Anda di halaman 1dari 22

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ___________________________________________________________________________ I.

STANDAR KOMPETENSI: 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat II. KOMPETENSI DASAR: Menjumlahkan bilangan bulat III. INDIKATOR: Menjumlahkan dua bilangan positif Menjumlahkan dua bilangan negatif Menjumlahkan dua bilangan positif dan negatif IV. TUJUAN PEMBELAJARAN: Siswa dapat : Menjumlahkan dua bilangan positif Menjumlahkan dua bilangan negatif Menjumlahkan dua bilangan positif dan negatif V. MATERI AJAR: * Bilangan Bulat VI. SKENARIO PEMBELAJARAN: Metode : Demonstrasi, Diskusi, dan Tanya jawab VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN: NO. Kegiatan Siswa Pengorganisasian Nilai Karakter Alokasi Waktu 1. Pra Kegiatan Mengucap Salam Berdoa

Mengamati kehadiran siswa, kerapian, dan kelengkapan pakaian seragam siswa Religius Disiplin 5 Menit 2. Kegiatan Awal apersepsi dan pemberian motivasi belajar kepada siswa menuliskan topik pembicaraan (indikator) guru mengajak siswa untuk mengingat sekilas tentang bilangan bulat. Rasa ingin tahu 3. Kegiatan Inti Eksplorasi Guru memberi contoh permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat negatif dan menuliskannya di papan tulis Contoh : Pak Yanto meminjam uang di bank sebesar Rp5.000.000,00. Pinjam Rp.5.000.000,00, jika ditulis dengan bilangan negatif menjadi (-5.000.000) Siswa menyimak penjelasan guru tentang permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan negatif. Guru memperlihatkan Mistar Bilangan yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif. Guru memberikan petunjuk tentang penggunaan Mistar Bilangan tersebut dengan melakukan teknik MaMunSiBa (Maju Mundur Siap Balik). Elaborasi Siswa memperhatikan dengan seksama penggunaan Mistar Bilangan tersebut. Guru mengajak siswa untuk melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif dan positif dengan menggunakan Mistar Bilangan. Guru dan Siswa menyanyikan sebuah lagu berjudul yang berhubungan dengan cara penggunaan Mistar Bilangan dalam menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif. Semua siswa mencatat contoh permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif. Selanjutnya, siswa diminta menuliskan soal-soal yang ada di buku siswa. Siswa menyampaikan hasil tentang soal-soal yang ada di buku.

Konfirmasi Siswa lain diberi kesempatan memberikan komentar tentang penggunaan Mistar Bilangan ataupun menanyakan hal-hal yang kurang jelas. Rasa ingin tahu Kreatif 55 Menit Kegiatan Akhir: Siswa ditugasi untuk menyelesaikan evaluasi yang dikumpul pada hari itu juga. Disiplin 10 menit VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR: Mistar Bilangan Standar isi Buku Bina Bahasa Indonesia 4b Lagu IX. PENILAIAN Pengamatan (proses pembelajaran) Tugas Unjuk kerja No. Aspek Penilaian Point Bobot Nilai 1. Tes Tertulis (Aspek Kognitif) Baik 3 Kurang baik 2 Tidak baik 1 2. Tes Lisan ( Aspek Kognitif) Logis dan tepat 3 Kurang Logis dan tepat 2 Tidak Logis dan tepat 1 3.

Kinerja (Aspek Afektif) Mampu 3 Kurang Mampu 2 Tidak Mampu 1 4. Menjawab Pertanyaan sesuai Target Indikator Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Keterangan Skor maksimum 4 (3 X 5) = 60 Nilai Perolehan Siswa = (skor perolehan)/(skor maksimum) X 100 ____________________________________________________________________________ Catatan / saran: ____________________________________________________________________________ Mengetahui, Bontoala, Kepala SDI Guru Kelas IV, Mister,S.Pd. __Miss, S.Pd.______ NIP. 1234567 1234345 1 001

PTK Matematika

Meningkatkan Kompetensi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Alat Bantu Kartu Positif (+) Negatif (-) Siswa Kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur GITO, S.Pd. Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat adalah operasi dasar pada pembelajaran Matematika,karena pembelajaran matematika berikutnya sangat tergantung pada penguasaan materi ini. Maka menjadi sangat penting menanamkan konsep ini kepada siswa agar pemahaman operasi hitung pada bilangan bulat lebih nyata.Apakah alat bantu/alat peraga kartu positif (+) negatif (-) dapat memotifasi dan meningkatkan kompetensi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas VII.G SMP

Negeri 1 Curup Timur ? Penelitian ini bertujuan untuk menyertakan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Aktivitas dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran perlu diketahui dalam pembahasan materi operasi Penjumlahan dan Pengrangan Bilangan bulat. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Curup Timur, sebagai populasi penelitian Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Curup Timur sedangkan sebagai sampel penelitian adalah siswa kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur . Prosedur penelitian melalui tahapan : Perencanaan , Observasi, Refleksi, dan Analisis. Observer adalah guru Matematika teman sejawat. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Pola pembelajaran yang dikembangkan yaitu pembahasan operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan bulat dengan alat bantu kartu positif (+) negatif (-). Berdasarkan hasil pembelajaran dengan alat bantu kartu positif (+) negatif (-) yang dikembangkan dapat meningkatkan penguasaan siswa kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur

terhadap meteri operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dari nilai rata-rata 5,18 menjadi 8,65.

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi moderen,mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan,aljabar,analisis,teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Memahami konsep matematika,menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,secara luwes,akurat,efesien,dan tepat dalam memecahkan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,menyusun bukti,atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol,tabel,diagram,atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5.

Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,yaitu memiliki sikap ingin tahu,perhatian,dan minat dalam mempelajari matematika,serta sikap dan percaya diri dalam memecahkan masalah. Dalam aktivitas pembelajaran di kelas,banyak ditemukan hambatan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang diinginkan. Seorang guru menginginkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan akan dapat mencapai tujuan dan sekaligus dapat meningkatkan penguasaan materi yang diajarkan. Hal ini akan terjadi jika antara guru dan siswa terjadi interaksi yang aktif dan komunikatif dalam proses pembelajaran,namun jika komponen-komponen yang ada di kelas tidak saling mendukung maka harapan itu tidak akan dapat tercapai dengan sempurna. Hal-hal yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran itu antara lain :

1. 2.

Guru tidak mengikutsertakan siswa dalam pembahasan materi. Guru tidak dapat membuat alat peraga/alat bantu yang lebih sesuai dengan materi ajar,bahkan cenderung malas menggunakan alat peraga/alat bantu.

3. 4. 5. 6.

Guru tidak menerapkan metode yang sesuai. Rendahnya daya tangkap siswa dari pesan lisan dan pesan gambar yang diungkapkan guru. Rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran eksata,khususnya matematika. Tingkat pemahaman siswa yang bervariasi. Untuk menghindari hambatan-hambatan tersebut kiranya seorang guru harus lebih kreatif dan inovatif di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas,juga perlu lebih memahami kondisi kelas yang diajarnya. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru hendaknya :

1. 2.

Membuat rancangan bahan ajar yang dapat dicermati siswa. Berinovasi dalam setiap penbelajaran.

3.

Menciptakan dan mampu menggunakan alat peraga/alat bantu sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

4.

Menggunakan metode yang tepat sesuai dengan alat peraga/alat bantu yang memudahkan siswa memahami materi pembelajaran.

5. 6.

Menguasai sepenuhnya materi bahan ajar. Membagi waktu setiap tahap dalam proses pembelajaran.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran siswa kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur,dengan kondisi kemampuan siswa yang bervariasi,dan cenderung memiliki kemampuan di bawah rata-rata dari keseluruhan siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Curup Timur dan ditambah dengan kelengkapan sarana buku yang belum memadai maka sangat sulit untuk dapat mencapai target pembelajaran sesuai yang diharapkan. Standar kompetensi Bilangan,pada kompetensi dasar operasi hitung bilangan bulat merupakan materi yang sangat menentukan pada pembelajaran berikutnya. Karena kompetensi ini akan menjadi dasar pada pengembangan materi selanjutnya. Untuk membantu memecahkan masalah tersebut,maka peneliti memcoba melakukan pendekatan pembelajaran yang lebih kongkrit pada kompetensi dasar operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat,dengan membuat: 1. Alat bantu /alat peraga berbentuk kartu positif (+) negatif (-) untuk mempermudah siswa melakukan perhitungan penjumlahan bilangan bulat. 2. 3. Merancang model pembelajaran yang menuntut siswa lebih aktif dan kreatif. Alat uji berupa lembar kerja siswa yang valit dengan petujuk yang jelas.

Peneliti berharap dengan membuat hal tersebut di atas,siswa semakin tertarik untuk ikut secara aktif dalam proses pembelajaran. B.Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah model pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan alat bantu/alat peraga kartu positif (+) Negatif (-) dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas ? 2. Apakah alat bantu/alat peraga kartu positif (+) negatif (-) dapat meningkatkan kompetensi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas VII.G SMP

Negeri 1 Curup Timur ?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kompetensi operasi penjumlahan bilangan bulat siswa kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Tahun Pelajaran 2009/2010 dan untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu Kartu positif (+) negatif (-) dapat meningkatkan kemampuan penguasaan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2.

Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru untuk inovasi pembelajaran,juga memudahkan guru dalam membimbing siswa,terutama siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata pada pelajaran matematika. Bagi siswa model pembelajaran dengan alat batu Kartu positif (+)

negatif (-) merupakan variasi pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menumbuhkan aktivitas dan kreativitas siswa,sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa pada kompetensi operasi penjumlahan bilangan bulat.

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL

A.Komponen Pembelajaran Matematika Peneliti menganggap perlu mencari cara untuk dapat membantu siswa kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur agar lebih mudah memahami materi ajar dan lebih kuat

dalam ingatan mereka tentang materi ajar dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat. Latar belakang kemampuan pada pelajaran matematika kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur ini termasuk lemah dan di bawah rata-rata dari keseluruhan siswa kelasVII. Hal ini terlihat dari data hasil NEM SD dan dari hasil Tes Awal Kemampuan Dasar yang dilaksanakan pada kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) Kelas VII SMP Negeri 1 Curup Timur tahun pelajaran 2009/2010 (hasil rekap NEM dan Tes Kemampuan Dasar: terlampir). Dari hasil pelaksanaan tes kemampuan dasar itu pula pengelompokan mereka berada pada kelas yang paling terendah. Perlu diketahui urutan kelas tersusun dari tingkat pengetahuan tertinggi sampai terendah,yaitu: Kelas VII.AKelompok tertinggi Kelas. VII.B Kelompok peringkat 2 Kelas .VII.C Kelompok peringkat 3 Kelas .VII.D Kelompok peringkat 4

Kelas .VII.E Kelompok peringkat 5 Kelas .VII.F Kelompok peringkat 6 Kelas .VII.G Kelompok peringkat terendah Peneliti menyakini jika siswa kelas VII.G SMP Negeri 1 Curup Timur dalam proses pembelajaran,khusus dalam pembelajaran matematika dilibatkan secara aktif dengan teknik dan alat bantu yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka secara umum,maka akan meningkatkan kompetensi mereka,di mana peneliti akan menggunakan alat bantu Kartu Positif (+) Negatif (-) dalam proses pembelajaran khusus dalam materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Pembelajaran dengan menggunakan alat bantu kartu positif (+) negatif (-) pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang dimaksud adalah pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif menggunakan alat bantu tersebut untuk menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,sehingga siswa dengan sendirinya dapat membuat suatu kesimpulan mengenai sistem pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Surakhmad (1986) menggolongkan interaksi menjadi tiga : 1. 2. Pengalaman riil,yakni segenap media dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman buatan, yakni segenap media yang sengaja diciptakan untuk mendekatakan pengertian pada pengalaman riil. 3. Pengalaman verbal,dimana bahasa merupakan alat utama baik lisan maupun tertulis.

,.....................................................dst.???

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas / Semester : IV (empat) / 1 (satu) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

Standar Kompetensi 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan penerintahan kecamatan.

Kompetensi Dasar 1.2 Menggambarkan struktur organisasi desan dan pemerintahan desa.

Indikator 1. Membuat bagan sturktur organisasi pemerintahan desa.

I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat merancang struktur organisasi pemerintahan desa Siswa dapat menyusun bagan pemerintahan desa Siswa dapat mengerjakan soal soal ujian kompetensi I dengan benar. Siswa dapat menjangkau organisasi pemerintahan desa di kelas.

II. Materi Pembelajaran - Struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi

III. Metoda Pembelajaran - Ceramah - Tanya jawab - Diskusi - Penugasan

IV. Langkah Langkah Pembelajaran 1. Kegitan Awal: - Mengkondisikina kelas pada situasi belajar - Pembahasan tugas PR dan memberikan nilai - Tanya jawab tentang tugas dan tanggung jawab lembaga lembaga pemerintahan desa - Menjelaskan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan inti - Merancang struktur organisasi pemerintahan desa - Menusun bagan struktur pemerintahan desa - Mempresentasikan struktur organisasi pemerintahan desa di depan diskusi kelas - Mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)

- Membahas hasil lembar kerja siswa

3. Kegiatan akhir - Refleksi proses dan hasil belajar - Melaksanakan penilaian - Tindak lanjut

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar a. Sumber : - Buku PPKn kleas IV - Buku penunjang yang relevan b. Alat dan Bahan: - Struktur organisasi pemerintahan desa

VI. Penilaian - Jenis tes : Tes dn non tes (lisan / tertulis / penugasan) - Bentuk tes : Isian, Uraian

- Soal tes A. Penguasaan konsep Kerjakan soal soal di bawah ini! 1. Kepala desa dipilih oleh.....

2. Lurah diangkat oleh.... 3. Tugas seorang sekretaris desa adalah.... B. Penerapan

Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan nama nama perangkat desa! 2. Buatlah bagan struktur pemerintahan desa!

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADALAM PEMBELAJARAN PKn PADA POKOK BAHASANPEMERINTAHAN DESA MELALUI METODE KARYAWISATA(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SDN ............. I) A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawaperubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagaipermasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan danpeningkatan mutu ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagikehidupan manusia disatu sisi, perubahan tersebut juga telah membawamanusia ke dalam era perasingan global yang semakin ketat. Agar mampuberperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlumengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Olehkarena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataanyang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisiendalam proses pembangunan kalau tidak ingin bangsa ini kalah berasing dalammenjalani era globalisasi tersebut.Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikanmemegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yangterintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itusendiri. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan supayaselalu berkembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat danpemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Prinsip ini berarti masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagisetiap oirang untuk belajar, melainkan hanya sebagian waktu belajar yangakan berlangsung seumur hidup.Sebagaimana menurut Ihsan (2003:40) yang menyatakan bahwasannyakonsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikanadalah suatu proses yang terus menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggaldunia. Dan konsep ini sesuai dengan konsep Islam seperti yang tercantumdalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan belajar mulai daribuaian sampai ke liang kubur. Sekolah sebagai suatu lembaga formal yang berperan penting dalamusahanya meningkatkan potensi diri manusia. Dimana kegiatan utama dalamproses pendidikan di lembaga ini adalah kegiatan proses belajar mengajar,yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran, yangmelibatkan metode, media, sarana dan prasarana serta penataan lingkungantempat belajar. Dalam hal ini gurulah yang memegang peranan penting dalamproses belajar mengajar.Dalam proses belajar mengajar, pada asasnya fungsi atau perananpenting guru ialah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinyaguru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswaagar mencapai keberhasilan belajar sebagaimana telah ditetapkan dalamsasaran kegiatan PBM (Syah 2008:250). Berdasarkan pernyataan tersebut guruharus berusaha untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal,terlebih dalam meningkatkan peran serta siswa dalam belajar. Karena selamaini peran serta siswa dalam belajar masih kurang. Aktivitas guru lebihdominan daripada siswa disamping masih menggunakan model konvensionalyang monoton, akibatnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan rendah, salah satunya dalam pembelajaran pendidikankewarganegaraan (PKn).Mata Pelajaran PKn yang dikenal dengan pelajaran yang memuatbanyak materi menghafal, ternyata membutuhkan metode pembelajaran yanglebih menarik, karena berdasarkan hasil dari studi di lapangan diperolehgambaran, bahwasannya pembelajaran PKn di kelas IV SDN ............. I masihberjalan monoton, sehingga mata pelajaran PKn tidak dianggap sebagai matapelajaran pembinaan warga Negara yang menekankan kepada kesadaran akanhak dan kewajiban. Akan

