Dalam arti harafiah, penjahat adalah manusia yang berbuat jahat.

Namun kejahatan yang dimaksud dapat dilakukan dengan berbagai motif. Kejahatan bisa dilakukan karena dipengaruhi oleh sifat individu tersebut, karena tekanan lingkungan dan sebagainya. Berbagai teori telah dikemukakan tentang bagaimana manusia dapat melakukan kejahatan dan menjadi penjahat. John Locke yang menyatakan bahwa anak dilahirkan ke muka bumi ibarat kertas putuh bersih , akan menjadi apa anak tersebut tergantung dari lingkungan yang mengasuh anak tersebut. Sehingga saya menyimpulkan bahwa penjahat adalah anak-anak yang memiliki pengasuhan berbeda sehingga memiliki sifat jahat. Jeremy Bentham menganggap manusia memiliki kehendak bebas (free will) sehingga manusia melakukan kejahatan karena kehendaknya memilih untuk menjadi jahat. Namun ia juga berpendapat bahwa manusia harus bertanggung jawab pada pilihannya. Namun teori classic ini mendapat beberapa kritikan karena tidak mampu menjelaskan sebab-sebab manusia melakukan kejahatan. Pada abad kesembilan belas, munculah teori positif yang mengkritisi teori klasik. Karena teori klasik tidak menjelaskan mengapa orang melakukan kejahatan. Teori positif berfokus kepada penyimpangan tingkah laku dan kelainan indvidu sebagai penyebab manusia melakukan kejahatan. POSITIVISM a. Lambroso Dalam teori positivism terdapat aliran biological positivism atau pendekata biologis. Lombroso (1876) berpendapat bahwa penjahat adalah manusia yang tahap evolusinya tidak selesai. Spesies yang berbeda, spesies diantara modern dan primitif. Lombroso dikenal dengan pendapatnya mengenai born criminal yang membedakan penjahat dari ciri-ciri fisik.

Lambroso mengemukakan tiga jenis penjahat, yaitu :

1. born criminal beberapa individu dilahirkan dengan fisik yang mempengaruhi

tingkah lakunya sehingga menjadi jahat.

2. insane criminals (orang idiot, alkoholis, paranoid, epilepsy, hysteria, dll) tidak

terlahir jahat, namun menjadi jahat dikarenakan sesuatu. 3. criminoloids, orang-orang dengan kondisi mental tertentu dapat berperilaku jahat atau kejam, bukan karena dilahirkan jahat namun dikarenakan adanya tekanan.

b. Sheldon William Sheldon (1940) mengemukakan teori somatotype yang mendasarkan penjahat berdasarkan bentuk tubuh. Karena bentuk tubuh mencerminkan struktur dasar manusia yang sangat dipengaruhi oleh factor-faktor yang ada Ada tiga macam bentuk tubuh :
1. endomorphic (bulat dan lembut) rileks, mewah, dan terbuka. 2. ectomorphic (normal, tegap) tertutup 3. mesomorphic (berotot, tegap) agresif, asertif, jahat.

Sheldon, menggunakan studi korelasional menemukan bahwa penjahat banyak yang memiliki tipe tubuh mesomorphic, dan mereka paling tidak cenderung ectomorphic (Sheldon et al 1949). c. Ernest Kretschmer Ernest Kretschmer psikiater Jerman yang berusaha untuk mengkorelasikan tubuh membangun dan Konstitusi fisik dengan karakteristik kepribadian dan penyakit mental. Kretschmer menganalisis lebih dari 4.000 kasus pidana yang menggunakan model tipe tubuh
1. leptosome atau asthenic [tinggi dan kurus], 2. atletik [berkembang dengan baik otot]

3.

pyknic [pendek dan gemuk].

Kesimpulannya adalah bahwa adalah lebih banyak kekerasan penjahat yang sesuai dengan jenis atletik, sementara asthenic lebih mungkin untuk terlibat dalam pencurian kecil dan penipuan. Kretschmer menemukan bahwa pyknic cenderung ke arah kejahatan yang melibatkan penipuan tetapi juga kadang-kadang terlibat dalam kejahatan dengan kekerasan. d. Teori XYY chromosome

Teori XYY chromosome dikemukakan oleh Jacobs et al (1965) menyatakan bahwa orang-orang dengan Sindrom XYY lebih agresif daripada laki-laki normal 'XY'. Lakilaki XYY banyak ditemukan dalam populasi penjara. Ada 15 penderita per 1.000 dalam penjara dan 1 per 1000 di populasi umum.

Normal male e. Studi Lainnya

XYY male

Selain itu ada beberapa studi mengenai penjahat seperti : 1. twin studies studi ini adalah ketika dua anak monozygotic dibesarkan terpisah. Jika kedua ternyata menjadi penjahat maka ini akan menjadi dukungan untuk penjelasan genetik. Tingkat kesamaan antara dua kembar dikenal sebagai concordance rate. Tingkat ini kemudian dapat dibandingkan dengan dizygotic kembar yang dibesarkan bersama-sama ('DZ') anak kembar memiliki kedekatan dan banyak persamaan dan mungkin karena itu mengembangkan minat yang sama dan perilaku pidana dapat menjadi bagian diantaranya. 2. adoption studies, Orang tua memberikan pengaruh genetik dan lingkungan sehingga manusia dapat menjadi penjahat. Crowe (1974) melakukan penelitian pada dua grup. Grup pertama

berisi anak-anak adopsi yang ibunya memiliki catatan criminal dan grup kedua berisi anak-anak adopsi yang ibunya tidak memiliki catatan criminal dan menemukan bahwa pada grup pertama bahwa 50% dari anak-anak didalamnya melakukan tindak kriminal sebelum mereka mencapai umur 18, dan di grup kedua hanya sebanyak 5 persen. 3. DAT, 4. neurotransmitters, 5. hormonose, 6. control nervous system, autonomic 7. nerveous system,

8. Sexuality 9. ras.

PSYCHOLOGYCAL POSITIVISM Manusia menjadi jahat karena dipengaruhi factor psikologis, dapat merupakan factor internal seperti penyakit mental, iq, dan sebagainya. Maupun factor eksterna seperti pengalaman psikologis maupun trauma. Beberapa tokoh psikologi memiliki pendapat sendiri mengenai penjahat. Eysenck mengemukakan pendapatnya dalam theory of the criminal personality. Bandura juga menuangkan pemikirannya dalam Learning theory and social learning theories of crime evaluation. Penjahat, yaitu orang yang melakukan kejahatan. Studi terhadap pelaku atau penjahat itu terutama dilakukan oleh aliran kriminologi positif dengan tujuan untuk mencari sebab-sebab orang melakukan kejahatan. Dalam mencari sebab-sebab kejahatan, kriminologi posif menyadarkan pada asumsi dasar bahwa penjahat berbeda dengan

bukan penjahat, dan perbedaan tersebut pada asfek biologis, fisikologis maupun sosiokultural. Daftar Pustaka : Catatan kuliah kriminologi fakultas hukum Unpar, Edward Sihombing 2011. Theories of crime (PPT) homepage.ntlworld.com/.../crime/Theories%2... (diakses
pada tanggal 17 April 2012, jam 9.44)