Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FISIOLOGI TUMBUHAN I

PRODUK METABOLISME TUMBUHAN

Disusun Oleh : Amanatus Sholihah (09008145)

PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2011

I.

METABOLISME SECARA UMUM Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Pada metabolisme sel bahan dan energi diperoleh dari lingkungan sel yang berupa cairan. Cairan yang mengelilingi sel disebut cairan ekstrasel. Cairan ini terdiri dari ion dan gas berikut: 1. Gas (terutama O2 dan CO2) 2. Ion anorganik (terutama Na+, Cl-, K, Ca++, HCO3, PO4) 3. Zat organik (makanan dan vitamin) 4. Hormone Mekanisme pertukaran zat dalam sel dengan cairan eksternal melalui lima cara, yaitu difusi, osmosis, tranport aktif, endositosis, dan eksositosis. Berdasarkan prosesnya metabolism dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis Proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan energy tinggi. Yaitu menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih kompleks, memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP.

2.

Katabolisme (Dissimilasi) Proses penguraian zat untuk membebaskan energy kimia yang tersimpan dalam senyawa organic tersebut. Yaitu memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana, melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.

II. METABOLISME TUMBUHAN Makhluk hidup yang dapat mensintesa makanannya sendiri disebut autotrof, contohnya tumbuhan hijau. Berdasarkan cara memperoleh energi, autotrof dibagi menjadi fotoautotrof (cahaya menjadi kimia, misal fotosintesis) dan

kemoautotrof (energi sebagai hasil oksidasi senyawa anorganik). Asal energi dalam proses metabolisme adalah energi matahari dan energi kimia. 1. Pengangkutan Zat a. Ekstra fasikuler: Simplas (melalui protoplasma dengan perantaraan

plasmodestama) Apoplas (lewat rongga-rongga intersekuler)

b. Intra fasikuler, menggunakan phloem dan xylem pengangkutan dari bawah ke atas, dimungkinkan karena adanya: daya isap daun, tekanan akar, kapilaritas, transportasi yang menggunakan energi 2. Asimilasi a. Fotosintesis: Asimilasi C dengan menggunakan energi cahaya

Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energy cahaya sebagai energy kinetic berubah menjadi energy kimia sebagai energy potensial, berupa ikatan senyawa organic pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut

berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energy dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.

b. Kemosintesa: Asimilasi C dengan energi kimia c. Asimilasi N: Penyusunan zat-zat organik dalam bentuk prosen dari zat-zat organik (C, H, O, N, S, P) Pengangkutan hasil-hasil asimilasi tumbuhan pada berkas angkutan floem. 3. Respirasi Merupakan proses pembongkaran energi, sehingga berlawanan proses asimilasi sel skernis dapat ditulis sebagai berikut: Glukosa + 6 H2O + 6 O2 6 CO2 + 12 H2O + 674 Kkal Saatmolekulteruraimenjadimolekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energy sehingga terbentuk energy panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksieksoterm. Pada tumbuhan tingkat rendah untuk memperoleh energi dengan melakukan fermentasi. Misal fermentasi alkohol pada Saccharomyces.

III. ARTI PENTING METABOLISME PRIMER DAN SEKUNDER Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu metabolit (produk metabolisme) dari molekul yang sederhana hingga menjadi molekul yang lebih kompleks yang terjadi pada organism hidup (Neumann et al. 1985). Metabolisme pada makhluk hidup dapat dibagi menjadi metabolisme primer dan sekunder. Metabolisme primer menghasilkan metabolit primer sedangkan metabolism sekunder menghasilkan metabolit sekunder. Metabolisme primer padatumbuhan, sepertirespirasidanfotosintesis, merupakan proses yang esensial bagi kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya metabolisme primer, suatu organism akan terganggu pertumbuhan, perkembangan, serta reproduksinya, dan akhirnya mati. Berbeda dengan metabolisme primer, metabolism sekundermerupakan proses yang tidak esensial bagi kehidupan organisme. Tidak ada atau hilangnya metabolit sekunder tidak menyebabkan kematian secara langsung bagi tumbuhan, tapi dapat menyebabkan berkurangnya ketahanan hidup tumbuhan secara tidak langsung (misalnya dari serangan herbivore dan hama), ketahanan terhadap

penyakit, estetika, atau bahkan tidak memberikan efek sama sekali bagi tumbuhan tersebut. Pada fase pertumbuhan, tumbuhan utamanya memproduksi metabolit primer, sedangkan metabolit sekunder belum atau hanya sedikit di metabolisme. Sedangkan metabolism sekunder terjadi pada saat sel dalam tahap diferensiasi menjadi sel yang lebih terspesialisasi (fasestasioner) (Schripsema & Verpoorte 1994, Mohr & Schopfer 1995). Hasil metabolism dalam organism hidup dapat dibagi menjadi dua kelompok besar: metabolit primer dan sekunder. Yang tergolong dalam metabolit primer adalah senyawa-senyawa yang diproduksi dan terlibat pada jalur metabolisme primer (contohnya glikolisis, siklus asam sitrat/siklus Krebs, dan fotosintesis). Contoh metabolit primer adalah protein, karbohidrat, lipid, asam amino, nukleotida, danasetil CoA (Siegler 1998). Karbohidrat biasa disebut hidrat arang. Terdiri dari dua reaksi pembentukan dan pemecahan karbohidrat. Tersusun atas monomer molekul-molekul gula sederhana. Reaksi pemecahan terjadi di membrane sel yang melibatkan proses respirasi dan fermentasi. Reaksi pembentukan terjadi di dalam kloroplas yang melibatkan penggunaan karbondioksida untuk menghasilkan monomer gula sederhana (misal: sukrosa). Protein merupakan salah satu metabolit primer yang menyusun tubuh organisme. Menurut dogma biologi molekuler, DNA akan ditranskripsi menjadi RNA, RNA ditranslasi menjadi triplet kodon yang membentuk asam amino, polimer asam amino merupakan protein. Lipida merupakan salah satu metabolit promer hasil dari jalur oksidasi pentose fosfat. Reaksi pembentukan lipida terjadi di dalam sitosol tanaman. Lipida tersusun atas asam lemak dan gliserol pada umumnya. Asam nukleat merupakan metabolit primer yang menjadi dasar pembentuk materi genetic baik DNA/RNA dan juga turunannya dapat membentuk protein. Asam nukleat berperan dalam membentuk purin dan pirimidin. Metabolit sekunder tanaman merupakan senyawa dengan berat molekul rendah yang diproduksi tanaman sebagai respon terhadap ancaman lingkungan dan patogen. Hasil studi menunjukkan bahwa produk metabolit

sekunder merupakan senyawa yang diturunkan dari metabolit primer, yaitu karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat. Secara sederhana, metabolit sekunder tanaman terbagi atas tiga golongan besar, yaitu fenolik, senyawa bernitrogen, dan terpenoid (Edwards & Gatehouse 1999). Metabolit sekunder tidak digunakan untuk proses pertumbuhan dan unik untuk setiap organisme. Pada umumnya senyawa metabolit sekunder berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri, misalnya sebagai pelindung (protectant) dari gangguan hama untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Selain sebagai pelindung, dapat juga berfungsi sebagai penarik (attractan) atau penolak (repellant) dari serangga atau herbivora. Contoh metabolit sekunder lainnya pada tumbuhan adalah pigmen-pigmen, senyawa antibiotik, senyawa bioaktif, dan senyawaaromatik (Siegler 1998). Produksi senyawa metabolit primer maupun sekunder saat ini sangat penting, misalnya dalam bidang industri, kesehatan, atau pangan. Sebagai contoh, saat ini senyawa metabolit sekunder telah banyak digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan, dan sebagainya. Dengan mempelajari jalur biosintesis ini memungkinkan untuk melakukan modifikasi dari jalur tersebut sehingga dapat diproduksi metabolit dalam jumlah yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat, mengetahui struktur metabolit yang dihasilkan, dan dapat dilakukan sintesis untuk menghasilkan derivatnya (Lisdawati et al. 2007).

IV. PERKEMBANGAN PENELITIAN METABOLISME Istilah metabolisme berasal dari Yunani -

"Metabolismos" untuk "perubahan", atau "menggulingkan". Sejarah studi ilmiah metabolisme meliputi beberapa abad dan telah pindah dari memeriksa seluruh hewan dalam studi awal, untuk memeriksa reaksi metabolisme individu dalam biokimia modern. Konsep metabolisme tanggal kembali ke Ibn al-Nafis (1213-1288), yang menyatakan bahwa "tubuh dan bagian-bagiannya berada dalam keadaan terus menerus pembubaran dan makanan, sehingga mereka pasti mengalami perubahan permanen." Percobaan terkontrol pertama dalam metabolisme manusia Santorio

diterbitkan oleh Santorio pada tahun 1614 dalam bukunya''Ars de statica medecina''. Dia menjelaskan bagaimana dia ditimbang sendiri sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja, seks, puasa, minum, dan buang air. Ia menemukan bahwa sebagian besar makanan yang dia ambil di hilang melalui apa yang disebut "keringat pingsan". Dalam penelitian awal, mekanisme dari proses-proses metabolisme belum diidentifikasi dan kekuatan penting dianggap untuk menghidupkan jaringan hidup. Pada abad ke-19, ketika mempelajari fermentasi gula ke alkohol oleh ragi, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi dikatalisis oleh zat-zat di dalam sel ragi yang ia sebut "fermentasi". Dia menulis bahwa "fermentasi alkohol adalah suatu tindakan berkorelasi dengan kehidupan dan organisasi sel ragi, bukan dengan kematian atau pembusukan sel." Penemuan ini, bersama dengan publikasi oleh Friedrich Whler pada tahun 1828 dari sintesis kimia urea, membuktikan bahwa senyawa organik dan reaksi kimia yang ditemukan dalam sel tidak berbeda secara prinsip daripada bagian lain dari kimia. Itu adalah penemuan enzim pada awal abad ke-20 oleh Eduard Buchner yang memisahkan studi tentang reaksi kimia metabolisme dari studi biologi sel, dan menandai awal dari biokimia. Massa pengetahuan biokimia tumbuh pesat sepanjang awal abad 20. Salah satu yang paling produktif dari ahli biokimia Hans Krebs modern yang membuat kontribusi besar pada studi metabolisme. Dia menemukan siklus urea dan kemudian, bekerja dengan Hans Kornberg, siklus asam sitrat dan siklus glioksilat. Penelitian biokimia modern telah sangat dibantu oleh perkembangan teknikteknik baru seperti kromatografi difraksi, sinar-X, spektroskopi NMR, pelabelan radioisotopic, mikroskop elektron dan simulasi dinamika molekul. Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis rinci dari banyak molekul dan jalur metabolik dalam sel.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme http://www.scribd.com/doc/6108825/Metabolisme http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0114%20Bio%203-1c.htm http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Research-11652-195209161980031002Paper3.pdf http://www.wix.com/kuljar_34/kuljar_34 http://www.news-medical.net/health/Metabolism-History%28Indonesian%29.aspx

Anda mungkin juga menyukai