Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis
bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia
Daftar Isi
A. Lahir dan Berkembangnya Agama dan kebudayaan Hindu-Budha B. Proses masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia C. Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia D. Keberlanjutan Tradisi Hindu-Budha setelah keruntuhan kerajaan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia Kata Kunci Rangkuman Evaluasi.
INDONESIA PADA MASA KERAJAAN HINDU-BIDHA Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Holing Kerajaan Melayu Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Kediri Kerajaan Singasari Kerajaan Bali Kerajaan Pajajaran Kerajaan majapahit
Kehidupan politik Kehidupan Ekonomi Kehidupan sosial Kehidupan Budaya dan Agama
Agama Hindu diyakini tumbuh di India sekitar tahun 1500SM. Agama Hindu dikembangkan oleh bansa arya yang memuja dewa. Kitab agama Hindu dinamakan Veda yang terbagi atas empat bagian. Reg-Veda Yajur-Veda Sama-Veda Artharva-Veda
Dalam agam Hindu, terdapat pembagian atas kasta masyarakat berdasrkan pembagian tugas atau pekerjaan. Kasta terdapat dari yang tertinggi adalah : - Brahmana, - Ksatria - Waisya - Sudra Terdapat masyarakat yang dianggap berada di luar kasta. Mereka disebut paria yang meliputi pengemis dan gelandangan.
Dari ketiga teori itu, teori Brahmana memiliki dasar penjelasan yang paling kuat. Hal itu didasarkan pada fakta-fakta bahwa kekuasaan terbesar dalam agama Hindu dipegang oleh kaum Brahmana. Kitab veda hanya boleh dibaca dan diajarkan oleh kaum Brahmana. Kasta lain tidak mungkin dapat menyebarkan ajaran agama Hindu. Tulisan dalam prasasti dan bangunan dan keagamaan Hindu yang ditemukan di Indonesia berasal dari bahasa sansekerta yang hanya digunakan oleh kaum Brahmana dalam kitab-kitab Veda dan ucapan keagamaan. Oleh karena itu, penyebarluasan agama Hindu tidak mungkin dilakukan oleh kaum Waisya yang menjadi pedagang. Para ahli sejarah juga mengajukan pendapat lain, tentang sumber penyebaran pengaruh Hindu-Budha di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang berperan aktif mencari tahu dan menyebarkuaskan agama dan budaya Hindu. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa sudah sejak lama bangsa Indonesia menjelajahi lautan umtuk berdagang. Sementara itu, proses masuknya agama Buddha ke Indonesia ada yang melalui pendeta agama (biksu) Buddha. Para biksu itu pergi ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan. Dengan tekun, para pendeta mengajarkan agama Buddha. Terbentuklah komunitas agama Buddha di berbagai daerah. Akhirnya, para biksu dari India dan dari berbagai wilayah saling mengunjungi. Dengan ini, tumbuhlah agama Buddha di Indonesia dan daereah-daerah Asia Tenggara.
Kerajaan Tarumanegara
Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara diperoleh dari prasastiprasasti yang berhasil ditemukan. Namun, tulisan pada beberapa prasati, seperti pada Prasati Muara Cianten dan Prasasti Pasir Awi sampai saat ini belum dapat diartikan. Banyak informasi diperoleh dari tulisan pada kelima prasasti lainnya. Terutama Prasasti Tugu yang merupakan Prasasti terpanjang. Tujuh Prasasti dari Kerajaan Tarumanegara adalah : Prasasti Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Munjul. Sumber sejarah penting lain yang dapat menjadi bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah catatan sejarah pengelana cina. Catatan sejarah pengelana Cina yang menyebutkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah catatan perjalanan pendeta Cina Fa-Hsein, pada tahun 414 dan catatan kerajaan Dinasti Sui dan Dinasti Tang. Dari salah satu Prasasti, yakni prasasti Ciaruten yang ditemukan di desa Ciampea, Bogor, diketahui bahwa Punawarman dikenal sebagai raja yang gagah berani. Dari deskripsi Prasasti ini, dapat disimpulkan sangat pentingnya kedudukan Raja Punawarman.
Kerajaan Melayu
Kerajaan-kerajaan Buddha di Sumatera muncul pada sekitar abad ke-6 dan ke-7. sejarah mencatat ada dua kerajaan bercxorak Buddha di Sumatera, yaitu kerajaan Melayu dan kerajaan Sriwijaya. Nama Kerajaan Sriwijaya selanjutnya mendominasi hampir seluruh informasi tentang kerajaan dari Sumtera pada abad ke-7 hingga ke11. Kerajaan Melayu merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Berdasarkan bukti- bukti sejarah yang bisa ditemukan, kerajaan melayu diperkirakan berpusat di daerah jambi.
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya yang muncul pada abad ke-6, pada mulanya berpusat di sekitar sungai Batanghari, pantai timur Sumatera. Pada perkembangannya, wilayah kerajaan sriwijaya meluas hingga meliputi wilayah kerajaan Melayu, semenanjung Malaya, dan sunda (kini wilayah Jawa Barat). Catatan-catatan mengenai kerajaan-kerajaan di Sumatera didapat dari seorang pendeta Buddha Cina bernama I-Tsing yang pernah tinggal di sriwijaya antara tahun 685-689.
Dinasti Sanjaya
Prasasti Canggal yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kehidupan politik Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini bertuliskan 654 Saka atau 732, ditulis dengan huruf palawa yang menggunakan bahasa sansekerta. Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sama. Raja Sama kemudian digantikan oleh keponakannya, Sanjaya. Masa pemerintahan Sanna dan Sanjaya dapat kita ketahui dari deskripsi kitab Carita parahyangan. Dalam prasasti lain, yaitu Prasasti Balitung, Raja Sabjaya dianggap sebagai pendiri Dinasti Sanjaya, penguasa Mataram kuno. Sanjaya dinobatkan sebagai raja pada tahun 717 dengan gelar Rakai Maharam Sang Ratu Sanjaya. Kedudukan Sanjaya sangat kuat dan berhasil menyejahterakan rakyat kerajaan Mataram Kuno. Raja Sanjaya menyebarjkan pengaruh Hindu di Pulau Jawa. Hal ini ditempuh dengan cara mengundang pendeta-pendeta Hindu untuk mengajar di Kerajaan Mataram Kuno. Raja Sanjaya juga memulai pembangunan kuil-kuil pemujaan berbentuk candi .
Dinasti Syailendra
Dinasti Syailendra berkuasa di daerah Bagelan dan Yogyakarta pada pertengahan abad ke-8. Beberapa sumber sejarah tentang Dinasti Syailendra yang berhasil ditemukan, antara lain prasasti kalasan, kelurak, ratu boko, dan nalanda. Prasasti Kalasan (778), menyebutkan nama rangkai Panangkaran yang diperintahkan oleh Raja Wisnu, penguasa Dinasti Syailendra, untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah Uihara bagi para pendeta. Rakai Panangkaran kemudian memberikan Desa kalasan kepada Sanggha Buddha. Prasasti Ratu Boko (856), menyebutkan Raja Balaputeradewa kalah dalam perang saudara melawan kakaknya, yaitu Pramodhwardani. Kemudian, ia melarikan diri ke Kerajaan Sriwijaya, Prasasti Nalanda (860), menyebutkan asal-usul Raja Balaputerdewa. Disebutkan bahwa Raja Balaputerdewa adalah putra dari Raja Samaratungga dan cucu dari Raja Indra.
Kerajaan Kediri
Raja Sri Jayawarsha merupakan raja pertama Kerajaan kediri. Ia menulis prasasti Kerajaan Kediri pertama pada tahun 1104. Dalam prasasti tersebut, dapat diduga hubungannya dengan Airlangga, raja kerajaan Medang Kemulan. Raja kerajaan kediri selanjutnya adalah Bameswara. Bameswara bergelar Sri Maharja Rakai Sirikan Sri Kameswhara Sakalabuhuwanatustikarana sarwwaniwwaryawiryya Parakrama Digjayatunggadewa. Raja kerajaan kediri yang ketiga adalah Jayabhaya. Jayabhaya dikenal sebagai peramal dan sastrawan aliran kepercayaan Kejawen. Ramalan-ramalannya dibukukan dalam kitab Jangka Jayabhaya. Jayabhaya diberi gelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudhanawataranindita Suhrtsingha Parakrama Digjayotunggadewa Jayabhayalanchana.
