -Menyusun strategi penyelenggaraan -Menyiapkan paket lelang dan rancangan kontrak -Mengadakan lelang, menerima proposal, negosiasi dan menandatangani kontrak Jangkauan dan kedalaman peranan serta tugas pemilik pada tahap implementasi fisi k tergantung pada banyak faktor, antara lain : Kebijakan perusahaan, keterbatasan tenaga ahli, jenis kontrak, ukuran dan komple ksitas proyek. Peranan dan tugas pemilik tahap implementasi fisik adalah : -Pengelolaan implementasi Fisik -Mengelola Keuangan Proyek -Administrasi Kontrak Hubungan dengan Kontraktor, peranan pemilik proyek dalam tahap ini secara spesif ik mencakup : -Memberikan Petunjuk dan Bimbingan -Memberikan Masukan -Mengkaji dan Meneliti Kelengkapan Rencana Jadwal dan Mutu -Meneliti dan Mengkaji Program Pengendalian -Meneliti dan Mengevaluasi Berbagai Kegiatan -Mengkaji Kemajuan Pekerjaan -Melakukan Inspeksi, Uji Coba dan Memberikan Persetujuan -Melakukan Koordinasi Antarpeserta Proyek Dokumen Kontrak dan Paket Lelang Kontrak yang lazim dipakai dalam proyek engineering konstruksi dikenal s ebagai kontrak engineering, pengadaan dan konstruksi ( EPK ) Kontrak EPK adalah dokumen yang memuat persetujuan bersama secara sukare la, yang mempunyai kekuatan hukum, dimana pihak kesatu berjanji untuk memberikan jasa dan menyediakan material untuk membangun proyek bagi pihak kedua, sedangka n pihak kedua berjanji membayar sejumlah uang sebagai imbalan untuk jasa dan mat erial yang digunakan. Kontrak pembangunan proyek yang lengkap, akan mengandung hal-hal berikut : -Adanya pasal yang melindungi kepentingan pemilik terhadap kemungkinan tidak ter capainya sasaran proyek, disebabkan sesuatu yang menjadi tanggung jawab kontrakt or -Adanya pasal yang memperhatikan hak-hak kontraktor -Memberikan keleluasaan kepada pemilik untuk meyakini tercapainya sasaran proyek tanpa mencampuri tanggung jawab kontraktor -Penjabaran yang jelas akan segala sesuatu yang diingini oleh pemilik.

Perlindungan Terhadap Resiko Bertitik tolak dari pemikiran bahwa akan dijumpai permasalahan , persoal an dan kesulitan dalam proses pelaksanaan proyek, maka dalam suatu kontrak akan dilengkapi dengan mekanisme yang efektif dan ampuh untuk menghadapi dan mengenda likannya, yang meliputi hal-hal berikut : -Jaminan pelaksanaan -Garansi dan pertanggungan -Pembayaran berdasarkan kemajuan pekerjaan -Hak untuk mengadakan inspeksi dan test -Hak mendapatkan laporan berkala -Hak melaksanakan penjaminan mutu Perencanaan dan Strategi Membuat perencanaan dan menentukan strategi adalah syarat awal untuk men yusun kontrak, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu : -Penentuan Strategi yang Akan Dipakai -Jenis Kontrak Dilihat dari Pembentukan Harga dan Prosedur Pembayaran -Kelengkapan Paket -Kondisi Lokal -Kepentingan Spesifik Proyek Jenis Kontrak Dilihat dari pembagian tanggung jawab antara pemilik dan kontraktor, mak a jenis kontrak dibedakan menjadi dua golongan yaitu : Kontrak dengan Harga Teta p ( lump-sum atau fixed price ) dan Kontrak dengan Harga Tidak Tetap ( cost-plus atau reimbursable ). Kontrak dengan Harga Tetap Kontraktor menanggung semua resiko kemungkinan kenaikan biaya yang tidak dapat di duga, atau diramalkan selama proyek berlangsung. Variasi dari kontrak jenis ini adalah : -Harga Tetap dengan Eskalasi -Harga Tetap dengan Perangsang -Kontrak dengan Satuan Harga Tetap ( unit price ) Kontrak dengan Harga Tidak Tetap Kontrak ini memberikan keluwesan yang besar bagi pemilik, karena dapat m enentukan pekerjaan yang perlu dan tidak dilakukan, menyetujui atau menolak harg a yang diajukan oleh kontraktor dalam pembelian barang. Variasi kontrak jenis in i adalah : -Harga Tidak Tetap dengan Upah Tetap -Harga Tidak Tetap dengan Suatu Batas Maksimum -Harga Tidak Tetap dengan Risiko Ditanggung Bersama -Harga Tidak Tetap dengan Upah Berubah-ubah Proses Pemilihan Kontraktor, adalah : serangkaian kegiatan mulai dari mengidentifikasi keperluan jasa kontrakt or oleh pemilik proyek, mempersiapkan paket lelang, melakukan lelang, sampai tan da-tangan kontrak untuk mengimplementasikan fisik proyek. Apapun jenis kontrak yang dipilih, pemilik proyek berkewajiban berusaha agar imp lementasi fisik proyek dipegang oleh kontraktor yang mampu, bonafide dalam arti memiliki kecakapan dan sarana untuk menyelesaikan pekerjaan proyek dengan cara y ang efisien dan ekonomis, tanpa banyak kesulitan. Prakualifikasi memberi kemudahan bagi pemilik proyek untuk mencegah perusahaan y ang tidak mampu ikut lelang proyek, mengurangi kesulitan menentukan pemenang, da n mengurangi beban administrasi. Terdapat berbagai pertimbangan dan motivasi kontraktor untuk ikut lelang proyek, yang terpenting adalah keinginan mendapatkan laba, mengusahakan perusahaan teta p memiliki pekerjaan, mendapatkan pengalaman atau teknologi baru, dan menjaga ke langsungan hubungan dengan pemilik proyek

Anda mungkin juga menyukai