Anda di halaman 1dari 9

Kesehatan Kota Samarinda, kelurahan bukuan. pelaporan pengolahan Lingkungan : Bapedalda Provinsi Kalitim , Bapedalda Kota: 8.

Pembiayaan Pengelolaan lingkungan Pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnya menjadi tanggung jawab manajemen pemrakarsa kegiatan. 3.2. Tahap Konstruksi 3.2.1. Komponen Fisik Kimia A. Penurunan Kualitas Udara 1. Sumber dampak sumber dampak adanya penurunan kualitas udara adalah: pembangunan dan pengoperasian Gedung dan Jetty sementara Pembangunan Dermaga Tambat Container Yard, Container Freight Station, Empty Container Yard dan perkantoran Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan. Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok Ukur Dmpak Tolok ukur Dampak adalah adanya peningkatan kandungan debu di Udara Ambient (SO2, NOx, CO). Ketentuan ini berdasarkan peraturan pemerintah nomor 41 tahun 1999 tentang pPengendalian Pencemaran udara. 3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan adalah mengurangi atau meminimalisir emis gas polutan dan kadar debu. 4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan akibat adanya penurunan kualias udara dan kebisingan adalah : Melakukan penyiraman secukupnya pada areal lokasi proyek (terutama dilakukan pada saat matahari terik). Melaksanakan revegetasi lokasi proyek untuk mengurangi kebisingan, laju kendaraan saat mobilisasi diperlambat. Melakukan perawatan dan pemeliharaan alat berat dan mesin operasional secara periodik dan teratur. Untuk mengatasi kerusakan jalan, dilakukan dengan cara mengurangi beban angkutan dan memerbaiki jalan sesegera mungkin apabila ada kerusakan yaitu dengan cara menambal dan memperbaiki jalan rusak. memasang pagar pengaman di sekitar lokasi proyek.

5. Loksi Pengeloaan Lingkungan lokasi pengelolaan dilakukan pada lokasi proyek. 6. periode pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan konstruksi dengan periode tiga (3) bulan sekali. 7. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan Pelaksanaan pengelolaan lingkungan : pemkot Samarinda Pengawas pengelolaan Lingkungan : Dinas Kesehatan kota Samarinda , Bapedalda Provinsi Kaltim, Bapedalda Kota Samarinda. B. Topografi 1. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap penurunan Topografi merupakan kegiatan yang dihasilkan dari : pembangunan dan pengoperasian gedung dan Jetty sementara Pembangunan Dermaga Tambat Container Yard, Container Freight Station Empty Container Yard dan perkantoran Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan. Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok ukur Dampak Tolok ukur dampak untuk penurunan Topografi dari sumber dampak kegiatan mengacu ketentuan PP No. 16/ 2004 tentang Penatagunaan Tanah. 3. Tujuan rencan apengelolaan lingkungan Tujuan rencan apengelolaan lingkungan hidup adalah mencegah dan mengurangi terjadinya erosi akibat penurunan topografi lahan di sekitar lokasi proyek. 4. upaya pengelolaan lingkungan upaya pengelolaan lingkungan dalam mengatasi dampak: menentukan waktu dan metode penggalian yang tepat dan harus selalu terus dikontrol untukmmengurangi tersebarnya bahan galian ke dalam daerah produktif. memasang Turap di tepi sungai yang menjadi letak lokasi pelabuhan. 5. Lokasi pengelolaan lingkungan lokasi pengelolaan di lokasi areal proyek. 6. periode pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan hidup dilkukan selama kegiatan konstruksi dengan periode 3 (tiga) bulan sekali. 7. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan Pelaksanaan pengelolaan lingkungan : pemkot Samarinda

