outline
latar belakang dan pentingnya proyeksi definisi proyeksi kegunaan proyeksi jenis perkiraan penduduk metode proyeksi soal
JENIS PERKIRAAN PROYEKSI Antar Sensus (Intercensal) Setelah Sensus (Postcensal) METODE PROYEKSI Mathematical Method Linear Artimatik Model Geometric Model Logistic Model Cohort-Component Method Exponential Model Proyeksi (Projection)
Mengapa Proyeksi?
Mengapa Proyeksi?
Di bidang Kesehatan:
Menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan, jumlah tempat tidur di rumah-rumah sakit yang diperlakukan selama periode proyeksi.
Di bidang Pendidikan:
Dasar untuk memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru, gedung-gedung sekolah, pendidikan masa yang akan datang.
Data dari 2 sensus terakhir Pertumbuhan Penduduk dianggap linier (pertambahan penduduk dianggap sama tiap tahun)
3. proyeksi (projection):
Pada prinsipnya data-data hasil SENSUS dan SUPAS digunakan untuk membangun asumsi atas pola kelahiran, kematian, dan migrasi. Perkiraan penduduk berpuluh-puluh tahun ke depan
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk 1. Antar Sensus (Intercensal) Perkiraan mengenai keadaan penduduk di antara 2 sensus (data) yang diketahui jadi hasil kedua sensus diperhitungkan. Disebut pula Interpolasi
Pn : jumlah penduduk pada tahun n Po : jumlah penduduk awal Pm : jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan m : selisih tahun yang dicari dengan tahun awal n : selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk Contoh: Jumlah penduduk tahun 1961 berdasar sensus = 97 juta Jumlah penduduk tahun 1971 berdasar sensus = 118,2 juta Berapakah jumlah penduduk pada tahun 1967? 1967 - 1961 1971 - 1961 6 (21,2 juta)
10 = 109,72 juta Jadi, jumlah penduduk tahun 1967 diperkirakan sebesar 109,72 juta
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk 2. Setelah Sensus (Postcensal estimates) Perkiraan mengenai penduduk sesudah sensus. Prinsipnya juga sama, yaitu pertumbuhan penduduk adalah linear
Pn : Jumlah penduduk tahun n Po : Jumlah penduduk pada tahun awal Pm : Jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m) m : Selisih tahun yang dicari dengan tahun n n : Selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk Contoh: Jumlah penduduk tahun 1961 berdasar sensus = 97 juta Jumlah penduduk tahun 1971 berdasar sensus = 118,2 juta Berapakah jumlah penduduk pada tahun 1975? 10 + 4 14 10
10 = 126,68 juta Jadi, jumlah penduduk tahun 1975 diperkirakan sebesar 126,68 juta
(21,2 juta)
proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari perkiraan penduduk 3. Projection (proyeksi) Perhitungan yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas, dan migrasi di masa yang akan datang. Kelebihan proyeksi dibanding 2 jenis perkiraan lainnya: dapat memperkirakan jumlah penduduk sampai berpuluh-puluh tahun sesudah sensus Proyeksi dapat dilakukan : Sesudah sensus disebut forward projection Sebelum sensus disebut backward projection
METODE PROYEKSI Mathematical Method Linear Artimatik Model Geometric Model Logistic Model Cohort-Component Method Exponential Model
Mathematical Method
Waktu
Pn = Po + cn atau
Pn = Po (1+ rn)
dimana: Pn : penduduk pada tahun n Po : penduduk pada tahun awal c : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai absolut) r : angka pertambahan penduduk (%) n : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n
Mathematical Method Contoh: Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah 147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah 179,38 juta. Jika diasumsikan penduduk Indonesia bertambah secara geometrik dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,96% pertahun selama periode 1980-1990, berapakah jumlah penduduk tahun 1991? Jawab:
Po n r Pn e
: penduduk pada tahun awal : waktu dalam tahun (periode proyeksi) : angka pertumbuhan penduduk (%) : penduduk pada tahun n : bilangan pokok sistem logaritma natural = 2,7182818
Waktu
Pn n r e
: penduduk pada tahun n : waktu dalam tahun (periode proyeksi) : angka pertumbuhan penduduk (%) : bilangan pokok sistem logaritma natural = 2,7182818 1/C : initial population size r/k : upper limit of projection
Waktu
Latihan Soal
1. Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah 147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah 179,38 juta. Dengan menggunakan perkiraan antarsensus, hitung jumlah penduduk tahun 1986! 2. Dengan soal sama dengan no 1, hitung jumlah penduduk tahun 1995 menggunakan perkiraan setelah sensus! 3. Jumlah penduduk pada tahun 1986 adalah 12 juta jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk 2% per tahun. Berapa jumlah penduduk tahun 1990 dan 1998? Hitung dengan menggunakan geometrik dan eksponensial!
Latihan Soal
4. Jumlah penduduk Indonesia tahun 1961 = 9.7019.000 jiwa dan tahun 1971 = 119.232.000 jiwa. Berapakah angka pertumbuhan penduduk setiap tahun dalam periode 19611971? Hitung dengan menggunakan geometrik dan eksponensial! 5. Jumlah penduduk pada tahun 1950 = 40.400 jiwa dan jumlah penduduk tahun 1975 = 59.538 jiwa. Berapakah angka pertumbuhan penduduk setiap tahun selama 19501975 dengan menggunakan model linear aritmatik, geometrik dan eksponensial?
Latihan Soal
6. Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 1980 adalah 147,79 juta dan menurut sensus 1990 adalah 179,38 juta. Hitung angka pertumbuhan penduduk artimatik, geometrik dan eksponensialnya! 7. Apabila diketahui r = 0,03, dalam jangka berapa tahunkah penduduk akan menjadi 2 kali lipat? Hitung dengan model geometrik dan eksponensial!