Anda di halaman 1dari 14

+

Kelompok 1

Dani Nur
Maria Dolorosa Zufita Wahidatur

(03)
(13) (14)

Raras
Riyan Pratama

(17)
(22)

Agista Mendorosalia (24) Novrisa Pradana (26)

Latar Belakang Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Kegagalan konstituante merusmuskan UUD baru Konsepsi Presiden Soekarno

1. 2.

Kronologi
A.

10 November 1956

Dewan Konstituante bersidang untuk membuat Undang-undang baru 2 tahun bersidang tanpa hasil dengan kondisi partai terpecah dalam berbagai ideologi

B.

21 Februari 1957

Suasana politik tidak pemberontakan di daerah Presiden Soekarno Presiden

stabil

dan

terjadi

mengemukakan

Konsepsi

Isi Konsepsi Presiden:


a.

Peralihan sistem demokrasi parlementer menjadi sistem demokrasi terpimpin.


Pembentukan Kabinet Gotong Royong, terdiri dari wakil semua partai.

b.

c.

Pembentukan Dewan Nasional yang terdiri atas golongan fungsional.

Terjadi penolakan atas Konsepsi Presiden


A.

Alasan:
Mengubah sistem pemerintahan dan susunan secara radikal adalah wewenang konstituante.

B.

Partai yang menolak:

Masyumi
NU (Nadatul Ulama) PSII Katolik

PRI (Partai Rakyat Indonesia)

+
A.

22 April 1959
Presiden Soekarno mengajukan untuk kembali pada UUD 1945

A.

30 Mei 1959
Dilangsungkan pemungutan suara untuk menetapkan UUD 1945 sebagai UUD RI (Total 3 kali pemungutan).

Kesimpulan :
A.

B.

Lebih dari 2 tahun Partai-partai yang tergabung dalam Dewan Konstituante hanya berdebat tidak menentu dan tidak menghasilkan apa apa (Tidak dapat merumuskan UUD Baru) Dewan Konstituante tidak juga mengambil keputusan untuk kembali kepada UUD 1945

Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Alasan:

Kegagalan Konstituante menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RI

Pihak
1. 2. 3. 4.

yang mendukung:

Mahkamah Agung DPR KSAD Masyarakat

Isi Dekrit
A.
B.

Membubarkan Badan Konstituate (BK)


Tidak berlaku UUDS dan kembali ke UUD 1945

C.

Akan dibentuk MPRS dan DPAS

Tindakan Lanjut Setelah Dekrit Presiden


A.

Pembentukan kabinet kerja yang disebut Tri Program, yang isinya:


1. 2.

3.

Memperlengkapi pangan rakyat Menyelenggarakan keamanan rakyat dan negara Melanjutkan perjuangan menentang imperealisme untuk mengembalikan untuk mengembalikan Irian Barat

B.

Penetapan DPR hasil pemilu 1955 menjadi DPR tanggal 23 Juli 1959 Pembentukan MPRS dan DPAS

C.

D. E. F.

MPRS dan DPAS juga dibentuk BPK dan MA Pembentukan DPR Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan Front Nasional. Penetapan GBHN

G.

Pengaruh/ Dampak Dekrit


1.

Terbentuknya lembaga-lembaga baru yang sesuai dengan tuntutan UUD 1945, misalnya MPRS dan DPAS.
Bangsa Indonesia terhindar dari konflik yang berkepanjangan yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan. Kekuatan militer semakin aktif dan memegang peranan penting dalam percaturan politik di Indonesia. Presiden Soekarno menerapkan Demokrasi Terpimpin. Memberi kemantapan kekuasaan yang besar kepada presiden, MPR, maupun lembaga tinggi negara lainnya.

2.

3.

4. 5.

Selesai
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai