Anda di halaman 1dari 3

ANGGARAN RUMAH TANGGA KELOMPOK STUDI JATROPHA UNIVERSITAS GADJAH MADA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Ketentuan 1.

Anggota Biasa adalah seluruh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada yang telah melalui proses pendaftaran, seleksi, dan dilantik sebagai anggota JATROPHA. 2. Anggota Luar Biasa adalah alumni Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada yang resmi terdaftar dalam keanggotaan JATROPHA. 3. Anggota Kehormatan adalah dosen pembimbing JATROPHA serta orang-orang yang berkontribusi membangun JATROPHA sehingga dimasukkan dalam keanggotaan dalam rangka penghormatan atas jasanya. Pasal 2 Ketentuan Menjadi Anggota Biasa Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Mengikuti tata cara menjadi anggota biasa yang diatur oleh pengurus harian yang menjabat pada periode tersebut. Semua Anggota Biasa akan otomatis menjadi pengurus harian JATROPHA selama masih menyandang status Mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Pengurus harian yang dimaksud pada ayat 3 terdiri atas Ketua 1, Ketua 2, Sekretaris, Bendahara, Ketua Divisi, serta Anggota Divisi. Pasal 3 Hak Anggota Anggota Biasa berhak mengajukan pendapat, usul, dan/atau pertanyaan secara lisan dan/atau tulisan dalam rangka pengembangan JATROPHA serta memilih dan dipilih sebagai ketua, sekretaris, bendahara, ataupun ketua divisi. Anggota Biasa memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan JATROPHA. Anggota Biasa berhak mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan yang mengatasnamakan JATROPHA yang telah disepakati oleh panitia yang dibentuk oleh pengurus harian. Anggota Luar Biasa berhak mengajukan pendapat, usul, nasehat, dan/atau pertanyaan secara lisan dan/atau tulisan dalam rangka pengembangan JATROPHA baik diminta ataupun tidak diminta oleh pengurus harian. Anggota Luar Biasa berhak mengikuti kegiatan yang mengatasnamakan JATROPHA yang telah disepakati oleh panitia yang dibentuk oleh pengurus harian. Anggota Kehormatan berhak mengajukan pendapat, usul, nasehat, dan/atau pertanyaan secara lisan dan/atau tulisan dalam rangka pengembangan JATROPHA baik diminta ataupun tidak diminta oleh pengurus harian.

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. Anggota Kehormatan berhak mengikuti kegiatan yang mengatasnamakan JATROPHA yang telah disepakati oleh panitia yang dibentuk oleh pengurus harian Pasal 4 Kewajiban Anggota Semua anggota (Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, Anggota Kehormatan) berkewajiban menjunjung tinggi serta mengamalkan norma-norma kemanusiaan, penelitian, lingkungan, dan segala keputusan yang telah disepakati oleh JATROPHA. Anggota Biasa berkewajiban menyelenggarakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengembangkan JATROPHA yang telah direncanakan dalam susunan program kerja. Anggota Luar Biasa berkewajiban mendukung keberhasilan kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus harian. Dosen Pembimbing berkewajiban mendukung dan membimbing kegiatan JATROPHA yang diselenggarakan oleh pengurus harian. Pasal 5 Hilangnya Hak Anggota Hak semua anggota dapat hilang apabila meninggal dunia, atas permintaan sendiri, atau diberhentikan. Anggota biasa dapat diberhentikan keanggoataannya karena bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan serta bertindak merugikan dan/atau mencemarkan nama baik JATROPHA. Pemberhentian anggota biasa diputuskan dalam rapat anggota. Pemberhentian anggota biasa yang dapat melewati terlebih dahulu beberapa tahapan yaitu peringatan lisan, peringatan tertulis, ataupun pemberhentian sementara sebelum langsung dilakukan pemberhentian tetap. Pemberhentian tetap terhadap Anggota Biasa dalam langsung diberikan apabila pelanggaran yang dilakukan terlampau berat dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta rapat anggota. BAB II KEORGANISASIAN Pasal 6 Musyawarah Agung Musyawarah Agung merupakan kewenangan tertinggi dalam JATROPHA. Musyawarah Agung diadakan setidaknya satu kali dalam satu tahun kepengurusan. Musyawarah Agung dilakukan untuk mengevaluasi dan menilai pertanggungjawaban pengurus lama dan/atau menetapkan perubahan AD/ART dan/atau memilih ketua 1, ketua 2, sekretaris, dan bendahara periode berikutnya, serta hal-hal yang dianggap perlu. Musyawarah Agung diselenggarakan oleh tim yang dibentuk oleh pengurus harian selambat-lambatnya 30 hari sebelum dilaksanakan. Musyawarah Agung sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota biasa. Musyawarah Agung dipimpin oleh seorang ketua, wakil ketua, dan notulen yang dipilih oleh peserta Musyawarah Agung. Pasal 7

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3.

4. 5. 6.

1. 2. 3. 4. 5.

Rapat Anggota Rapat angota dihadiri oleh anggota biasa. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan dapat hadir dalam rapat anggota baik diminta ataupun tidak diminta. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan dapat berfungsi sebagai penengah atau pemberi masukan saat terjadi dead lock. Rapat anggota dilaksanakan setidaknya satu kali dalam 60 hari kerja. Rapat Anggota dilaksanakan untuk membahas evaluasi kegiatan bulanan, masalah keanggotaan, dan masalah lain yang dianggap perlu.

Pasal 8 Kepengurusan 1. Susunan kepengurusan dipilih setiap satu periode tahunan. 2. Kepengurusan dinyatakan demisioner apabila pertanggungjawaban telah dievaluasi dan dinilai dalam Musyawarah Agung. Pasal 9 Rencana Kerja 1. Rencana kerja disusun paling sedikit satu kali setiap awal kepengurusan dan disahkan sekaligus dalam Rapat Rencana Kerja. 2. Rapat Rencana Kerja diselenggarakan oleh pengurus harian dengan menunjuk panitia selambat-lambatnya 15 hari setelah pengangkatan pengurus harian baru untuk kemudian dilaksanakan selambat-lambatnya 30 hari setelah pengangkatan pengurus harian baru. 3. Rapat Rencana Kerja dilakukan untuk membahas program kerja yang akan dilakukan dalam satu periode kepengurusan. BAB III KEPUTUSAN Pasal 10 Keputusan 1. Keputusan yang diambil dalam JATROPHA dilakukan secara musyawarah mufakat. 2. Jika musyawarah mufakat tidak berhasil, maka keputusan diambil atas dasar perhitungan suara terbanyak.

Anda mungkin juga menyukai