Anda di halaman 1dari 11

KELOLA LINGKUNGAN

(1)

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI
EKOLOGI

Dipersiapkan Untuk Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan


oikos logos

Oleh, Gito Rahardjo 2009 2009

Oikos Logos

: rumah : ilmu

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI

Definisi
1. Ekologi adalah ilmu yang tentang makhluk hidup di dalam rumah tangganya. 2. Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya (Soemarwoto, 1989).

Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem

Hubungan timbal balik bersifat : Tetap Teratur Merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi Ekosistem merupakan inti dari ekologi

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI
Penyusun Ekosistem
1. 2. Komponen biotic (hidup) Komponen aboitic (tak hidup)

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI

Komponen biotic dan abiotic berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan yang teratur. Interaksi komponen biotic dan abiotic ada yang bersifat netral, bekerja sama, menyesuaikan diri, ada pula yang menguasai komponen yang lain.
dalam kondisi yang normal, maka akan terjadi keseimbangan (homeostasi)

Homeostasi yaitu suatu keadaan yng menunjukkan bahwa sistem tersebut mempunyai kecenderungan untuk melawan perubahan dan memelihara keseimbangan

Perubahan hanya bersifat sementara (tidak menghancurkan) Perubahan yang ditimbulkan dapat ditanggulangi

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI
PERMASALAHAN LINGKUNGAN

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI
SUMBER PERMASALAHAN LINGKUNGAN Pandangan holistis (immanen)

Permalahan lingkungan hidup terjadi bila fungsi dalam mata rantai ekosistem mengalami ganggungan dan gangungan tsb melampaui kemampuan ekosistem untuk memulihkan diri secara alami.

Manusia dan lingkungan hidup adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan Lingkungan menyediakan kebutuhan manusia, dan manusia memelihara/menjaga lingkungan.

Pandangan transenden
Lingkungan hidup ditempatkan sebagai obyek yang dapat dieksplotiasi semaksimal mungking untuk memenuhi kebutuhan dan keingingan manusia (salah satu dampak dari kemajuan ilmu & teknologi).

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI
Ragam Permasalahan Lingkungan

DASARDASAR-DASAR EKOLOGI
Dampak Lanjutan dari Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan

1.

Pencemaran Lingkungan
Limbah (industri, domestik), Asap (termasuk emisi industri, kendaraan bermotor), residu pertanian, pertambangan, dll.

2.

Perusakan Lingkungan
Degradasi hutan dan lahan, dll. Masalah lingkungan tidak hanya mencakup lingkungan dalam arti biofisik, namun juga dalam arti lingkungan sosial.

Pemanasan Global (Global Warming) Hujan Asam Lubang Ozon

KELOLA LINGKUNGAN
(2)

Dipersiapkan Untuk Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

Oleh, Gito Rahardjo 2009 2009

KONSERVASI TANAH & AIR


Tanah dan air merupakan komponen penyusun ekosistem Tanah dan air merupakan sumberdaya paling penting dalam kehidupan manusia Tanah merupakan media tumbuh tanaman Air merupakan zat kehidupan (syarat mutlak kehidupan) Pembentukan tanah memerlukan waktu yang lama

KONSERVASI TANAH & AIR


Dampak Kegiatan Pembangunan Terhadap Tanah
Menghilangkan peneduh/pelindung tanah Menghilangkan akumulasi sisa tanaman Meningkatkan aliran permukaan Menurunkan daya infiltrasi peningkatan laju erosi, penurunan kesuburan tanah

konservasi tanah merupakan suatu tindakan untuk menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tanah tetap produktif dan tidak rusak.

KONSERVASI TANAH & AIR


Dampak Kegiatan Pembangunan Terhadap Air
Mengeringnya sumber-sumber air Penurunan kualitas air Ketimpangan distribusi air

KONSERVASI TANAH & AIR


DEFINISI EROSI
1. Erosi merupakan proses pelepasan (detachment) dan pengangkutan (transportation) dari bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi (Ellison, 1946) 2. Erosi merupakan berpindah atau terangkutnya tanah atau bagian tanah dari tempat ke tampat yang lain oleh media alami (Arsyad, 1980). 3. Erosi (oleh air) merupakan proses pengangkutan tanah oleh daya dispersi (pemecahan) dan transportasi (pengangkutan) oleh aliran air di atas permukaan tanah dalam bentuk aliran permukaan (Baver, 1972)

konservasi air merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah air yag masuk ke dalam tanah serta menciptakan penggunaan air yang efisien

KONSERVASI TANAH & AIR


BENTUK-BENTUK EROSI
1. Erosi permukaan (sheet erosion) Erosi akibat terlepasnya partikel-partikel tanah dari massa tanah akibat aliran permukaan Erosi akibat terlepasnya partikel-partikel tanah dari massa tanah akibat pukulan butiran air hujan secara langsung Erosi akibat terkonsentrasinya memberntuk alur-alur kecil. aliran permukaan sehingga

KONSERVASI TANAH & AIR


BENTUK-BENTUK EROSI
4. Erosi parit (gully erosion) Erosi ini merupakan perkembangan dari erosi parit. Erosi yang terjadi akibat pengikisan tebing sungai oleh air yang mengalir dari bagian atas tebing sungai atau akibat terjangan arus air sungai yang kuat, terutama pada tikungan. Erosi yang terjadi pada tepi jalan 5. Erosi tebing sungai (stream bank erosion)

2. Erosi percikan (splash erosion)

3. Erosi alur (riil erosion)

6. Erosi tepi jalan (roadside erosion)

KONSERVASI TANAH & AIR


METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR
1. Metode Vegetatif Menggunakan tanaman atau tumbuhan 2. 3. Metode Mekanis Menggunkan konstruksi bangungan Metode Kimiawi Menggunakan bahan-bahan kimia untuk memperkuat sifat fisik tanah.
prinsip dasar konservasi air adalah meyimpan air disaat berlebihan dan menggunakannya sedikit mungkin untuk tujuan produktif

KELOLA LINGKUNGAN
(3)

Dipersiapkan Untuk Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

Oleh, Gito Rahardjo 2009 2009

TIPOLOGI DAMPAK KEGIATAN KEHUTANAN


HUTAN Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (pasal 1 (b), UU No. 41 Tahun 1999). KEHUTANAN Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu (pasal 1 (a), UU No. 41 Tahun 1999). KAWASAN HUTAN Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (pasal 1 (c), UU No. 41 tahun 1999).

KARAKTERISTIK HUTAN
HUTAN INDONESIA TEREBENTUK DALAM 2 FORMASI
1. Formasi Klimatis Formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim (suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya dan angin). 2. Formasi Edafis Formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah (sifat fisika, kimia dan biologi tanah)

KARAKTERISTIK HUTAN
FORMASI KLIMATIS
1. Hutan Hujan Tropika (Tropical Rain Forest) Terdapat di daerah basah (Tipe Iklim A dan B) a. Hutan Hujan Tropika Bawah 0 1.000 m dpl. b. Hutan Hujan Tropika Tengah 1.000 3.300 m dpl c. Hutan Hujan Tropika Atas 3.300 4.100 m dpl 2. Hutan Musim (Moonson Forest/Deciduos Forest) Terdapat di daerah dengan tipe Iklim C dan D a. Hutan Musim Bawah 0 1.000 m dpl b. Hutan Musim Atas 0 4.100 m dpl

KARAKTERISTIK HUTAN
3. Hutan Gambut (Peat Forest) Tumbuh di kawasan dengan air menggenang dan dalam keadaan asam (pH 3,5 4,0).

KARAKTERISTIK HUTAN
FORMASI EDAFIS
1. Hutan Rawa (Swamp Forest) Tidak terpengaruh iklim dan terdapat di daerah yang selalu tergenang air tawar dan di daerah landai yang terdapat di belakang hutan bakau. 2. Hutan Payau (Mangrove Forest) Terdapat di daerah pantai yang selalu tergenang air laut dan terpengaruh pasang surut dan tidak terpengaruh iklim. 3. Hutan Pantai (Littoral Forest) Terdapat di daerah kering tepi pantai, tidak terpengaruh iklim, berada di garis pasang tertinggi atau di belakang pantai. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

FUNGSI HUTAN
Pengatur Tata Air Produksi Hasil Hutan Sumber Mata Pencaharian Sumber Keanekaragaman Hayati Paru-paru Dunia Penyedia tempat untuk kegiatan sektor lain (pertanian, transmigrasi, pertahanan, dll) 7. Dll.

Peranan hutan sangat penting bagi keseimbangan ekosistem dan pembangunan Indonesia Pembangunan kehutanan harus dapat menekan dampak negatif seminimal mungkin

POTENSI DAMPAK PEMBANGUNAN KEHUTANAN


A. KEGIATAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN AMDAL (Peraturan Menteri LH. No. 11 Tahun 2006) :
1. Usaha Pemanfataan Hasil Hutan Kayu dari Hutan Alam (UPHHK-HA) Semua Besaran 2. Usaha Pemanfaata Hasil Hutan Kayu dari Hutan Tanaman (UPHHK HT) 5.000 Ha/etat.

