Hortikultura
Hortikultura
HORTIKULTURA
Oleh: Tim Pengajar MK PBA Erliza Hambali, E. Gumbira Said, Titi C. Sunarti, Ono Suparno
Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2010
HORTIKULTURA
Sayursayuran
Buah-buahan
Tanaman hias
SAYUR-SAYURAN
Pengelompokkan Sayuran Berdasarkan perbedaan bagian tanaman: Daun : kubis, lettuce, bayam Umbi : wortel, kentang, radish, bawang Buah : tomat, mentimun Batang : seledri, asparagus Bunga : bunga kol, brokoli Biji-bijian : kacang jogo, kapri
Komposisi Sayuran
Kadar air tinggi (70-90%)
kontribusi terhadap energi rendah Rendah lemak & protein Karbohidrat : utama selulosa, pati & gula penyedia dietary fiber Vitamin & mineral Pigmen
Daun singkong
Cabe merah segar Jagung muda Jamur kuping segar Toge kacang hijau Toge kedelai Kentang
77.2
90.0 63.5 93.7 92.4 81.0 77.8
6.8
1.0 4.1 3.8 2.9 9.0 2.0
1.2
0.3 1.3 0.6 0.2 2.6 0.1
13.0
7.3 30.3 0.9 4.1 6.4 19.1
6
Kebutuhan Pangan
Jumlah 22% 8% 8% 6% 4%
Pra-masak susu
Masak susu
Early Dough
9
Pengaruh suhu dan waktu penyimpanan terhadap perubahan komposisi gula pada jagung
Jam sesudah panen
4-8
4.4oC
RS 0.93 Non-RS 4.94 RS 0.93
21oC
Non-RS 4.94
24
48
0.58
0.41
3.19
1.94
0.37
0.26
1.83
1.18
RS : gula pereduksi Untuk mendapatkan jagung muda yang berasa manis Dipanen pada kadar gula tinggi milk stage Bila disimpan secepatnya didinginkan
11
Contoh: daun-daunan : bayam, daun singkong Karotenoid berhubungan dengan pro vit. A - Karoten orange (wortel) - Xanthofil kuning (jagung) - Likopen merah (tomat) - Krosentin kunyit (kuning-orange) Flavonoid : merah, kuning, biru & ungu - Anthosianin ungu, biru, merah - Anthoxantin kuning, putih - Tanin tidak berwarna
13
Pelapisan Lilin
mengurangi laju respirasi & transpirasi (proses pelayuan) penampakan sayuran menjadi menarik/mengkilat menghambat pertunasan Penyimpanan dengan Udara Terkendali (Control Atmosphere Storage) (+) CO2, (-) O2, (++)N2 dari normal (Modified Atmosphere)
14
BUAH-BUAHAN
Kandungan air tinggi
Sumber dietary fiber Kandungan gula relatif tinggi daripada sayuran
gula buah : fruktosa-glukosa Contoh: anggur 15%, jeruk 7% Mengandung asam organik rasa asam pada buah yang mentah : asam sitrat, malat, tartarat Sumber Vitamin C (terutama jeruk, strawberry, blackcurrant)
15
16
Pengelompokan buah
Buah klimakterik : Alpukat, pisang, sukun, jambu biji, nangka, melon, pepaya, markisa, semangka
Buah Non-klimakterik Paprika, mentimun, terung, jeruk, jeruk nipis, zaitun, nanas, labu
17
Nanas
Pepaya Pisang Ambon Pisang Raja
85.3
86.7 72.0 65.8
0.21
0.38 0.90 0.84
0.11
0 0.15 0.14
7.26
9.15 19.35 22.26
18
Karbohidrat
Pati : apel, pisang, mangga
waktu
19
gula
20
Jeruk Keprok
Mangga golek
298
2145
0.05
0.05
22
20
23
9
0.3
0.5
Nangka
Nanas Pepaya Pisang Raja
92
69 274 665
0.02
0.04 0.06 0.04
2
13 59 7
13
8 17 7
0.3
0.2 1.3 0.6
21
Pigmen
Khlorofil : buah yang masih muda Karotenoid - Likopen (merah) : tomat, semangka, pepaya - Karoten (orange) : peach - Xantofil (kuning-orange) : peach, squash Flavonoid - Antosianin (ungu, biru, merah) : anggur, cherry - Antoxantin (putih, kuning) : apel, pisang - Tanin (tidak berwarna) : salak, apel, pisang
Asam Organik
Menurun selama masa pematangan Mempengaruhi aroma buah penentuan mutu
22
23
24
1 Saat dipanen
Derajat kematangan buah tomat (kiri kanan) 1) Mature green; 2) Breaker; 3) Turning; 4) Pink; 5) Light red; 6) Red.
25
Saat dipanen
26
27
Non-klimakterik
28
Pengaruh penambahan etilen pada (a) Buah klimakterik & (b) buah non klimakterik
(a)
Konsumsi Oksigen Udara biasa
etilen
(b)
Waktu klimakterik Konsumsi Oksigen Udara biasa
29
etilen
Waktu klimakterik
Pengempukan buah menurunnya protopektin yang tidak larut, naiknya jumlah pektin yang larut air Karbohidrat * Buah dengan kandungan pati tinggi Contoh: Apel, pisang Pisang saat panen 20-30% pati, 4-8 hari 4% terjadi peningkatan kadar gula terbentuk * Buah dengan kandungan pati rendah Contoh: Jeruk, arbei, peach, semangka Tidak terjadi perubahan pati setelah panen & penyimpanan Tidak terjadi peningkatan kadar gula
30
penting untuk pematangan buah, krn asam amino prekursor untuk etilen. Lemak pembentukan tekstur, flavor & pigmen buah Asam organik Selama pematangan terjadi konversi asam organik Pigmen Produk volatile aroma buah ester dari alkohol alifatik dan asam lemak berantai pendek, dikeluarkan saat buah mulai matang. Senyawa turunan fenol (antosianin, lignin & tanin) tanin rasa sepat astringency pada buah
31
Ukuran, bentuk, warna, kemilau, bebas dari cacat atau defect Faktor kualitas tekstural (feel quality) firmness, crispness, juiciness, mealiness & toughness faktor penting untuk kualitas saat dikonsumsi, dimasak, dan kemampuan untuk didistribusikan Faktor kualitas flavor (eating quality) sweetness, sourness, astringency, bitterness, aroma & off-flavor. Faktor kualitas nutrisi
32
cacat & rusak Cacat prapanen akibat kerusakan oleh serangga, penyakit, burung. Cacat pascapanen : - Morfologi : bertunas, berakar & berkecambah Contoh: Kentang, bawang, kacang-kacangan - Fisik : mengering, tergores, deformasi - Fisiologi : reaksi browning
33
Odour-active volatiles Aroma Perlu informasi kisaran konsentrasi yang optimal Flavour yang baik berdasarkan uji organoleptik
34
35
Anggrek
Mawar
Chrysanthemum
36
Anthurium
Carnation
Lilium
37
Jabotabek: Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi North Sumatera: Brastagi, Kabanjahe, Tanjung, Morawa, Meda Riau: Kepulauan Riau West Java: Cipanas, Cianjur, Bogor, Cisarua, Lembang, Sukabumi, Tasikmalaya Central Java: Bandungan, Yogyakarta, Magelang, Tegal, Pemalang, dan Purbalingga East Java: Tretes, Batu, Pujon, Pasuruan, dan Madura
38
40