Anda di halaman 1dari 3

Firma (Fa) Firma dasar hukumnya yaitu : Buku I, Bag II Bab II dalam pasal 16 s/d 35 KUHD.

HD. Firma adalah tiap-tiap persekutuan yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan dibawah satu nama bersama. Firma adalah persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan atas nama bersama, dimana tiap-tiap persero yang tidak dikecualikan satu dengan yang lainnya dapat mengikat firma dengan pihak-pihak ketiga dan masing-masing bertanggung jawab atas seluruh hutang firma secara tangung menanggung (16 sd 18 KUHD). Menurut pasal 1 jo pasal 15 KUHD : segala perseroan diatur oleh : - Perjanjian para pihak - KUHD - KUHPdt Unsurnya meliputi : - Persekutuan - Menjalankan perusahaan (terus menerus dan terang-terangan) - Menggunakan nama bersama dari sekutu - Tanggung jawab sekutu pribadi untuk seluruh perikatan firma - Tiap sekutu berhak mengumumkan dan berhak bertindak keluar. Arti dari bertindak keluar, yaitu : a. mengikat sekutu lain b. suatu perolehan menjadi harta Fa dan otomatis kepunyaan semua, Menurut Prof. Soekardono merupakan persatuan perdata khusus. Firma merupakan persekutuan khusus, apabila didirikan tidak dengan akta maka merupakan firma umum (karena bidang usahanya yang tidak ditentukan), dengan konsekuensi yuridis : - Firma tersebut berdiri dengan waktu yang tidak terbatas. - Bidang usaha yang dijalankan berlaku umum. - Setiap firmant bebas bertindak keluar (tidak ada pengecualian). - Masing-masing persero bertanggung jawab renteng (pasal 18 KUHD). Hubungan para sekutu : Intern : KUHD tidak mengaturnya, namun berdasar pasal 15 KUHD dapat berlaku KUHPdt bila AD (Anggaran Dasar) tidak menentukan lain, dalam hal ini akan berlaku pasal 1624 sd pasal 1641 KUHPdt, merupakan hukum yang mengatur (kecuali pasal 1634 dan 1635 KUHPdt) dalam hal ini ada kemiripan dengan maatschap. Ekstern : - Tiap persero yang tidak dikecualikan dapat bertindak. - Dalam batas kewenangan. Pertanggungjawaban dalam Fa pasal 18 KUHD berupa : Langsung Tiap-tiap persero betanggung jawab penuh atas perjanjian yang dibuat oleh pihak ke-3 (disebut tanggung jawab solider). Contoh : Fa. ABC melalui persero A membeli barang pada X dalam hal ini X dapat menagih kepada : - A atau B atau C saja - A dan B secara bersama - ABC bersama-sama Kekayaan berupa tenaga modal terkecil Menurut pasal 18 KUHD tanggung jawab merupakan syarat mutlak, berdasar hal ini maka dapat dinyatakan bahwa Fa bukan badan hukum.

Perjanjian FA dengan pihak ke-3 mengikat langsung untuk seluruh secara tanggung menanggung, dan terhadap anggota masing-masing bertanggung jawab renteng jo pasal 1619 KUHPdt. Konsekuensi dari Fa bukan BH (Badan Hukum), maka bila ada putusan hakim ternyata hutang piutang ke III tidak terpenuhi, pihak ketiga dapat menuntut piutangnya terhadap kekayaan semua anggota. Anggota pendirian Fa berfungsi untuk mengatur hubungan intern (pasal 22 KUHD), akta ini harus didaftarkan pada panitera PN dan diumumkan dalam berita negara bila tidak didaftarkan menurut pasal 29 : Fa berlaku untuk waktu tidak tertentu untuk semua kegiatan usaha, serta tindakan pembatasan terhadap para anggota. Berakhirnya Fa : - Bubar karena waktunya berakhir. - Pengunduran diri/ meninggal salah satu anggota. Dalam hal Fa pailit, maka sama dengan kepailitan anggota sebab pinjaman Fa sama dengan pinjaman anggota yang ditanggung harta pribadi.

Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan Komanditer merupakan perseroan secara melepas uang (pasal 19 KUHD), merupakan bentuk khusus dari firma. Pengaturan CV bersamaan dengan firma. (CV = Fa yaitu bukan BH, bahkan dikatakan sebagai bentuk khusus dari Fa). Yang melepas uang adalah atau disebut dengan komandit/ sekutu pasif, dan yang mengurus uang adalah atau disebut komplementer/ sekutu aktif. CV dapat menjadi firma apabila komplementernya lebih dari satu, sehingga membentuk sekutu (Firma dalam CV). Ciri khas daripada CV antara lain : - Nama komandit tidak boleh dipakai - Tanggung jawab komplementer secara renteng, sedangkan tanggung jawab komandit terbatas. Komandit dapat melakukan pengawasan tetapi kalau ia turut campur, maka secara hukum menjadi sekutu komplementer. CV merupakan bentuk peralihan dari firma menuju PT. Syarat-syarat badan usaha yang berbadan hukum : 1. Syarat materil : a. Harta kekayaan yang terpisah. b. Mempunyai organisasi yang teratur. c. Tanggung jawab terbatas (pada modal yang disetor). d. Tujuan tertentu (mencari laba). 2. Syarat formil : a. Didirikan dengan akta pendirian yang dibuat Notaris. b. Mendapat pengesahan dari Departemen yang ditunjuk. c. Harus didaftarkan. d. Diumumkan. Dalam CV dikenal sleeping partner yaitu persero yang memasukan harta pada CV serta tidak mencampuri urusan perusahaan dan hanya akan mendapat labanya saja (pasal 19 KUHD). Tanggung jawab anggota dibedakan diantara pengurus. Terdapat larangan bagi anggota CV : - Memberikan namanya pada persero

- Melakukan perbuatan-perbuatan - Bekerja dalam perusahaan dari perseroan Anggota CV akan menerima laba, akan tetapi juga akan menanggung rugi dengan uang dan barang yang telah dimasukkan pada CV, selanjutnya bila perseroan bebas, maka ia akan menerima kembali uangnya, kecuali bila tidak ada sisa. Kekhususan CV dari Fa : peraturan CV berada dalam pengaturan Fa, sebab dasarnya merupakan bentuk khusus dari Fa, kekhususannya terletak pada adanya CV, sedang pada Fa hanya ada persero kerja (firmanti). Jadi dalam CV disamping ada perseroan komanditer juga ada persero kerja juga sekutu komanditer (sleeping partner). Bentuk-bentuk keberadaan perseroan komplementer dan komanditer : - Satu orang perusahaan dagang - 2 orang atau lebih firma - komanditer PT Dasar peraturan CV pasal 19, 20, 21 KUHD serta ketentuan KUHPdt tentang maatschap. Modal CV terdiri dari : inbreng sekutu komanditer dan komplementer serta harta kekayaan pribadi persero komplementer. Pendirian CV : Menurut pasal 1624 KUHPdt dapat dilakukan secara lisan dengan kata sepakat. Dengan akta otentik (pasal 22 KUHD), karena CV variasi Fa dan PT maka : - Didirikan dengan akta otentik - Didaftar di kepaniteraan - Diumumkan dalam TBN-RI (Tambahan Berita Negara-RI) Kepengurusan : - Pengurusan perseroan dilakukan oleh persero komplementer. - Sekutu komanditer tidak boleh ikut mengurus (walaupun dengan surat kuasa). - Perseroan komanditer dapat mengawasi perseroan secara intern (jika diperjanjikan) sesuai pasal 21 KUHD. Tanggung Jawab : - Tanggung jawab persero komanditer pribadi untuk keseluruhan perikatan dari CV, konsekuensinya dapat mengadakan hubungan dengan pihak III. - Perseroan komanditer bertanggung jawab sebesar jumlah yang dimasukan. - Persero komanditer akan bertanggung jawab untuk keseluruhan perikatan dengan pihak ke III, bila ikut serta dalam kepengurusan. Berakhirnya CV : - Telah lewat waktu - Kehendak seorang adalah lebih persero - Kehendak bersama persero Bila seorang persero meninggal, pailit adalah dibawah pengampunan, kecuali ditentukan dalam perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai