Anda di halaman 1dari 10

Makalah Akutansi Kewajiban Lancar dan Hutang Obligasi

Disusun oleh: 1. Nesri Meryani 2. Yossi Meri Garlendsia 3. Upika Jurusan Syariah/Prodi Ekonomi Islam Dosen: Rini Elvira.SE.M.Si

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


(STAIN) BENGKULU JALAN RADEN PATAH PAGAR DEWA BENGKULU TELP.0736-51276,Fax. 0736-51172

Kewajiban
Kewajiban atau pasiva dalam bahasa Inggris: liabilities) adalah

pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya (Ikatan Akuntansi Indonesia, Prinsip Akuntansi Indonesia 1984, hal 40). Kewajiban Lancar Kewajiban Lancar adalah: Kewajiban Lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam dalam satu periode kegiatan normal perusahaan. Kewajiban Lancar dapat dibagi ke dalam 5 (lima) kategori utama, yaitu Hutang Dagang, Biaya masih harus dibayar, Hutang Pajak, Hutang Jangka Panjang yang jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun, dan Hutang Jangka Pendek lainnya.kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau penciptaan kewajiban lancar lain. Kelompok kewajiban lancar yang akan dibahas adalah sebagai berikut: Hutang Usaha ( Accounts Payable ) Wesel Bayar ( Notes Payable ) Jatuh Tempo Berjalan Hutang Jangka Panjang Kewajiban Jangka Pendek yang Diharapkan Akan Didanai Kembali Hutang Dividen ( Cash Dividend Payable) Deposito yang Dapat Dikembalikan ( Returnable Cash Deposits ) Pendapatan Diterima Di Muka ( Unearned Revenue ) Hutang Pajak Penjualan dan Penghasilan Kewajiban yang Berhubungan Dengan Karyawan 1

Hutang Usaha adalah saldo yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau secara kredit.

Hutang Dagang Hutang merupakan kebalikan dari piutang, yaitu sejumlah dana yang dipinjam oleh perusahaan dalam bentuk barang atau jasa yang digunakan untuk membiayai kegiatan utama perusahaan. Biaya masih harus dibayar Biaya ini berasal dari biaya-biaya yang dibebankan kepada perusahaan tetapi pembayarannya belum jatuh tempo. Biasanya biaya ini berupa biaya pemasaran atau biaya distribusi yang ditagih pada satu periode tertentu tetapi belum jatuh tempo. Kewajiban Jangka Pendek lainnya Yang termasuk dalam komponen ini adalah hutang-hutang perusahaan terhadap pihak ketiga yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan ke depan. Selain kewajiban jangka pendek, komponen lain yang juga menjadi salah satu bagian dari Kewajiban Lancar adalah kewajiban jangka panjang yang juga jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan ke depan tatan: 1. saat faktur diterima 2. saat hak beralih kepada pembeli Wesel Bayar adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu di masa depan dan dapat berasal dari pembelian,pembiayaan, atau transaksi lainnya. 2

Klasifikasi berdasarkan tgl jatuh tempo: 1. wesel jangka pendek 2. wesel jangka panjang Klasifikasi berdasarkan dengan atau tanpa bunga: 1. wesel dengan bunga 2. wesel tanpa bunga -tidak secara eksplisit menyatakan suku bunga atas nilai nominal wesel. -peminjam menerima kas sebesar nilai sekarang dari wesel (nilai nominal wesel saat jatuh tempo dikurangi bunga / diskonto yg dibebankan)Jatuh Tempo Berjalan Hutang Jangka Panjang adalah: bagian yang jatuh tempo dari hutang jangka panjang (obligasi, wesel hipotik,dan hutang jangka panjang lainnya). Hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini tidak boleh dicatat sebagai kewajiban lancar jika akan: 1. Ditarik / dilunasi dengan aktiva yang terakumulasi untuk tujuan tersebut yang secara layak tidak ditunjukkan sebagai aktiva lancar. 2.Didanai kembali atau dilunasi dari hasil penerbitan hutang baru 3. Dikonversi menjadi modal saham Kewajiban yang jatuh tempo karena permintaan (dapat ditagih oleh kreditor) atau akan jatuh tempo atas permintaan dalam jangka satu tahun (atau siklus operasi, jika lebih lama) harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.Kewajiban jangka Pendek yang diharapkan akan didanai kembali adalah: hutang yang dijadwalkan akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal 3

neraca perusahaan atau dalam siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama.Suatu perusahaan diharuskan untuk mengeluarkan kewajiban jangka pendek dari kewajiban lancer hanya jika memenuhi kedua kondisi berikut: 1. Perusahaan harus memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka panjang 2. Perusahaan harus menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali itu.Hutang Dividen adalah: jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi.Pada tanggal pengumuman perusahaan menanggung kewajiban yang membuat pemegang saham menjadi kreditor atas sejumlah dividen yang diumumkan.Dividen saham preferan kumulatif yang telah diakumulasi tetapi belum diumumkan tidak diakui sebagai kewajiban. Hutang dividen dalam bentuk saham tambahan tidak diakui sebagai

kewajibanDeposito yang dapat dikembalikan adalah deposito yang diterima dari pelanggan untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau jasa atau sebagai jaminan untuk menutup pembayaran kewajiban yang diharapkan di masa depan.Klasifikasi pos-pos ini sebagai kewajiban lancar atau tidak lancar tergantung pada waktu antara tanggal deposito dan pemutusan hubungan yang mensyaratkan deposito.Hutang Pajak Penjualan adalah pajak penjualan atas transfer properti pribadi berwujud dan atas jasa-jasa tertentu yang harus ditagih dari pelanggan dan diserahkan kepada otoritas pemerintah yang tepat.Apabila penagihan pajak penghasilan yang dikredit ke akun kewajiban tidak sama dengan kewajiban yang dihitung oleh rumus pemerintah,maka penyesuaian atas akun kewajiban dapat dibuat dengan mengakui keuntungan atau kerugian atas penagihan pajak penghasilan Hutang Pajak Penghasilan adalah: hutang pajak atas laba perusahaan seperti yang dihitung per SPT pajak.

Tidak seperti perseroan, perusahaan perorangan dan persekutuan bukan merupakan entitas kena pajakMengapa?Karena masing-masing pemilik dan anggota persekutuan terkena pajak penghasilan pribadi atas bagian dari laba kena pajak perusahaannya, maka kewajiban pajak penghasilan tidak dicantumkan pada laporan keuangan perusahaan peorangan dan persekutu. Hutang Obligasi A. Arti Pengertian Obligasi / Surat Utang / Bond Obligasi adalah hutang / utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva. Obligasi ketika pertama kali dijual dijual dengan nilai par value. Tujuan utama dari obligasi adalah untuk meminjam dalam jangka panjang apabila jumlah modal yang diperlukan terlalu besar untuk disediakan oleh satu pemberi pinjaman Obligasi yang timbul dari suatu kontrak dikenal sebagai indenture obligasi (bond indenture) dan merupakan janji untuk membayar : 1.Sejumlah uang yang sudah ditetapkan pada tanggal jatuh tempo ditamba 2.Bunga periodik pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh tempo (nilai nominal) 5

Setiap obligasi dinyatakan dengan sertifikat dan mempunai nilai nominal Pembayaran bunga obligasi biasanya dilakukan setengah tahunan

Jenis-Jenis Obligasi. Obligasi berjamin dan tanpa jaminan Obligasi Berjangka, Obligasi berseri, Obligasi yang dpt ditebus Obligasi Konvertibel, Obligasi yang didukung komoditas, dan dengan diskonto besar Obligasi terdaftar dan Obligasi atas unjuk (kupon) Obligasi laba dan Obigasi Pendapatan Penilaian Hutang Obligasi Diskonto dan Premi Harga Jual obligasi ditetapkan berdasarkan penawaran dan permintaan dari pembeli serta penjal, resiko relatif, kondisi pasar dan keadaan perekonomian. Menilai Obligasi pada nilai sekarang dari arus kas masa depan yang terdiri dari : Bungan dan Pokok. Suku bunga yang digunakan adalah suku bunga yang memberikan nilai pengembalian atas investasi yang dapat diterima. Suku bunga yang tertulis dalam indenture obligasi dikenal sebagai suku bunga ditetapkan ,kuponatau nominal. Suku bunga ini ditetapkanoleh penerbit obligasi dinyatakan sebagaipersentasi nilai nominal yang disebut nilai pariatau nilai jatuh tempo. Jika obligasi dijual < nilai nominal selisihnya : Diskonto Jika obligasi dijual > nilai nominal selisihnya Premi

Alasan para investor membeli obligasi adalah di mana obligasi memiliki pembayaran keuntungan yang tetap pada periode tertentu serta fluktuasi harga obligasi yang mengikuti arus tingkat bunga. Tingkat bunga yang meningkat akan berdampak pada harga obligasi di pasar modal yang akan turun, dan begitu sebaliknya. B. Tingkatan Nilai Rangking Obligasi Obligasi memiliki nilai masing-masing yang diberikan oleh perusahaan atau lembaga khusus dengan menilai serta menganalisa tingkat kegagalan obligasi tersebut. Nilai yang ada berkisar antara A, B, C dan D di mana masing-masing nilai memiliki 3 sub nilai kecuali D, yaitu AAA, AA, A, BBB, BB, B, CCC, CC, C, D.Nilai AAA adalah nilai yang tertinggi yang memberi keyakinan bahwa perusahaan penjual obligasi mampu dengan baik mengembalikan utang beserta bunga seperti yang dijanjikan. Sedangkan yang bernilai D menyatakan bahwa kemungkinan besar penerbit obligasi tidak akan mampu membayar hutang beserta bunganya. Contoh Soal Hutang Hipotek dan Hutang Obligasi Tanggal 1 Agustus PT. X menarik pinjaman hipotek sebesar Rp. 20.000.000,Dengan biaya administrasi Rp. 1.000.000,Diangsur 6 bulan sekali, bunga 15%per tahun Jangka waktu pelunasan 20 bulan. Catatlah: 1. Pinjaman Hipotek saat angsuran 2. Catat Penyesuaian diakhir periode Jawaban: Jurnal Pinjaman Hipotek Kas Rp. 19.000.000,By. Adm Rp. 1.000.000,Utang Hipotek Rp. 20.000.000,7

Jurnal tanggal 1 Agustus untuk angsuran dan bunga Bunga = 15% x 6/12 x Rp.20.000.000,= Rp. 1.500.000,Utang hipotek= Rp. 20.000.000 / Rp. 20 bulan = Rp. 1.000.000/bulan Maka untuk 6 bulan = 6bulan x Rp. 1.000.000,- = Rp. 6.000.000-

Utang Hipotek Rp. 6.000.000,Bunga Rp. 1.500.000,Kas Rp. 7.500.000,-

Jurnal Penyesuaian Jumlah biaya untuk 6 bulan adalah Rp. 6.000.000,- maka dikurangi Dengan biaya administrasi Rp. 1.000.000,- dapatlah Rp. 5.000.000,Bunga = 15% x 5/12 x Rp.20.000.000,- = Rp. 1.250.000,Dapat 5 dari: Bulan Agustus Desember (akhir periode) ada 5 Bulan. Utg Hipotek Rp. 5.000.000,By. Bunga Rp. 1.250.000,Utg Hipotek yg segera dibyr Rp. 5.000.000,Utg Bunga Rp. 1.250.000,-

HUTANG OBLIGASI Contoh Soal: PT. X menjual obligasinya tanggal 1 Agustus dengan Harga Perolehan Rp. 22.000.000,-Nilai Nominal Rp. 20.000.000,- dengan bunga 15% jatuh tempo 20 bulan.Bunga dibayar setiap tanggal 1 Maret dan 1 September Catatlah dari penjualan obligasi tersebut! 8

Jawaban: Hitung Bunga dulu Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 5)/12=Rp.1.250.000,Apabila HP > NN maka Agio Apabila HP < NN maka Disagio Disini HP > NN maka mengalami Agio obligasi Selisihnya yaitu Rp. 22.000.000,- - Rp. 20.000.000,- = Rp. 2.000.000,Jurnal Penjualan Obligasi untuk tanggal 1 Agustus Kas Rp. 25.250.000,Agio Obligasi Rp. 2.000.000,By. Bunga Rp. 1.250.000,Utg Obligasi Rp. 20.000.000,Jurnal Bunga Obligasi Tanggal 1 September Bunga dibayar dari bulan Maret September ada 6 bulan, maka: Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 6)/12=Rp.1.500.000,By. Bunga Rp. 1.500.000 Kas Rp. 1.500.000,-

Jurnal Penyesuaian 31/12: Amortisasi Agio Obligasi yang nilainya adalah Rp. 2.000.000,1 Agustus 31 Desember = 4 bulan Maka Rp. 2.000.000 / 20 bulan * 4 = Rp. 400.000,Agio Obligasi Rp. 400.000,Pend. Bunga Rp. 400.000,1 September 31 Desember = 3 bulan Bunga = (Rp.20.000.000 x 15% x 3)/12=Rp.250.000,- = Rp. 750.000,Beban Bunga Rp. 750.000,Utang Bunga Rp. 750.000,9

Anda mungkin juga menyukai