Kerajaan Singasari
Sumber sejarah tentang kerajaan Singasari di Jawa Timur adalah kitab-kitab kuno, seperti Pararaton (Kitab-kitab Raja) dan Negarakertagama. Kedua kitab itu berisi sejarah raja-raja Kerajaan Singasari dan Majapahit yang saling berhubungan erat. Ketika Ken Arok berkuasa di Tumapel, di Kerajaan Kediri berlangsung persilisihan antar Raja Kertajaya dengan para Brahmana. Para Brahmana tersebut melarikan diri ke Tumapel dan meminta perlindungan kepada Ken Arok. Ketika Raja Kertajaya mengetahui hal itu, sang raja menyerang Tumapel. Namun, dalam pertempuran di Ganter, ia mengalami kekalahan dan meninggal. Kemudian, Ken Arok menyatukan kerajaan Kediri dan Tumapel, serta mendirikan kerajaan Singasari
Kerajaan Bali
Informasi tentang raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan bali diperoleh terutama dari Prasasti Sanur yang berasal dari 835 Saka atau 913. Prasasti Sanur dibuat oleh Raja Sri Kesariwarmadewa. Sri Kesariwarmadewa adalah raja pertama di bali dari Dinasti Warmadewa. Pengganti Sri Kesariwarmadewa adalah Ugrasena. Selama masa pemerintahannya, Ugrasena membuat beberapa kebijakan, yaitu pembeb asan beberapa desa dari pajak pada tahun sekitar tahun 837 Saka atau 915. Desadesa tersebut kemudian dijadikan sumber penghasilan kayu kerajaan di bawah pengawasan hulu kayu (kepala kehutanan).
Kerajaan Pajajaran
Berdasarkan sumber terbatas, pusat kerajaan Pajajaran awalnya terletak di daerah Galuh, Jawa barat. Raja pertama Kerajaan pajajaran bernama Sena. Namun, tahta Kerajaan Pajajaran kemudian direbut oleh saudara Raja Sena yang bernama Purbasora. Raja Sena dan keluarganya terpaksa meninggalkan keraton. Tidak lama kemudian, Raja Sena berhasil merebut kembali tahta Kerajaan Pajajaran. Raja Pajajaran selanjutnya adalah Jayabhupati. Sri Baduga Maharaja. Pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja, Kerajaan Pajajaran terlibat dalam peperangan dengan kerajaan Majapahit yang waktu itu diperintah oleh Hayam Wuruk. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1357 dan disebut dalam kitab Paraton sebagai perang bubat.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar di pulau Jawa adalah Majapahit. Menurut cerita, nama kerajaan ini berasal dari buah maja yang pahit rasanya. Ketika orang-orang Madura bersama Raden wijaya membuka hutan desa Tarik, mereka menemukan sebuah pohon yang berbuah pahit. Padahal, rasa buah itu biasanya manis. Oleh karena itu, mereka menamakan pemukiman yang baru mereka bangun itu sebagai Majapahit. Awal mulanya, daerah ini merupakan daerah yang diberikan Raja Jayakatwang dari kerajaan Kediri kepada Raden Wijaya. Raden Wijaya adalah menantu Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
Kata Kunci
Sistem sosial Sistem Politik Sistem Ekonomi Kerajaan Tradisi Hindu Tradisi Budha Keruntuhan Kerajaan Kehidupan budaya dan Agama Teori Masuknya
Rangkuman
Agama Hindu tumbuh di India sekitar 1500 SM. Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa arya ke India. Mereka datang melalui celah kaiber dan mendesak bangsa Dravida dan Munda yang telah mendiami daerah tersebut. Agama Budha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi golongan Brahmana atas ajaran dan ritual keagamaan dalam masyarakat Indonesia. Menurut ajaran Budha, kesempurnaan (nirwana) dapat dicapai setiap orang tanpa harus melalui bantuan pendeta atau kaum Brahmana. Para ahli sejarah mengajukan tiga teori yang dapat menjelaskan bagaimana bangsa India memperkenalkan kebudayaannya kepada bangsa Indonesia. Teori-teori tersebut adalah teori Brahman, Teori Ksatria, dan Teori Waisya. Kerajaan kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak di hulu sungai Mahakam. Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu pertama di pulau Jawa.
Answer Quetsions
Mulai
1. Gambaran mengenai kehidupan masyarakat MoherjoDaro dan Harappa tertulis dalam Kitab . . .
A. B. C. D. E.
2. Kebudayaan Hindu merupakan perpaduan antara kebudayaan Arya dan kebudayaan . . . . A. B. C. D. E. Mesopotamia Mesir Dravida Arab Persia
3. Arti dari Kata Budha adalah . . . A. Seseorang yang telah mengerti Seseorang yang telah mendapat pencerahan Seseorang yang tersadarkan Seseorang yang telah tahu Seseorang yang berpengetahuan
B.
C. D. E.
4. Kerajaan tertua bercorak Hindu di Indonesia adalah . . . A. B. C. D. E. Singasari Melayu Majapahit Kutai Tarumanegara
5.
Raja pertama kerajaan Majapahit adalah . . . A. Raden Wijaya Hayam Wuruk Gajah Mada Kertanegara Jayanegara
B.
C. D. E.
6. Kerajaan Sriwijaya akhirnya runtuh setelah diambil oleh Kerajaan . . . A. B. C. D. E. Kutai Chola Holing Majapahit Melayu