tetapi lebih cenderung menjadi mata pelajaran yangjenuh dan membosankan.Kemampuan mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahandesa adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai sertadikuasai oleh siswa sekolah dasar kelas empat. Dan pembelajaran mengenaipemerintahan desa telah penulis lakukan secara klasikal. Akan tetapi hasil daripembelajaran tersebut ternyata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM). Hasil refleksi penulis, diperoleh data bahwa selama prosespembelajaran siswa banyak yang mengeluh mereka merasa kejenuhan dalambelajar sehingga minat mereka terhadap pembelajaran PKn kurang dan hasilbelajarpun tidak tercapai secara maksimal.Uraian diatas merupakan gambaran kegagalan. Kegagalan tersebutmerupakan masalah yang harus segera diatasi. Mengingat dalam hal ini materitentang pemerintahan desa akan bermanfaat bagi siswa sebagai bekal di kemudian hari untuk menjadi warga masyarakat yang patuh terhadap tataperaturan yang belaku.Untuk mengatasi masalah tersebut alternatif pembelajaran yang akandigunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan melakukantindakan berupa pola pembelajaran yang variatif, dengan menggunakanmetode pembelajaran karyawisata (F ield-trip) .Metode karyawisata (F ield-trip) adalah cara mengajar yangdilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu (Djamarah dan Zain,2002:105) . Artinya siswa belajar dengan cara berkunjung ke luar kelas dalamrangka belajar.Metode karyawisata mempunyai beberapa kelebihan, diantaranyamemiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyatadalam pengajaran, membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevandengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, dapat lebih merangsangkreativitas siswa serta informasi sebagai bahan pembelajaran lebih luas danactual (Djamariah dan Zain, 2002:106). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah berada padainti sasaran metode karyawisata, oleh seb ab itu, metode karyawisata diyakinidapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam PKn, khususnya pada pokok bahasan pemerintahan desa.Sekolah yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah SDNegeri ............. I Kelas IV. Adapun pengambilan lokasi ini mengingat diloikasi inilah fenomena permasalahan di temukan, yaitu rendahnya hasilbelajar siswa dalam pelajaran PKn. Adapun materi yang akan dijadikan bahanpenelitian adalah tentang pemerintahan desa. Pengambilan materi tersebut kemudian hari untuk menjadi warga masyarakat yang patuh terhadap tataperaturan yang belaku.Untuk mengatasi masalah tersebut alternatif pembelajaran yang akandigunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan melakukantindakan berupa pola pembelajaran yang variatif, dengan menggunakanmetode pembelajaran karyawisata (F ield-trip) .Metode karyawisata (F ield-trip)

adalah cara mengajar yangdilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu (Djamarah dan Zain,2002:105) . Artinya siswa belajar dengan cara berkunjung ke luar kelas dalamrangka belajar.Metode karyawisata mempunyai beberapa kelebihan, diantaranyamemiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyatadalam pengajaran, membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevandengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, dapat lebih merangsangkreativitas siswa serta informasi sebagai bahan pembelajaran lebih luas danactual (Djamariah dan Zain, 2002:106). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah berada padainti sasaran metode karyawisata, oleh seb ab itu, metode karyawisata diyakinidapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam PKn, khususnya pada pokok bahasan pemerintahan desa.Sekolah yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah SDNegeri ............. I Kelas IV. Adapun pengambilan lokasi ini mengingat diloikasi inilah fenomena permasalahan di temukan, yaitu rendahnya hasilbelajar siswa dalam pelajaran PKn. Adapun materi yang akan dijadikan bahanpenelitian adalah tentang pemerintahan desa. Pengambilan materi tersebut dikarenakan materi tentang pemerintahan desa berhubungan erat dengankedudukan siswa sebagai anggota masyarakat.Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba mengadakanpenelitian dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWADALAM PEMBELAJARAN PKn PADA POKOK BAHASANPEMERINTAHAN DESA MELALUI METODE KARYAWISATA(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SDN ............. I) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakansebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desamelalui metode karyawisata pada setiap siklus?2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desasetelah mengikuti seluruh siklus melalui metode karyawisata?3. Bagaimana gambaran proses pembelajaran PKn dengan menggunakanmetode karyawisata?4. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran PKn melalui metodekaryawisata? C . Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada bagiansebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desa melalui metodekaryawisata pada setiap siklus.2. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan pemerintahan desa melalui metodekaryawisata setelah mengikuti seluruh siklus3. Gambaran proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metodekaryawisata4. Sikap siswa terhadap pembelajaran PKn dengan menggunakan metodekaryawisata. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan1. Untuk GuruMeningkatkan keterampilan dan wawasan mengenai pengelolaandan proses pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui metodepembelajaran yang bervariatif. Serta dapat memecahkan masalah-masalahyang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, terkait denganperbaikan proses dan hasil belajar siswa dalam meningkatkan mutupendidikan di kelasnya.2. Untuk SiswaMenambah motivasi belajar dalam memahami sistem pemerintahandesa, melatih keberanian dan keterampilan siswa dalam mengungkapkanpendapat, ide, pertanyaan dan saran. Serta meningkatkan kompetisi yang sehat di dalam kelas menuju tercapainya ketuntasan belajar secaraindividual dan klasikal.3. Untuk sekolahMeningkatkan kualitas dan layanan sekolah terhadap pendidikanserta dapat dijadikan sebagai strategi dalam mencapai mutu peserta didik sesuai dengan harapan yang tertuang dalam visi dan misi sekolah. E. Langkah-langkah Penelitian 1. Jenis DataJenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dankuantitatif. Data kualitatif yaitu data non angka yang diperoleh dariberbagai buku, artikel dan sumber lainnya yang dijadikan literature,sedangkan data kuantitatif yaitu data yang berupa angka yang diperolehdari nilai hasil tes formatif dan post test. 2. Sumber dataa. Lokasi penelitianSekolah yang dijadikan lokasi penelitian tindakan kelas adalahSD Negeri ............. I, alasan dipilihnya lokasi penelitian ini adalah:1) Rendahnya hasil belajar siswa dalam PKn pokok bahasanpemerintahan desa.

2) Metode karyawisata pada pokok bahasan pemerintah desa belumditerapkan khususnya di kelas IV3) Sarana dan prasarana cukup mendukung, sehingga cukup baik untuk digunakan sebagai lokasi penelitian. b. Subjek PenelitianSubjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri ............. Ikecamatan .............-............. yang berjumlah 24 orang, terdiri dari 9siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. 3. Metode Penelitian PTK Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiantindakan kelas (C lassroomn Action Reseach) , yang berusaha mengkaji danmerefleksi suatu model pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkanproses dan produk pembelajaran di kelas. Adapun langkah-langkah yangakan dilakukan dalam penelitian ini kegiatan pembelajarannya berbentuk siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat komponen kegiatan pokok,yaitu : (a) Perencanaan; (b) Tindakan; (c) Pengamatan; (d) Refleksi. Padapelaksanaannya keempat komponen kegiatan itu berlangsung secara terusmenerus sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai. Pelaksanaanpenelitian disajikan pada gambar 1.2 Perencanaan PembelajaranTindakan dan pengamatanpembelajaran PKn materi struktur organisasi pemerintahan desamelalui metode karyawisata

pencapaian hasil belajar siswa rendah. Oleh karena itu, perlu adanyapenerapan belajar yang baru yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.b. Perencanaan atau Persiapan Tindakan1) Penelitian menyusun rencana tindakan pembelajaran yang akandibagi kedalam dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus II.2) Pada siklus I akan membahas lemabaga-lembaga dalampemerintahan desa, pada silus II akan membahas materi tentangstruktur organisasi pemerintahan desa.3)

Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran PKN, terdiri dari RPPsiklus I tentang lembagalembaga dalam pemerintahan desa, dansiklus II RPP tentang struktur organisasi pemerintahan desa.4) Membuat perangkat tes.5) Membuat pedoman observasi untuk siswa dan guru serta skalasikap.6) Membuat jadwal kegiatan.c. Pelaksanaan Tindakan1) Melakukan pembelajaran PKN dengan menggunakan metodekaryawisata2) Pada saat proses pembelajaran berlangsung, dilaksanakan observasioleh observer terhadap aktivitas siswa dan guru dengan formatyang telah ditetapkan.3) Melakukan tes formatif pada setiap siklus I, siklus II dengan masalah penelitian. Sedangkan untuk memperoleh data empirik peneliti langsung ke lokasi penelitian dengan teknik sebagai beriut :a. ObservasiObservasi dilakukan sebelum dan selama melakukan prosespembelajaran. Observasi selama proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif siswa selama pembelajaran melalui metodekaryawisata. Hal-hal yang akan diobservasi meliputi aktivitas siswa danaktivitas guru. Observasi terhadap gutu dan siswa oleh rekan mengajar peneliti. Selanjutnya hasil observasi akan dianalisis untuk mengetahuihasil pemebalajarajn PKN melalui metode karya wisata, adapun indicator pengamatan siswa, yaitu meliputi :1) Konsentrasi siswa mengikuti kegiatan proses pembelajaran, yaitumengikuti seluruh tahapan pembelajaran dengan metode karyawisata,mulai dari persiapan, pelaksanaan dilapangan sampai dengan tahappelaporan hasil.2) Keseriusan siswa dalam mengerjakan lembar pertanyaan yangdiberikan oleh guru.3) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui metodekaryawisata, diantaranya bertanya, member tanggapan, danmenyimpulkan hasil dari materi yang telah dipelajari.Sedangkan indikator pengamatan aktivitas guru meliputi :1) Membuat perencanaan pembelajaran sesuai tujuan2) Membangkitkan minat siswa agar konsep mudah dipahami 3) Memonitori, dan member petunjuk/ bantuan kepada kelompok yangmengalami kesulitan secara bergiliran4)

Memberikan tindak lanjut pembelajaranb. TesUntuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar setelah pembelajaran selesai, yaitu dengan melalui tes. Tes merupakanserentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakatyang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto : 2002 : 127). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah : pertama, tesformatif yang berbentuk uraian, penilaian ini digunakan untuk mengetahuiketuntasan dalam pembelajaran siswa setelah pembelajaran selesai.Adapun banyaknya soal tes formatif adalah 3 item soal untuk siklus I dansklus II. Kedua, tes akhir (post test) digunakan untuk mengetahui hasilbelajar siswa selama pembelajaran, melalui metode karyawisata. Adapunbanyaknya soal post test adalah 5 item soal setelah hasil dari uji coba.Penulis juga membuat pedoman penskoran untuk tes formatif dan post tes,sebagai berikut :Tabel 1.1Pedoman Penskoran untuk Tes Formatif Tes Formatif Indikator Skor Siklus I Siswa dapat menjelaskan pengertian daripemerintah desa bernilai 0-2, siswa dapatmenyebutkan lembaga-lembaga dalamsusunan pemerintahan desa bernilai 0-2, 6

Anda mungkin juga menyukai