Anda di halaman 1dari 4

BAB III ASKEP KASUS

A. Kasus Tn. R (68 tahun), menurut keluarganya pasien mengalami penurunan daya ingat (pikun), tidak tertarik dengan aktivitas lingkungan dan kurang perhatian. Bahkan pasien kadang tidak bisa mengenali nama-nama sanak saudara dan tetangga. Pasien sulit diajak komunikasi. Selain itu, pasien juga terlihat gemetar dan susah melakukan gerak aktif. Kata anaknya untuk aktivitas makan dan perawatan diri dibantu.

B. Pengelompokan Data DS : DO : Sulit diajak komunikasi Terlihat gemetar Susah melakukan gerak aktif Menurut keluarga pasien pikun Tidak tertarik dg aktivitas lingkungan Kurang perhatian Pasien disorientasi (tidak mengenali nama) Makan dan perawatan diri dibantu

C. Analisa Data Data Fokus DS :


Problem Gangguan persepsi sensori

Etiologi Defisit kognitif, gangguan sensori

Menurut keluarga pasien pikun Pasien disorientasi (tidak mengenali nama) Kurang perhatian

DO :

DS : Tidak tertarik dg aktivitas lingkungan Kurang perhatian Pasien disorientasi (tidak nama) DO : Sulit komunikasi Terlihat gemetar Susah melakukan diajak mengenali

Resiko injuri

kehilangan memori, orientasi, agitasi, kerusakan motorik, kerusakan komunikasi, resiko kejang.

gerak aktif

DS : Makan perawatan dibantu DO : Susah melakukan dan diri

Sindrom perawatan diri

kerusakan kognitif, sensori persepsi, kehilangan memori, gangguan keseimbangan dan koordinasi, paresis, menurunnya tonus otot.

gerak aktif

D. Prioritas Masalah
1. Gangguan persepsi sensori b/d defisit kognitif, gangguan sensori 2. Resiko injuri b/d kehilangan memori, orientasi, agitasi, kerusakan motorik,

kerusakan komunikasi, resiko kejang. 3. Sindrom perawatan diri b/d kerusakan kognitif, sensori persepsi, kehilangan memori, gangguan keseimbangan dan koordinasi, paresis, menurunnya tonus otot. E. Intervensi Keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori b/d defisit kognitif, gangguan sensori Kriteria hasil Pasien dapat menunjukan kemampuan meningkatkan memori, orientasi dan berkurangnya gelisah. Intervensi Memori 1. Perkenalkan namanya 2. Buat jadwal kegiatan 3. Pajang foto keluarga, teman, rumah 4. Pengunjung dibuatkan papan nama 5. Catat rencana kunjungan keluarga dan nama dalam kalender 6. Lakukan latihan memori yang sederhana 7. Dokumentasi kemampuan memori pasien Orientasi 1. Kaji orientasi pasien 2. Penggil pasien dengan namanya 3. Perkenalkan diri sebelum berinteraksi 4. Pemberi perawatan sebaiknya orang yang sama 5. Lakukan pekerjaan yang mudah secara rutin 6. Buatkan kalender dengan ukuran besar agar dapat dilihat Rasional Memori 1. Membantu mengingat hal yang penting / mendasar 2. Pasien dapat mengingat kegiatan dan waktu 3. Mengingat diri dan keluarga 4. Membantu mengidentifikasi orang 5. Mencoba mengingat kembali rencana kunjungan keluarga 6. Membantu meningkatkan memori pasien 7. Mengetahui perkembangan memori Orientasi 1. Mengidentifikasi kemampuan orientasi pasien 2. Mengingat namanya sendiri 3. Pasien mungkin tidak ingat kembali 4. Mudah mengingat dan lebih kooperatif 5. Melatih orientasi pasien 6. Mengorientasikan waktu 2. Resiko injuri b/d kehilangan memori, orientasi, agitasi, kerusakan motorik, kerusakan komunikasi, resiko kejang. Kriteria hasil Injuri dapat dicegah Tidak terjadi injuri Rasional 1. Menetapkan kemungkinan jatuh

Intervensi 1. Monitor fungsi motorik dan keseimbangan berjalan

2. Bantu ambulasi sesuai kebutuhan 3. Berikan alat bantu tongkat, walkers, kursi roda sesuai kebutuhan 4. Jelaskan pada pasien untuk merubah posisi dengan pelan-pelan 5. Jelaskan pada pasien setelah bangun tidur tidak langsung melakukan pergerakan 6. Gunakan kursi, kamar mandi yang ada pegangannya 7. Penerangan yang cukup dan lantai tidak licin serta pemakaian alas kaki tidak licin 8. Letakan benda-benda berbahaya pada tempat yang aman 9. Letakan benda-benda pada tempat semula dan hindari merubah-rubah tempat 3.

2. Mencegah resiko jatuh 3. Membantu melakukan pergerakan dan mengurangio resiko jatuh 4. Menghindari jatuh 5. Postural hipotensi kemungkinan terjadi sehingga dapat mengakibatkan pasien jatuh 6. Menghindari resiko jatuh 7. Mengurangi resiko jatuh 8. Menghindari terjadinya cedera 9. Tidak membingungkan pasien dan meningkatkan daya ingat.

Sindrom perawatan diri b/d kerusakan kognitif, sensori persepsi, kehilangan memori, gangguan keseimbangan dan koordinasi, paresis, menurunnya tonus otot.. Kriteria hasil Kebutuhan ADL terpenuhi Keadaan pasien bersih dan rapih Rasional Melatih bersikap mandiri dalam perawatan dirinya Bekerja tim untuk melatih kemampuan pasien dan teknik adaptasi

1.

2.

3.

4.

5.

Intervensi Beri kesempatan pasien untuk melakukan perawatan dirinya jika mungkin Bekerja sama dengan fisioterapi dan occupational terapi untuk menentukan metode terbaik dalam melakukan aktivitas Latih pasien untuk melakukan ADL dari yang paling ringan sampai tahap komplek Bantu pasien seminimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Catat perkembangan kemampuan pasien dalam melakukan ADL

1.

2.

3.

Melatih secara bertahap kemampuan ADL

4.

Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari pasien 5. Mengetahui kemajuan pasien

Anda mungkin juga menyukai