Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK KEBIJAKAN MONETER GREETING SJAHRIFUDIN BAGI NEGARA DAN MASYARAKAT.

Langkah pembersihan utang pada tahun 1950 berhasil mengurangi utang uang kertas yang beredar sejumlah 1,6 milyar rupiah, sehingga posisi uang beredar dapat ditekan sampai dengan 4,3 milyar rupiah, pada akhir tahun 1950. Pada 12 maret 1950 pemerintah mengeluarkan Sistem Sertifikasi Devisa yang merupakan system kelanjutan dari system demokrasi. Sertifikasi Devisa merupakan surat keterangan yang memberikan hak beli devisa. Perorangan atau perusahaan pemegang sertifikat dapat menggunakan untuk membeli devisa. Diberlakukannya sertifikat tersebut untuk menekan laju inflasi. Memperbaiki sarana pembayaran dan memperbaiki pendapatan untuk menutup deficit anggaran belanja negara. Sertifikat tersebut dapat diperdagangkan lewat bankbank devisa yang mendapat ijin dari pemerintah.Jual-beli devisa dapat diberlakukan antara bank-bank dengan Lembaga Devisa. Dengan hal itu pemerintah dapa menekan keadaan perekonomian negara pada saat itu. System nilai tukar yang seperti itu dimaksudkan pemerintah adalah untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, yaitu dengan memasukkan penerimaan yang dihasilkan dari selisih kurs dalam kas negara untuk menutup deficit keuangan negara. Disamping itu pemerintah juga berusaha untuk menekan pengeluaran negara dengan serendahrendahnya. Oleh karena itu pemerintah telah mengadakan konferensi-konferensi dengan para menteri dan berbagai badan keuangan yang terkait dalam proses keuangan negara. Walaupun pemerintah menekan anggaran dana pembelanjaan negara tetapi, tetap tidak mengabaikan hal-hal vital yang harus dipenuhi negara. Kebijakan yang diambil oleh menteri keuangan RIS yaitu Sjahrifudin memiliki dampak yang beragam baik pemerintahan, perekonomian negara maupun bagi masyarakat. Tanggapan masyarakat terhadap kebijakan yang dilakukan oleh menteri keuangan, dan dampaknya bagi perekonomian baik bagi masyarakat maupun negara. Kebijakan yang diambil oleh Sjahrifudin Prawiranegara sangat mencengangkan. Kebijakan tersebut menuai banyak reaksi dari masyarakat. Berbagai reaksi ditumpahkan dari masyarakat terutama para pedagang. Kebijakan pengguntingan mata uang ini membuat dampak bagi pedagang, ada yang mendapat keuntungan ataupun pedagang yang mendapat kerugian. Pedagang yang di untungkan adalah pedangan eksportir karena bebab untuk mengimporkan barang minim biaya, sedangkan yang dirugikan merupakan pedagang importir karena beban untuk mendatangkan barang dari luar negeri cukup besar. Keadaan seperti itu dikarenakan ekonomi pemotongan uang pecahan 1 rupiah. Meskipun demikian secara umum kebijakan tersebut sukses pada bulan April dan Mei kegiatan ekspor Indonesia mengalami peningkatan daripada bulan Januari 1950. Harga barang-barang pokok naik drastis dan banyak terjadi pemogokan buruh. Dari berbagai golongan yang merasakan kebijakan ini adalah para pedagang. Para pedagang merasakan banyak kerugian dengan adanya kebijakan yang diberlakukan tersebut. Kebijakan ini juga mempengaruhi kekayaan dalam masyarakat berkurang. Mengakibatkan dayal beli masyarakat berkurang. Para pedagang tidak mau menurunkan harga barang yang akan dijual, hal ini dilakukan unuk menghindari kerugian. Berbagai polemic muncul dengan kebijakan yang diterapkan, banyak terjadi penipuan di daerah-daerah. Banyak yang mengaku sebagai tukang pengguntingan uang, setelah melakukan pengguntingan uang banyak yang yang melarikan diri dengan membawa surat obligasi. Kebijakan Sjahrifudin dalam pinjaman wajib juga mengakibatkan dampak yang besar dalam bidang keuangan negara. Pengeluaran yang besar harus ditanggung oleh negara dan tidak sebangding dengan pemasukan yang ada. Hal ini membuat anggaran belanja negara semakin seret. Keadaan tersebut memperparah ekonomi tahun 1950. Dari berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah berharap pendapat pinjaman untuk menekan laju inflasi. Keadaan ini sebenarnya memperpahit masyarakat, tetapi tentunya akan memberi berbagai faedah yaitu Kebijakan ini akan memacu masyarakat bekerja lebih giat dan lebih lama untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi, banyak masyarakat desa yang tidak mengerti tentang pengguntingan mata uang tersebut, masyarakat desa berbondong-bondong ke kota hanya untuk menukarkan uang.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang diterapkan oleh menteri keuanagn Sjahrifudin berdampak positif maupun negative terhadap berbagai kalangan pada zaman itu. Terdapat golongan yang di untungkan dan terdapat golongan yang dirugikan dengan adanya kebijakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai