Anda di halaman 1dari 19

Keadilan merupakan hal yang paling diburu oleh manusia

sejak dahulu dan kini perburuan terhadap keadilan tetap berlangsung Sejak jaman Sokrates pertanyaan mengenai keadilan menjadi pertanyaan yang mendasar dalam kehidupan bersama. Sokrates dalam dialog dengan Krito menanyakan keadilan dihubungkan dengan hidup Sokrates: "Dan hidup dengan baik sama dengan hidup dengan terhormat atau hidup dengan adil. Apakah ini masih berlaku atau tidak ?"

Thomas Hobbes dalam bukunya Leviathan mengatakan bahwa keadaan manusia sebelum ada keteraturan bersifat alamiah (status alamiah) yaitu semua manusia hidup dalam kesetaraan.

Manusia mempunyai hak yang sama, kebutuhan yang sama. Dalam keadaan status alamiah ini sumber daya alam terbatas dan setiap orang mempunyai hak untuk melakukan apa saja, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya manusia menyerang satu dengan yang lainnya. Dari kenyataan ini bahwa tinggal dalam status alamiah adalah sangat beresiko, penuh bahaya bagi seseorang Ketakutan akan kematian membuat manusia membentuk masyarakat.

Tanpa masyarakat manusia hidup dalam keadaan asli (Ius

Naturale) tanpa aturan, tanpa ketertiban, tanpa keadilan, di mana hidup berarti "pertarungan manusia melawan manusia lain". Untuk menghindari hal-hal tersebut maka hak-hak yang berlaku umum harus dikorbankan. Hobbes menyebut perpindahan dan pengorbanan hak secara sukarela dan saling menguntungkan dengan istilah kontrak. Kontrak menjadi sebuah "persetujuan atau kesepakatan". "Persetujuan atau kepakatan" ini adalah "Hukum" yang menuntun manusia untuk bersikap dan bertindak adil, sederajat, sederhana atau rendah hati dan murah hati. Dasar Etika

PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Berbagai corak landasan etika sebagai

pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikir telah mengidentifikasi banyaknya macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan,dan kebenaran.

Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang

mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatuyang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja

Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki

hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalamberbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar apapun.

Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk

selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya.

Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang

tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain

Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan

individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknyasendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hakhak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain.

Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai: kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihannya kemampuan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam

logika keilmuan yang munculdari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenarannya apabila belum dapat dibuktikan.

John Rawls dalam A Theory Of Justise

menunjukkan bahwa keadilan mempunyai suatu yang substansial yang diproporsikan dalam teori dan praktiknya. John Rawls dalam bukunya Teori Keadilan (Theory of Justice) mengatakan: "Posisi asli ini dapat dikatakan merupakan status quo awal yang pas, sehingga persetujuan fundamental yang dicapai di dalamnya adalah fair."

Fair di sini diartikan sebagai adil, jujur dan

sportif. John Rawls menyebutkan keadilan sebagai Fairness (keadilan). Keadilan sebagai Fairness berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menerapkan hak dan kewajiban dasar.

Menurut Immanuel Kant prinsip-prinsip

keadilan merupakan Imperatif kategoris, yaitu setiap manusia wajib melakukan keadilan berkaitan dengan sifat dasarnya sebagai mahluk rasional yang bebas dan setara. Menurut Magnis-Suseno, adil pada hakikatnya berarti kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Keadilan tidak boleh melanggar hak seseorang

Hukum VS Keadilan
Mungkinkah "hukum" itu tidak adil? Jawabannya mungkin. Hal ini disebabkan "hukum" itu dibuat oleh

manusia yang sarat dengan kepentingannya sendirisendiri sehingga membuat hukum menjadi tidak adil. Dapatkah "hukum" itu tidak adil? Jawabannya "tidak dapat". Hukum tidak dapat atau tidak boleh tidak adil. Hukum harus adil. Jika hukum tidak adil itu bukan "hukum". Hukum dan keadilan tidak dapat dipisahkan. Jika hukum tidak adil maka yang harus ditegakkan adalah keadilan yang dilakukan dengan cara merevisi, mereformasi hukum bahkan menghapusnya sama sekali.

subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat

menjadi pendukung hak dan kewajiban

Anda mungkin juga menyukai