Oleh Drs. H. Abdul Karim, MM Disampaikan dalam Kegiatan Jaring dan Serap Aspirasi Kebimasislaman di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2012
LATAR BELAKANG
Strategi peningkatan SDM aparatur selalu melekat dengan mekanisme kegiatan organisasi, baik organisasi pemerintahan maupun swasta, yang terkait dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi/institusi memegang peranan penting dan strategis, bahkan tugas pokok dan fungsi suatu organisasi dapat berjalan atau tidak, tergantung siapa yang memegang kendali dan memimpin organisasi itu (The Man Behind The Gun).
LANDASAN KEBIJAKAN
KETENTUAN Ps.12 UU. NO : 8 TAHUN 1974 Jo. NO: 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN AGAMA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN AGAMA PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA
TUGAS SEKRETARIAT
Pasal 329 PMA Nomor 10 Tahun 2010, Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pelayanan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Ditjen Bimas Islam.
FUNGSI SEKRETARIAT
Pasal 330 PMA Nomor 10 Tahun 2010, Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut
1. 2. 3. 4. 5.
6.
7.
Koordinasi dan penyusunan rencana dan program di lingkungan direktorat jenderal; Pelaksanaan urusan keuangan di lingkungan direktorat jenderal; Penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat; Penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; Pengelolaan kepegawaian di lingkungan direktorat jenderal; Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan direktorat jenderal Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan barang milik/kekayaan negara di lingkungan direktorat jenderal.
6.
7.
8.
9. 10. 11.
Penerapan e-office Penyusunan Analisis Jabatan Penyusunan Analisis Beban Kerja (ABK) Penyusunan Peta Jabatan Penyusunan SOP Kajian Kesesuaian Program dengan Tusi, Visi dan Misi Organisasi Kajian Tusi Ditjen Bimas Islam dengan Bidang Bimas Islam Daerah Jaring dan Serap Aspirasi Kebimasislaman di Daerah Sosialisasi Kebijakan Ditjen Bimas Islam Capacity Building Sosialisasi Kode Etik Pegawai
Penggunaan sistem kearsipan elektronik (Electronic Filing System) sangat membantu pihak pengelola arsip untuk dapat mengelola dokumen dengan baik secara efektif dan penerapan e-office ini akan memudahkan mengontrol alur surat menyurat dan melacak disposisi surat sudah sampai ditingkat mana untuk ditindak lanjuti. penerapan ini bertujuan dalam rangka meningkatkan dan pemanfaatan perkantoran elektronik (e-Office) para pegawai dilingkungan Ditjen Bimas Islam selain itu juga sebagai kontrol terhadap kinerja Ditjen Bimas Islam terutama surat-surat komplain yang datangnya dari masyarakat.
Proses dalam menganalisa jabatan itu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan. b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang. c. Menyeleksi muwakil (representative) jabatan yang akan dianalisis. d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan. e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan hasil pekerjaan .
ANALISIS
BEBAN
pekerjaan atau target hasil yg harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu. Permendagri No. 12/2008: Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Komaruddin: ABK adalah proses untuk menetapkan jml jam kerja yg dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dlm waktu tertentu. ABK bertujuan menentukan brp jumlah personalia & brp jumlah tanggung jawab atau beban kerja yg tepat dilimpahkan kpd seseorang. Menpan: pengukuran beban kerja adalah teknik mendapatkan informasi tentang efisiensi & efektivitas kerja unit organisasi / pemegang jabatan yg dilakukan scr sistematis dg menggunakan teknik analisis jabatan atau teknik analisis beban kerja.
MANFAAT ABK
Penataan/penyempurnaan struktur organisasi; Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit; Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; Sarana peningkatan kinerja kelembagaan; Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, daftar susunan pegawai & penetapan eselon jabatan struktural; Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban kerja organisasi; Program mutasi pegawai dari unit yg lebih ke unit yg kurang; Program promosi pegawai; Reward and punishment terhadap unit atau pejabat; Bahan penyempurnaan program diklat; dan Bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan dalam rangka peningkatan pendayagunaan SDM
5. PENYUSUNAN SOP
Salah satu aspek penting dalam mewujudkan birokrasi yang profesional, efektif dan efisien adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada seluruh proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Hal ini dinilai penting karena Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan SOP juga merupakan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
SDM
Human Capital
SEKARANG
Apa/Siapa kita? Dimana kita sekarang?
MASA DEPAN
MISI
STRATEGI
VISI
LANJUTAN
VISI DITJEN BIMAS ISLAM
TUSI (TUGAS POKOK DAN FUNGSI
)
PROGRA M BIMAS ISLAM
7.KAJIAN TUSI DITJEN BIMAS ISLAM DENGAN BIDANG BIMAS ISLAM DAERAH
ZAKAT
PENAIS
WAKAF
URAIS
Ketiga kegiatan ini merupakan peningkatan pemahaman SDM terhadap kebijakan yang diterapkan pada Ditjen Bimas Islam
Sosialisasi Kebijakan Ditjen Bimas Islam