Pengawas pengelolaan Lingkungan : Dinas Perikanan dan Kelautan Kot Samarinda, Dinas perhubungan Kota Samarinda, Bapedalda Provinsi Kaltim, Bapedalda Kota Samarinda 8. Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnhya menjadi tanggung jawab pemkot samarinda. C. Penurunan Kualitas Air Permukaan 1. Sumber Dampak Sumber dampak terjadi penurunan kualitas air permukaan adalah adanya kegiatan yang meliputi: pembangunan dan pengoperasian Gedung dan Jetty sementara Pembangunan Dermaga Tambat Container Yard, Container Freight Station, Empty Container Yard dan perkantoran Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan. Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok Ukur Dampak Tolok Ukur Dampak adalah adanya peningkatan kekeruhan, kadar TSS kadar minyak dan lemak di perairan. ketentuan ini didasarkan pada keputusan Gubernur Kaltim No. 26/ 2002 tentang baku mutu Limbah cair bagi kegiatan Industri dan usaha lainnya di Provinsi Kalimantan Timur. 3. Tujuan rencan apengelolaan lingkungan Tujuan rencan apengelolaan lingkungan hidup adalah meminimalisir terjadinya pencemaran air akibat erosi maupun masuknya ke dalam badan sungai dan mencegah timbulnya dampak lanjutan terhadap biota perairan. 4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya pengelolaan lingkungan akibat adanya penurunan kualitas air laut adalah dengan cara : membangun bak kontrol untuk mengelola air buangan agar tidak mencenari badan air penerima. Melaksanakan pembersihan ceceran oli dan minyak pelumas menyediakan tempat pembuangan sampah dan memasang turap di tepi sungai (pelabuhan) 5. Lokasi pengelolaan lingkungan pengelolaan dilakukan pada areal lokasi proyek. 6. periode pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan hidup dilkukan selama kegiatan konstruksi dengan periode 3 (tiga) bulan sekali. 7. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan

Pelaksanaan pengelolaan lingkungan : pemkot Samarinda Pengawas pengelolaan Lingkungan : Dinas Perikanan dan Kelautan Kot Samarinda, Dinas perhubungan Kota Samarinda, Bapedalda Provinsi Kaltim, Bapedalda Kota Samarinda 8. Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnhya menjadi tanggung jawab pemkot samarinda D. Gangguan Pada Fungsi Hidrologi 1. Sumber Dampak sumber dampak adanya penurunan kualitas udara adalah: pembangunan dan pengoperasian Gedung dan Jetty sementara Pembangunan Dermaga Tambat Container Yard, Container Freight Station, Empty Container Yard dan perkantoran Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan. Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok Ukur Dampak Tolok Ukur Dampak adalah adanya peningkatan kekeruhan, kadar TSS kadar minyak dan lemak di perairan. ketentuan ini didasarkan pada UU No. 77/2004 tentang sumberdaya air. 3. Tujuan rencan apengelolaan lingkungan Tujuan rencan apengelolaan lingkungan hidup adalah meminimalisir terjadinya kerusakan hidrologi akibat berkurangnya penyangga alami dan terbukanya lahan. 4. Upaya Pengelolaan Lungkungan Upaya pengelolaan lingkungan dalam mengtasi dampak yaitu : menata Drainage dan mengupayakan penambahan saluran pembuangan air menuju sungai untuk menghindari terjadinya banjir yang sering terjadi di sekitar lokasi pelabuhan. memelihara saluran pembuangan secara berkala agar tidak tersumbat. 5. lokasi pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan dilaksanakan pada lokasi sekitar area proyek. 6. periode pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan konstruksi dengan periode tiga (3) bulan sekali. 7. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan Pelaksanaan pengelolaan lingkungan : pemkot Samarinda Pengawas pengelolaan Lingkungan : Dinas Perikanan dan Kelautan Kot Samarinda, Dinas perhubungan Kota Samarinda, Bapedalda Provinsi Kaltim, Bapedalda Kota Samarinda

8. Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnhya menjadi tanggung jawab pemkot samarinda 3.2.2. Komponen Biologi A. Penurunan keanekaragaman Vegetasi 1. Sumber Dampak sumber dampak adanya penurunan kualitas udara adalah: pembangunan dan pengoperasian Gedung dan Jetty sementara Pembangunan Dermaga Tambat Container Yard, Container Freight Station, Empty Container Yard dan perkantoran Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan. Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok ukur Dampak Tolok ukur dampak adalah penurunan jumlah maupun jenis dan kuantitas vegetasi. 3. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Tujuan rencana pengelolaan lingkungan adalah: untuk menekansekecil mungkin atau membatasi area yang terganggu serta mencegah punahnya vegetasi alami. untuk memulihkan kondisi vegetasi yang hilang. 4. Upaya pengelolaan lingkungan melakukan pemeliharaan terhadap vegetasi alami dan penanaman kembali di lokasi yang rentan kerusakan. pada kawasan tapak proyek perlu dibuatkan daerah buffer Zone (jalur hijau dan taman) minimal 10% dari luasan areal tapak proyek, dengan menanam tanaman jenis lainnya yang cocok dengan kondisi lahan yang ada di sekitar lokasi pelabuhan. melakukan teknis penghijauan yang benar seperti lobang tanam untuk menanam tanaman penghijauan dengan ukuran lebar 50 cm dan dalam 60cm, peberian pupuk pada masing-masing lobang tanaman. 5. lokasi pengelolaan lingkungan lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan pada kawasan tepi jalan yang akan dilalui kendaraan dan lokasi pelabuhan. 6. periode pengelolaan lingkungan hidup periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan konstruksi dengan periode 2 (dua) bulan sekali selama kegiatan konstruksi. 7. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan Pelaksanaan pengelolaan lingkungan : pemkot Samarinda Pengawas pengelolaan Lingkungan :

Dinas Kesehatan kota Samarinda , Bapedalda Provinsi Kaltim, Bapedalda Kota Samarinda. 8. Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnhya menjadi tanggung jawab pemkot samarinda B. Penurunan keanekaragaman Satwa Liar 1. Sumber Dampak sumber dampak terhadap adanya penurunan keanekaragaman satwa liar gangguan adalah kegiatan pembangunan dan pengoperasian gedung dan Jetty sementara, Pembangunan Dermaga Tambat, Container Yard, Container Freight Station, Empty Container Yard dan perkantoran, Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan,Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok Ukur tolok ukur dampak adalah menurunnya jumlah satwa liar yang ada di areal lokasi pembangunan pelabuhan. 3. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah untuk menekan sekecil mungkin atau membaasi daerah yang terganggu serta untuk mencegah punahnya satwa liar. 4. upaya pengelolaan lingkungan upaya pengelolaan lingkungan akibat adanya penueunan keanekaragaman satwa liar adalah melakukan pemeliharaan terhadap vegetasi alami dan penamaan kembali di lokasi yang rentan kerusakan. 5. lokasi pengelolaan lingkungan lokasi pengelolaan ditempatkan pada tepi sungai di sekitar lokasi proyek. 6. periode pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan konstruksi dengan periode tiga (3) bulan sekali. 7. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan Pelaksanaan pengelolaan lingkungan : pemkot Samarinda Pengawas pengelolaan Lingkungan : bapedalda Provinsi Kaltim , Bapedalda kota Samarinda 8. Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnhya menjadi tanggung jawab pemkot samarinda C. Penurunan Keanekaragaman Biota Perairan 1. Sumber dampak sumber dampak adanya penurunan terhadap biota perairan adalah karena kegiatan pembangunan dan pengoperasian gedung dan Jetty sementara. 2. Tolok Ukur Dampak

3.

4.

5. 6.

7.

8.

Tolok ukur dampak adalah menurunnya indeks keanekaragaman yang hubungannya dengan lingkungan mengacu pada PP No. 82/2001 tentang pengelolaan kualitas air, yang mana penentuan indeks keanekaragaman ditentukan sebagau berikut: Indeks keanekaragaman > 2 berarti perairan belum tercemar. indeks keanekaragaman antara 2 sampai 1,6 berarti perairan tercemar ringan indeks keanekaragaman antara 1,5 sampai 1 berarti perairan tercemar sedang indeks keanekaragaman < 1 berarti perairan tercemar berat Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah : untuk menekan sekecil mungkin atau membatasi daerah yang terganggu serta untuk memulihkan kondisi biota air yang hilang. meminimalisir terjadinya penurunan kuantitas biota perairan. Upaya Pengelolaan Lingkungan upaya pengelolaanlingkungan akibat adanya gangguan terhadap biota perairan adalah dengan mengelola kualitas air, diantaranya : membuat dan memelihara saluran drainase di sekeliling areal pembangunan proyek. mencegah terjadinya kebocoran dan tumpahan material dengan menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan selalu dalam pengawasan. membangun bak kontrol untuk mengelola air buangan agar tidak mencemari badan air penerima. melaksanakan pembersihan ceceran oli. menetralisasi dengan kapur lahar sebelum air dari kolam pengendapan dibuang ke perairan umum. memaksimalkan instalasi pengelolaan limbah menyediakan tempat pembuangan sampah menyediakan tempat khusus untuk mengelola sampah yang dihasilkan dari aktivitas proyek. Lokasi Pengelolaan Lingkungan pengelolaan di lokasi areal dilakukan pada tepi sungai di sekitar lokasi proyek. Periode Pengelolahan Lingkungan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan konstruksi dengan periode tiga (3) bulan sekali. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan Pelaksanaan pengelolaan lingkungan : pemkot Samarinda Pengawas pengelolaan Lingkungan : bapedalda Provinsi Kaltim , Bapedalda kota Samarinda Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnhya menjadi tanggung jawab pemkot samarinda

3.2.3. Komponen Sosekbudkesmas A. Konflik Sosial 1. Sumber konflik Sumber konflik sosial pada pembangunan pelabuhan ini adalah kegiatan pembangunan dan pengoperasian Gedung dan Jetty Sementara, Pembangunan Dermaga Tambat, Container Yard, Container Freight Station, Empty Container Yard dan perkantoran, Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan,Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok ukur dampak tolok ukur dampak adalah adanya keluhan dan tuntutan dari sikap mesyarakat setempat terhadap kegiatan pembangunan pelabuhan Samarinda. 3. Tujuan Rencana Pengelolaann Lingkungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah: Untuk menekan sekecil mungkin terjadinya keluhan masyarakat dan mencegah terjadinya konflik horizontal maupun vertikal terhadap kegiatan pembangunan pelabuhan. menghindari atau memperkecil persepsi negatif dan kesalahpahaman antara pihak pemrakarsa kegiatan (Pemkot Samarinda) dengan masyarakat setempat menumbuhkan pemahaman masyarakat terhadap fungsi dan manfaat dari berbagai kegiatan pembangunan pelabuhan. 4. Upaya pengelolaan lingkungan Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara: melakukan kajian terus- menerus dalam rangka penyusunan program Coorporate Social Responsibility (CSR) agar program tersebut tepat sasaran dan efektif. pengembangan program CSR secara partisipatif, yakni melibatkan peran serta aktif masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil melakukan evaluasi masing-masing perodik (setiap tahun) bersama tokoh masyarakat masing- masing kelurahan terhadap pelaksanaan berbagai kegiatan baik masalah aktivitas pelabuhan maupun CSR dan meninjak lanjuti hasil- hasil evaluasi tersebut. Evaluasi pelaksanaan CSR tersebut sebaiknya dilaksanakan pada tengah dan akhir tahun , sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan pada sisa tahun berjalan dan pada tahun mendatang. membuka kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal. 5. Lokasi pengolahan lingkungan lokasi pengolahan lingkungan ditempatkan pada kelurahan bukuan dan sekitarnya. 6. Periode pengolahan lingkungan periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan konstruksi dengan periode 2 (dua) bulan sekali. 7. Instansi Pelaksanaan dan Pengawas Pengelolaan Lingkungan Pelaksanaan pengelolaan lingkungan :

pemkot Samarinda Pengawas pengelolaan Lingkungan : Bapedalda kota Samarinda, kelurahan bukuan 8. Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnhya menjadi tanggung jawab pemkot samarinda B. Peningkatan Ekonomi Masyarakat 1. Sumber dampak Sumber dampak terjadinya peningkatan pendapatan (ekonomi masyarakat) adalah pada kegiatan pembangunan dan pengoperasian Gedung dan Jetty Sementara, Pembangunan Dermaga Tambat, Container Yard, Container Freight Station, Empty Container Yard dan perkantoran, Pembangunan jalan Akses dan Jalan Lingkar Pelabuhan,Pengadaan Peralatan Terminal. 2. Tolok ukur dampak tolok ukur dampak adalah : jumlah dan proporsi tenaga kerja lokal yang diterima bekerja. tingkat pengangguran bagi usia kerja produktif Munculnya unit-unit ekonomi baru dan berkembangnya unit ekonomi yang telah ada. 3. Tujuan Rencana pngelolaan lingkungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah memberikan kesempatan dan dukungan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan pelabuhan baik pembangunan fisik maupun sebagai supplier bahan-bahan bangunan yang diperlukan , sehingga dapat memperoleh manfaat sosial ekonomi yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai