Anda di halaman 1dari 38

Reminiscence Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo) Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun Twitter : @IchaGaemGyu Blog

: www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Cho Yeon Hyo Tiara Shahnaz a.k.a Kwan Jiyoo Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae

Sub Cast :

Leeteuk Super Junior a.k.a Park Jung Soo

Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin Sandeul B1A4 a.k.a Lee Sandeul (Sungmins Brother) Weny Olivia a.k.a Lee Via (Sungmins Sister) Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri (Kyuhyuns Sister)

As Tagged : Eyiikk Yiikk Dewii a.k.a Park Tae Young (Leeteuks Sister) Kimmymaruluvkyu a.k.a Choi Hye Rin Kyky cyank a.k.a Kim Ji Hyun Vadya Angelelf Leeteuk a.k.a Sung Sang Soon Lidyana Sutedja a.k.a Shin Min Sung

Genre : AU, Romance, Comfort Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu* Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~

Credit pict : Lestari Kan Aq

FF Reminiscence *PART 1* / Hate ? ( ?)

*Author PoV* Seorang yeoja paruh baya tampak sibuk berkutat dengan panci dan juga benda-benda yang umumnya hanya bisa ditemukan didapur. Suara-suara yang cukup berisik memenuhi ruangan itu. Hari masih pagi. Tapi hiruk pikuk yang terjadi selama beberapa menit ini ternyata mampu membangunkan hampir seisi rumah. Yeoja paruh baya itu tiba-tiba saja menghentikan kegiatannya mengaduk sup ayam didalam panci- dan menoleh kearah pintu begitu mendengar suara langkah kaki mendekat. Eomma.. kenapa berisik sekali ? tanya namja yang masih mengenakan setelan baju tidur dengan sendal berbulu yang terlihat imut itu sambil menguap lebar.

Yeoja paruh baya itu tidak menjawab dan kembali meneruskan kegiatannya semula seperti tidak terjadi apa-apa. Eomma... rengek namja itu dengan manja. Kyuhyun-ah, cepat kau bangunkan Yeon Ri.. Akan lebih baik jika ia membantu disini.. jawab yeoja paruh baya itu tanpa menoleh. Namja mengangguk malas dan kemudian melangkah menuju pintu yang menghubungkan antara dapur dengan ruang makan. Tapi tiba-tiba saja langkah namja itu terhenti. Tak lama kemudian namja tampan itu berbalik, menatap eomma-nya itu dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Hanya Yeon Ri saja ? Bagaimana dengan Yeon Hyo ? tanya namja itu yang membuat suasana mendadak hening. Aniya... Jangan bangunkan Yeon Hyo.. Biarkan saja dia tidur beberapa saat lagi, mungkin dia terlalu lelah.. Eomma ! bantah namja itu tampak tak senang. Yeoja paruh baya itu berbalik dan menatap Kyuhyun tajam. Kenapa eomma selalu mengistimewakan Yeon Hyo ? Bukankah Yeon Ri juga anak perempuanmu ? Kami bertiga adalah anakmu, eomma ! Kenapa hanya Yeon Hyo yang selalu kau istimewakan ? Wae ?! tanya Kyuhyun penuh emosi. Tidak ada yang istimewa, Kyuhyun-ah... Cepatlah naik.. Bangunkan Yeon Ri.. jawab Nyonya Cho sambil tersenyum kecil. Yeoja paruh baya itu sudah terbiasa dengan aksi protes yang dilancarkan Kyuhyun setiap hari. Ini karena ia terlihat selalu mengistimewakan Yeon Hyo. Hal itulah yang membuat Kyuhyun membenci Yeon Hyo dan tidak memperlakukannya seperti dongsaengnya sendiri. Perlakuan Kyuhyun terhadap Yeon Hyo dan Yeon Ri itu berbeda. Sangat jauh berbeda. Aaiish... Kyuhyun menggerutu kesal. Tapi mau tidak mau, namja itu tetap berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Kyuhyun melangkah dengan cepat, tiba-tiba saja langkahnya terhenti didepan pintu sebuah kamar disebelah kanan yang masih tertutup rapat. Kamar Yeon Ri.

Namja tampan itu hendak membuka pintu kamar itu, tapi entah kenapa rasanya Kyuhyun seperti tidak ingin membangunkan Yeon Ri. Pandangan mata Kyuhyun beralih pada pintu kamar yang ada disebelah kiri. Masih tertutup rapat dan sepertinya lampu kamar itu belum dinyalakan. Kamar Yeon Hyo. Namja itu berjalan mendekati kamar itu, mengepalkan tangan dengan penuh emosi dan membuka pintu itu dengan cepat tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Ruangan masih gelap dan Kyuhyun terpaksa mencari-cari tombol lampu dengan perasaan kesal. Berhasil ! Kyuhyun berhasil menyalakan lampu ruangan serba pink itu. Matanya menjelajah mengamati setiap sudut ruangan. Tampak berantakan ! Kyuhyun mengernyitkan alis, menatap seorang yeoja cantik yang masih tertidur pulas dengan selimut pink berbulu menutupi sebagian besar tubuhnya. Bagaimana bisa yeoja itu tidur diantara buku-buku novel yang bertebaran disana-sini ? Memenuhi hampir seluruh bagian ruang kosong diatas tempat tidurnya ? Namja tampan itu mendekati tempat tidur Yeon Hyo dan tersenyum evil. Matanya memancarkan hasrat seperti ingin mencekik atau membunuh yeoja yang ada dihadapannya itu. Yeon Hyo-ya ! Bangun pemalas !! teriak Kyuhyun yang membuat yeoja yang masih terlelap itu sontak membuka matanya dan duduk dengan cepat. Tampak terkejut dengan teriakan Kyuhyun barusan. Yeoja itu menoleh kearah Kyuhyun dengan nafas terengah-engah. Masih belum sadar sepenuhnya. Kau ! Disuruh eomma membantunya didapur ! tambah Kyuhyun sambil menunjuk wajah Yeon Hyo dengan jari telunjuknya. Yeon Hyo melotot. Yeoja itu mengerjapngerjapkan matanya dan kemudian menunjuk wajahnya sendiri. Tampak bingung. Iya, kau ! Siapa lagi ? Jangan coba tipu aku dengan memasang tampang bodohmu itu, Yeon Hyo-ya ! bentak Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo kini sadar sepenuhnya. Aku ? Kenapa harus aku ? Aniya, aku sama sekali tidak bisa memasak, oppa ! Bukankah kau tahu sendiri kalau masakanku itu benar-benar buruk ? Kyuhyun mendengus kesal dan kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Yeon Hyo. Membuat Yeon Hyo menahan nafas. Terlihat tegang.

Kalau kau tidak bisa memasak... Siapa yang peduli, hah ? Lagipula kenapa kau memanggilku dengan sebutan oppa ? O...oppa.. desis Yeon Hyo tampak ketakutan karna wajah Kyuhyun semakin dekat dengan wajahnya. Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi ! Aku tak punya dongsaeng seperti kau ! Dongsaengku itu Yeon Ri... Hanya Cho Yeon Ri ! Kau bukan siapa-siapa bagiku ! bentak Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo terdiam. Yeoja cantik itu memejamkan matanya saat Kyuhyun mendekatkan bibirnya kedekat telinga kiri Yeon Hyo. Detak jantungnya benar-benar tidak terasa normal saat ini. Takut. Sangat takut. Yeon Hyo tahu kalau Kyuhyun tidak terlalu menyukainya, tapi dia tidak menyangka kalau Kyuhyun akan membentaknya pagi ini. Biasanya Kyuhyun hanya mendiamkannya saja, seperti tak pernah menganggapnya ada dirumah ini. Yeon Hyo-ya... Kau tahu ? Kau adalah penyebab kematian appa... Appa yang sangat ku sayangi... bisik Kyuhyun tajam. Yeon Hyo terdiam. Yeoja itu mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Seperti ada kekuatan yang mengunci mulutnya hingga Yeon Hyo tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membantah Kyuhyun dan melawannya. Dan bukan hanya itu... Sejak kematian appa, eomma malah terlihat mengistimewakanmu... Bukan membencimu seperti yang ku lakukan, tapi malah menyayangimu lebih daripada aku dan Yeon Ri... Kau tahu ? Kau itu telah membuat Yeon Ri merasa tertekan.. Usiamu hanya terpaut satu tahun dari Yeon Ri... Kau lebih tua... Karena itu lah Yeon Ri selalu menghormatimu, menyayangimu sebagai eonninya... Tapi tidak denganku... Yeon Hyo menahan nafas. Buliran air bening mulai menetes membasahi pipi kanan yeoja itu. Tapi Kyuhyun tak peduli. Kebencian yang sejak dulu disimpannya rapat-rapat terkuak lebar. Hingga Kyuhyun tak mampu mengendalikannya lagi. Kau tahu ? Aku membencimu, Yeon Hyo-ya... Aku menyesal mengapa kau hidup dikeluarga ini.. Menyesal karna kau adalah dongsaeng yang persis dibawahku... Usia kita hanya beda dua tahun, tapi entah kenapa aku merasa tidak dekat denganmu.. Kau berbeda... Benar-benar sangat berbeda dengan Yeon Ri... Kau istimewa, bahkan appa rela meninggalkan pekerjaannya di China dan menaiki penerbangan naas itu hanya untuk menghadiri ulang tahunmu ! Ulang tahunmu yang bodoh itu !!

Yeon Hyo terisak hebat. Yeoja itu menangis. Luka yang selama ini dikubur Yeon Hyo, kembali mengangga lebar. Tapi Kyuhyun tidak peduli. Kebencian benar-benar menguasai alam sadarnya. Dan apakah kau tahu apa yang lebih tragis daripada hal itu, hah ? Appa mewariskan seluruh kekayaan yang keluarga Cho miliki hanya padamu, Yeon Hyo-ya ! Hanya padamu !! Bahkan tidak ada satu pun hak kepemilikan saham perusahaan yang tersisa untuk ku dan Yeon Ri !! Eomma juga sangat menyayangimu ! Mengistimewakan kau lebih daripada anak-anaknya yang lain ! Apakah itu masih kurang, Yeon Hyo-ya ? Apa aku masih punya alasan untuk tidak membencimu, hah ?! O..o..oppa... Lalu apa yang dapat kau kerjakan untuk keluarga ini ? Yang kau kerjakan selama ini hanya malas-malasan ! Bertindak seenaknya ! Dan bahkan aku harus menggantikan posisimu dikantor sebagai direktur perusahaan karna kau dianggap masih terlalu muda untuk menanggung semuanya ! Semua harta kekayaan keluarga Cho yang diwariskan padamu ! Kenapa Appa dan Eomma tidak bisa bersikap adil ?! Kenapa hanya kau yang istimewa ? Kenapa ?! O..oppa.. a..aku..aku... Sudah ku bilang, jangan panggil aku dengan sebutan oppa ! Aku bukan oppa-mu ! Yeon Hyo menyeka air matanya dan membalas tatapan tajam Kyuhyun yang menyiratkan kebencian yang sudah mendarah daging. Yeon Hyo tahu, saat ini tidak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk membuat Kyuhyun menyayanginya. Memperlakukannya lembut seperti yang Kyuhyun lakukan pada Yeon Ri. Arraseo... aku tak kan memanggilmu dengan sebutan oppa lagi, Kyuhyun-ah.. Gomawo sudah mengingatkanku akan semua ini... Aku tak kan pernah melupakan semua ucapanmu itu... jawab Yeon Hyo berusaha setenang mungkin. Yeoja itu menghentikan tangisannya dan kini berbalik menatap penuh kebencian kearah Kyuhyun. Membuat namja tampan itu menggeram marah, penuh emosi. Apa kau pikir aku cukup merasa bahagia dengan semua keadaan ini, Kyuhyun-ah ? Aku kehilangan appa yang sangat memanjakanku tepat pada hari ulang tahunku yang kelima belas... Aku harus berdiri dipinggir pemakaman dengan gaun serba hitam tanpa bisa menyentuh appa-ku untuk terakhir kali karna seluruh keluarga Cho menatapku dengan tatapan yang mengerikan... Aku masih kecil saat itu dan aku belum mengerti sepenuhnya apa makna kebencian... Bahkan kau sama sekali tidak mau bicara denganku selama beberapa minggu setelah appa meninggal... Apa kau tahu rasanya disalahkan semua orang ?

Kyuhyun mengatupkan mulutnya keras-keras. Tampak menahan semua caci maki yang mungkin akan ia lontarkan pada Yeon Hyo saat ini juga. Namja itu memberi Yeon Hyo kesempatan bicara. Seperti meminta semua jawaban atas pertanyaan yang menghantui dirinya selama tujuh tahun terakhir ini. Aku masih beruntung karna Yeon Ri sama sekali tidak membenciku... Dia menyayangiku sebagai eonni-nya... Dan apakah kau tahu mengapa eomma terlihat sangat memperhatikanku ? Itu karna seluruh orang menyalahkanku atas kematian appa ! Termasuk kau, Kyuhyun-ah ! Kau adalah orang yang pertama kali mengatakan kalau aku adalah penyebab semua kekacauan ini terjadi ! Aku tidak tahu apa alasan yang mengakibatkan appa mewariskan seluruh kekayaan keluarga Cho padaku ! Seharusnya kau yang mewarisi semuanya, karna kau adalah anak pertama dan kau satu-satunya namja disini ! Tapi aku tak tahu kenapa appa bertindak seperti itu... Aku sama sekali tidak tahu, Kyuhyun-ah !! balas Yeon Hyo penuh emosi. Kyuhyun mengerjapkan matanya perlahan. Dan kemudian kembali menatap lurus kearah bola mata indah milik Yeon Hyo. Tampak mengintimidasi. Kau bilang, ini semua tidak adil bagimu kan ? Lalu kenapa tidak kau ambil saja seluruh kekayaan yang diwariskan padaku itu, Kyuhyun-ah ? Aku tak butuh semua itu ! tantang Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak. Ini bukan masalah berapa banyak uang yang kau miliki, Yeon Hyo-ya ! Tapi ini masalah perasaan ! Kau tak tahu bagaimana rasanya jadi aku ! Aku adalah namja satusatunya dalam keluarga ini... Tapi appa malah mewariskan seluruh kekayaan yang kita punya padamu... Apakah appa tidak percaya padaku ? Apakah appa tidak pernah menganggapku ada didalam keluarga ini ? Apakah appa tidak menyayangiku seperti dia menyayangimu ? tanya Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo terdiam. Pikirannya begitu kalut. Bagaimana bisa dia menyalahkan Kyuhyun ? Ucapan Kyuhyun tadi benar-benar masuk akal. Kalau saja Yeon Hyo berada diposisi Kyuhyun, pasti dia akan melakukan hal yang sama. Membenci orang yang telah merebut seluruh perhatian kedua orang tuanya dan tidak menyisakan sedikitpun untuk dirinya. Yeon Hyo tidak sadar kalau selama ini ia diperlakukan begitu istimewa. Bahkan eomma sama sekali tidak menyuruhnya masuk ke dapur seperti yang biasa Yeon Ri lakukan untuk membantu eomma. Yang Yeon Hyo tahu hanyalah bangun tidur saat hari sudah menjelang siang, menikmati sarapan dalam keadaan diam karna Kyuhyun sama sekali tidak memperdulikannya, berangkat kuliah, pulang kerumah ketika hari sudah menjelang malam, makan malam berdua saja dengan Yeon Ri karna Kyuhyun belum pulang dari kantor, dan pada akhirnya menikmati kesendiriannya dikamar hingga tertidur.

Rutinitas yang membosankan. Dan itu yang terus Yeon Hyo lakukan setiap hari kecuali hari libur. Setiap hari libur, Nyonya Cho hanya akan membangunkan Yeon Ri sama seperti pagi ini- dan meminta Yeon Ri untuk membantunya memasak sup ayam kesukaan Yeon Hyo. Membiarkan Yeon Hyo tidur sampai tengah hari. Setelah itu Yeon Hyo akan pergi keluar hanya untuk sekedar belanja benda-benda pink untuk menambah koleksi kamarnya ditemani oleh Yeon Ri yang setia mengikuti eonni-nya itu kemanapun dia pergi. Kau tahu seberapa besar aku membencimu, Yeon Hyo-ya ? tanya Kyuhyun sambil tersenyum sinis. Aniya.... Aku membencimu... Lebih dari apa yang aku tunjukkan selama ini padamu, Yeon Hyoya... Cukup oppa !! Kyuhyun dan Yeon Hyo sontak menoleh kearah teriakan yang mengagetkan mereka berdua. Seorang yeoja berambut panjang sebahu telah berdiri tegak diambang pintu. Tubuhnya tampak bergetar hebat. Seperti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya kali ini. Yeon Ri-ya ? Kau sudah bangun saeng ? tanya Kyuhyun lembut. Namja itu menjauhkan tubuhnya dari Yeon Hyo dan tersenyum manis. Seperti tidak terjadi apaapa. Oppa... Cepat minta maaf pada eonni... ucap Yeon Ri dengan suara bergetar. Yeoja itu terlihat ketakutan. Memangnya ada yang salah ? sahut Kyuhyun sambil melirik ke arah Yeon Hyo yang diam mematung. Yeoja itu serba salah. Tidak tahu harus berbuat apa. Oppa.. Aku tahu kalau oppa sangat membenci eonni... Tapi tidak begini caranya... Bagaimana bisa oppa membenci dongsaeng sendiri ? Kau mau tahu alasannya, Yeon Ri-ya ? Akan ku jelaskan mengapa aku begitu membenci Cho Yeon Hyo...

~XXX~

Kemana dia sebenarnya ? Apa hari ini tidak akan datang juga ? desis seorang yeoja cantik berambut hitam panjang melewati sebahu sambil kembali menatap gerbang yang menjulang tinggi tak jauh dari tempatnya berdiri. Yeoja itu mendengus dan pada akhirnya memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah berlantai dua yang terlihat begitu mewah. Langkahnya diiringi oleh beberapa orang pelayan berseragam putih dengan pita besar yang juga berwarna sama dibagian belakang mereka. Yeoja itu melangkah pelan. Begitu anggun. Tampak seperti bangsawan. Cara berjalannya bahkan seperti sudah diatur sedemikian rupa hingga membuat bunyi ketukan sepatu putih yang berhiaskan permata murni itu tampak berirama, menghantam lantai marmer yang menambah kesan mewah rumah itu. Nona, apakah tidak jadi pergi ? tanya seorang pelayan begitu Tuan Putri rumah itu menghentikan langkah saat akan menaiki tangga. Yeoja cantik, bermata kecokelatan dengan tatapan teduh itu tersenyum sekilas dan kemudian membalikkan tubuhnya. Kali ini menghadap kearah piano raksasa berwarna hitam kelam yang terletak beberapa meter tak jauh darinya. Aniya, aku tidak akan pergi kekampus kecuali Cho Kyuhyun menjemputku... Tapi Nona... Tuan besar bilang... Appa sudah tahu sifatku.. Kau tak perlu khawatir soal itu... Jiyoo-ya ? sapa seorang namja yang membuat Kwan Jiyoo menoleh. Namja tampan itu melambaikan tangannya dan melangkah mendekati Jiyoo. Membuat Jiyoo kembali mengembangkan senyumnya.

Kenapa kau belum berangkat juga ? Bukankah kau ada kelas satu jam lagi ? Aniya... Aku hanya mau pergi jika... Jika Tuan muda Cho itu menjemputmu ? tebak Lee Sandeul tepat sasaran. Jiyoo mengangguk dan kembali tersenyum tipis. Membuat Sandeul tertawa kecil. Bagaimana jika pergi bersamaku saja ? Aku juga ada kelas hari ini... tambah Sandeul yang membuat Jiyoo salah tingkah. Bagaimana bisa namja setampan ini menawarkan tumpangan untuknya ? Apa tidak merepotkanmu ? tanya Jiyoo berusaha memastikan. Aniya, lagipula Kyuhyun tidak akan membunuhku jika hanya mengantarmu kan ? canda Sandeul yang membuat Jiyoo ikut tertawa. Lee Sandeul adalah tetangga Jiyoo. Lebih tepatnya keluarga mereka memang bertetangga sejak lama. Keluarga Kwan yang hanya memiliki seorang putri tunggal yaitu Jiyoo, merasa sangat senang bisa bertetangga dengan keluarga Lee yang mempunyai dua orang putra dan seorang putri. Lee Sandeul adalah putra kedua keluarga Lee. Wajahnya sangat tampan dan manis. Mirip dengan Hyung-nya, Lee Sungmin. Sandeul merupakan teman masa kecil Jiyoo. Entah kenapa, walaupun Lee Via yang merupakan dongsaeng Sandeul putri semata wayang keluarga Lee- itu adalah seorang yeoja, namun Lee Via sama sekali tidak akrab dengan Jiyoo. Lee Via adalah yeoja yang pendiam, tidak bisa mengakrabkan diri dengan baik dan selalu mengikuti Lee Sungmin kemanapun oppa-nya itu pergi. Hhahha... Kyuhyun percaya kalau kau bisa menjagaku dengan baik saat dia tak ada.. ucap Jiyoo yang membuat Sandeul tersenyum lebar dan mengacak pelan rambut yeoja itu. Lalu ? Apa yang menyebabkan namja chingu-mu itu tidak menjemputmu hari ini ? tanya Sandeul yang membuat senyum diwajah Jiyoo hilang seketika. Entahlah... Dia sangat aneh akhir-akhir ini...

~XXX~

Donghae-ya ! pekik yeoja cantik itu ketika turun dari mobil mercedes putihnya. Tangan kanan yeoja itu terangkat keatas, melambai dengan pelan kearah seorang namja tampan yang kebetulan saja baru turun dari mobil mewah berwarna hitam pekat itu. Lee Donghae tersenyum dan kemudian bergegas menghampiri yeoja yang sudah lebih dulu berlari kearahnya. Yeon Hyo-ya ! seru Donghae tampak senang. Namja itu tersenyum lebar dan mencubit pipi Yeon Hyo dengan gemas. Ada kerinduan yang terpancar dari kedua bola matanya saat menatap wajah yeoja itu. Yeon Hyo cemberut dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tujuan untuk melepas cubitan Donghae yang sebenarnya tidak sakit sama sekali. Lee Donghae mengamati setiap gerak-gerik Yeon Hyo yang menurutnya terlihat begitu lucu. Tanpa sadar, namja tampan itu tertawa dengan keras. Membuat Yeon Hyo semakin menekuk wajahnya. Ya! Ya! Berhenti menertawakanku, Tuan Lee ! protes Yeon Hyo sambil menggembungkan pipi. Membuat Donghae semakin gemas dan malah kembali mencubit pipi Yeon Hyo. Hahhaa.. kau ini.. Lucu sekali, Yeon Hyo-ya ! sahut Donghae tanpa bermaksud menghentikan tawanya yang mulai menarik perhatian beberapa orang yang kebetulan melintas didekat mereka. Lucu ? Aaiish... Sampai kapan kau akan menganggap kalau aku ini lucu ? gerutu Yeon Hyo sebal. Donghae tersenyum dan kemudian dengan sekali hentakan, namja itu meraih Yeon Hyo kedalam pelukannya. Memeluk yeoja itu dengan lembut, tapi begitu tegas.

Nan bogoshippo-yo.... bisik Donghae hampir tak terdengar. Eeh ? Aku merindukanmu, Yeon Hyo-ya... Kau tahu ? Aku bosan sekali mengurus perusahaan Lee... Tidak bertemu denganmu sehari saja sudah membuatku begitu menderita... Saranghae... Nado saranghaeyo... sahut Yeon Hyo sambil melepaskan pelukan Donghae dan menatap namja itu dengan lembut. Seperti bukan Yeon Hyo saja. Donghae terpaku beberapa saat dan kemudian tersenyum lagi. Kali ini lebih rileks. Kuliah dengan benar, ne ? Jangan membolos lagi di saat jam pelajaran... Aku harus pergi ke kantor sekarang... Ada rapat penting dengan oppa-mu... ucap Donghae sambil mengacak pelan rambut Yeon Hyo. Kyuhyun oppa ? tanya Yeon Hyo yang dibalas anggukan ringan Donghae. Ne, memangnya kau punya oppa yang lain selain Kyuhyun ? Hhahaa.. dasar kau ini... Apa kau lupa kalau perusahaan Cho dan perusahaan Lee itu bekerja sama dalam hal produksi ? Yeon Hyo terdiam. Wae ? Kau kenapa ? tanya Donghae terlihat khawatir dengan perubahan sikap Yeon Hyo yang begitu aneh. Aniya... Pergilah.. nanti kau terlambat.. sahut Yeon Hyo tanpa ekspresi. Donghae menatap Yeon Hyo dengan pandangan tak mengerti. Tidak biasanya Yeon Hyo begini. Kau sakit ? tanya Donghae lagi. Kali ini Yeon Hyo tidak menjawab dan hanya menggeleng ringan kemudian berlalu dari hadapan Donghae. Membuat namja itu menghela nafas. Itu berarti Donghae harus menemukan sendiri jawabannya.

*Author PoV END*

~XXX~

*Yeon Hyo PoV* Aku kembali mencoret-coret buku catatan bergambar angry bird berwarna merah terang dengan malas. Rasanya waktu bergerak sangat lambat. Aku ingin sekali cepat pulang dan makan malam bersama eomma dan Yeon Ri. Tapi rasanya aku juga tidak ingin kembali kerumah setelah Cho Kyuhyun menyebalkan itu terang-terangan mengatakan kalau dia membenciku ! Bagaimana bisa dia membenci adik perempuannya sendiri ? Bukankah hal itu kedengarannya cukup gila ? Apa yang sebenarnya membuat oppa setan-ku itu merasa kalau aku ini beban untuknya ? Selama ini aku tidak pernah menyusahkannya sedikitpun. Bahkan dia tidak pernah mengantarku ke kampus seperti yang ia lakukan pada Yeon Ri. Dia sama sekali tidak pernah bersikap lembut padaku. Walaupun sedikit saja, sama sekali tidak pernah ! Apa dia begitu membenciku ? Tapi sebenarnya apa salahku sampai-sampai dia tidak mau memaafkan kesalahan yang sama sekali tidak ku hendaki ? Tidak ada seorang pun didunia ini yang mau kehilangan appa yang sangat ia sayangi. Termasuk aku. Apa aku sebegitu bersalahnya dimata Kyuhyun ? Yeon Hyo-ya ? Eh ? Kau melamun sejak tadi... Waeyo ? Kau ada masalah ? tanya Choi Hye Rin terlihat khawatir. Aku menggeleng pelan dan kembali mencoret-coret buku catatanku

yang tampak begitu konyol dengan tulisan Cho Kyuhyun menyebalkan berserakan dimana-mana. Kau tak bisa berbohong padaku, Yeon Hyo-ya... Wajahmu yang kusut seperti itu mengatakan kalau kau mempunyai masalah yang sangat besar... tambah Hye Rin sok tahu. Bagaimana mungkin wajahku terlihat se-mengerikan itu ? Aniya... sahutku pelan. Berusaha bersikap tenang seperti biasanya. Ya! Kalau kau ada masalah, katakan saja ! teriak Kim Ji Hyun yang tiba-tiba saja muncul dihadapanku. Membuatku kaget setengah mati ! Sudah ku bilang tidak ada ! elak ku cepat. Aaiish.. wajahmu yang aneh itu tidak dapat menyembunyikan nya dengan baik, Yeon Hyo-ya... sambar Ji Hyun. Aku menghela nafas. Mereka berdua ini.... benar-benar..... tinggi. Ceritakan pada kami, Yeon Hyo-ya ! Ayo lah ! seru Hye Rin dengan nada Cepat katakan ! timpal Ji Hyun lagi. Sudah ku bilang tidak ada ! pekik ku dengan nada yang lebih tinggi daripada nada yang Hye Rin gunakan untuk berteriak didekat telingaku. Jangan menyangkal, Yeon Hyo-ya ! sahut Ji Hyun dan Hye Rin secara bersamaan. Membuatku harus menutup kedua telingaku dengan cepat jika aku tidak ingin mengalami tuli permanen gara-gara teriakan kedua sahabat gila-ku ini. Kalian ingin mendengarnya ? tanyaku pelan. Mereka sontak mengangguk dengan antusias. Hah ! Bagaimana bisa mereka begitu bersemangat mendengar ceritaku yang tentu akan membuat mereka kembali berteriak tidak karuan seperti tadi ? Ini tentang oppa-ku.... Oppa-mu ? Maksudmu... Kyuhyun oppa yang tampan itu ? tanya Hye Rin dengan mata berbinar. Ji Hyun malah sudah melotot dengan mulut terbuka lebar. Oohh.. tidak ! Aku lupa kalau Hye Rin dan Ji Hyun sangat memuja ketampanan Cho Kyuhyun menyebalkan itu ! Aaiish.... Cho Yeon Hyo, kenapa kau bodoh sekali ?!

Katakan ! Apa oppa-mu itu sedang mencari calon istri ?! tanya Ji Hyun yang benar-benar melenceng dari pembicaraan. Dan aku sangat menyesal kenapa harus menceritakan semua ini pada kedua orang yeoja yang jelas-jelas sangat menyukai oppa-ku. Pabbo-ya ! *Yeon Hyo PoV*

~XXX~

*Cho Kyuhyun PoV* Lalu bagaimana dengan sistem pembagiannya ? Apakah berjalan dengan lancar ? tanyaku berusaha setenang mungkin. Sejak kemarin pikiranku benar-benar kacau. Dan ini semua karena Yeon Hyo menyebalkan itu ! Bagaimana bisa dia tidak sadar kalau aku ini sangat membencinya ? Lagipula alasanku cukup kuat untuk membenci yeoja yang suka seenaknya itu ! Aku tak kan membiarkan hidupnya bahagia lebih lama lagi. Dia harus merasakan penderitaan yang aku rasakan selama ini. Menderita karna perbuatannya. Saat ini sistem pembagiannya berjalan dengan sangat baik... bahkan akhirakhir ini produksi kita semakin meningkat pesat sejalan dengan tingginya permintaan konsumen... Bukankah itu hal yang sangat baik, Tuan muda Cho ? Aku tersenyum tipis dan kembali menatap berkas-berkas yang berserakan dihadapanku. Lalu ? Kapan kau akan menikahi dongsaeng-ku itu ? tanyaku sambil menatap kearah namja yang mengenakan setelan jas hitam dengan dasi biru yang membuatnya terlihat begitu berwibawa.

Eh ? Maksud anda ? Tuan muda Lee... Aku tahu hubunganmu dengan Yeon Hyo sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir ini... Dan bukankah kau sudah bisa memimpin perusahaan Lee dengan sangat baik ? Setidaknya kalau kau menikah dengan Yeon Hyo, perusahaan kita benar-benar menjadi satu... Kerja sama ini juga akan semakin baik lagi.. ucapku sambil tersenyum kecil. Lee Donghae tampak bingung dengan pertanyaanku yang begitu tiba-tiba. Biasanya aku tak pernah membicarakan soal hubungannya dengan Yeon Hyo, sekalipun itu diluar kantor. Tapi kali ini aku memang harus memastikan kalau putra tunggal keluarga Lee ini akan menikahi Yeon Hyo. Jika Lee Donghae menikah dengan Yeon Hyo, itu berarti yeoja itu akan pindah dari rumahku dan hidup bersama Lee Donghae. Tentu saja ! Dengan cara ini aku tidak akan melihat tampang menyebalkan yeoja itu lagi ! Aku... aku belum memikirkan hal itu... sahut Lee Donghae yang membuatku tersentak. Apa yang dia bilang ? Belum memikirkannya ? Bagaimana bisa dia menolak seorang Yeon Hyo yang begitu menarik ? Aahh~ tidak ! Menurutku Yeon Hyo itu sama sekali tidak menarik. Tapi bukankah menurut pandangan namja lain, Yeon Hyo itu malah lebih daripada kata menarik ? Dia cantik, tinggi 170 cm. Berkulit putih susu dan memiliki sepasang mata yang sangat indah. Bahkan tatapan tajamnya itu bisa membuat siapapun terpesona melihatnya. Bibirnya tipis. Senyuman Yeon Hyo itu sangat memikat. Entah darimana Yeon Hyo bisa memiliki senyuman yang seperti itu. Aku sering membandingkan Yeon Hyo dan Yeon Ri, nama mereka memang hampir mirip. Tapi wajah keduanya tidak mirip sama sekali. Yeon Ri lebih mirip denganku ketimbang Yeon Hyo. Yeon Hyo itu berbeda. Sangat berbeda. Aku dan Yeon Ri memiliki kemampuan bernyanyi yang sangat baik, sedangkan Yeon Hyo tidak. Dia tidak bisa bernyanyi. Tapi dia sangat pandai bermain musik. Lalu kenapa Lee Donghae belum memikirkan hal itu ? Apa dia tidak takut jika suatu saat Yeon Hyo menyebalkan itu akan berpaling pada namja lain ? Mianhae... apa aku menyinggung perasaanmu ? tanya Lee Donghae yang sontak membuyarkan lamunanku. Aku menggeleng perlahan dan kembali tersenyum. Berusaha memperlihatkan kalau aku baik-baik saja. Tidak tersinggung sama sekali dengan ucapannya.

Aniya, aku tidak keberatan soal itu.. Tapi sebaiknya kau memikirkan hal itu, Tuan muda Lee.. Kau tahu kan maksudku ? Yeon Hyo itu..... Sangat menarik ! Hahhaa... aku sudah bisa menebak apa yang ingin kau katakan, Tuan muda Cho... Hahhaa.. Kau benar... Aahh~ benar juga, kenapa baru terpikir olehku ? Soal apa ? Kau sebaiknya memanggilku dengan sebutan nama saja... Aku merasa kurang nyaman setiap kali kau memanggilku dengan sebutan Tuan muda Cho... Menurutku Kyuhyun lebih baik...hahhaa Ne, kau benar... Kyuhyun-ah... Dan sebaiknya kau memanggilku dengan sebutan Hyung karna aku lebih tua setahun darimu.. Jinjja ? Hahhahaa... Aahh~ Ne, Donghae Hyung...

~XXX~

Oppa sudah pulang ? Aku menoleh ke arah pintu kamarku yang terbuka. Seorang yeoja manis masuk sambil membawa segelas susu yang tampaknya masih hangat. Ne... kau membuatkan ini untuk ku, Yeon Ri-ya ? tanyaku sambil tersenyum. Yeon Ri mengangguk dan menyodorkan gelas itu dengan perlahan. Aku menyambarnya dan langsung meneguk susu itu sampai habis. Rasanya benar-benar lezat. Yeon Ri memang selalu perhatian padaku. Tadi Jiyoo eonni mencarimu kemari oppa...

Jiyoo ? Datang kesini ? Dengan siapa ? Ne... tadi sore saat Yeon Hyo eonni pulang... Dia datang bersama Sandeul oppa... Mereka mencarimu.. Mwoya ? Kenapa Jiyoo tidak menghubungiku terlebih dahulu ? Aaiish... Molla... Tapi ku lihat tadi Jiyoo eonni tampak menangis... Aku baru saja ingin keluar ketika Jiyoo eonni berlari masuk kemobilnya, disusul oleh Sandeul oppa... Menangis ? tanyaku tak mengerti. Jiyoo menangis ? kenapa ? Entahlah... Tapi sepertinya sebelum menangis seperti itu, dia sempat bicara dengan Yeon Hyo eonni yang kebetulan baru saja pulang dan masih berada ditaman depan... Yeon Hyo ? desisku sambil berusaha berpikir. Jiyoo menangis setelah bicara dengan Yeon Hyo ? Sebenarnya apa yang terjadi ? Tunggu dulu ! Bukankah Jiyoo sama sekali belum pernah bertemu Yeon Hyo ? Dia tidak tahu kalau ada Yeon Hyo dirumah ini. Jiyoo juga tidak tahu kalau sebenarnya aku mempunyai dongsaeng lain selain Yeon Ri. Jangan-jangan....... Oppa ! Kau mau kemana ?! Membuat perhitungan dengan yeoja menyebalkan itu ! Aku membanting pintu kamarku dengan kasar. Melangkah dengan cepat menuju kamar yang berada tepat didepan kamar Yeon Ri. Aku mengetuk pintu kamar ber-cat putih itu dengan tidak sabar. Terdengar sayup-sayup suara Yeon Hyo dari dalam. Nuguya ? Yeon Hyo-ya ! Cepat buka pintunya !! teriak ku kesal. Perlahan pintu itu terbuka. Muncul raut wajah yang membuatku begitu muak. Wajah Yeon Hyo. Cepat katakan padaku, apa motifmu melakukan hal itu pada Jiyoo, hah ?!

Ma... maksudmu ? Kau pasti mengatakan hal yang tidak-tidak pada Jiyoo ! Jiyoo ? Yeoja yang datang bersama namja tampan itu ? Hahhaa... memangnya dia siapa ? Yeoja chingu-mu ? Aku menggeram. Kenapa yeoja ini begitu mudah menanyakan hal itu padaku ? Bahkan raut wajahnya itu sama sekali tidak menunjukan kalau ia menyesal melakukan semua hal ini pada Jiyoo ! Ne... dia yeoja chingu-ku ! Yeoja chingu-mu ? Ahahaha... berarti aku tidak salah langkah... Maksudmu ? Cho Kyuhyun bodoh... Ini salahmu sendiri, kenapa juga kau tidak jujur pada yeoja chingu-mu itu kalau kau punya dua orang adik perempuan ? Wae ? Aku tak sudi mengakui-mu sebagai anggota keluarga Cho, arraseo ?! Hahhaa.. berarti ini bukan salahku kalau Nona Kwan yang cantik itu salah paham dan menuduhku sebagai tunanganmu... Bukan kah begitu, Tuan muda Cho ? Apa yang dia bilang barusan ? Dia mengaku sebagai tunangan-ku dihadapan Jiyoo ? Ya!! Yeoja ini benar-benar cari mati rupanya ! Kau !! Apa ? Kau berani melakukan apa padaku, Cho Kyuhyun ?! Aku benci kau, Yeon Hyo-ya ! Aku sangat membencimu !!

Aku menggeram. Kenapa yeoja ini begitu mudah menanyakan hal itu padaku ? Bahkan raut wajahnya itu sama sekali tidak menunjukan kalau ia menyesal melakukan semua hal ini pada Jiyoo ! Ne... dia yeoja chingu-ku !

Yeoja chingu-mu ? Ahahaha... berarti aku tidak salah langkah... Maksudmu ? Cho Kyuhyun bodoh... Ini salahmu sendiri, kenapa juga kau tidak jujur pada yeoja chingu-mu itu kalau kau punya dua orang adik perempuan ? Wae ? Aku tak sudi mengakui-mu sebagai anggota keluarga Cho, arraseo ?! Hahhaa.. berarti ini bukan salahku kalau Nona Kwan yang cantik itu salah paham dan menuduhku sebagai tunanganmu... Bukan kah begitu, Tuan muda Cho ? Apa yang dia bilang barusan ? Dia mengaku sebagai tunangan-ku dihadapan Jiyoo ? Ya!! Yeoja ini benar-benar cari mati rupanya ! Kau !! Apa ? Kau berani melakukan apa padaku, Cho Kyuhyun ?! Aku benci kau, Yeon Hyo-ya ! Aku sangat membencimu !! *Cho Kyuhyun PoV END*

~XXX~

*Author PoV* Jiyoo-ya...

Kwan Jiyoo mengangkat wajahnya dan menatap Lee Sandeul yang tampak khawatir dengan keadaan yeoja itu. Gwaenchana... sahut Jiyoo sambil tersenyum kecut. Dengan wajah seperti itu, kau masih bisa mengatakan kalau semuanya baikbaik saja ? tanya Sandeul sambil menghela nafas. Masih tidak percaya dengan jawaban yang baru saja meluncur dari bibir tipis yeoja itu. Cho Kyuhyun sudah punya tunangan, lagipula yeoja itu sangat cantik... Bukankah itu hal yang bagus ? Lee Sandeul menghentikan laju mobil hyundai merahnya dan menatap Jiyoo aneh. Seakan-akan yeoja itu telah melakukan kesalahan yang besar. Jiyoo-ya... Aku tidak keberatan jika meminjamkan pundakku untukmu... Kwan Jiyoo tersenyum dan kemudian setetes kilauan bening mulai mengalir membasahi pipinya. Tak lama kemudian, yeoja itu terisak hebat dalam pelukan Sandeul. Membuat namja itu gelagapan dan tidak tahu harus berbuat apa. Sandeul-ah, eottohke ? Aku harus bagaimana ? Mengapa Kyuhyun tega membohongiku seperti ini ? Aniya, semua ini pasti ada penjelasannya, Jiyoo-ya... Aku tahu Cho Kyuhyun bukanlah orang yang seperti itu.. Dia tidak mungkin tega menyakitimu... Lee Sandeul melepaskan pelukan Jiyoo dan menyeka air mata yeoja itu dengan punggung tangan. Jangan menangis, Jiyoo-ya... Semua akan baik-baik saja..

~XXX~

Park Tae Young menjentikkan jarinya ke arah dua orang yeoja yang tengah duduk tepat dihadapan gadis manis itu. Gerakannya itu membuat Shin Min Sung dan Sung Sang Soon tersentak kaget. Kalian mengerti dengan perintahku barusan atau tidak ? tanya Park Tae Young dengan nada angkuh. Shin Min Sung mengangguk. Dia memang merupakan kepala devisi keuangan di perusahaan Park. Sudah pasti dia yang bertanggung jawab penuh soal ini. Bagus... Lalu bagaimana denganmu, Nona Sung ? Apa ini terlalu berat untukmu ? Kali ini pandangan Tae Young terfokus pada seorang yeoja dengan blouse sederhana yang tidak bereaksi sejak tadi. Sung Sang Soon menggeleng perlahan. Membuat Tuan Putri keluarga Park itu menatapnya tajam. Sedangkan Shin Min Sung hanya bisa menahan nafas saat mengetahui kalau rekan kerjanya itu telah memancing kemarahan seorang Park Tae Young. Aku sudah menjelaskan misi yang harus kalian lakukan panjang lebar dan menghabiskan waktuku yang berharga selama setengah jam... Dan kau masih belum paham juga ? Bukankah itu sangat keterlaluan, Nona Sung ? ucap Tae Young sambil tersenyum sinis. Mianhae... Aku mengerti soal rencana besar yang Nona bicarakan sejak tadi.. Tapi bagaimanapun juga aku merasa tidak sanggup melakukan hal itu, Nona.... sahut Sang Soon yang membuat Tae Young semakin menatapnya tajam. Aku bertanya padamu... Bukankah kau memiliki kemampuan untuk mempromosikan produk kita secara besar-besaran ? Iklan, majalah, poster, gunakan apa saja agar menang dari Nona Cho yang menyebalkan itu ! seru Park Tae Young dengan penuh emosi. Tapi Nona... Kau mau dipecat ? Aku tak butuh pendapat konyol kalian berdua... Aku tidak mau tahu, kalian harus berhasil menghancurkan perusahaan Cho ! Perusahaan Cho Yeon Hyo si gadis angkuh itu ! Shin Min Sung dan Sung Sang Soon mengangguk. Mereka sebenarnya enggan melakukan hal bodoh seperti ini. Perusahaan Cho merupakan perusahaan yang besar. Bahkan mereka memiliki cabang yang tersebar diseluruh daratan China.

Park Tae Young adalah adik perempuan Park Jung Soo. Pemilik sah perusahaan Park yang sejak dulu selalu berusaha bersaing dengan perusahaan Cho. Tapi selama ini tidak ada masalah yang cukup berarti diantara ketatnya persaingan keluarga yang memiliki kekayaan diatas rata-rata itu. Tapi sejak perusahaan Cho bekerja sama dengan perusahaan Lee. Park Tae Young yang semula tidak terlalu ikut campur dalam mengurus masalah perusahaan, tiba-tiba saja mengajukan diri untuk memimpin salah satu cabang perusahaan Park. Dan Park Jung Soo sangat senang jika adik perempuannya itu mau melibatkan diri dalam perusahaan keluarga mereka. Park Tae Young memutuskan diri untuk memimpin salah satu cabang dari perusahaan Park, bukan tanpa alasan. Yeoja itu berniat untuk menghancurkan perusahaan Cho dengan caranya sendiri. Semua orang tahu kalau Park Tae Young sangat membenci Cho Yeon Hyo. Terlebih lagi saat Yeon Hyo ditetapkan sebagai pemilik sah seluruh aset kekayaan keluarga Cho. Hal itu membuat Tae Young semakin membenci Yeon Hyo. Sebenarnya Park Tae Young tidak akan membenci Cho Yeon Hyo sampai sejauh ini kalau saja Yeon Hyo tidak memiliki hubungan apapun dengan namja yang sangat Tae Young sukai, Lee Donghae. Hanya karena alasan itulah Park Tae Young menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan perusahaan Cho. Dan Yeon Hyo mengetahui hal ini. Itu sebabnya Cho Yeon Hyo menyerahkan seluruh kendali perusahaan pada Cho Kyuhyun. Karena menurut Yeon Hyo, oppa satu-satunya itu adalah orang yang sangat pintar. Cho Kyuhyun pernah menjadi juara olympiade matematika se-korea. Bukankah itu prestasi yang patut dibanggakan ? Tentu saja Cho Kyuhyun lebih bisa menyelamatkan perusahaan Cho dari ancaman Park Tae Young ketimbang Yeon Hyo sendiri.

~XXX~

Lee Sungmin menyibakkan tirai dan menatap ke arah luar jendela ketika terdengar deru mesin mobil mendekat. Matanya mengikuti setiap gerakan yang dilakukan seorang namja tampan yang tampak turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Lee Sungmin melirik ke arah jam berwarna cokelat tua yang tergantung disudut ruangan. Jam sebelas malam ? Dan Lee Sandeul baru pulang ? Namja berwajah aegyo itu tegak berdiri dan menatap ke arah pintu yang terbuka secara perlahan-lahan. Sepertinya Lee Sandeul sengaja mengendap-endap agar tidak membangunkan penghuni rumah yang lain. Kau baru pulang ? Dari mana saja ? ucap Sungmin tiba-tiba yang membuat Sandeul tersentak kaget dan buru-buru mencari sumber suara. Lee Sungmin tersenyum dan menghidupkan tombol lampu. Membuat ruangan yang tertata rapi itu seketika menjadi terang menderang. Lee Sandeul mengerjapngerjapkan matanya beberapa kali. Berusaha menyesuaikan diri. Hyung ? desis Lee Sandeul tampak terkejut. Tak lama kemudian namja itu tersenyum senang. Kapan Hyung pulang ? Kenapa tidak memberitahuku ? Mana gadis cengeng itu ? tanya Sandeul bertubi-tubi membuat Sungmin tertawa kecil. Tadi sore... Hahhaa.. Lee Via masih ada ujian semester... Tidak bisa ikut pulang ke Seoul.. Kau tahu ? Dia sudah mulai bisa beradaptasi dan mempunyai teman di Jepang.. Benar-benar perubahan yang luar biasa.. sahut Sungmin yang membuat Sandeul ikut tertawa. Lee Via bisa punya teman ? Hahhaha.. Padahal untuk berteman dengan Kwan Jiyoo saja butuh waktu bertahun-tahun untuknya.. Dia benar-benar payah... Ne.. Ternyata menuruti keinginannya untuk kuliah di Jepang dan tinggal bersamaku, bukan ide yang buruk kan ? Lagipula prestasi akademiknya cukup bagus.. ucap Sungmin masih dalam rangka membanggakan adik perempuan kesayangannya itu. Apakah dia masih suka menangis jika kau pergi tiba-tiba dan tidak mengajaknya, Hyung ? tanya Sandeul sambil tersenyum nakal. Lee Sandeul suka sekali membicarakan soal kelemahan Lee Via yang tidak bisa jauh dari Lee Sungmin. Hal itu lah yang membuat Lee Via tidak terlalu dekat dengan Sandeul, walaupun umur mereka tidak terpaut begitu jauh.

Aniya, dia tidak pernah lagi melakukan hal-hal semacam itu... Dia sekarang begitu dewasa... Aneh sekali... Mungkin karena dia mulai menyukai seseorang, ne ? Hhahaa.. Park Jung Soo ! Gadis cengeng itu suka pada namja bermarga Park itu, Hyung ! seru Lee Sandeul antusias. Mwoya ? Park Jung Soo ? sahut Sungmin kaget. Park Jung Soo adalah teman baik Lee Sungmin sejak kecil. Namja itu sering berkunjung ke rumah keluarga Lee, terlebih lagi saat Sungmin masih berada di Seoul. Dan selama ini, Lee Via sama sekali belum pernah bicara sepatah kata pun pada Park Jung Soo. Meskipun pada kenyataannya yeoja itu bisa saja dekat dengan Park Jung Soo. Karena sahabat Lee Sungmin itu sering kali mengajaknya bicara. Tapi yeoja itu sama sekali tidak menanggapinya. Bukan karena dia tipe yeoja yang angkuh. Tapi karena malu. Lee Via adalah orang yang sangat pemalu dan selalu bergantung pada Lee Sungmin. Ne, Hyung tidak tahu ? Aaiish... Bagaimana bisa Hyung tidak mengetahuinya ? sahut Lee Sandeul sambil terkekeh pelan. Hhahaa.. Aniya, aku tidak tahu sama sekali... Kau tahu sendiri kan, kalau Lee Via itu sering kali menunjukkan wajah tanpa ekspresi ? Benar juga ! Hahhaha.. Lalu apa yang Hyung lakukan di Seoul ? Liburan ? Sedikit liburan... Tapi tujuan utamaku bukan itu... sahut Sungmin yang membuat dahi Sandeul berkerut. Tampak penasaran. Kalau bukan liburan, lalu apa ?

~XXX~

Lee Donghae menghentikan laju mobil porche merahnya dan menatap ke arah coffee shopyang hampir tutup itu sambil menggumamkan sesuatu. Tatapan mata teduh milik Lee Donghae tampak menelusuri setiap detail keadaan yang terjadi disekitar coffee shop itu dengan seksama. Tiba-tiba saja namja itu tersentak dan buru-buru turun dari mobilnya ketika sesosok yeoja yang sangat ia kenal keluar dari coffee shop itu. Namja itu melangkahkan kakinya dengan cepat, berusaha menyusul yeoja yang berjalan gontai ke arah halte bis. Lee Donghae kemudian berlari kecil dan menangkap pergelangan tangan yeoja itu. Dengan sekali hentakan, Lee Donghae berhasil membuat sosok yeoja bermantel putih itu berbalik dan menghadap ke arahnya. Yeoja itu berteriak kecil dan tiba-tiba saja terdiam saat pandangan matanya bertemu dengan Lee Donghae. Sorotan mata teduh milik Lee Donghae berhasil membuat yeoja itu mencair seketika. Tampak terkejut sekaligus terpesona. Donghae-ya ? desis yeoja itu tak sadar. Aku sudah tahu kalau kau akan datang kesini, Yeon Hyo-ya.. ucap Lee Donghae sambil tersenyum. Cho Yeon Hyo menunduk. Yeoja itu tidak tahu harus berbuat apa. Lee Donghae sangat paham dengan kebiasaannya, jalan pikirannya, bahkan tindakan apa yang akan ia kerjakan. Lee Donghae tentu sudah tahu kalau yeoja itu akan mengunjungi Amouris coffee shop saat Yeon Hyo sedang punya masalah atau mengalami suatu hal yang menjadi beban pikirannya.

Amouris coffee shop adalah tempat favorite Yeon Hyo sejak kecil. Coffee shop itu sudah berdiri sekian belas tahun lamanya. Di resmikan saat Yeon Hyo berumur
tujuh tahun. Tuan Cho sangat suka menghabiskan waktu libur akhir pekan ditempat itu bersama Yeon Hyo dan Yeon Ri.

Tempat itu juga yang menyimpan seluruh memori ingatan masa kecil Yeon Hyo. Pada saat Yeon Hyo akan berulang tahun yang kelima belas, seluruh keluarga Cho berkumpul di coffee shop itu dan menyiapkan pesta kecil untuk Yeon Hyo.

Yeon Hyo yang seumur hidupnya belum pernah merasakan ulang tahun didampingi oleh Appa-nya itu, pada akhirnya memaksa Tuan Cho untuk datang ke perayaan ulang tahunnya yang kelima belas. Tuan Cho yang saat itu berada di China, entah mengapa menyetujui keinginan Yeon Hyo dan berangkat dengan penerbangan yang paling pagi agar dapat menghadiri pesta ulang tahun Yeon Hyo siang harinya. Tapi ternyata apa yang menjadi keinginan besar Yeon Hyo di hari ulang tahunnya yang kelima belas itu malah berbalik menjadi petaka besar saat pesawat itu tergelincir dan menewaskan puluhan penumpang tujuan Seoul. Hal itulah yang menyebabkan seluruh keluarga Cho menyalahkan dirinya atas kematian Cho Ming Won, Appa yang sangat Yeon Hyo sayangi. Yeon Hyo-ya ? panggil Donghae yang membuat Yeon Hyo tersentak dan kembali ke alam sadarnya. Ne ? Kau ada masalah ? Katakan padaku, Yeon Hyo-ya... Siapa tahu aku bisa membantumu.. Yeon Hyo menggeleng pelan dan kemudian tersenyum kecut. Ia sama sekali tidak mau melibatkan Donghae dalam masalah ini. Bagaimanapun buruknya perlakuan Kyuhyun pada yeoja itu, Yeon Hyo tidak ingin Kyuhyun terlihat jelek di mata orang lain. Apalagi di mata Lee Donghae yang menjadi mitra perusahaan Cho. Yeon Hyo yakin dirinya pasti dapat membalas semua perlakuan buruk Kyuhyun dengan caranya sendiri. Tanpa melibatkan orang lain. Tidak ada ? Kau yakin, Yeon Hyo-ya ? tanya Lee Donghae terdengar khawatir. Gwaenchana... Mungkin aku hanya sedikit lelah dan bosan dengan kuliahku.. Itu tidak masalah, Donghae-ya.. Aku masih bisa mengatasinya sendiri.. Apakah kau butuh liburan ? Aku bisa menemanimu jika kau mau... sahut Donghae yang membuat Yeon Hyo tertegun. Yeon Hyo memang tampak membutuhkan liburan untuk mengusir semua masalah yang silih berganti menghantui pikirannya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk bersantai dan menikmati liburan seperti yang dikatakan Donghae. Yeoja itu merasa harus mengejar mata kuliahnya yang tertinggal dan juga harus tetap mengawasi perusahaan Cho yang kini tengah dikelola oleh Kyuhyun. Bagaimanapun

juga semua tindakan yang akan dilakukan Kyuhyun, harus berdasarkan persetujuan Yeon Hyo sebagai pemilik yang sah semua aset perusahaan Cho. Itu juga merupakan alasan kenapa Kyuhyun sangat membenci Yeon Hyo. Karena Yeon Hyo bukanlah tipe orang yang suka mengurusi hal-hal semacam itu. Jadi Kyuhyun harus bekerja keras untuk membuat semuanya menjadi seimbang. Dan itu juga bukan tanpa alasan. Ini karena Cho Ming Won pernah meminta Cho Kyuhyun untuk menjaga perusahaan Cho apapun yang terjadi. Appa Kyuhyun sangat percaya jika anak lelakinya itu dapat meneruskan perusahaan Cho sesuai harapannya. Tapi entah kenapa warisan itu justru jatuh pada Cho Yeon Hyo. Anak kedua keluarga Cho yang sama sekali buta tentang segala sesuatu yang menyangkut soal bisnis keluarga itu. Yeon Hyo-ya ? Lee Donghae mangibas-ngibaskan tangan kanannya didepan wajah Yeon Hyo. Membuat yeoja itu tersentak dan menatap Donghae dengan gugup. Kau melamun ? Waeyo ? Kau sakit, Yeon Hyo-ya ? A..an..aniya ! Mungkin hanya sedikit lelah, jadi sulit berkonsentrasi.. Entahlah.. Bisakah kau mengantarku pulang sekarang ? Jinjja ? Arraseoyo.. Kita pulang sekarang, ne ? Apa kau membutuhkan pegangan agar tidak jatuh ? tanya Donghae sambil tersenyum nakal. Yeon Hyo tertawa dan lantas mengamit lengan kanan Donghae. Membuat namja itu tersenyum lepas. Kajja !

*Author PoV END*

~XXX~

*Yeon Hyo PoV* Aku menghela nafas berat dan memutar gagang pintu kamarku dengan cepat. Rasanya lelah sekali. Ternyata begini cara seorang pewaris kekayaan keluarga Cho pulang kerumah ? Masuk dengan cara mengendap-endap dan sama sekali tidak bersuara ? Aku tersentak dan buru-buru menoleh ke sudut ruangan kamar bagian kanan. Oh, ternyata benar ! Si setan Cho Kyuhyun itu sudah bersemayam tepat di atas tempat tidurku ! Bukan urusanmu.. sahutku dingin sambil menutup pintu secara perlahan agar tidak membangunkan Yeon Ri dan eomma. Cih.. Kau bilang bukan urusanku ? Apa kau lupa kalau kau itu dongsaeng-ku, Yeon Hyo-ya ? Apa katanya ? Dongsaeng ? Apa aku salah dengar ? Bukankah baru kemarin namja gila ini marah-marah padaku dan melarangku memanggilnya dengan sebutan oppa ? Apa kepalanya terbentur sesuatu ? Aaiish.. Kau tak pernah menganggap aku ini adikmu... Siapa bilang ? tanyanya sambil tersenyum. Senyuman itu ! Lagi-lagi senyuman itu ! Membuatku muak ! Kenapa kau tiba-tiba bersikap baik padaku ? Waeyo ? Apa yang kau inginkan ? sahutku dengan ekspresi yang tetap sama seperti tadi. Ada nada kebencian yang tersirat dari setiap ucapanku padanya. Ini bukan salahku. Ini salahnya sendiri. Kenapa juga dia membenciku ? Hahahhaa.. otakmu ternyata cukup cerdas, Yeon Hyo-ya... Cepat katakan... Aku mau tidur...

Aahh~ Ne, aku cuma memerlukan tanda tanganmu di beberapa berkas untuk keperluan perusahaan.. Dan masih ada satu hal lagi... Apa ? Kyuhyun kembali tersenyum. Kali ini namja itu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurku. Membuat selimut pink berbulu kesayanganku terjatuh ke lantai. Kau mau dengar ? tanyanya sambil memejamkan mata. Harus ku akui, wajah Cho Kyuhyun sangat tampan. Apalagi melihat ekspresinya yang seperti ini, tampak polos dan baik. Sangat berbeda saat ia membentak ku dengan kasar seperti kemarin. Cho Kyuhyun memang sangat tampan. Tinggi 183 cm, berkulit putih susu, hidungnya mancung, tatapan matanya sangat tajam tapi terlihat menarik, dia punya deretan gigi yang rapi dan senyuman evil miliknya yang khas itu bisa membuat yeoja manapun bisa terpesona akan ketampanannya. Kalau saja dia bukan oppa-ku, mungkin aku sudah tergila-gila padanya. Yeoja mana yang sanggup menolak seorang namja tampan sekaligus pintar seperti Cho Kyuhyun ? Aaiish... kenapa aku malah memperhatikan wajahnya ? Setampan apapun dia, tetap saja dia itu menyebalkan ! Seenaknya saja memusuhiku yang jelas-jelas adalah dongsaengnya ! Oppa macam apa dia ?! Ya! Ya! Cho Kyuhyun ! Aku mau tidur, cepat katakan ! desak ku tak sabar. Kyuhyun membuka matanya dan menatap tajam ke arahku. Membuatku gelagapan dan tak tahu harus berbuat apa. Kemarilah, Yeon Hyo-ya... sahutnya sambil menepuk pelan tempat tidurku. Mwo ?!! Wae ? Kemarilah... Berbaringlah disini... Bukankah kita sudah lama tidak mengobrol dengan akrab ? tanyanya lembut. Aku terpaku. Kajja ! kali ini dia sedikit berteriak. Tampang sebal yang dimilikinya itu kembali terlihat. Membuktikan kalau dia masih waras saat ini dan tidak mengalami gangguan jiwa. Aku mengangguk ragu dan kemudian berjalan perlahan mendekati tempat tidurku. Berbaringlah disebelahku, Yeon Hyo-ya... ucapnya pelan.

Ta.. Tapi... Wae ? Apanya yang salah ? Bukankah kau itu dongsaengku ? Kenapa kau terlihat takut padaku, huh ? Eerr... Kau sudah tidak marah lagi soal Nona Kwan yang cantik itu ? tanyaku sedikit takut. Bagaimana tidak, Kyuhyun sama sekali tidak pernah membentak ku sekasar itu selama ini. Walaupun aku tahu kalau dia membenciku, setidaknya dia tidak pernah berteriak memaki ku sekeras itu. Tapi hanya karena satu orang yeoja, dia tega memperlakukanku seperti itu. Aku memang berniat membalas dendam padanya. Tapi apakah sebegitu berharganya yeoja itu bagi Kyuhyun ? Sampai-sampai dia semarah itu padaku ? Bukankah itu salahnya sendiri ? Kenapa juga dia tidak pernah mengenalkan aku pada Kwan Jiyoo sebagai dongsaengnya ? Bahkan dia bilang pada yeoja itu kalau dia hanya punya satu adik perempuan ! Benar-benar kelewatan ! Masalah Kwan Jiyoo, itu masalah yang lain... Aku tak kan melepaskanmu, Yeon Hyoya... Kau harus bertanggung jawab soal ini.. M...ma..maksudmu ? tanyaku gugup sambil merebahkan tubuhku disamping Kyuhyun. Berusaha untuk bisa bernafas dengan normal. Aahhh~ Aku ini kenapa ? Apa aku terlalu takut pada Kyuhyun sampai-sampai debaran jantungku jadi tidak karuan seperti ini ? Kyuhyun mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Tampak mengantuk. Namja itu berbalik menghadap ke arahku. Membuat pandangan kami bertemu. Aku bisa dengan jelas mengamati setiap lekuk wajahnya yang sempurna. Dia tampan. Bahkan terlalu tampan. Bagaimana bisa aku punya oppa setampan ini ? Pantas saja Hye Rin dan Ji Hyun tergila-gila padanya. Aaiish... Kau cantik sekali, Yeon Hyo-ya... Eh ? Heeii ! Kenapa dia tiba-tiba saja memujiku ? Seumur hidupku, oppa setan-ku ini sama sekali tidak pernah memujiku ! Walaupun aku berdandan sangat buruk dan bahkan baru bangun tidur dengan mata bengkak, dia sama sekali tidak pernah mengomentari penampilanku !

Aku memujimu, bodoh ! Kau ini... Apa tidak pernah ada seorang pun namja yang memujimu, huh ? Payah sekali... sahutnya ketus. Wajah dingin itu terlihat lagi. Aaiish... dia memang Cho Kyuhyun yang menyebalkan ! Aku tak butuh pujianmu, Kyuhyun-ah ! Ya! Ya! Panggil aku oppa ! Shireo ! Kemarin kau melarangku memanggilmu oppa ! Aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau akan membalas semua perlakuanmu dan tak kan pernah sudi memanggilmu oppa walaupun kau mengemis memohon padaku ! Wae ?! Yaakk! Kau ini ! Tidak sopan ! Ini semua karena ulahmu sendiri, Cho Kyuhyun menyebalkan ! pekik ku emosi. Kyuhyun tersentak dan buru-buru menutup mulutku dengan telapak tangan kanannya. Membuatku kesulitan bernafas. Emmpp...eempp.. Ap.. apa yang ka... kau lakukan ! Ssstt.. Kau harus tenang, bodoh ! Nanti eomma dan Yeon Ri bangun ! Aaiish.. Arra ! Arra ! Aku akan tenang, tapi kau harus menyingkirkan tangan bodohmu itu, Kyuhyun-ah ! gerutuku kesal. Kyuhyun mendecak dan kemudian membebaskan mulutku dari telapak tangannya yang aku yakin pasti penuh dengan bakteri dan kuman itu ! Kau sudah bisa tenang ? tanyanya yang hanya ku jawab dengan anggukan ringan. Baiklah, aku akan bicara serius denganmu, Yeon Hyo-ya... Kyuhyun menatap mataku dengan tajam. Tampak mengintimidasi. Tapi jangan panggil aku Cho Yeon Hyo jika aku tidak membalas tatapannya yang mengerikan itu ! Cepat katakan... ucapku sambil berusaha menahan tawa. Bagaimana tidak ? Sudah lama Kyuhyun tidak memperlakukanku seperti ini. Aku masih ingat dengan jelas. Saat kami masih kecil, Kyuhyun suka sekali mengajakku bicara dengan cara seperti ini. Masuk ke kamarku tanpa permisi dan berbaring di atas tempat tidurku. Kemudian mengajakku untuk berbaring disebelahnya. Dan setelah itu, aku harus mendengar ceritanya yang menurutku sangat membosankan. Kyuhyun tidak

pernah cerita soal hal-hal menarik yang lain kecuali game dan matematika. Tentu saja itu seperti dongeng sebelum tidur untuk ku. Dulu aku cukup dekat dengan Kyuhyun. Dia adalah tipe oppa yang baik. Saat pulang sekolah, Kyuhyun selalu membawa dua buah es krim untuk aku dan Yeon Ri. Tapi karena Yeon Ri tidak terlalu suka makanan manis, jadi es krim jatah Yeon Ri jadi milik ku. Walaupun Kyuhyun tahu kalau Yeon Ri jarang memakan es krim bagiannya, tapi dia tetap membawa dua buah es krim. Karena menurut Kyuhyun, sangat tidak adil jika hanya membawa satu es krim karena dia punya dua dongsaeng. Tapi saat Appa menunjukkan tanda-tanda lebih mengistimewakan aku dibandingkan Kyuhyun dan Yeon Ri, oppa-ku satu-satunya itu malah terlihat jauh dari jangkauanku. Terlebih lagi saat Appa meninggal karena ingin menghadiri ulang tahunku yang kelima belas. Kyuhyun benar-benar memperlihatkan pada semua orang kalau dia membenciku. Kenapa kau malah tertawa ? tanya Kyuhyun sambil mengernyitkan alis. Aniya, hanya teringat sesuatu... Apa ? Aku tersenyum tipis dan menggeleng perlahan. Tidak mungkin aku mengatakan pada namja gila dihadapanku ini kalau aku sangat merindukan masa kecil kami dulu. Bisa-bisa dia malah mengejek ku. Yeon Hyo-ya... Ne ? Minggu depan kau harus mau bertunangan dengan Lee Donghae... Aku sudah mengatur semuanya, Yeon Hyo-ya... Mwoya ?!! Aku menatap Kyuhyun dengan pandangan tak percaya. Bagaimana bisa dia memutuskan hidupku dengan seenaknya seperti ini ? Ini hidupku ! Kenapa dia harus ikut campur ?! Wae ? Bukankah kau menyukai Lee Donghae ? Bukankah dia adalah namja chingu-mu ? Lalu apa yang salah ? Ta..tapi...

Aku sudah mengatur semuanya... Kau hanya diam dan ikuti semua hal yang sudah ditentukan.. Arraseo ? Aku terdiam. Apa aku tidak salah dengar ? Tunangan ? Minggu depan ? Apa dia sudah gila ?! Kenapa dia seenaknya sendiri mengatur hidupku ?! Aaarrrgghh ! Kau dengar tidak ? Apa itu tidak terlalu cepat ? tanyaku yang membuat ekspresi wajah Kyuhyun seketika berubah. Tampak terkejut dengan pertanyaanku. Kau sudah dewasa, Yeon Hyo-ya... Dan aku sebagai oppa-mu tentu saja akan memilihkan jalan yang terbaik untukmu... Apa ? Memilihkan jalan terbaik untuk ku ? Kenapa dia tiba-tiba bersikap baik padaku ? Atau jangan-jangan dia merencanakan sesuatu ? Tidak mungkin seorang Cho Kyuhyun bersikap begitu baik padaku tanpa alasan yang kuat. Kalau memang seperti itu, lalu apa yang sedang direncanakannya ? Ini terlalu cepat... Aku belum siap, Kyuhyun-ah... Aku tak mau mendengar kata-kata penolakan... Apa kau mau kalau suatu saat Park Tae Young berhasil merebut Lee Donghae dari tanganmu ? Aniya.... Kyuhyun mengacak pelan rambutku dan tersenyum. Kali ini bukan senyuman tulus yang ku lihat dari wajahnya, tapi senyuman licik. Entahlah, aku merasa dia seperti itu. Kau memang dongsaeng yang baik... Tapi kau adalah oppa yang buruk.. sahutku ketus. Tidak masalah jika kau menganggapku seperti itu, Yeon Hyo-ya... Asal kau tahu saja, aku menyayangimu.... Aku tak mungkin membiarkanmu jatuh ke tangan namja yang tidak jelas... Lee Donghae adalah orang yang tepat untukmu... Aku percaya kalau dia bisa menjagamu dengan baik, Yeon Hyo-ya... Kyuhyun menghela nafas dan bangkit dari tempat tidurku. Saat namja itu mulai beranjak menjauh dari tempat tidurku, tangan kiri ku sontak menahan pergelangan tangannya. Meminta Kyuhyun untuk berhenti.

Wae ? tanyanya dingin. Walaupun kau mempunyai rencana yang jahat untuk ku.. Tapi aku menyayangimu, Kyuhyun-ah... Bagaimanapun juga kau adalah oppa-ku... Saranghae... Aku membencimu, Yeon Hyo-ya... Tapi aku juga menyayangimu.. Besok bangunlah pagi-pagi sedikit, Lee Donghae akan datang kemari untuk sarapan bersama kita...

~XXX~

Yeon Hyo-ya... Umm ? Apa kau menyetujui usul Kyuhyun soal pertunangan itu ? Aku sontak menghentikan suapanku dan menoleh ke arah Lee Donghae yang tengah tersenyum manis disamping kananku. Ne... sahutku pelan. Jinjja ? Jadi minggu depan eonni akan tunangan dengan Donghae oppa ? Aaahh~ chukkae eonni ! seru Yeon Ri tampak senang. Aku mengangguk dan tersenyum tipis. Ku lihat eomma juga tersenyum, walaupun wajahnya tampak menyiratkan sesuatu. Seperti..... kecewa ? Kenapa eomma terlihat kecewa ? Bukankah dia sangat suka dengan Lee Donghae ?

Lee Donghae adalah namja yang baik. Eomma sangat suka dengannya, bahkan terkadang terang-terangan meminta Donghae menjemputku saat aku dan Yeon Ri pergi melakukan rutinitas kami saat hari minggu belanja benda-benda pink untuk menambah koleksi kamarku- di pusat perbelanjaan. Lalu kenapa sejak tadi eomma diam saja dan terlihat menatap Yeon Ri terus-terusan ? Apa maksudnya semua ini ? Atau jangan-jangan..... Yeon Hyo-ya ? Ne ? Kenapa kau tidak menghabiskan makananmu ? kali ini Kyuhyun yang bersuara. Hah ! Dia biasanya tidak pernah mengajakku bicara saat kami makan. Sifatnya yang dingin itu selalu membekukan suasana hangat yang aku dan Yeon Ri ciptakan. Tapi kali ini dia terlihat lebih aneh daripada eomma. Sebenarnya apa yang terjadi ? Aniya, kurasa aku tak sanggup menghabiskan semua ini... Terlalu banyak... sahutku asal. Kyuhyun mengangguk dan melanjutkan sarapannya. Sedangkan Yeon Ri sibuk mengobrol dengan Donghae. Yeonnie, kalau kau sudah selesai... Cepat ganti bajumu dengan setelan yang sudah eomma siapkan dikamar, ne ? Kau harus mengikuti rapat penting dengan perusahaan Lee siang ini... Tuan muda Lee sendiri yang meminta agar kau datang bersama Kyuhyun.. ujar eomma yang membuatku tersedak dan buru-buru menyambar segelas air putih dan meneguknya sampai habis. Mwo ? Satu hal lagi, gunakan high heels yang ada didalam kotak hijau disamping tempat tidurmu itu, ne ? Jangan gunakan sepatu putih kesayanganmu itu dalam rapat, Nona Cho ! Arraseo ? Eomma... rengek ku manja. Biasanya cara ini selalu berhasil. Eomma tidak tega kalau aku merengek padanya. Kali ini kau memang harus menurut, Yeonnie... Aaiish...

*Yeon Hyo PoV*

~XXX~

*Author PoV* Nona.... Tinggalkan aku sendiri... Tapi Nona harus makan... Kwan Jiyoo menghela nafas berat dan kembali memainkan jari-jari tangannya di atas tuts piano. Yeoja itu memainkan When The Love Falls yang merupakan salah satu lagu instrumental terkenal dari Yiruma pianist internasional asal korea selatan-. Nada-nadanya yang menyiratkan luka yang mendalam membuat suasana ruangan itu kembali hening. Yang terdengar hanyalah dentingan suara yang berasal dari piano yang tengah dimainkan oleh Jiyoo. Cho Yeon Hyo... Namanya Yeon Hyo, dia adalah gadis yang seumuran dengan Nona... Tingginya 170 cm, dia suka warna pink dan salju, tidak suka sayuran dan sangat menyukai es krim.. Dia masih berstatus sebagai mahasiswa semester akhir... Dia sangat pandai bermain musik, terutama piano... Dia adalah salah satu pianist kebanggaan sekolahnya dulu... Dia sangat dekat dengan Lee Donghae... Beberapa kali mereka terlihat sedang jalan bersama... Kwan Jiyoo menghentikan permainan pianonya dan menatap ke arah pelayan Jung dengan raut wajah yang tidak puas. Cho Yeon Hyo ? Kalau dia benar-benar tunangan Kyuhyun, lalu kenapa yeoja itu bermarga Cho ? Apa mereka sudah menikah ? Sebenarnya apa hubungan yeoja itu dengan Kyuhyun ? cecar Jiyoo emosi.

Aniya, menurut informasi... Cho Yeon Hyo adalah adik perempuan Cho Kyuhyun.. Dia lebih tua satu tahun daripada Cho Yeon Ri... Orang-orang kita yang dikirim kesana sudah memastikan kalau Nona Yeon Hyo adalah adik perempuan Tuan muda Cho... Hubungan mereka memang tidak terlalu baik dan sering bertengkar... Mungkin itu sebabnya Nona Yeon Hyo mengaku sebagai tunangan dari Tuan muda Cho... Mwo ? Apa yeoja itu sudah gila ? Bagaimana bisa dia menipu-ku mentahmentah seperti ini ? Aaiish ! Lalu kenapa Kyuhyun bilang kalau dia hanya punya satu orang adik perempuan ? Sebenarnya mana yang benar ? Mianhamnida Nona.. Sebaiknya Nona tanyakan langsung pada Tuan muda Cho mengenai alasan dia menutupi identitas Nona Yeon Hyo... Tapi orang-orang kita yang dikirim untuk menyelidiki Nona Yeon Hyo malah menemukan sesuatu yang janggal... Sesuatu yang janggal ? Apa itu ? Nona Yeon Hyo mewarisi seluruh harta kekayaan keluarga Cho... Termasuk seluruh aset perusahaan mereka... Dengan kata lain, tak ada warisan sedikitpun yang ditinggalkan oleh Cho Ming Won untuk kedua anaknya yang lain... Mwoya ?! Apa kau tak salah ? Bagaimana bisa hal itu terjadi ? Kami belum menemukan jawabannya, tapi kita menemukan suatu kejanggalan yang benar-benar aneh, Nona... Cepat katakan ! Dalam akte keluarga Cho... Tidak ada nama Cho Yeon Hyo dimanapun... Yang ada hanya Cho Kyuhyun dan Cho Yeon Ri yang terdaftar sebagai anak dari keluarga itu.. Entahlah, kami tidak begitu paham apa maksudnya semua ini... Tapi mungkin Nona bisa memastikan suatu hal... Kwan Jiyoo tersentak. Nafasnya terasa sesak. Ini terlalu aneh. Bahkan terlihat sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa anak yang tidak terdaftar dalam suatu akte keluarga, dapat mewarisi seluruh kekayaan keluarga tersebut ? Kalau itu benar... Itu berarti Cho Yeon Hyo, bukan lah anak kandung keluarga Cho ?

Anda mungkin juga menyukai