Anda di halaman 1dari 8

Learning Task 1 1.Coba anda bahas fungsi darah 2.

Salah satu fungsinya adalah transportasi oksigen dan CO2 : apa saja dari komponen darah yang sebagai pengangkutan O2 dan CO2? 3.Sebutkan komponen darah yang berbentuk sel! 4.Dimana di produksi component tersebut? 5.Bagaimana bentuk erythrocyte? Berapa jumlah normal pada orang dewasa? 6.Apa kira kira faedah dari bentuk RBC tersebut? 7.Sebutkan beberapa bentuk RBC yang abnormal yang berhubungan dengan penyakit! 8.Berapa anda ketahui ada golongan darah? Berdasarkan apa penggolongan tersebut? 9.Apa manfaat dari transfuse? Bagi donor dan resipien 10.Apa saja syarat sebagai seorang pendonor? Screening test apa saja lazim? 11.Apa komponen protein yang ada pada plasma? Albumin turun, salah satu penyakit apa? 12.Kalau penyakit infeksi kronis, apa yang meningkat pada no 11 13.System imun dilakukan/yang berperan adalah sel: 14.Sebutkan 4 macam sel leukosit 15.Sebutkan masing masing fungsinya 16.Apa yang anda ketahui tentang T-lymphocyte? 17.Dimana diproduksi WBC? WBC meningkat tajam terjadi penyakit. 18.Bagaimana nasib RBC? Heme diubah menjadi apa? 19.System imun di usus namanya.di kulit/ skin adalah sel? 20.Eosinophyl berperan dalam penyakit. Jawaban: 1.Fungsi darah:

Bekerja sebagai sistem transpor dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi normalnya dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbondioksida dan hasil buangan lain. Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari karbondioksida. Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena gerakan fagositosis dari beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap serangan bakteri. Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan; menyegarkan cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuh menerima makanannya. Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah. 2. Komponen yang berfungsi untuk membawa oksigen dan CO2 adalah eritrosit dan plasma darah. Eritrosit dan plasma darah ini mengandung hemoglobin. Kandungan hemoglobin ini yang menyebabkan eritrosit dapat berikatan dengan oksigen dan karbondioksida. 3. Komponen darah yang berbentuk sel yaitu sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Eritrosit adalah sel gepeng berbentuk piringan yang di bagian tengah di kedua sisinya mencekung, seperti sebuah donat dengan bagian tengah menggepeng bukan berlubang. Eritrosit tidak memiliki nucleus, organel atau ribosom. Struktur ini dikeluarkan ketika masa perkembangan sel untuk menyediakan lebih banyak ruang bagi hemoglobin. Leukosit adalah sel darah putih yang unit-unitnya dapat bergerak (mobil)

dalam system pertahanan tubuh. tidak seperti eritrosit yang strukturnya uniform berfungsi identik dan jumlahnya konstan, leukosit bervariasi dalam struktur, fungsi, dan jumlah. (Sherwood, Lauralee. 2001: 347) Trombosit bukan merupakan sel tetapi merupakan fragmen sel granular berbentuk cakram, tidak berinti. Trombosit merupakan unsure selular yang berasal dari sumsum terkecil. Trombosit berasal dari sel pluripoten yang tidak terikat, yang jika ada permintaan dalam keadaan adanya faktor perangsang trombosit, interleukim, dan TPO (faktor pertumbuhan dan perkembangan megakariosit). Tidak seperti unsur sel lainnya, megakariosit mengalami endomitosis, terjadi pembelahan inti di dalam sel tetapi sel itu sendiri tidak membelah. Sel dapat membesar karena sintesis DNA meningkat. Sitoplasma sel akhirnya memisahkan diri menjadi trombosit-trombosit. 4. Minggu-minggu I embrio RBC diproduksi di yolk sac, Trimester II gestasi RBC diproduksi di hati, selain itu sebagian juga diproduksi di limpa dan limfonodus Trimester akhir kehamilan dan setelah lahir RBC diproduksi di sumsum tulang, pada anak sel darah dihasilkan secara aktif di dalam rongga sumsum tulang pada semua tulang, sedangkan pada dewasa sumsum tulang pada rongga tulang panjang sudah tidak aktif. Sel darah putih dihasilkan oleh sumsum tulang, jaringan limfe/organ limfogen (kelenjar limfe, limpa, tonsil, thymus, plak peyer (limfosit, sel-sel plasma)). 5.Bentuk eritrosit Bikonkaf Discus Konsentrasi dalam darah (rentang normalnya, bisa dipengaruhi pleh ketinggian) Laki-laki : 5.200.000/mm3 (dengan Hb : 16 gr/dl) Wanita: 4.700.000/mm3 (dengan Hb : 14 gr/dl) 6.Faedah dari bentuk RBC yaitu Bentuk bikonkaf menghasilkan luas permukaan yang lebih besar bagi difusi O2 menembus membran daripada sel bulat dengan volume sama. Tipisnya sel kemungkinan O2 berdifusi secara lebih cepat antara bagian paling dalam

sel dengan bagian eksteriornya. Ciri lain eritrosit yang mempermudah fungsi transportasi mereka adalah kelenturan membran mereka yang memungkinkan eritrosit berjalan melalui kapiler yang sempit dan berkelok-kelok tanpa mengalami ruptur dalam prosesnya. 7.Hipochrome Gambaran sel darah merah yang hipokrom dapat ditemukan pada anemia kurang besi (defisiensi fe), sickle cells anemia, thalassemia, atau anemia karena penyakit kronis. Selain dari hapusan, dapat juga kita lihat dari hasil pemeriksaan darah MCH < 26 pg dan MCHC < < 32% Makrositik Gambaran makrositik berarti volume eritrosit lebih besar dari normal. Dapat ditemukan pada penyakit anemia megaloblastik karena kurang vit.B12 atau asam folat, anemia setelah perdarahan akut, atau anemia karena penyakit hati kronik. Dari data pemeriksaan darah ditemukan MCV > 94 fl Ring Form Gambaran ini dapat ditemukan pada pasien malaria. Prosedur pemeriksaannya dengan tetes tebal dan tetes tipis. Pada pemeriksaan ini dapat juga ditemukan skizon dan eritrosit yang telah pecah karena hemolisis. 8. Golongan darah terdiri dari A,B,AB, dan O penggolongan ini berdasarkan aglutinogen. Dan Rh+ dan Rh- penggolongan ini berdasarkan rhesusnya. 9.Bagi donor: 1.Mengetahui golongan darah, terutama bagi yang baru pertama kali mendonorkan darahnya. 2.Mengetahui beberapa penyakit tertentu yang sedang diderita. Setidaknya setiap

darah yang didonorkan akan melalui 13 pemeriksaan (11 diantaranya untuk penyakit infeksi). Pemeriksaan tersebut antara lain HIV/AIDS, hepatitis C, sifilis, malaria, dan lain sebagainya. 3.Mendapat pemeriksaan sederhana, seperti pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan. 4.Menurunkan resiko penyakit jantung. Bagi resipien: Menghindari kegagalan fungsi organ yang berujung kematian sebagai akibat kurangnya pasokan nutrisi dan O2 ke dalam organ karena berkurangya darah dalam waktu singkat.

10.Syarat seorang donor: Berat badan harus lebih dari 50 kg (110 pounds) untuk donor standar 450-ml. donor yg berat badan kurang dari 50 kg hanya boleh mendonorkan darah sesuai berat badannya. suhu oral tidak boleh melebihi 37,5 derajat selsius. denyut nadi harus teratur antara 50 sampai 100 denyut nadi per menit. tekanan sistolik arterial harus diantara 90 dan 180 mm hg dan tekanan diastoliknya di antara 50 dan 100 mm Hg. kadar hemoglobin pada wanita paling tidak 12,5 g/dl dan pada pria 13,5 g/dl 11. Komponen protein yang ada pada plasma adalah: a. Albumin Protein plasma yang paling banyak mengikat banyak zat (sebagai contoh bilirubin, garam empedu, dan penisilin) untuk transportasi melalui plasma dan sangat berperan dalam menentukan tekanan osmotik koloid karena jumlahnya.

b. Globulin Terdapat tiga subkelas globulin: alfa (), beta (), dan gama(): Globulin alfa dan beta spesifik mengikat dan mengangkut sejumlah zat dalam plasma, misalnya hormone tiroid, kolesterol, dan besi. Selain itu juga berperan dalam proses pembekuan darah. Globulin gama adalah immunoglobulin (antibodi), yang penting bagi mekanisme pertahanan tubuh. Apabila albumin menurun maka seseorang dapat menderita sirosis hepatis 12.Apabila terjadi infeksi kronis maka yang meningkat adalah globulin. Globulin gama adalah immunoglobulin (antibody) yang penting dalam mekanisme pertahanan tubuh. 13.Sistem imun yang berperan adalah sel darah putih. System imun mencakup respon bawaan dan spesifik. Neutrofil, basofil, eosinofil, monosit dan makrofag berperan sebagai respon imun bawaan. Sedangkan limfosit B dan limfosit T sebagai respon spesifik. 14.Berdasarkan gambaran nucleus dan ada tidaknya granula di sitoplasma terdapat lima jenis leukosit, yaitu: neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit, dan monosit. Neutrofil, basofil, dan eusinofil digolongkan ke dalam granulosit (sel yang mengandung granula) polimomorfonukleus (banyak bentuk nukleus). Monosit dan limfosit dikenal sebagai agranulosit (sel tanpa granula) mononukleus (satu nucleus). 15. - Neutrofil berfungsi untuk menghancurkan bakteri virus dan bahan berbahaya -Basofil berfungsi melepaskan heparin yang berperan sebagai koagulasi atau

mencegah pembekuan darah -Eosonofil merupakan makrofag yang lemah, pada saat terjadi infeksi parasit eosonofil akan diproduksi dalam jumlah besar dan melekat diri pada parasit tersebut lalu melepaskan bahan yang dapat membunuh parasit -Limfosit B sebagai menghasilkan substansi yang membantu penyerangan bakteri (antibody) dan limfosit T berfungsi untuk menyerang sel secara langsung atau menghasilkan berbagai limfokin 16.T lymphocyte adalah imunitas selular. Limfosit T dapat terangsang pada beberapa keadaan, menghambat respon peradangan dengan melepaskan peptidapro atau anti inflamasi yang dikenal dengan sitokinin. Terdapat empat jenis sel limfosit T antara lain: Sel T Sitotoksik: menghancurkan antigen dengan zat kimia toksik. Sel T Helper: mensekresikan peptida, disebut sitokinin, yang bekerja sebagai pemberi peran sel (cell messenger) untuk mengkoordinasi respon sel T sitotoksik dan sel B. Sel T Regulatori: bekerja dengan menekan respons imun pejamu, suatu fungsi yang di satu sisi, dapat meningkatkan risiko infeksi dan di sisi lain, dapat melindungi pejamu terhadap system imun yang terlalu berlebihan. Sel T Pengingat: beredar dalam aliran darah sampai bertemu lagi dengan antigen spesifik yang merangsang pembentukannya. 17.Sel darah putih dihasilkan oleh sumsum tulang, jaringan limfe/organ limfogen (kelenjar limfe, limpa, tonsil, thymus, plak peyer (limfosit, sel-sel plasma)). 18.RBC akan mengalami perjalanan sepanjang 120 hari kemudian sel akan rapuh dan pecah yang difagosit oleh makrofag sisa dari sel darah merah berupa heme dan protein globin, untuk heme akan ditransfer ke hati dalam bentuk dan disimpan dalam bentuk feritin.

19.Sistem imun di dalam usus dinamakan GALT untuk di kulit terdapat sel langerhans untuk mekanisme pertahanan diri. 20.Eosinofil berperan dalam penyakit parasit seperti cacingan dan alergi seperti asma, eosonofil akan diproduksi dalam jumlah banyak dan akan menempel pada sustansi tersebut kemudian melepaskan bahan yang dapat menghancurkan substansi itu

Anda mungkin juga menyukai