Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Air Bersih Air merupakan pelarut yang baik oleh karena itu, air alam tidak pernah murni. Air alam mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak terlarut. Air alam juga mengandung microorganism. Apabila kandungan air tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia, maka air tersebut dianggap bersih. Air yang tidak layak diminum masih bisa digunakan untuk keperluan yang lain, misalnya, irigasi, industri, maupun kepentingan rumah tangga seperti halnya memasak,mencuci, dan masih banyak yang lainnya.

Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kwalitas air, sehingga air tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Air tercemar akibat masuknya makhuk hidup, zat, atau energi kedalam air, sehingga kwalitas air menurun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya atau kegunaannya Disini kami akan membahas sumber-sumber pencemaran dan cara-cara pencegahan atau penanggulangannya. Namun sebelum sampai pada pembahasan tersebut, kita akan membahas beberapa para meter yang sering digunaka untuk menyatakan kwalitas air yaitu PH,DO,BOD,COD dan kandungan zat padat. 2. Beberapa Parameter Kwalitas Air Komposisi air kotor ditentukan melalui berbagai macam analisis , dimaksudkan untuk menentuka kandungan zat pada BO,COD, dan PH. a. Kandungan Zat Padat Limbah padatan dalam air dapat dibedakan atas padatan tersuspensi dan padatan terlarut. Padatan tersuspensi adalah padatan yang tidak dapat melewati kerats sering, sementara padatan tersuspensi juga masih dapat dibedakan atas padatan yang dapat mengalami sedimentasi dan yang tidak dapat sedimentasi.

b. Oksigen Terlarut (Dissolued Oxygen,DO) Air mengandung oksigen terlarut dengan kadar sekitar 10 ppm dalam air bersih pada suhu kamar. Oksigen terlarut diperlukan oleh makhluk hidup di dalam air. Misalnya, ikan, udang, kerang dan binatang yang lainnya, termasuk bakteri.Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung sedikitnya 5 ppm oksigen. Oksigen terlarut juga digunakan bakteri ( microorganisme ) aerob untuk menguraikan sampah organik yang terdapat di dalam air. Bakteri aerob, mengoksidasi sampel organik, C menjadi CO2, N menjadi nitrat dan S menjadi sulfat, serta fasforus, menjadi fosfor. OLeh karena itu, jika air mengandung banyak bahan organik, 1

maka bakteri aerob di dalamnya akan berkembang. Akibatnya, kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat sehingga ikan dan udang akan mati. Selanjutnya, proses penguraian akan diambil oleh bakteri anaerob. Bakteri anaerob mereduksi karbon, nitrogen, dan bahan belerang dari bahan organik menjadi CH4, NH3, dan H2S. Gas NH3 dan H2S berbau tidak sedap itulah sebabnya got atau selokan,sungai yang tercemar berat berbau busuk.

c. BOD dan CO BOD ( Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) menyatakan banyaknya limbah organik dalam air. BOD5 adalah banyaknya oksigen yang digunaka oleh microorganisme dalam lima hari untuk menguraikan sampah yang terdapat dalam air limbah. COD menyatakan jumlah oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi limbah organik dalam contoh air secara kimiawi. COD ditentukan dengan memasak (Marefluks) contoh air dengan kalium dikromat (K2Cr2O7) sebagai pengoksidasi. BOD dan COD dinyatakan dalam mg perliter (= ppm). Makin banyak limbah organik dalam air, makin besar nilai BOD dan COD. Nilai COD umumnya lebih besar dari nilai BOD . Hal itu terjadi karena berbagai senyawa karbon organik tidak dapat didegradasi oleh microorganisme, tetapi dapat dioksidasi secara kimiawi. Jika nilai COD berbeda secara nyata dari nilai BOD dapat memberi indikasi bahwa air mengandung zat beracun yang menghambat pertumbuhan microorganisme. d.PH Air murni mempunyai PH = 7. Air dapat dianggap bersih jika Phnya antara 6,5 - 8,5. Akan tetapi air yang mempunyai PH antara 6,5 - 8,5 sebelum tentu bersih. Bergantung pada parameter lainnya.

Sifat-sifat kimia Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada 2

tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigenadalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair,adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekulmolekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Elektrolisis air Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinyaarus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksidengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-).Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalaminetralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yangsetara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.2H2O(l)2H2(g)+O2(g)

Kelarutan (solvasi) Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutansuatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gayatarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jikasuatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.

Kohesi dan adesi Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memilikisejumlah muatan parsial negatif (-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (+) dekat atomoksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogenyang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatantarik" pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektrontersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbangdaerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.Air memiliki pula sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami ke-polar-annya.

Deterjen Deterjen umumnya tersusun atas lima jenis bahan penyusun : 1. Surfaktan, yang merupakan senyawa Alkyl Bensen Sulfonat (ABS) yang berfungsi untuk mengangkat kotoran pada pakaian. ABS memiliki sifat tahan terhadap penguraian oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Surfaktan deterjen sintetik merupakan salah satu limbah domestik yang bersifat toksik di perairan. Pengaruh beban masukan deterjen sintetik pada biota perairan dapat tercermin dari perubahan struktur komunitas makroinvertebrata bentos yang hidup menetap di substrat perairan. Beban masukan deterjen akan mengakibatkan pemusnahan jenis secara selektif sesuai dengan toleransinya terhadap deterjen. 2. Senyawa fosfat, (bahan pengisi) yang mencegah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang sedang dicuci. Senyawa fosfat digunakan oleh semua merk deterjen memberikan andil yang cukup besar terhadap terjadinya proses eutrofikasi yang menyebabkan Booming Algae (meledaknya populasi tanaman air) 3. Pemutih dan pewangi (bahan pembantu) zat pemutih umumnya terdiri dari zat natrium karbonat. Menurut hasil riset organisasi konsumen Malaysia (CAP) Pemutih dapat menimbulkan kanker pada manusia. sedangkan untuk penwangi lebih banyak merugikan konsumen karena bahan ini membuat makin tingginya biaya produksi, sehingga harga jual produk semakin mahal. Padahal zat pewangi tidak ada kaitannya dengan kemampuan mencuci.

4. Bahan penimbul busa yang sebenarnya tidak diperlukan dalam proses pencucian dan tidak ada hubungan antara daya bersih dengan busa yang melimpah. 5. Fluorescent, berguna untuk membuat pakaian lebih cemerlang.

Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun berdasarkan pada bahan pencemar yang mungkin ada, antara lain dapat dilihat dari: 1. Warna, bau, dan/atau rasa dari air. 2. Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya larut oksigen, daya larut garam-garam dan adanya logam-logam berat). 3. Adanya senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam sumber air (misal CHCl3, fenol, pestisida, hidrokarbon). 4. Keradioaktifan misal sinar . 5. Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih banyak lagi). Air yang baik untuk diminum antara lain sebaiknya mengandung unsur-unsur mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, dan dalam konsentrasi yang sesuai dengan yang dianjurkan. Beberapa unsur mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam konsentrasi tertentu antara lain kalsium (Ca), natrium (Na), kalium (K), Khlorida (O), dan sulfat (SO4). Beberapa unsur yang diperlukan dalam jumlah konsentrasi yang kecil antara lain zat besi (Fe), yodium (I), dan flour (F). meminum air mineral juga baik untuk kesehatan Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut, antara lain : a. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit. b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun. c. Tidak berasa dan tidak berbau. d. Dapat diprgunakan untuk mencukupi kebutuhan domestic dan rumah tangga. e. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO dan Departemen Kesehatan RI. (Chandra, 2006)

Anda mungkin juga menyukai