Anda di halaman 1dari 4

DAGING UNGGAS Untuk daging unggas yang kami amati, semuanya dibungkus plastik akan tetapi perlakuan yang

kita bedakan adalah suhu penyimpanan, yaitu pada suhu dingin, suhu beku dan suhu ruang. Mutu awal semua daging adalah baik. Untuk daging yang disimpan pada suhu ruang, hari pertama sudah mengalami penyimpangan aroma menjadi busuk, teksturnya lunak dan sudah tidak elastis. Kemudian pada hari ketiga kami sudah membuang daging tersebut sehingga untuk hari selanjutnya kami tidak bisa mengamati. Daging suhu dingin mengalami perubahan warna pada hari ke-4 dari putih kemerahan pucat. Aromanya juga mulai berubah pada hari ke-4 sedangkan teksturnya mulai keras pada hari ke-2 dan hari berikutnya semakin keras. Dan sudah mulai tidak elastis pada hari ke-2 Daging pada suhu beku mengalami perubahan warna pada hari ke-4 dari putih kemerahan pucat. Aromanya tidak berbau. Teksturnya keras dan semakin keras pada hari berikutnya kemudian sudah tidak elastis pada hari ke-1 hal ini karena ikan membeku/ menjadi es. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat bahwa daging yang paling awet adalah yang disimpan pada suhu beku. IKAN Untuk ikan yang kami amati, semuanya dibungkus plastik akan tetapi perlakuan yang kita bedakan adalah suhu penyimpanan, yaitu pada suhu dingin, suhu beku dan suhu ruang. Mutu awal semua ikan adalah baik. Untuk ikan yang disimpan pada suhu ruang, hari pertama matanya sudah cekung dan berair, baunya sudsah mulai mmembusuk teksturnya lunak dan sudah tidak elastis. ikan suhu dingin pada hari ke-4 kulitnya sudah berlendir, sedikit bau, tekstur keras dan sudah tidak elastis. ikan pada suhu beku hari pertama berwarna putih abu- abu, mata cekung, aroma tidak tajam, teksturnya keras dan semakin keras pada hari berikutnya kemudian sudah tidak elastis pada hari

ke-1 hal ini karena ikan membeku/ menjadi es. Dan kondisi ikan tersebut cenderung tetap sampai hari terakhir pengamatan. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat bahwa ikan yang mempunyai daya simpan paling lama adalah ikan yang disimpan pada suhu beku.

SUSU SEGAR Susu segar yang kita amati diberi 3 perlakuan, yaitu diletakkan pada suhu ruang, dingin dan beku. Mutu awal susu yang kita mati hampir sama yaitu warnanya putih kekuningan, hampr kebiruan, viskositasnya encer, tidak menggumpal, aromanya khas susus segar dan tingkat keasaman/PH 6. Untuk suhu ruang mengalami perubahan warna pada hari pertama dar putih kekuningan hampir kebiruan putih agak bening. Mengalami perubahan viskositas pada hari kedua dari encer kental dan sudah menggumpal pada hari pertama aromanya juga menjadi asam, kemudian PH-nya turun dari 6 menjadi 4 pada pengukuran hari ke-3. Sedangkan susu suhu dingin warnanya cenderung tetap sampai hari ke-5, viskositasnya mulai berubah pada hari ke-4 menjadi agak kental, tida k terjadi penggumpalan, bau khas susunya mulai berkurang pada hari ke-4 tetapi baunya tidak asam. Kemudian PH-nya tidak mengalami perubahan. Susu segar suhu dingin warnanya mulai berubah pada hari kedua. Kemudian menjadi beku pada hari ke-1 sehingga viskositas dan kestabilan emulsinya tidak dapat diamati. Aromanya tidak berbau sejak hari ke-1 dan PH-nya naik menjadi 7. Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa susu segar yang diletakkan pada suhu dingin menunjukkan mutu yang masih bagus jika dibandingkan suu yang disimpan pada suhu ruang dan beku dengan lama penyimpanan yang sama. SUSU EVAPORASI Susu evaporasi yang disimpan pada suhu ruang, dingin dan beku dengan lama penyimpanan yang sama terjadi perubahan sebagai berikut, susu evaporasi suhu ruang mengalami perubahan

dari putih kekuningan hampir kebiruan putih tetapi ada beningnya, ada bebrapa gumpalan dan PH-nya turun menjadi lebih asam (5). Sedangkan pada suhu dingin selama penyimpanan viskositasnya menjadi kental, agak menggumpal baunya cenderung tetap dan PH-nya tidak mengalami perubahan. Untuk susu evaporasi yang disimpan pada suhu beku wrnanya berubah menjadi putih kekuningan, terbentuk kristal/ membeku, bau dan PH-nya tidak berubah. PISANG Suhu ruang : Pisang ini dilakukan parlakuan sebagai berikut, dibungkus dengan plastik, plastik berlubang, kertas, diletakkan pada suhu kamar dan dingin kemudian ada yang dikupas dan tidak.untuk pisang utuh yang dibungkus plastik berlubang wrnanya berubah menjadi kuning kiehitaman pada hari ke-1, bentuknya empuk, permukaan kulit busuk, aroma busuk dan tekstur keriput. Pisang utuh yang dibungkus plastik pada harike-1 mngalami perubahan warna, permukaan kulit ada sedikit air, bentuk dan teksturnya lunak pada hari ke-3. Pisang utuh yang dikemas kertas mengalami perubahan warna, bentuk , permukaan kulit dan tekstur pada hari pertama sedangkan aromanya mulai berubah pada hari ke-2. Untuk pisang kupas yang dibungkus plastik dilubangi dan yang dikemas pada hari ke-1 mengalami perubahan organoleptik secara keseluruhan. Pisang kupas yang diplastik pada hari ke-1 mengalami perubahan warana, bentuk, permukaan kulit dan tekstur sedangkan untuk aroma baru hari ke-2. Suhu dingin : Pisang utuh yang dibungkus plastik dilubangi mengalami perubahan pada hari ke-1 mulai dari warna menjadi kuning kehitaman, bentuk dan permukaan kulit, sedangkan baunya membusuk pada hari ke-2. Yang dibungkus plastik pada hari ke-1 mengalami perubahan bentuk, warna, tekstur dan aromanya cenderung tetap. Dikemas kertas perubahannya sama dengan pisang yang diplastik. Sedangkan untuk pisang kupas yang dibungkus plastik yang dilubangi warnanya berubah pada hari pertama, sedangkan perubahan organoleptik yang lain nampak pada hari ke-

2. Untuk yang diplastik mengalami perubahan organoleptik pada hari pertama kecuali aromanya, baru berubah pada hari kedua. Untuk yang dikemas kertas semua perubahan organoleptiknya adalah poada hari ke-1.

Anda mungkin juga menyukai