Anda di halaman 1dari 14

Pengantar Ilmu Antropologi (4)

Program Studi Antropologi (S1) Departemen Antropologi FISIPUI Pengajar: Prof. Dr. Meutia F.H. Swasono
Semester Ganjil 2010-2011 Selasa, 11.00-13.30

Perkembangan Kebudayaan dan Kemajuan Peradaban


- Hidup dlm klp kecil antara 30-100 org - Berburu dan meramu selama ribuan thn. Perubahan: - Berpindah -> menetap - Bercocok tanam, memelihara ternak - Hidup dlm desa dg dipimpin kepala klen - Proses perubahan: - Makin berkembang, terjadi kota, spesialisasi kerja, kehidupan spiritual yg berkembang - Adanya pemimpin adat dan pemimpin agama - Berkembangnya seni-budaya.

Bercocok-tanam
Tehnik: - slash and burn agriculture - Sifat: Peladangan berpindah, kembali ke lahan awal setelah jarak wkt tertentu, wlp pertambahan penduduk dpt mempercepat kembali ke lahan asal. - Berkembangnya kearifan lokal utk tidak membuat terjadinya kebakaran hutan. - Perkembangan: bercocok-tanam dg

Perpindahan dari Berburu dan meramu ke sistem pertanian menetap


1.Dalam populasi yg rendah, masyarakat dapat memperoleh makanan dg cara yg lebih mudah, tidak ada persaingan atau perebutan bahan makanan. 2.Dg meningkatnya jumlah populasi, kebutuhan akan lahan mencari pangan meningkat, siklus peladangan bakar menjadi dipersingkat. 3.Ketika masyarakat berhadapan untuk memperebutkan lahan berburu dan meramu, mrk terpaksa memikirkan cara lain utk memperoleh makanan, yaitu dg menanam tanaman pangan dan memelihara ternak.

Transisi ke Pertanian 1. Berburu dan meramu 2. Dg adanya pertumbuhan penduduk, terjadi perebutan lahan, salah satu kelompok berpindah. 3. Kurang lahan: muncul kegiatan bercocok-tanam. 4. Proses: perubahan ke pertanian jg krn perpindahan ke lokasi yg scr alami berbeda:

Transisi ke Pertanian (lanjutan)


1. Tugal diganti bajak 2. Teknologi baru: bajak dan sistem irigasi 3. Kebutuhan baru: lebih banyak tenaga kerja 4. Kebutuhan baru: lebih banyak produksi makanan untuk semua org yg ada.

Proses:
Proses: - Peningkatan populasi berarti peningkatan rasio penduduk dan tanah - Kekurangan tanah berarti potensi konflik - Kekurangan lahan pangan berarti perlu teknologi baru (pertanian irigasi) - Kebutuhan berbagai barang dan keahlian: munculnya

Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi oleh negaranegara maju tidak berarti lebih efisien daripada yg dikeluarkan oleh masyarakat sederhana: - Kalori yg dihasilkan - wkt yg dipergunakan - Teknologi dan biaya yg digunakan - Biaya sosial yg terjadi: stratifikasi sosial, pembagian masy atas dasar kaya dan miskin - Ekspansi ekonomi negara lain

Ekspansi Sosial-budaya dan Politik-Ekonomi


Pengaruhnya terhadap ekonomi, income dari penduduk negara lain Pengaruhnya terhadap sistem kesehatan masyarakat (penyakit dan inequality) Pengaruhnya kepada kebiasaan makan masyarakat lokal Pengaruhnya kepada populasi (di masa lalu dan masa kini): ekspansi penduduk, pembunuhan penduduk asli, penjajahan gaya lama dan gaya baru (pola pikir, benda-benda budaya, jenis-jenis hiburan, gaya

Contoh ttg Iklan di Era Penjajahan Lama


PENGOEMOEMAN !!! DAG INLANDER,? HAJOOO URANG MELAJOE,? KOWE MAHU KERDJA??? GOVERNEMENT NEDERLANDSCHINDIE PERLOE KOWE OENTOEK DJADI BOEDAK ATAOE TJENTENK DI PERKEBOENAN-PERKEBOENAN ONDERNEMING KEPOENYAAN GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE DJIKA KOWE POENYA SJARAT DAN NJALI BERIKOET:

Iklan dalam era penjajahan (lanjutan):


1. Kowe poenja tangan koeat dan beroerat 2. Kowe poenja njali gede 3. Koewe poenja moeka kasar 4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch Indie 5. Kowe boekan kerabat dekat pemberontak-pemberontak atoepoen maling ataoepoen mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel. 6. Kowe beloem djadi boedak nederlander atoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe baron Eropah

KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAYAN DISANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI JANG BERTOEGAS: 1.Keliling rawa Senajan 3 kali 2.Angkat badan liwat 30 kali 3.Angkat peroet liwat 30 kali Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo en Meneer Atmadjaja.

Kowe nanti akan dijadikan tjentenk oentoek di Toba, Buleleng, Borneo, Tanamera, Batam, Soerabaja, Batavia en Riaoeeiland. Governement Nederlandsch Indie memberi oepah: 1. Makan 3 kali perhari dengan beras poetih dari Bangil

Istirahat siang 1 uur 3. Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago. Haastig kalaoe kowe mahoe. Per tanggal 31 Maart 1889. Niet Laat te Zijn Hoor Batavia 1889. Onder de naam van Nederlandsch Indie Governeur Generaal H.M.S. van den Bergh

Anda mungkin juga menyukai