POTENSI DAMPAK PEMBANGUNAN KEHUTANAN


B. DAMPAK PENTING KEGIATAN UPHHK - HA
1. Komponen Fisik Kimia - Berkurangnya luas penutupan lahan akibat PWH, penebangan & Penyaradan - Pemadatan tanah akibat penyaradan - Peningkatan aliran permukaan, erosi dan sedimentasi - Perubahan sifat fisik air (kekeruhan) - dll 2. Komponen Biologi
- Perubahan struktur & potensi tegakan

- Dampak terhadap biota perairan - dll

POTENSI DAMPAK PEMBANGUNAN KEHUTANAN


3. Komponen Sosekbud
- Penyerapan tenaga kerja
-

POTENSI DAMPAK PEMBANGUNAN KEHUTANAN


C. DAMPAK PENTING KEGIATAN UPHHK - HT 1. Komponen Fisik Kimia
Peningkatan aliran permukaan, erosi dan sedimentasi akibat pembukaan lahan - Penurunan tingkat kesuburan tanah - Perubahan sifat fisik air
2.

- Peningkatan pendapatan - Multiplikasi ekonomi - Perkembangan ekonomi wilayah - Peningkatan pendidikan dan kesehatan - Perhubungan dan komunikasi - dll

Komponen Biologi

- Hilangnya habitat satwa liar akibat pembukaan lahan - Meningkatnya ganggunan satwa liar di daerah pertanian di sekitar lokasi kegiatan - Dampak terhadap biota perairan

POTENSI DAMPAK PEMBANGUNAN KEHUTANAN


C. DAMPAK PENTING KEGIATAN UPHHK - HT 3. Komponen Sosekbud
-

Penyerapan tenaga kerja

- Peningkatan pendapatan - Multiplikasi ekonomi - Perkembangan ekonomi wilayah - Peningkatan pendidikan dan kesehatan - Perhubungan dan komunikasi

KELOLA LINGKUNGAN
(4)

DELINIASI KAWASAN HUTAN


PRINSIP2 PENGELOLAAN HUTAN LESTARI
Kelestarian Fungsi Produksi

Dipersiapkan Untuk Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

Kelestarian Fungsi Lingkungan Kelesataian Fungsi Sosial

Oleh, Gito Rahardjo 2009 2009

Salah satu tahapan penting dalam kegiatan pengelolaan hutan dalam rangka menjamin keberlangsungan fungsi produksi, lingkungan dan sosial adalah dengan melakukan penataan ruang (deliniasi/zonasi) kawasan hutan

DELINIASI KAWASAN HUTAN


DASAR PERTIMBANGAN DELINIASI KAWASAN HUTAN
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten Penggunaan Lahan (present landuse) Karakteristik tapak (hutan kerangas, karst, dsb) Alokasi Kawasan Lindung (termasuk situs tradisional) Alokasi sarana & Prasarana

RECANA TATA RUANG IUPHHK


Legenda

PUP KB

RECANA TATA RUANG IUPHHK


No. 1.

RENCANA PENATAAN AREAL KERJA RENCANA PENATAAN AREAL KERJA


Rencana Peruntukan Unit I Ha % Ha 24 Unit II % Jumlah Ha 24 Areal Kawasan Konservasi : a Kelerengan > 40 %, scoring >175, ketinggian > 2000 mdpl, lereng . >15% dengan jenis tanah sangat peka erosi b Kawasan Gambut > 3m c Kawasan resapan Air d Sempadan sungai e Kawasan sekitar danau/Waduk/Dam f Kawasan Pantai Berhutan Bakau g Buffer Zone Hutan Lindung h Kawasan rawan Bencana i Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah PUP Jumlah 1. Areal Tidak Efektif Untuk Produksi 2. KB a Sarana prasarana b Kebun Benih KB c PUP d Lahan Milik Masyarakat Jumlah 2. PUP Areal Efektif Untuk Produksi 3 Areal Penanaman 4 a Tanaman kehidupan : Karet b. Tanaman pokok : Acasia sp (THPB) c Tanaman Unggulan ( TPTL)
- Larikan Tebang Pilih (Meranti) - Larikan Tebang Habis (Akasia, Sungkai)

Legenda

243

146

389

PUP KB KB

551 794

10%

349 519

10%

900 1,313

PUP

249 (a-c)=5% 25 50 134 6% 458 6,688 396 5,479 813


452 361

113 (a-c)=5% 362 25 50 50 100 213 347 8% 401 859 4,410 11,098 272 3,683 455
253 202

5% 69% 10%
5.7% 4.6%

Jumlah Areal Penanaman Total

6,688 7,940

84%

4,410 5,330

5% 668 69% 9,162 9% 1,268 704 5% 564 4% 83% 11,098 13,270

10

11

Anda mungkin juga menyukai