Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG PSAP 01 paragraf 43 antara lain menetapkan bahwa Neraca sekurangkurangnya mencantumkan antara lain Piutang Pajak

k dan Piutang Bukan Pajak Dalam praktik terdapat banyak peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak pemerintah yang dapat menambah kekayaan bersih pemerintah. PERISTIWA YANG MENIMBULKAN PIUTANG Timbulnya karena ada tunggakan pungutan pendapatan yang merupakan hak tagih dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan: A. Pungutan Pendapatan Negara (pajak, PNBP, valas) B. Perikatan (pemberian pinjaman, penjualan, kemitraan, pemberian fasilitas/jasa, transaksi dibayar dimuka) C. Transfer antar pemerintahan (DAU, DAK, DBH) D. Kerugian negara/daerah (TP/TGR) PUNGUTAN PENDAPATAN NEGARA IDENTIFIKASI/JENIS: 1. Piutang Pajak (Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota) 2. Piutang PNBP (pungutan Pemerintah Pusat Sumber Daya Alam, Bagian Laba BUMN, PNBP Lainnya mis. valas) 3. Piutang Retribusi (pungutan pemda karena pemberian ijin jasa umum/usaha) 4. Piutang PAD Lainnya (bunga, divestasi BUMD, TGR, denda dll) PENGAKUAN Untuk dapat diakui sebagai piutang harus dipenuhi kriteria: 1. Telah diterbitkan surat ketetapan; dan/atau 2. Telah diterbitkan surat pebagihan dan telah dilaksanakan penagihan. PENGUKURAN: Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi, berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang diterbitkan. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi, berdasarkan setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk WP yang mengajukan banding. Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi, berdasarkan setiap tagihan yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan oleh Pengadilan Pajak. Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan untuk piutang yang tidak diatur dalam UU tersendiri dan kebijakan penyisihan piutang tak tertagih telah diatur Pemerintah. PIUTANG BERDASARKAN PERIKATAN IDENTIFIKASI/JENIS: 1. Pemberian pinjaman piutang pemerintah, penerusan pinjaman, dana bergulir. 2. Penjualan pemindahtanganan barang milik negara dengan penjualan, pertukaran, hibah, PMP, dan angsuran. 3. Kemitraan Bangun Serah Kelola, Bangun Kelola Serah. 4. Pemberian fasilitas/jasa penyewaan gedung, rumah dinas, alatalat berat, dsb PENGAKUAN: Kriteria pengakuan piutang: 1. Harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas;

2. Jumlah piutang dapat diukur; 3. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan JENIS TRANSFER 1 2 3 4 5 6 7 8 Dana Alokasi Umum Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus Transfer Lainnya Bagi Hasil dari Propinsi Bantuan Keuangan Propinsi Transfer antar Daerah DASAR PELAKSANAAN PMK.04/PMK.07/2008 PMK 04/PMK.07/2008 PMK 04/PMK.07/2008 PMK 04/PMK.07/2008 PMK 04/PMK.07/2008 PP Nomor 65/2001 Diatur masing-masing Provinsi Diatur masing-masing Pemda

penagihan; 4. Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan. PENGUKURAN: 1. Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dari kas negara/daerah atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar. 2. Piutang dari penjualan dinilai berdasarkan naskah perjanjian penjualan yang belum dibayar; apabila ada potongan harus dicatat sebesar nilai bersihnya. 3. Piutang yang timbul dari kemitraan dinilai berdasarkan ketentuanketentuan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian kemitraan. 4. Piutang pemberian fasilitas/jasa dinilai berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah diberikan dikurangi dengan uang muka yang diterima kalau ada. PIUTANG TRANSFER ANTAR PEMERINTAHAN

Anda mungkin juga menyukai