Anda di halaman 1dari 33

Daging kerbau jnkjksldk Sama seperti daging-daging lainnya, daging kerbau ini memilikikandungan gizi yang lebih besar

dibandingkan dengan daging sapi. Kandungan terbanyak yang dimiliki daging kerbau adalah protein yang terkandung didalam daging ini dengan presentase 20-30%. Protein yang ada dalam daging sapi sebesar 15-19% saja kandungan lemak daging sebear 0,5% Eryk andreas Ternak kerbau yang ada di Indonesia saat ini masih digunakan sebagai tenaga kerja dalam mengelola lahan pertanian, walaupun ada sebagian yang memanfaatkannya sebagai ternak penghasil susu, sebagai penciri status social, dan kelengkapan upacara adat. Pemanfaatan kerbau sebagai ternak potong merupakan usaha sampingan. Hal tersebut didasarkan pada ditemukannya banyaknya sampel kerbau betina yang dipotong pada kelompok umur diatas 4 tahun (70% dari total sampel betina). Pemotongan kerbau betina dilakukan pada ternak kerbau yang sebelumnya digunakan sebagai bibit dan tenaga kerja, namun sudah tidak produktif lagi. Berdasarkan pengamatan pada kualitas karkas, umur kerbau yang paling baik dipotong adalah umur 2-4 tahun. Kerbau yang dipotong pada umur 2-4 tahun memiliki bobot badan yang stabil, karena tubuhnya tidak mengalami pertumbuhan linier. Selain itu, kerbau dengan umur 2-4 tahun memiliki bobot karkas yang lebih tinggi dari kelompok umur yang lainnya. Hal tersebut dapat disebabkan belum terbentuknya deposit lemak dalam tubuh dengan jumlah yang besar, jika dibandingkan dengan kelompok umur diatas 4 tahun pada bobot potong yang sama. Kualitas daging kerbau yang dipotong pada umur yang berbeda tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Proses seleksi paada ternak kerbau dilakukan berdasarkan parameter bobot badan, karena didapatkan adanya korelasiyang bernilai positif antara beberapa peubah parameter kualitas karkas. Seleksi untukmendapatkan bobotbadan lebih tinggi pada umur yang sama akan meningkatkan bobot karkas, tebal lemak punggungdan luas urat daging mata rusuk. Bobot badan yang lebih tinggi juga akan menghasilkan daging yang lebih empuk. Karkas merupakan hasil utama proses pemotongan ternak. Bagian karkas merupakan bagian ternak tanpa darah, kepala, organ dalam, kulit, ekor, dan shank (Soeparno 2005).(10 Bagian karkas pada umumnya memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dari

bagian non-karkas. Komponen karkas untuk masing-masing individu ternak sangat bervariasi. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya factor genetic, nutrisi, dan lingkungan. (Aberle et al. 2001)

Agus Murtidjo, Bambang. 1989. Memelihara Kaerbau. Yogyakarta:Kanisius Dibandingkan dengan daging sapi, daging kerbau relative kurang disukai konsumen. Namun, bkan berarti bahwa daging kerbau tidak enak. Daging kerbau kurang disukai karena terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah daging kerbau hingga dapat mengundang selera. Kalau dilihat di rumah-rumah potong hewan, perbandingan pemotongan kerbau dan sapi rata-rata 1:4. Hal ini tidak perlu mengecilkan hati, mengingat peningkatan populasi penduduk daan makin majunya teknologi pengolahan pangan. Di masa mendatang, tidak dapat diragukan lagi, daging kerbau bisa diandalkan sebagai daging konsumsi yang lebih memasyarakat. Masalah selera konsumen memang subjektif, ada yang lebih menyukai daging kerbau dan ada pula yang lebih menyukai daging sapi. Adapun perbedaan mencolok antara daging kerbau dan daging sapi antara lain: a. daging kerbau - warna daging agak gelap -serat daging lebih kasar - struktur daging seragam - kadar protein tinggi - kadar air rendah - lemak berwarna kuning b. daging sapi

- warna daging merah segar - serat daging lembut - struktur daging seragam - kadar protein rendah - kadar air tinggi - lemak berwarna putih agak kuning SYARAT PEMOTONGAN KERBAU Pemerintah daerah tingkat II di seluruh Indonesia menganjurkan agar semua pemotongan ternak yang dagingnya dijual kepada konsumen, termasuk kerbau, dilakukan di rumah potong hewan. Permintaan jasa rumah potong hewan untuk melakukan pemotongan kerbau meliputi 2 tahap, yaitu: a. proses ante mortem proses ini merupakan pemeriksaan kesehatan kerbau, kegemukan kerbau, jenis kelamin, dan umur kerbau. Pemeriksaan kesehatan sangat penting. Kerbau harus bebas dari penyakit menular yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Jenis kelamin merupakan persyaratan tambahan karena adanya larangan memotong kerbau betina yang masih produktif. Setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan Kabupaten/Kodya, sebelum pemotongan, kerbau harus dipuasakan sekitar 12-14 jam agar dalam pemotongan darah bisa dikeluarkan secara tuntas, karena sebagian besar kotoran dalam perut kerbau sudah dikeluarkan. b. proses post mortem tahap ini menyangkut pemeriksaan setelah kerbau dipotong, seperti pelayuan, pendinginan, dan pengangkutan karkas.

PELAYUAN DAN KUALITAS DAGING Daging kerbau hasil pemotongan sebelum dijual kepada konsumen harus dilayukan terlebih dahulu. Daging yang baru dipotong mengandung zat-zat makanan dalam cairan sel dan getah bening akibat sisa-sisa metabolisme. Terjadinya ketegangan pada ternak waktu dipotong adalah suatu hal yang normal, sehingga daging yang masih segar sering terlihat bergetar-getar. Dalam keadaan demikian, daging belum memiliki kualitas dan aroma yang baik sebagai daging konsumsi. Setelah mengalami proses pelayuan setidak-tidaknya selama enam jam setelah pemotongan, daging ternak baru digolongkan sebagai daging konsumsi. Di pasaran dikenal beberrapa klasifikasi kualitas daging kerbau sesuai dengan tujuan pengolahan, yaitu: 1. kualitas I adalah has luar, digunakan untuk jenis olahan dan hidangan bistik. 2. kualitas II adalah has dalam, digunakan untuk jenis olahan dan hidangan empal, sate, rendang, sukiyaki, grill, steak, dll 3. kualitas III adalah penutup, digunakan untuk jenis olahan dan hidangan empal, bistik, rendang, dendeng, kari, bakso, abon, etc 4. kualitas IV adalah pendasar dan gandik, digunakan untuk jenis olahan dan hidangan empal, bistik, kornet, rendang, dendeng, bakso, abon. Kepala untuk jenis olahan dan hidangan sate, daging giling, sop, rawon 5. kualitas V adalah lamusir depan, untuk jenis olahan dan hidangan bistik, sate, rendang, empal, dan sukiyaki. 6. kualitas VI adalah paha depan, untuk jenis olahan dan hidangan empal, semur, sop, kari, dan abon. 7. kualitas VII adalah daging punuk, untuk jenis olahan dan hidangan empal, semur, sop, kari, dan abon. 8. kualitas VIII adalah sengkel, digunakan untuk jenis olahan dan hidangan semur, sop, dan rawon.

9. kualitas IX adalah daging iga (rusuk) dan sanding lamur, untuk jenis olahan dan hidangan sop, rawon, daging panggaang, kornet, etc 10. kualitas X adalah samcan, untuk jenis olahan dan hidangan sate, daging giling, sop, kornet, dan rawon. TABEL PERBANDINGAN PRESENTASE HASIL PEMOTONGAN KERBAU DAN SAPI Katerangan hasil pemotongan Berat kepala Berat kulit Berat kaki Berat ekor Berat jantung dan paru-paru Berat hati Berat limpa Berat lambung dan usus Berat darah Berat tulang Berta daging Jumlah Kerbau (%) 4,71 5,77 1,98 0,46 1,86 1,05 0,21 5,34 4,74 22,18 51,70 100,00 Sapi (%) 3,40 6,85 1,37 0,43 1,19 0,83 0,16 3,58 1,87 23,72 56,60 100,00

HASIL IKUTAN KULIT KERBAU Kulit kerbau merupakan hasil ikutan pemotongan kerbau yang memiliki nilai ekonomis, baik sebagai bahan baku industry, maupun bahan pangan misalnya dibuat kerupuk (rambak atau krecek). Bila ditangani secara serius, kulit kerbau dapat menjadi komoditas yang cukup baik dan memberikan nilai tambah. Kulit kerbau, tanpa diawetkan lebih dahulu, hanya mampu bertahan selama 12 jam. Oleh karena itu pengetahuan tentang pengawetan kulit kerbau perlu dikuasai, agar kulit kerbau terhindar dari kerusakan dan dapat dipasarkan sebagai bahan baaku industry.

Beberapa langkah yang perlu diketahui dalam melakukan pengawetan kulit kerbau yang baik adalah: 1) kulit dibersihkan dari daging, lemak noda darah, atau kotoran yang melekat, dengan menggunakan pisau tumpul atau kikir. 2) dengan menggunakan alat perentang yang terbuat dari kayu, kulit direntang dan dijemur 3) untuk menjaga kualitas kulit, penjemuran dalam posisi miring 450 dan hanya dilakukan pada pukul 09.00-11.00 dan pukul 15.00-17.00 4) setelah cukup kering, kulit direndam dalam larutan garam selama 36 jam, dengan kejenuhan 200 BE (100 liter air dicampur dengan 50 kg garam) 5) selesai perendaman dalam larutan garam, kulit kerbau diangkat dan ditiriskan dengan cara menempatkannya pada lantai miring Setelah proses tersebut dilaksanakan dengan baik, ada dua cara penyelesaian lagi yang perlu dilakukan, yaitu: 1) penggaraman kering Bila penirisan air dianggap cukup, taburkan 2,5-3 kg garam pada bagian dalam kulit, lalu diamkan selama 2-3 jam. Terakhir, kulit kerbau di jemur lagi dengan menggunakan alat perentang sampai kering. 2) penggaraman basah Bila penirisan air dianggap cukup, kulit kerbau dibentangkan kemudian kulit bagian dalam ditaburi 7-8 kg garam. Selanjutnya kulit ditumpuk dengan bagian luar dibawah. Diamkan selama 24 jam, kemudian taburkan garam lagi sebanyak 4-5 kg, diamkan selama 30 hari hingga air benar-benar habis.

Eko Susilorini, Tri, dkk. Budi Daya 22 Ternak Potensial. 2008. Jakarta:Penebar Swadaya.

SUPLAI HASIL TERNAK RENDAH Produk pertenakan, seperti daging, telur, dan susu secara nasional belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan konsumsi nasional, baik untuk keperluan konsumsi masyarakat maupun keperluan industry pengolahan produk-produk hasil peternakan. Dengan demikian, dunia peternakan memungkinkan terus berkembang yang ditunjukkan dengan pertumbuhan populasi ternak yang ada di Indonesia POPULASI TERNAK DI INDONESIA TAHUN 2000-2005 (1000 EKOR) Sumber: Dirjen Bina Produksi Peternakan (2005) Pendapatan per kapita masyarakat serta pendidikan dan ilmu pengetahuan yang meningkat berdampak pada meningkatnya taraf hidup masyarakat. Akibatnya, terjadi perubahan menu makanan. Awalnya, konsumsi masyarakat cenderung pada makanan yang mengandung karbohidrat tinggi. Sekarang, tingginya konsumsi karbohidrat tergantikan dengan menu berprotein hewani tinggi, yaitu daging, susu, dan telur. Disisi lain, tingginya kebutuhan protein hewani belum mampu dipenuhi Karen sebagaimana besar perternakan di Indonesia merupakan perternakan rakyat yang menggunakan teknologi tradisional, meskipun populasi ternak dari tahun ketahun terus meningkat.

Wisnu Murti, Tridjoko. Ilmu Ternak Kerbau. 2002. Yogyakarta:Kanisius Daging kerbau dan kontribusinya dalam pangan sumber protein hewani masih dikesampingkan dan menempati urutan kedua sesudah susu di Negara yang banyak terdapat kerbau tipe sungai atau sesudah kerja di Negara yang banyak terdapat kerbau tipe rawa.

http://www.okefood.com/read/2011/08/12/304/491203/daging-sapi-vs-daging-kerbau
UNTUK mereka yang tidak terbiasa membeli, sulit membedakan daging sapi dan daging kerbau. Ketahui triknya sebelum Anda bersiap mengolah daging untuk menu Idul Fitri.

Pakar budaya Betawi Indra Sutisna membagikan trik membedakan daging sapi dengn daging kerbau ketika ditemui okezone di acara Bango Kenduri Semur Nusantara di Restoran Rempah-Rempah, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2011).

Bentuk

serat

Perbedaan mencolok antara daging sapi dan kerbau adalah dalam segi fisik, terutama seratnya. Serat pada daging kerbau lebih besar dan padat berbeda dengan serat sapi yang lebih halus.

Warna

daging

Warna merah pada daging kerbau terlihat lebih menyala sedangkan warna merah pada daging sapi cenderung lebih pucat.

Proses

memasak

Dengan tekstur seratnya yang lebih besar dan padat, proses memasak daging kerbau lebih

lama. Sebagai perbandingan, 1 kg daging kerbau akan empuk ketika direbus 1,5 jam sedangkan daging sapi cukup 1 jam. (ftr)

http://www.berita86.com/2010/03/sensasi-kelezatan-daging-kerbau-dalam.html

SENSASI KELEZATAN DAGING KERBAU DALAM SOTO TAUTO KHAS PEKALONGAN


Soto Tauto adalah makanan sejenis Soto yang diolah menggunakan tauco. Menu tersebut merupakan kuliner khas Pekalongan Jawa Tengah. Di kota batik tersebut, ada beberapa warung Soto Tauto yang bisa menjadi alternatif pilihan penyuka wisata kuliner. Salah satunya adalah Soto Tauto di warung makan Soto Haji Kunawi di Jalan Teratai Kelurahan Klego Gang 5 Kota Pekalongan. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00, kecuali bulan Ramadhan tutup sebulan penuh.

Soto Kunawi sudah di kenal di kota Pekalongan sejak 50 tahun lalu dan merupakan salah satu penjual Soto paling lama di Pekalongan. Fahmi Yahya (30 th) adalah pemilik warung tersebut. Usaha penjualan soto Tauto awalnya dijalankan oleh mendiang kakeknya, Haji Kunawi, dengan cara berkeliling kampong dengan cara dipikul.

Warung Soto Tauto ini berdiri sekitar tahun 1960. Sejak kakeknya meninggal setahun lalu, usaha itu dijalankannya bersama ibunya, hingga saat ini. Hingga kini dia tetap menggunakan nama nama Soto Haji Kunawi, karena merupakan pendiri sekaligus pelopor Soto Tauto di Pekalongan.

Soto Tauto di masak dengan menggunakan bahan utama daging kerbau dan menjadi salah satu makanan khas di wilayah kota Pekalongan. Kekhasan makanan soto ini terletak pada bahan yang digunakan yakni daging kerbau, serta bumbu untuk kuah, yaitu tauco. Soto itu juga dilengkapi sedikit bihun, daun bawang dan bawang goreng.

Daging kerbau dipilih karena memiliki serat yang besar, sehingga rasanya lebih mantap. Agar empuk, daging itu direbus hingga 4 jam lamanya dengan menggunakan tungku berbahan bakar kayu. Tauco untuk kuah Soto juga diolah dengan bumbu-bumbu khusus yang merupakan resep turun temurun dari kakeknya. Beberapa bumbu yang dicampurkan dalam kuah tauco, antara lain cabai merah, bawang putih dan garam. Keistimewaan hidangan ini justru berasal dari bumbu dasarnya yakni Tauco. Bentuknya seperti saus, terbuat dari kedelai dan berwarna merah kecoklatan.

Pada hari-hari biasa, Soto Kunawi mampu menghabiskan sekitar 20 kilogram daging kerbau per hari. Setiap satu kilogram daging, cukup untuk membuat sekitar 15 mangkuk Soto. Bahkan, pada hari libur, bisa menghabiskan sekitar 50 hingga 70 kilogram daging kerbau.

Untuk menikmati Satu mangkuk Soto tauco, anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Soto ini bisa dinikmati hanya dengan harga 10 hingga 12 Ribu Rupiah permangkoknya. Harga itu sudah termasuk nasi putih dan sebungkus emping sebagai pelengkap hidangan.

Warung Soto Kunawi memang tampil dalam suasana sederhana, bangku untuk pembeli juga berdekatan dengan tempat meracik Soto dan memasak kuah. Kelezatannya akan semakin terasa jika di tambah segelas teh hangat. Tak heran, jika warung-warung soto Tauco selalu di penuhi pengunjung, dari dalam dan luar kota Pekalongan.

http://www.okefood.com/read/2011/09/26/299/507080/sejuta-manfaat-daging-kerbau
LANTARAN faktor kebiasaan, sebagian orang lebih memilih mengonsumsi daging sapi ketimbang daging kerbau. Padahal nyatanya, daging kerbau juga menyimpan sejuta manfaat saat disantap. Daging kerbau memiliki kandungan untuk kesehatan lebih baik dibandingkan jenis daging lainnya macam daging sapi, daging ayam, daging kambing, bahkan daging ikan sekalipun, kata Gatot Paristiwahono selaku penjual sate kerbau Mo-Yoo kepada okezone di Festival Kuliner Serpong di Mal Summarecon Serpong, Tangerang, baru-baru ini.

Menurutnya, daging kerbau juga memiliki daya kolesterol yang sangat rendah dibandingkan daging yang lainnya.

Sebelum menjual sate kerbau, saya harus tahu produk yang dijual sehat. Saya amati daging kerbau memiliki tingkat kolesterol rendah (40). Ini berbeda dengan daging sapi (77), daging kambing (78), daging ayam (72), daging ikan (74), lobster (61), dan daging babi (79), ulasnya.

Gatot pun menjamin masyarakat yang mengonsumsi daging kerbau merasakan cita rasa yang lezat. Kalau kita pintar mengolahnya, pasti daging kerbau itu sangat enak dimakan dan dagingnya tidak keras, katanya.

Nah, sebelum mengonsumsi daging kerbau, saran Gatot, sebaiknya Anda harus pintar memilih daging kerbau yang masih mentah, sebab bentuk dan tekstur daging kerbau hampir sama dengan daging sapi.

Daging kerbau itu hampir sama dengan daging sapi. Bedanya hanya pada warna daging kerbau yang lebih merah dan bentuk seratnya lebih tebal, tutupnya

http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/potensi-ternak-kerbau-penghasil-daging

Potensi Ternak Kerbau Penghasil Daging



View Track

Ternak kerbau dan sapi adalah hewan yang berbeda baik jenis maupun bangsanya, tetapi dalam soal produk di pasar tidak berbeda antara daging kerbau dengan daging sapi sehingga ternak kerbau berpotensi sebagai penghasil daging. Semakin meningkatnya penduduk Indonesia dan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat, maka meningkat pula konsumsi daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi tubuh. Pada umumnya, kebutuhan daging di Indonesia dipenuhi dari daging sapi dan ayam . Oleh karena itu, salah satu untuk memenuhi kebutuhan daging selain daging sapi dan ayam yaitu daging yang berasal dari ternak kerbau. Dalam hal ini, menunjukkan bahwa ternak kerbau mempunyai potensi untuk dikembangkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat Indonesia. Kerbau adalah ternak asli daerah panas dan lembab, khususnya di daerah belahan utara tropika. Sisasisa fosil kerbau yang sekarang masih tersimpan di India menujukkan bahwa kerbau telah ada sejak zaman Pliocene. Kerbau pada zaman itu mengarah pada dua jenis (kerbau Asia dan kerbau Afrika), yakni satu mendeteksi jenis kerbau India sekarang ini dan lainnya mengarah pada bentuk kerbau seperti Anoa di Sulawesi dan Tamarraw di Pilipina. Pada umumnya peternakan kerbau di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, tujuan utamanya adalah sebagai ternak kerja, sedagkan tujuan kedua adalah sebagai penghasil daging dan susu. Sedangkan pemakaian ternak kerbau sebagai penghasil daging hanya dilakukan terhadap ternak kerbau yang telah tua atau nilai ekonominya rendah. Produktivitas kerbau tidak lebih rendah daripada sapi potong . Berbagai hasil penelitian yang ada diberbagai belahan dunia termasuk di Indonesia menunjukkan, tingkat produksi kerbau tidak berbeda jauh dengan sapi. Dengan budidaya intensif, calving interval atau selang beranak (waktu yang dibutuhkan antara dua kelahiran yang berturutan) dapat mencapai 13 bulan. Meskipun, budidaya kerbau oleh petani secara tradisional dengan melepas bebas di padang penggembalaan tanpa perlakuan pakan dan pengaturan perkawinan, selang beranak dapat lebih dari 24 bulan. Secara umum, ternak kerbau dan sapi adalah hewan yang berbeda baik jenis maupu bangsanya. Tetapi dalam soal produk, dipasar tidak ada perbedaan antra daging kerbau dengan daging sapi. Hampir di seluruh wilayah Indonesia daging kerbau dikenal sebagai daging sapi. Maka ketika Presiden Republik Indoneasia mematok target swasembada daging, daging kerbau di dalamnya. Dalam rangka mencapai

target swasembada daging, peranan ternak kerbau cukup signifikan . Dengan jumlah populasi kerbau pada tahun 2007 yang mencapai 2,5 juta ekor, sementara total populasi ternak sapi potong plus sapi perah 11,2 juta ekor, maka peranan ternak kerbau sebesar 22 % dan ternak sapi sebesar 78 %. Meskipun untuk angka kontribusi daging angkanya lebih kecil yaitu kontribusi daging kerbau adalah 41 ribu ton, sedangkan sapi sekitar 460 ribu ton sehingga peran ternak kerbau dalam suplai daging hanya sekitar 8 %. Ditunjukkan pula dengan pertambahan berat badan, bahwa penggemukan ternak kerbau oleh seorang peternak di Bogor mampu mendapatkan hasil pertambahan berat badan 1 kg/ekor/hari. Oleh karena itu, bahwa parameter yang relatif sama digunakan pada penggemukan sapi potong. Dalam hal ini, menunjukkan bahwa dengan budidaya/pemeliharaan kerbau yang baik atau budidaya secara intensif tidak kalah produktif dengan ternak sapi. Maka dari itu, ternak kerbau mempunyai potensi sebagai penghasil daging sehingga dapat mendukung PSDS 2014. Peningkatan peranan ternak kerbau dalam Mendukung Kebutuhan Daging Nasional diharapkan ternak kerbau dapat mendukung program kecukupan daging 2014, karena dapat memberikan alternatif penyedia sumber protein yaitu penghasil daging. Dimana ternak kerbau telah lama dikembangkan/dipelihara oleh masyarakat sebagai salah satu mata pencaharian dalam skala usaha yang masih relatif kecil, untuk tujuan daging, kulit dan tenaga kerja. Seperti jumlah populasi ternak kerbau tersebut diatas memberikan kontribusi kebutuhan daging, maka ternak kerbau juga memiliki peran dalam menunjang program kecukupan daging 2014. Walaupun produktivitas ternak kerbau di Indonesia masih relatif rendah bila dibadingkan dengan produktivitas sapi potong, namun demikian usaha ternak kerbau memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan terutama di beberapa daerah/wilayah yang memiliki sumberdaya pakan yang melimpah dan daerah dimana kerbau mempunyai fungsi sosial yang sangat penting seperti di Tana Toraja. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penyelamatan populasi ternak kerbau yang dapat dilakukan melalui berbagai macam usaha. Daerah yang menjadi sentra pengembangan ternak kerbau saat ini adalah wilayah yang cocok menjadi habitat untuk berkembang biak. Kerbau cenderung lebih menyukai kawasan dengan banyak air seperti Sumatera dan Kalimantan. Populasi ternak kerbau di dua wilayah ini tercatat 54 % dari total populasi keseluruhan yang ada di Indonesia. Meskipun ternak kerbau menyukai daerah dengan karakter kaya akan air, hewan ini memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi. Sehingga penyebarannya meluas tidak hanya di Kalimantan yang berawa dan Sumatera, tapi juga Jawa, Sulawesi bahkan NTT, dan NTB yang beiklim kering. Dari pandangan etnik dan agama, bahwa pengembangan ternak kerbau tidak ada penghalang, bahkan oleh suku tertentu, hewan ini mendapat tempat tersendiri. Kerbau dinilai sangat tinggi dalam adat budaya Batak, Toraja dan beberapa suku lain. Dalam hal inilah, ternak kerbau mempunyai potensi untuk dikembangakan baik di kawasan tersebut maupun diwilayah lainnya. Dengan demikian pengembangan usaha peternakan kerbau dan wilayah agribisnis kerbau sangat luas, hampir meliputi seluruh agroekosistem dan sosial-budaya yang ada sehingga ternak kerbau mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil daging. Untuk lebih mengembangkan potensi ternak kerbau yang dapat memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat Indonesia, diharapkan Penyuluh Pertanian dapat berperan dalam penyuluhan dengan menginformasikan dan memotivasi para peternak untuk membudidayakan ternak kerbau secara intensif. Sumber : 1) http://disnaksulsel.info (8/11 2010); 2)http;//www.mit.undip.ac.id (8/11 2010); 3)http://www.google.co.id (8/11 2010); 4) Pedoman Pengembang Budidaya Ternak Kerbau, Direkrorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian 2003. Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian) email : tatik3454@yahoo.com

http://www.reluctantgourmet.com/buffalo_meat.htm

The Real American Meat Source

Did you know that buffalo meat is actually good for you?
I sure didn't know much about it until I spoke with Dan Marino of Jackson Hole Buffalo Meat Co. I had the opportunity to pick his brain about buffalo meat, how it compares to beef and ask about taste. I think you will find his responses both surprising and interesting. I'm calling buffalo the "real American meat" because it was the primary meat source to many of the Plains Indians until millions of the buffalo were slaughtered back in the late 1800's and they nearly became extinct. Now they are being farm raised on private ranches and the numbers are back up to about one-quarter of a million.

Why Buffalo Over Beef?According to Dan Marino, buffalo meat tastes better than beef. He says the flavor is similar but buffalo has a "lighter, sweeter flavor" and "doesn't leave a greasy feel in your mouth. " He also reveals buffalo has a "much livelier flavor" but isn't "gamy" Sounds good to me but I can't vouch for this because I've never had a buffalo filet mignon so I am making it my goal to try them side by side and see what my taste buds decide. Another interesting fact he makes about buffalo is the health benefits that come with it. Not only does it have 70% to 90% less fat compared to beef, on average it has 50% less cholesterol. And on top of that, it is higher in protein, iron and all the omega and amino acids. Wow, my doctor may be prescribing buffalo pretty soon. And did you know that because they are naturally resistant to disease and grow faster than domestic animals, they don't need all the antibiotics and growth hormones that are typically given to beef cattle?

SO WHAT DO THEY FEED A BUFFALO?


Buffalo are raised on open grassland and graze on natural grass. Because they are not fed manufactured feed, there is no current concern about mad cow disease at this time. I was also told that unlike sheep and beef, they don't defecate in their own water source. Now what's wrong with those sheep and cows?

WHAT ABOUT INSPECTIONS AND GRADING?


Just like beef, Dan's buffalo are inspected by both the USDA and the State Department. At this time, there is no official grading system but the National Bison Association is working on it. Flavor and texture As I mentioned above, Dan thinks buffalo has more flavor. Since a buffalo and cow have the same muscle groups, their texture and tenderness are very similar to each other. He says, "A filet on a buffalo is every bit as tender as on beef. The main difference is the darker color and sweet flavor."

ARE THERE SIMILAR CUTS AVAILABLE?


Because of the similar muscle groups, buffalo has the same cuts as beef. There are rib eyes, rib steaks, sirloin, t-bone, porterhouse, strip, filet, brisket, flank, roasts, filets, burgers and the rest of the cuts How to you cook buffalo meat? You cook it the same way you cook beef but because of its lower fat content, it will cook faster than beef. You see the fat works as an insulator and slows down the cooking time. The less fat, the faster the meat will cook. So you can grill it, roast it or pan-fry it. Just be careful not to overcook it. Where can you buy buffalo meat and why is it so expensive? I've seen buffalo burgers at several supermarkets but nothing in the more expensive cuts. Some grocery stores let you special order it but it takes time and it is very expensive. Your other option is to order it online at places like Jackson Hole Buffalo Meat Co. The reason for the high cost is basic economics 101, "supply and demand." Right now there is high demand and very limited supply and most of the supply is going to restaurants. Did you know that there are more beef slaughtered in the United States EACH day than buffalo in an ENTIRE year?

FRESH OR FROZEN?
Dan tells me you can purchase buffalo meat either fresh or frozen. They vacuum pack their buffalo product to give it a longer shelf life. By removing the oxygen from contacting the meat, it will not freezer burn on you. He says the vacuum packed product has a freezer shelf life of about a year. They normally ship it frozen but can ship it fresh if that is important to you. When I asked Dan what is the one message he would like my readers to get about buffalo, he said, "Buffalo is the healthiest choice anyone can make regarding their meat eating end of their diet. If you are on a restricted diet, it is a red meat you can enjoy and feel good about it because it will not cause the same problems as beef, pork, or any other domestic animal. .. The flavor is fantastic too. Buffalo, it's what America was meant to eat!" If you have any questions, I'm sure you will find the answers at Jackson Hole Buffalo Meat Co. and if you don't, I'm sure Dan would be happy to answer them for you. You can contact him at his web site.

http://buffalohillsbisonmeat.com/nutritional_information.php

Nutritional Information

Eating healthy never tasted so good!


Buffalo meat fits the dietary guidelines of the American Heart Association and is often prescribed by physicians to patients who should limit their fat intake. Several of the nationally recognized weight-loss programs list buffalo as one of their recommended "diet foods".

First time buyer? Try our "Welcome to Great Taste" assortment created just for you!

NUTRITIONAL COMPARISON
SPECIES Bison: Beef (choice): Beef (Select): Pork: Chicken (Skinless): Sockeye Salmon: FAT 2.42 Per 100 GRAM SERVING COOKED MEAT CALORIES CHOLESTEROL IRON VITAMIN B-12

GRAMS 10.15 8.09 9.66 7.41 10.97

KCAL
143

MG
82

MG
3.42

MCG
2.86

219 201 212 190 216

86 86 86 89 87

2.99 2.99 1.1 1.21 0.55

2.65 2.64 0.75 0.33 5.80

Bison are handled as little as possible. They spend their lives on grass, much as they always have. They are not subjected to questionable drugs, chemicals or hormones. The members of the NBA feel so strongly about this that they have a resolution opposing the use of these substances in the production of Bison for meat. With buffalo meat you get what you pay for: 100% pure, wholesome, tasty nutrition.

Cooking Tips for Bison


Buffalo meat is similar to beef, however, when preparing various cuts of bison you need to cook it differently. Because of the lack of marbling (white streaks of fat through the meat), bison needs to be cooked at a lower temperature than that used for beef. Fat acts as an insulator causing most meats to take longer to cook. This lack of fat also accounts for the deep red color of the meat. You should cook bison to the same doneness you prefer in beef. We recommend rare to medium. We dont guarantee well-done steaks or roasts. When you overcook bison, you get the same results as when you overcook other meat. The juiciness and tenderness of the meat will be compromised. Roasts The best oven temperature is a 275 degree oven. Preheat your oven. To insure the desired doneness, use a meat thermometer. Because bison cooks more quickly you may want to check it sooner than you would beef. Rib steaks, roasts, tenderloin, and sirloin roasts are suitable cuts for roasting. Broiling Move your broiler rack a step lower in your oven than you would use for beef. Broil as you would your beef but shorten the cooking time. Rib steaks, tenderloin sirloin, and T-bone steaks are delicious this way. Grilling Dont put bison on the flame! We have found the best grilling technique is the indirect method. If you have a dual control gas grill, heat the one side on high for 5 to 10 minutes, then reduce to medium-high. Place the steak or roast on the cool side. In colder temperatures, you may want to have the heat on low under the meat. For a single control grill cover one side with foil to lock out the direct heat. Use a meat thermometer for roasts and go by appearance when grilling steaks. Stir Fry Stir fry is an excellent method of cooking bison. Cut the meat into small strips or cubes. Be sure to use just a drop of olive oil or polyunsaturated oil just to coat the pan. Bison cooks quickly so have your vegetables ready to toss in the wok. Heat the oil enough to seer the meat then toss the meat quickly around. Add the other foods. The short cooking time is great for cooking bison. Crock Pot Cooking

Very slow, moist heat works especially well with the less tender cuts of meat. The best way is a crock pot or slow cooker. Let this cook all day. With the slow moist cooking you wont have to worry about drying out the meat with overcooking. Use the low setting on your crock pot. View our Buffalo Recipes page.

Other Benefits for choosing buffalo meat

Taste Bison tastes great! Most people interviewed feel Bison is the most flavorful meat they have ever tasted, with a sweeter and richer flavor than beef. Bison is naturally flavorful and tender and can be prepared much the same as beef. Value Bison falls into the gourmet or specialty meat category at your supermarket or meat market. The value of Bison is not what you pay, but what you get in return. Nutritionally you are getting more protein and nutrients with fewer calories and less fat. Bison is a dense meat that tends to satisfy you more while eating less.

Buffalo Hills Bison would like to "Welcome you to Great Taste" with this buffalo sampler product created with you in mind. This is the perfect assortment for first time buyers, we're confident you'll be pleased with quality and taste of our home grown buffalo meat.

http://vhizaliumloverz.wordpress.com/kerbau/

KERBAU

Pemberian Pakan Kerbau


Sebagaimana sapi, kerbau adalah hewan ruminansia. Ini berarti kerbau memanfaatkan mikroorganisme di dalam rumen untuk mencerna makanannya. Pakan yang dimakan hewan ruminansia sebagian besar berasal dari hijauan. Hewan ruminansia mampu mengubah selulosa dan bahan serat lainnya menjadi susu dan daging bermutu tinggi. Kemampuan cerna hewan ruminansia lebih besar daripada hewan non-ruminansia. Hewan ruminansia mengunyah mamahan, yaitu mengeluarkan kembali makanan yang telah ditelannya ke mulut dan mengunyahnya beberapa kali sehingga membantu pencernaan makanan. Makanan ini akan masuk ke rongga rumen saat ditelan kerbau. Rumen merupakan rongga anaerob, yaitu tidak ada oksigen. Makanan ini terpapar mikroba bakteri, protozoa dan jamur. Mikrobamikroba ini menyerang partikel-partikel makanan dan dengan proses enzim unsur-unsur tersebut diuraikan dan digunakan untuk metabolisme, pertumbuhan dan perkembang-biakan mikroba ini.

Cara Pemeliharaan Kerbau


Kerbau dipelihara dengan cara yang sangat berbeda di seluruh dunia. Cara pemeliharaan ini tergantung pada keadaan geografis dan tujuan peternakan kerbau tersebut. Terdapat berbagai cara pemeliharaan kerbau, mulai dari pemeliharaan kerbau sebagai ternak multi-guna yang dipelihara di halaman belakang rumah sampai pemeliharaan kerbau sebagai penghasil susu dengan sistem peternakan modern.

Peternakan kerbau bisa menjadi bisnis yang menguntungkan kalau dikelola dengan benar. Meskipun jenis kandang mungkin berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim, luas kandang yang disediakan untuk kerbau sangat penting. Vaksinasi dan pemberian obat cacing harus dilakukan agar kerbau sehat. Kerbau harus dipelihara sebagai modal hidup yang berharga. Dengan pemeliharaan yang benar, peternakan kerbau sangat menguntungkan. Dengan menentukan pada saat kelahiran apakah seekor anak akan dijadikan ternak penghasil susu atau daging, pemeliharaan yang tepat lebih mudah dilakukan dan lebih murah. Dengan demikian, peternak dapat memisahkan kerbau yang akan dijadikan penghasil susu dan kerbau yang akan dijadikan kerbau pedaging. Bagaimanapun bagusnya potensi genetik kerbau, tidak ada kerbau yang akan memperlihatkan hasil memuaskan bila tidak dipelihara dan diberi pakan dengan benar. Kandang kerbau harus dapat melindungi kerbau dari stres panas terutama keterpaparan langsung terhadap sinar matahari, hujan lebat dan cuaca dingin. Kandang juga harus dilengkapi sistem ventilasi yang memadai. Karena itu, kandang bisa berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim. Di bawah ini beberapa pertimbangan dan solusi saat merencanakan pembangunan kandang kerbau di daerah beriklim panas dan dingin. Pada setiap kandang harus disediakan ruang yang cukup untuk masing-masing kerbau. Halaman luar kandang sebaiknya tertutup rumput atau beton agar tidak menjadi kubangan yang tidak sehat di musim hujan. Kerbau mungkin terlihat gelisah di lingkungan yang panas dan lembab. Kerbau berkulit gelap dan memiliki sedikit kelenjar keringat sehingga relatif tergantung pada air untuk menyejukkan badannya. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kerbau yang terlindung dari cahaya matahari langsung bisa hidup dengan baik dalam cuaca panas dan lembab karena mereka mampu melepaskan panas melalui saluran pernapasan. Kerbau dengan tingkat produksi daging atau susu yang tinggi memerlukan asupan pakan yang banyak sehingga menyebabkan produksi panas metabolisme yang lebih tinggi. Dengan demikian, kerbau dengan produktivitas tinggi kurang mengntungkan dibandingkan dengan kerbau dengan produktivitas rendah karena memerlukan lebih banyak fasilitas penyejuk. Berikut ini hal-hal yang perlud dipertimbangkan sebelum membangun kandang kerbau. 1. Tempat pakan dan air harus selalu teduh dan terlindung dari hujan lebat baik oleh pepohonan atau pun atap. 2. Air yang sejuk baik dari sungai yang jernih atau pun yang disediakan dalam ember membantu kerbau menjaga suhu badannya. Tempat air harus selalu diletakkan di tempat yang teduh. 3. Padang rumput yang diselingi pepohonan merupakan fasilitas perlindungan yang sangat murah dan efektif dari sinar matahari. 4. Kandang dengan konstruksi sederhana yang hanya diberi atap. Di daerah beriklim panas dan lembab kandang ini sebaiknya tidak diberi dinding. Dinding bisa menghambat ventilasi dan menyebabkan perkembangan bakteri dan pertumbuhan jamur sehingga kandang jadi tidak sehat. Untuk melindungi bagian dalam kandang dari cahaya matahari terik atau hujan lebat, tirai yang terbuat dari jerami, kain atau bahan lainnya dapat digunakan. 5. Penyediaan tempat berkubang. Namun demikian, kubangan ini harus berair bersih (bukan air limbah kotor yang membahayakan kesehatan) dan tidak jauh dari kandang. 6. Menyiram kerbau dengan air sejuk selama 3 menit dua kali sehari terbukti efisien untuk membuang kelebihan panas badan kerbau. Untuk pembuatan kandang kerbau di daerah yang beriklim dingin perlu dipertimbangkan hal-hal berikut. 1. Kandang harus melindungi kerbau dari hujan, salju dan angin kencang. Kandang dapat dibuat dengan konstruksi sederhana dilengkapi atap dan tiga dinding. Kandang seperti ini memungkinkan kerbau keluar untuk merumput ketika cuaca memungkinkan. Di dalam kandang harus disediakan tempat pakan cadangan apabila cuaca buruk selama beberapa hari. 2. Lantai kandang yang kering dan bersih sangat penting di daerah berhawa dingin untuk menjaga kesehatan kerbau. 3. Di daerah beriklim sangat dingin seperti kawasan Kaukasia dan Balkan di mana musim dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celsius berlangsung selama beberapa bulan, kandang perlu dilengkapi alat pemanas ruangan. Anak kerbau harus ditempatkan di kandang individu selama satu bulan. Kandang ini harus mudah dibersihkan, dilengkapi pelindung dari sinar matahari langsung, hujan, salju dan kekeringan.

Dengan menempatkan anak kerbau di kandang individu lebih mudah memantau apakah mereka makan dan tumbuh dengan normal dan mendeteksi penyakit. Selain itu, kasus menyusu keliling (naval suckling) bisa dicegah dan penularan penyakit lebih sulit. Anak kerbau harus selalu dapat memperoleh air segar dan bersih. Sebaiknya, tempat air diletakkan di luar kandang di tempat yang stabil dan mudah dijangkau anak kerbau. Dengan demikian, air minum ini tidak berceceran di lantai kandang. Lantai kandang yang lembab akan mendorong pertumbuhan kuman dan parasit. Kandang harus dilengkapi tempat rumput dan pakan konsentrat. Wadah pakan ini harus diletakkan di atas lantai sehingga anak kerbau tidak akan menginjak atau membuang kotoran ke dalamnya. Kerbau harus diperiksa setiap hari untuk mengetahui adanya luka atau penyakit. Luka terbuka menjadi tempat sempurna pertumbuhan segala jenis bakteri! Yang harus diperiksa bukan hanya kerbau betina tapi juga kerbau dara, anak kerbau dan kerbau jantan. Kaki pincang dan luka besar lebih mudah diperiksa daripada luka gores. Kaki pincang mungkin disebabkan oleh cedera pada kuku, kaki atau punggung. Dengan meraba seluruh badan kerbau, lokasi cedera dapat diketahui. Luka besar maupun kecil harus diperhatikan. Luka berdarah mungkin perlu pertolongan dokter hewan walaupun hal ini jarang terjadi. Luka harus dibersihkan dengan hati-hati. Gunakan air bersih dan sabun yang lembut. Pembersihan harus dilakukan dengan tangan dan kain bersih serta dilakukan perlahan-lahan. Bahan kimia seperti etanol dan yodium mungkin menyakitkan. Kerbau yang luka sebaiknya dimasukkan ke tempat perawatan terpisah. Mengamati tahi kerbau adalah cara mudah untuk mendeteksi penyakit dalam. Kalau tahinya terlihat berbeda dari biasanya, peternak harus waspada. Kalau kerbau tidak makan sebagaimana mestinya atau terlihat lesu, ini mungkin gejala penyakit. Kalau kerbau memperlihatkan gejala seperti ini, sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur. Suhu dubur normal adalah 38 hingga 39 derajat Celsius. Kalau suhu duburnya lebih tinggi, kerbau mungkin mengalami infeksi dan peternak harus segera menghubungi dokter hewan. Semakin cepat luka atau infeksi ditangani, semakin kecil risiko kerbau jatuh sakit. Di daerah tropis dan subtropis, parasit, caplak dan nyamuk bisa menjadi masalah besar. Parasit dalam bisa menyebabkan gangguan fungsi saluran pencernaan dan mengurangi nafsu makan. Caplak dan nyamuk menyebabkan kegelisahan dan kerusakan pada kulit yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan. Bahan kimia dan obat untuk memberantas parasit harus digunakan sebagai langkah pencegahan dan hanya bila diperlukan. Kelemahan penggunaan bahan kimia dan obat adalah kemungkinan pengaruh negatifnya terhadap daging dan susu yang dihasilkan sehingga membahayakan manusia. Bahan kimia pemberantas parasit harus disemprotkan ke badan kerbau. Penyemprotan ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak mengenai mata dan organ kelamin kerbau. Untuk penanggulangan parasit di sekitar wajah dan alat kelamin sebaiknya menggunakan busa yang dibasahi bahan kimia tersebut. Ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit yang sering dialami kerbau. Program vaksinasi umumnya lebih efisien bila dilakukan pada anak kerbau dan setelah itu diberikan sebagai penguat setiap jangka waktu tertentu. Kerbau rentan terhadap penyakit yang sama dengan penyakit yang dialami sapi. Penyakit ini lebih berbahaya bagi kerbau yang hidup di lingkungan yang tidak sehat. Untuk melindungi kerbau dari kemungkinan terserang penyakit, mereka harus diberi vaksin dan obat cacing secara berkala. Semua kerbau harus diperiksa secara berkala oleh dokter hewan untuk mengurangi risiko penyakit. Di Italia, semua kerbau diperiksa setiap enam bulan untuk mengetahui kemungkinan berjangkitnya tuberkulosis, bruselosis dan leukosis. Kerbau yang sakit harus segera dipisahkan dari kerbau lainnya. // <![CDATA[//

Karakteristik Khas Kerbau


Secara umum, kerbau ternak, Bubalus bubalis, terdiri dari dua jenis, yaitu kerbau sungai dan kerbau rawa. Kerbau rawa banyak terdapat di Asia Tenggara dan digunakan sebagai hewan pekerja. Nama ini diberikan berdasarkan habitat alami kerbau jenis ini yang berupa rawa atau tanah basah. Kerbau rawa mirip dengan kerbau liar dalam karakteristik morfologisnya. Baru-baru ini, potensinya sebagai penghasil daging telah ditemukan. Sebagian kerbau rawa lebih besar daripada kerbau rawa lainnya. Kerbau rawa menghasilkan sangat sedikit susu dan tidak digunakan sebagai penghasil susu. Namun demikian, persilangan antara kerbau sungai dan kerbau rawa telah dilakukan di Thailand, Filipina, Vietnam, dan Cina dalam skala besar. Kerbau hasil persilangan ini merupakan hewan pekerja yang kuat, menghasilkan daging bermutu tinggi dan menghasilkan lebih banyak susu dibandingkan dengan induknya. Kerbau sungai banyak dijumpai di India, Pakistan, Bulgaria, Hungaria, Turki, Italia dan Mesir. Kerbau sungai juga terdapat di Brazil dan Kaukasia. Kerbau sungai lebih suka berendam di air bersih dan sungai sehingga diberi nama kerbau sungai. Kerbau sungai telah diseleksi untuk produksi susu dalam skala besar dan sebagian jenis kerbau seperti kerbau Murrah, Nili-Ravi dan jenis kerbau lainnya khusus diternakkan untuk produksi susu. Masyarakat India, Pakistan, Italia dan Mesir sudah biasa mengkonsumsi susu kerbau. Penelitian kerbau di negara-negara ini sudah banyak dilakukan. Perilaku alami kerbau telah diteliti di antara kerbau-kerbau rawa liar di Wilayah Australia Utara. Pengetahuan mengenai perilaku alami kerbau sangat membantu peternak menentukan cara pemeliharaan dan pemberian pakan dalam peternakan komersial. Jenis formasi kelompok yang berbeda dapat dilihat di antara kerbau-kerbau liar. Formasi kelompok terkuat adalah klan. Satu klan terdiri dari beberapa induk dan anak-anaknya; satu klan bisa juga terdiri dari beberapa keturunan kerbau. Dalam suatu klan, semua kerbau saling kenal. Satu kelompok terdiri dari beberapa klan. Tergantung pada besarnya, dalam suatu kelompok para kerbau tidak begitu saling kenal sebagaimana dalam suatu klan. Satu kawanan terdiri dari beberapa kelompok. Klan, kelompok dan kawanan hanya terdiri dari kerbau betina dan anak jantan berumur hingga dua atau tiga tahun. Pada umur dua atau tiga tahun ini, kerbau jantan diusir dari klan dan kelompoknya. Kelompok-kelompok ini cukup longgar dan bervariasi besarnya. Ada kelompok yang terdiri dari satu kerbau jantan dan ada juga kelompok yang terdiri dari banyak kerbau jantan. Satu kelompok kerbau tinggal dan bermalam bersama di satu kamp. Dekat kamp biasanya terdapat timbunan tahi kerbau. Ini merupakan tempat kerbau membuang kotorannya. Ketika hari sangat panas kerbau mulai berkubang. Kubangan ini bisa berupa lubang lumpur dengan hanya sedikit air di dalamnya atau telaga yang lebih besar atau sungai dengan air yang dalam dan bersih. Kubangan ini bisa digunakan bersama oleh satu kelompok atau bahkan satu kawanan, tergantung besarnya kubangan. Pada musim kemarau, kerbau betina dan anak kerbau terpisah dari kerbau jantan. Kerbau betina dan anak kerbau berkumpul di lokasi yang banyak airnya, pakan hijauan dan pohon pelindung. Kerbau-kerbau jantan berkumpul di padang rumput terbuka yang rumputnya kering. Pada awal musim hujan, kerbau jantan dan kerbau betina berkumpul untuk kawin. Kerbau dianggap sebagai hewan yang tenang dan jinak. Perilaku agresif jarang terjadi. Misalnya, kelompok kerbau baru dibiarkan masuk kubangan kelompok kerbau lain atau minum dari sumber air kelompok kerbau lain. Kerbau merupakan hewan yang agak tumpul dan lamban. Mereka perlu waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan kegiatan baru. Namun demikian, kerbau mudah stres dan bisa jadi sangat gelisah bila menghadapi situasi baru. Kerbau lebih suka merumput dan hanya meramban bila pakan sangat langka. Biasanya, kerbau merumput pada siang hari. Kalau temperatur lingkungan sangat tinggi, merumput dilakukan di pagi hari dan sore hari dan kadang-kadang pada malam hari.

Kerbau merumput lebih banyak dan lebih baik daripada sapi. Karena itu, kerbau mengonsumsi lebih banyak pakan dan gizi per kg berat badan daripada sapi. Anak kerbau yang baru lahir menyusu pada induknya dalam waktu dua jam setelah lahir. Frekwensi menyusu normal sekitar 6 sampai 8 kali per hari. Anak kerbau mulai belajar menggigit rumput pada umur 3 sampai 4 minggu walaupun mereka belum benar-benar merumput. Setelah anak kerbau berumur dua bulan, pakan hijauan mulai jadi lebih penting daripada sebelumnya dan sebagian besar asupan zat gizi berasal dari pakan hijauan ketimbang susu induknya. Penyapihan alami anak kerbau biasanya berlangsung selama setahun atau sebelum induknya melahirkan anak lagi. Berkubang dilakukan dengan dua tujuan; yang pertama adalah untuk menyejukkan badan, yang kedua adalah melindungi diri dari serangga. Berkubang pada siang hari dilakukan pada jam-jam terpanas. Berkubang pada malam hari merupakan cara kerbau melindungi diri dari serangga. Kerbau memiliki sedikit kelenjar keringat dan kulit gelap yang menyulitkan mereka menjaga suhu tubuh di lingkungan yang panas dan lembab. Berkubang merupakan cara yang sangat penting bagi kerbau untuk menjaga suhu tubuhnya. Ketika kerbau masuk air, mereka membuang kotoran dan/atau kencing. Ini nampaknya cara mereka menandai kubangan mereka. Perilaku berkubang merupakan perilaku yang dipelajari. Kerbau yang tidak pernah berkubang sejak lahir bersama kerbau lain tidak akan berkubang sendiri. Mengajari kerbau berkubang hampir mustahil bagi manusia. Kerbau harus belajar berkubang dari kerbau lain. Namun demikian, kerbau dewasa akan sangat curiga dan tidak akan berkubang sendiri. Kalau tidak ada kubangan lumpur atau air, kerbau berperilaku seperti sapi. Mereka akan mencari tempat yang teduh dan merumput lebih banyak pada jam sejuk dan lebih sedikit pada jam panas. Cara berkomunikasi terpenting di antara kerbau adalah melalui bau. Kerbau saling mengenal dengan saling mencium baunya. Bau digunakan saat menandai suatu wilayah. Kerbau akan menggesekkan badannya ke pohon untuk meninggalkan bau dan mereka membuang kotoran untuk menandai wilayahnya. Komunikasi suara sangat penting dengan anak kerbau. Ada komunikasi suara bersahabat dan juga komunikasi suara bermusuhan. Sikap badan sangat penting saat menentukan kedudukan dan kekuasaan. Kerbau yang mengancam akan menundukkan dan menggoyang kepalanya. Kerbau jantan dan betina hidup dalam kelompok yang terpisah. Mereka akan berkumpul pada awal musim hujan untuk kawin. Kerbau jantan dewasa dapat mendeteksi kerbau dewasa betina yang sedang birahi melalui baunya dan menemukan kampnya. Ada masa pemanasan sebelum perkawinan berlangsung. Masa ini berlangsung 1 hingga 3 hari dan memungkinkan kedua pasang kerbau ini saling mengenal. Kerbau jantan dewasa tidak akan meninggalkan kerbau betina dewasa yang sedang birahi dan dia tidak akan membiarkan kerbau jantan dewasa lain mendekati pasangannya. Hanya kerbau jantan dewasa yang paling berkuasa yang akan kawin. Terdapat ikatan yang sangat kuat antara induk kerbau dan anak kerbau. Kalau anaknya jantan, ikatan ini bertahan selama 2 hingga 3 tahun. Setelah itu, anak kerbau diusir dari klannya. Kalau anaknya betina, ikatan tersebut berlangsung seumur hidup. Tidak lama sebelum melahirkan, induk kerbau memisahkan diri untuk melahirkan sendiri. Dalam waktu 30 menit setelah anak lahir semua anggota klan memeriksa anak kerbau yang baru lahir tersebut dan menyentuhnya dengan hidungnya. Hampir semua anggota kelompok menjalani pemeriksaan seperti ini. Pemeriksaan ini nampaknya berfungsi sebagai perkenalan dengan kerbau yang baru lahir. Pemeriksaan ini juga memudahkan adopsi anak kerbau tersebut kalau induknya

mati. Adopsi selalu terjadi di antara para kerbau meskipun hal ini jarang terlihat pada spesies hewan lain. Anak kerbau berjalan bersama induknya setelah mampu berdiri. Perilaku ini berbeda dengan sapi di mana induk sapi meninggalkan anaknya untuk merumput. Pengasuhan anak kerbau biasa dilakukan kerbau dewasa. Anak-anak kerbau dititipkan kepada seekor kerbau pengasuh yang biasanya kerbau betina. Kerbau-kerbau betina lainnya pergi merumput dan meninggalkan anakanaknya. Kalau ada ancaman terhadap anak-anak kerbau tersebut, anak-anak kerbau ini akan berteriak dan induk-induknya akan segera datang memberikan bantuan. // <![CDATA[//

Peluang Agrobisnis Peternakan Kerbau


Dibandingkan dengan sapi, kerbau memiliki beberapa keunggulan. Hewan ini tergolong hewan ternak yang sederhana, mudah dipelihara, mudah beradaptasi, dan dapat digunakan untuk membajak sawah dan alat angkutan. Kerbau dapat hidup di daerah rawa, daerah bercurah hujan tinggi, dan daerah yang kering. Kerbau juga mampu memanfaatkan pakan bermutu rendah seperti rumput kering dengan kadar nutrisi rendah dan serat kasar tinggi. Selain itu, kerbau juga mampu menyesuaikan diri terhadap tekanan dan perubahan lingkungan yang ekstrim. Misalnya, kerbau bisa hidup dengan baik meskipun terjadi perubahan suhu dan vegetasi padang rumput. Kalau peranakan sapi impor mampu mencapai berat badan hidup 450 kg atau lebih dan karkas 45 hingga 60%, kerbau mampu mencapai berat badan hidup yang tidak terlalu jauh dengan sapi. Kerbau dewasa lokal dapat mencapai bobot 366 hingga 800 kg dan karkas berkisar 32 hingga 44 persen. Biasanya, kerbau dewasa jantan berumur dua tahun sudah mencapai bobot hidup 410 kg dan kerbau dewasa betina 367 kg. Sebenarnya, kerbau sudah sangat dikenal karena sudah lama diternakkan oleh masyarakat pedesaan. Namun demikian, peternakan kerbau ini umumnya dilakukan dengan cara tradisional dan subsistensial. Belum banyak peternak yang memelihara kerbau dengan metode peternakan modern dan komersial meskipun peluang pasarnya sangat besar dan terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan protein hewani. Dengan kata lain, peluang agrobisnis peternakan kerbau sangat cerah. Selain itu, keuntungan dari peternakan kerbau adalah sebagai berikut: Peternakan kerbau dapat dilakukan pada lahan yang sempit. Misalnya, peternak dapat memelihara 46 ekor kerbau pada lahan seluas 200 meter persegi. Kerbau memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Kerbau mudah digembalakan karena kerbau suka hidup berkelompok. Kerbau sudah dapat dikawinkan pada umur 15 sampai 18 bulan, dan pada umur 27 hingga 28 bulan sudah beranak pertama dan selanjutnya beranak setiap tahun. Dengan demikian, pada umur 3 tahun 4 bulan, kerbau betina dapat beranak dua kali. Dalam waktu 25 tahun, seekor kerbau betina mampu melahirkan anak 20 ekor. Selain menghasilkan daging dan susu, kerbau juga menghasilkan kulit, tulang, dan tanduk yang dapat digunakan untuk keperluan industri sepatu, kerajinan, tas, ukiran, dll. Kotoran kerbau dapat dimanfaatkan untuk pupuk pertanian. Setiap ekor kerbau dewasa dapat menghasilkan 3,2 hingga 4 ton pupuk per tahun.

Daging dan susu kerbau merupakan sumber protein bernilai gizi tinggi. Keju mozarela yang lezat dan sangat terkenal di dunia terbuat dari susu kerbau. Begitu pula, dadih yang terbuat dari susu kerbau telah lama diproduksi secara tradisional oleh masyarakat Sumatera Barat. Produk fermentasi susu ini tidak kalah gizi dan manfaatnya dengan produk fermentasi susu modern seperti yogurt. Kerbau dapat menerima pakan dari berbagai jenis limbah pertanian. Berdasarkan uraian di atas jelas sekali bahwa peluang agrobisnis peternakan kerbau sangat menguntungkan. Namun demikian, mungkin masih ada peternak yang beranggapan bahwa daging kerbau lebih rendah mutunya dibandingkan dengan daging sapi. Sebenarnya, anggapan ini keliru. Tentu saja, mutu daging kerbau rendah karena biasanya kerbau dipotong setelah tidak kuat lagi membajak sawah. Dengan kata lain, kerbau ini dipotong setelah berusia tua. Sebenarnya, sapi dan kerbau memiliki mutu daging yang relatif sama pada kondisi yang setara. Hal ini telah dibuktikan oleh Zakariev dalam Sumoprastowo (2003:63). Penelitian ini menyimpulkan bahwa daging sapi dan kerbau sama lezatnya. Perbedaannya adalah daging kerbau berwarna lebih merah dibandingkan dengan daging sapi. Serat daging kerbau lebih kasar, lemaknya berwarna putih, dan bila diraba lemaknya melekat pada jari. Bahkan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Cahyono (2010:16) membuktikan bahwa kadar lemak daging kerbau sangat jauh lebih rendah (0,5 g) daripada daging sapi (22 g). Sebagai penutup, jangan lagi kita menganaktirikan kerbau di dunia peternakan. Kenyataannya, kerbau memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sapi. Karena itu, mari kita beternak kerbau. Bagi yang punya uang tapi tidak ada lahan, jalin kerja sama dengan petani di pedesaan yang memiliki lahan namun tidak punya uang untuk membeli bibit kerbau. Bagi yang belum punya uang, mulailah menabung dari sekarang untuk membeli bibit kerbau. Tabungan ini bisa berupa tabungan uang tunai atau juga tabungan berupa ternak sapi atau kambing. Kalau belum mampu beternak kambing, cobalah beternak ayam atau itik, yang hanya memerlukan modal beberapa puluh atau ratus ribu rupiah saja.

Perbedaan Kerbau dan Bison

Mungkin karena penampilannya yang mirip dengan kerbau yang banyak terdapat di Asia dan Afrika, para pendatang Eropa yang pertama kali melihat bison di benua Amerika mennyebut bison sebagai kerbau. Sayangnya, kesalahan penyebutan nama hewan ini sudah terlanjur memasyarakat

sehingga para pakar hewan dan bahkan pemerintah sekalipun tidak mampu mengubahnya. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat tetap menyebut bison sebagai kerbau. Bison adalah hewan asli Amerika Utara dari genus dan spesies Bison bison. Walaupun bison dan kerbau termasuk dalam famili yang sama, yaitu Bovidae, keduanya merupakan hewan yang jelas berbeda. Kerbau yang sesungguhnya, yaitu kerbau Afrika atau kerbau Cape (Syncerus caffer) dan kerbau Asia (Bubalus bubalis, dari famili Bovidae) adalah hewan asli Afrika dan Asia saja dan tidak saling berkaitan erat. Keju mozzarella di bufala, yaitu keju kerbau yang lezat, terbuat dari susu kerbau Asia, yang dibawa ke Italia dari Asia pada tahun 1400-an. Di dalam genus bison terdapat dua subspesies bison di Amerika Utara, yaitu bison padang rumput (terutama di Amerika Serikat dan Kanada) dan bison hutan (terutama di Kanada). Ada juga bison Eropa, yang nama ilmiahnya Bison bonasus, yang dinamakan wisen, yang hidup di kawasan Kaukasus Rusia dan di Polandia di hutan Bielowesz. Bison merupakan mamalia darat terbesar yang hidup liar di Amerika Utara sejak akhir Zaman Es. Bison adalah keturunan hewan purba yang melintasi jembatan tanah Selat Bering sekitar 300.000 tahun yang lalu. Para pakar sejarah memperkirakan bahwa para penjelajah pertama Eropa yang pertama kali menemukan spesies hewan Amerika Utara itu menyamakan bison yang belum dikenal dengan kerbau Afrika dan Asia yang sudah mereka kenal. Meskipun salah kaprah, istilah kerbau digunakan untuk menyebut bison sejak saat itu dan sudah memasyarakat dalam budaya dan bahasa Amerika. Namun demikian, hal ini tidak membuat istilah tersebut jadi benar! Bison jauh lebih pintar dan lebih menarik daripada kerbau. Bison bukan hewan ternak tapi merupakan hewan liar yang tidak dapat dijinakkan. Karena itu, bison lebih sulit ditangkap dan lebih kuat daripada kerbau. Meskipun pundaknya besar, bison sangat gesit dan dianggap sama gesitnya dengan kambing. Bison dapat melompati pagar yang tidak dapat dilompati kambing, sapi, atau pun kerbau, dan bila terkejut bison melompati bison lain untuk melarikan diri. Sebagaimana kerbau, bison adalah herbivora dan memakan rumput. Metode produksinya mirip dengan kerbau, tapi penggunaan hormon pertumbuhan dilarang pada bison. Selain itu, bison umumnya tidak dikebiri karena pertumbuhan bison lebih lambat daripada kerbau; pengebirian bison akan menghambat produksi daging. Sekarang terdapat sekitar 350.000 ekor bison di Amerika Serikat; sekitar 40.000 ekor disembelih setiap tahun untuk dikonsumsi. Sebagian besar bison tersebut terdapat di berbagai ranch komersial. Sebagai perbandingan, sekitar 125.000 ekor sapi dijual ke pasar setiap hari di Amerika Serikat saja. Selama beberapa puluh tahun terakhir, usaha mendapatkan daging yang lezat dan sehat bagi jantung telah mendorong peternakan komersial bison, yang menyebabkan peningkatan kembali populasi hewan ini.

Gambaran Umum Kerbau

Kita semua mungkin tidak ada yang tidak tahu kerbau. Kerbau dapat ditemukan di setiap desa di seluruh Indonesia. Kerbau termasuk salah satu ternak yang tidak dapat dipisahkan dengan petani. Dengan kata lain, selagi ada petani, kemungkinan besar ada kerbau. Namun demikian, faktanya cukup aneh tapi nyata. Sampai saat ini masih sangat langka buku atau tulisan mengenai kerbau.

Karena itu, untuk ikut serta membantu mengurangi kelangkaan informasi perkerbauan ini, saya akan menyajikan tulisan mengenai gambaran umum kerbau sebagai tulisan pertama mengenai kerbau di blog ini. Kerbau, yang nama ilmiahnya Bubalus bubalis, merupakan spesies hewan bovin besar, yang biasanya dipelihara untuk mendapatkan daging, susu, tanduk, kulit, pengangkutan, dan juga kegiatan pertanian. Kerbau adalah hewan asli Asia yang kemudian dibawa ke Afrika, Australia, Amerika, Mesir, dan negara-negara Eropa. Diperkirakan lebih dari 90 persen populasi kerbau terdapat di Asia. Karena itu, hewan ini sering disebut kerbau Asia. Kulit kerbau berwarna kelabu tua; bulunya pendek, kasar dan jarang. Tinggi bahu kerbau mencapai sekitar 1,5 hingga 1,8 meter. Rata-rata, kerbau dewasa dapat mencapai berat sekitar 500-900 kilogram. Kerbau jantan lebih besar daripada kerbau betina. Selain ukurannya, karakteristik utama yang membedakan kerbau jantan dan kerbau betina adalah adanya lekuk-lekuk dalam pada badannya dan tanduk berbentuk bulan sabit yang melengkung panjang ke belakang. Meskipun kerbau betina juga bertanduk, tanduknya lebih kecil daripada tanduk kerbau jantan. Kerbau jantan mencapai kematangan seksual pada umur 2 sampai 3 tahun. Kerbau jantan menghasilkan sperma sepanjang tahun, tapi produksi sperma ini sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan dan kualitas pakan. Kerbau liar betina mencapai kedewasaan kelamin pada usia 2 sampai 3 tahun. Kerbau ternak betina yang dipelihara dengan baik dan diberi pakan bermutu mencapai kematangan kelamin lebih cepat. Siklus birahi berkisar 21 hingga 29 hari. Lama birahi biasanya 24 jam tapi bisa bervariasi antara 12 sampai 72. Tanda birahi yang paling jelas adalah sering terjadinya urinasi. Tanda-tanda birahi kerbau kurang jelas dibandingkan dengan sapi. Kerbau umumnya memperlihatkan tanda birahi hanya pada malam hari sehingga sulit dideteksi oleh peternak. Masa kebuntingan kerbau sekitar 9-11 bulan. Umumnya, tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada kerbau lebih rendah daripada sapi. Penelitian di India membuktikan bahwa tingkat kebuntingan pada inseminasi pertama sekitar 40%, dan tingkat kebuntingan pada inseminasi ketiga sekitar 77%. Birahi pertama setelah melahirkan sangat dipengaruhi musim, jenis kerbau dan kondisi masing-masing kerbau. Sebagian kerbau mengalami birahi dalam waktu kurang dari 60 hari setelah melahirkan, dan sebagian kerbau lain 230 hari setelah melahirkan. Pada kerbau Murrah India, waktu birahi rata-rata setelah melahirkan adalah 100 hari. Birahi pertama setelah melahirkan tidak selalu subur, terutama bila birahi tersebut terjadi tidak lama setelah melahirkan. Kerbau betina menyusui anaknya selama lebih dari setahun. Selama sekitar 3-4 tahun, anak kerbau tetap bersama induknya. Setelah sekitar 3 tahun, anak kerbau jantan meninggalkan induknya dan berkumpul bersama kawanan kerbau jantan lainnya. Bila diternakkan, kerbau bisa hidup sampai hampir 25 tahun. Berdasarkan daerah keberadaannya, kerbau dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Kerbau Afrika terdiri dari dua jenis dalam spesies yang sama (Syncerus caffer), kerbau Cape dan kerbau kerdil. Jenis kerbau Cape jauh lebih besar daripada kerbau kerdil. Berbeda dengan kerbau Asia, kedua jenis kerbau Afrika ini tidak diternakkan karena sifatnya yang berbahaya. Pemangsa kerbau di alam liar adalah harimau, singa dan buaya. Karena kerbau sudah terbiasa berendam di air, keberadaannya di habitat tertentu tergantung pada ketersediaan air. Kerbau termasuk herbivora dan memakan berbagai jenis rumput dan daun. Salah satu ciri adaptasi kerbau karena sering berendam di lumpur dan air adalah kuku kaki yang melebar. Kuku kaki seperti ini membuat kerbau tidak tenggelam terlalu dalam di dalam lumpur dan juga membuatnya mampu bergerak bebas di tanah basah dan rawa. Kerbau biasanya bermigrasi secara bergerombol bila terjadi kekurangan air. Daging kerbau sangat liat, karena itu daging kerbau biasanya dimasak perlahan. Susu kerbau memberikan 5 persen dari pasokan susu dunia. Karena kadar lemak yang tinggi di dalam dagingnya, susu kerbau merupakan bahan baku ideal untuk membuat yogurt, keju, dadih dan berbagai produk susu lainnya. Tanduk kerbau digunakan untuk membuat alat musik tradisional, sedangkan kulitnya digunakan untuk pembuatan berbagai produk kulit. Tahi mamalia bovin ini juga digunakan sebagai pupuk yang ramah lingkungan. Karena kerusakan habitat alami dan perburuan yang berlebihan untuk mendapatkan daging, populasi kerbau liar (yang nama ilmiahnya Bubalis arnee) sudah jauh berkurang. Menurut lembaga

konservasi satwa liar, jumlah kerbau liar berkurang sekitar 20 persen dalam 14 tahun terakhir. Sekarang, kerbau termasuk dalam daftar Data Merah Serikat Konservasi Alam Internasional (IUCN, International Union for Conservation of Nature) untuk spesies yang terancam punah. Namun demikian, kerbau ternak dapat ditemukan di berbagai negara di Asia.

DAGING KERBAU Kriteria Kualitas Daging Kerbau Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Pada waktu hewan hidup, faktor penentu kualitas dagingnya adalah cara pemeliharaan, yang meliputi pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.

Warna daging putih pucat Bagian otot dada dan otot paha kenyal o
Bau agak amis sampai tidak berbau

Kualitas daging Kerbau yang baik Keempukan atau kelunakan Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan, susunan jaringan ikat semakin banyak, sehingga daging yang dihasilkan semakin liat. Jika ditekan dengan jari, daging sehat akan memiliki konsistensi kenyal (padat). Kandungan lemak atau marbling Marbling adalah lenak yang terdapat diantara serabut otot (intramuscular). Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Marbling berpengaruh terhadap citra rasa daging. Warna Warna daging bervariasi, tergantung dari jenis secara genetik dan usia, misalnya daging sapi potong lebih gelap daripada daging sapi perah, daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa. Rasa dan Aroma Cita rasa dan aroma dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging yang berkualitas baik mempunyai rasa yang relatif gurih dan aroma yang sedap. Kelembaban Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian mempengaruhi daya simpan daging tersebut. Kualitas daging Kerbau yang tidak baik Bau dan rasa yang tidak normal Bau yang tidak normal biasanya akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal itu dapat disebabkan oleh adanya kelainan antara lain :

1. Hewan sakit Hewan yang sakit, terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam, akan menghasilkan daging yang berbau seperti mentega tengik. 2. Hewan dalam pengobatan Hewan dalam masa pengobatan terutama dengan pemberian antibiotika, akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan. Warna daging tidak normal Warna daging yang tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan konsumen, namun mengurangi selera konsumen. Konsistensi daging tidak normal Daging yang tidak sehat mempunyai kekenyalan rendah (jika ditekan dengan jari akan terasa lunak) apalagi diikuti dengan perubahan warna yang tidak normal. Maka daging tersebut tidak layak dikonsumsi. Daging busuk Daging yang busuk dapat mengganggu kesehatan konsumen, karena menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Pembusukan dapat disebabkan karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, atau karena dibiarkan di tempat terbuka dalam waktu relatif lama pada suhu kamar, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim dalam daging. Ciri-Ciri Daging Kerbau Daging kerbau yang baik berwarna merah tua, seratnya lebih kasar dibandingkan dengan daging sapi. Sedangkan lemaknya berwarna kuning dan keras. Umumnya tekstur daging kerbau lebih liat dari daging ternak lainnya karena disembelih pada umur tua. Permintaan Daging Kerbau Perkembangan ternak kerbau di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan perkembangan ternak yang lainnya. Faktor faktor yang menghambat perkembangan ternak kerbau di indonesia adalah pemeliharaan yang masih bersifat eksentif, usaha sambilan, tingkat pertumbuhan yang lambat dan efesiensi produksinya yang rendah. Untuk itu, peningkatan mutu ternak kerbau harus lebih di tingkatkan. Peranan utama kerbau di Indonesia adalah sebagai pembajak sawah dan sebagai simpanan peteni jika pada suatu saat ada keperluan mendadak. Tetapi di daerah Tanah Toraja Sulawesi selatan, kerbau digunakan pada upacara kematian ( rambu solo). Semakin banyak kerbau yang dipotong untuk upacara tersebut maka tingkat sosial kelurga tersebut lebih tinggi. Manajemen mutu dan peningkatan populasi kerbau merupakan jawaban mengapa ternak kerbau di Indonesia lebih kecil. Memanajemen mutu dapat meningkatkan kualitas kerbau. Semakin bagus mutu kerbau, maka permintaan daging kerbau akan lebih tinggi. Sementara itu peningkatan populasi kerbau yang masih rendah dapat memicu pertumbuhan ternak kerbau. Peningkatan populasi kerbau dapat dilakukan dengan pemberian bantuan ke daerah daerah yang sebetulnya dapat meningkatkan populasi kerbau. Daerah daerah yang mempunyai persediaan ruput banyak bisa dijadikan sasaran peningkatan populasi. Produk olahan daging kerbau masih kurang diminati pasaran. Rendahya minat tersebut karena produk olahan daging kerbau masih monotone. Rumah makan dan restauran lebih memilih daging sapi daripada daging kerbau untuk menjadikan olahan makanan. Rendahnya minat konsumen terhadap permintaan daging kerbau juga berpengaruh dalam pemasaran produk olahan daging kerbau. Mahalnya daging kerbau merupakan faktor utama tidak tertariknya konsumen. Daging yang keras / alot juga mempengaruhi permintaan. Konsumen lebih memilih daging sapi dan daging unggas sebagai kebutuhan protein hewani mereka. Ternak kerbau mempunyai kesanggupan memanfaatkan rumput yang kualitas lebih rendah. Protein hewani kerbau juga tidak kalah dengan sapi. Daging kerbau mempunyai kandungan protein 20 30 %, sedangkan daging sapi mempunyai kandungan protein 19 20 %. Kerbau juga salah satu

alternatif yang di andalkan untuk memenuhi permintaan daging yang semakin meningkat. Oleh karena itu, berternak kerbau merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. .

Populasi Kerbau

Menteri Pertanian Suswono menyatakan saat ini pemerintah memiliki PSDS. Akan diupayakan untuk memasukkan kerbau dalam PSDS tersebut. Jadi nantinya akan menjadi PSDSK, ujarnya di Jakarta hari ini. Dia mengatakan upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak, yang berbasis pada sumberdaya lokal. Dia mengatakan upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam negeri untuk memasok kebutuhan daging lokal. Dengan demikian, kata Suswono, impor daging sapi maupun impor sapi bakalan dapat dikurangi. Menurut dia, agar program PSDSK dapat tercapai dibutuhkan peningkatan populasi dan perbaikan produktivitas ternak sapi serta kerbau. Pada 2009, kata dia, populasi ternak kerbau nasional mencapai 2 juta ekor. Populasi kerbau ini tersebar a.l. di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Tengah. Di wilayah tersebut daging kerbau dijadikan sebagai pengganti daging sapi untuk memenuhi konsumsi masyarakat. Sementara itu, katanya, produksi daging kerbau saat ini mencapai 46.000 ton atau 2% dari total produksi daging nasional yang mencapai 2,2 juta ton. Meski daging kerbau memiliki potensi besar menyumbang pasokan daging ke masyarakat, tapi masih terdapat kendala yang harus diselesaikan. Mentan menyatakan kendala utama adalah rendahnya produktivitas kerbau karena jarak beranak kerbau yang panjang, yakni mencapai 20 bulan. Masalahnya karena rendahnya kualitas bibit, kurangnya seleksi, terjadinya inbreeding, dan pemeliharaan kerbau yang sangat tradisional, ujarnya.(er)

BUFFALO MEAT Buffalo Meat Quality Criteria The quality of meat is influenced by several factors, both at the time the animal was alive and after the cut. At the time of live animals, meat quality determinants is the way of maintenance, which includes feeding, maintenance and administration of health care. Meat quality is also affected by the expenditure of blood at the time of animals slaughtered and contamination after the animal is cut. The color of pale white flesh The chest muscles and thigh muscles supple smell a bit fishy to odorless

Buffalo meat is good quality Tenderness or tenderness Tenderness of meat is determined by the content of connective tissue. The older age of animals, the composition of connective tissue increased, so that the meat produced by the clay. When pressed with a finger, healthy meat will have a rubbery consistency (solid). Fat content or marbling Marbling is lenak located between muscle fibers (intramuscular). Fat serves as a wrapper for

maintaining the integrity of muscle and meat at a time is heated. Marbling effect on the image of the taste of meat. Color Flesh color varies, depending on the type of genetically and age, such as beef cattle is darker than beef, dairy, veal beef paler than adults. Taste and Aroma Taste and aroma are influenced by the type of feed. Good quality meat has a relatively savory flavor and a savory aroma. Humidity Normally the meat has a relatively dry surface so that it can withstand the growth of microorganisms from the outside. Thus affect the shelf life meat.

Buffalo meat quality is not good The smell and taste that is not normal The smell abnormal smell will usually be immediately after the animal is cut. It can be caused by disorders such as: 1. Veterinary hospital Animals who are sick, especially those suffering from acute inflammation of internal organs, will produce meat that smells like rancid butter. 2. Animals in the treatment of Animals in the treatment mainly with the administration of antibiotics, will produce meat that smelled drugs. Meat color is not normal Meat color is not normal is not always harmful to consumers health, but reduces consumer tastes.

Consistency is not normal meat Meat is not healthy to have a low elasticity (when pressed with a finger will feel soft), let alone followed by a change in color is not normal. Then the meat is unfit for consumption. Carrion Rotten meat could damage the health of consumers, because it causes gastrointestinal tract disorders. Decay can be caused by poor handling at the time of cooling, so the activity of bacteria increases, or because the left in the open in a relatively long time at room temperature, resulting in the process of protein breakdown by enzymes in the meat. Buffalo Meat Characteristics A good buffalo meat dark red, coarse fiber is more than beef. While fat is yellow and hard. Generally, buffalo meat texture is more tough than other livestock because of slaughtered meat in an old age.

Buffalo Meat Demand The development of buffaloes in Indonesia is relatively low compared with other livestock development. Factors factors that hinder the development of buffaloes in Indonesia is still a eksentif maintenance, sideline business, a slow growth rate and low production efficiency. Therefore, quality improvement of buffaloes should be improved further. The primary role of buffalo in Indonesia is as hijackers peteni field and as a reserve if at any one time there are unexpected needs. But in the area of Tanah Toraja South Sulawesi, buffalo are used in funeral ceremonies (signs solo). More and more buffalo are slaughtered for the ceremony, the family of the social level is higher. Quality management and improvement of the buffalo population is the answer why cattle buffaloes in Indonesia is smaller. Managing quality can improve the quality of buffalo. The better the quality of buffalo, buffalo meat, the demand will be higher. Meanwhile, the buffalo population increase is still low to trigger the growth of buffaloes. Buffalo population increase can be done by giving assistance to the region the area that actually can increase the population of buffalo. Regions

areas that have a lot of inventory ruput could be targeted for population increase. Buffalo meat processed products is still less attractive market. Rendahya interest because buffalo meat processed products is still monotone. Restaurants and restaurants prefer beef instead of buffalo meat to make food preparations. The low consumer interest on request buffalo meat was also influential in the marketing of refined products buffalo meat. Costly water buffalo meat is a major factor uninterested consumer. Meat is hard / tough also affect demand. Consumers prefer beef and poultry meat as their animal protein needs. Buffalo grass has the ability take advantage of the lower quality. Buffalo animal protein is also not inferior to beef. Buffalo meat has a protein content of 20-30%, while beef has a protein content of 19-20%. Buffalo was also one of the alternatives rely on to meet the increasing demand for meat. Therefore, buffalo breed is a very promising business. .

Buffalo Population Minister of Agriculture Suswono declare the current government has PSDS. It would be attempted to enter the water buffalo in the PSDS. So would later become PSDSK, he said in Jakarta today. He said the effort was done in order to achieve food security livestock animal origin, based on local resources. He said the effort was made to increase the domestic capability to supply local meat. Thus, Suswono said, imports of beef and cattle imports could be reduced. According to him, in order to achieve the required courses PSDSK population increase and improvement of productivity of cattle and buffalo. In 2009, he said, national buffalo population reached 2 million birds. Buffalo population is spread a.l. in Nanggroe Aceh Darussalam, West Sumatra, North Sumatra, South Sumatra, West Nusa Tenggara, East Java, Banten, East Nusa Tenggara, and Central Java. In the area used as a substitute buffalo meat beef to meet consumption. Meanwhile, he said, the production of buffalo meat has reached 46,000 tons or 2% of the total national meat production reached 2.2 million tons. Although buffalo meat has a large potential supply of meat contributes to society, but there are still obstacles that must be resolved. Minister of Agriculture declared the main obstacle is the low productivity of buffalo because buffalo breed a long distance, which reached 20 months. The problem is due to low quality seeds, lack of selection, the occurrence of inbreeding, and maintenance of a very traditional buffalo, he said. (Er)

http://books.google.co.id/books?id=_pqpNXwUVQgC&pg=PA66&dq=daging+kerbau&hl=id&sa =X&ei=SznwTsaoBMvKmQXRgPmEAg&ved=0CDQQ6AEwAg#v=onepage&q=daging%20kerbau &f=false

http://books.google.co.id/books?id=cPRpIjJi8MkC&pg=PA18&dq=daging+kerbau&hl=id&sa=X &ei=SznwTsaoBMvKmQXRgPmEAg&ved=0CEgQ6AEwBg#v=onepage&q=daging%20kerbau&f=f alse

Anda mungkin juga menyukai