KELOMPOK 9 Retnoningsih 09412141010 Mahjati Abidah 09412141026 Linda Dyah Kinasih 09412141033
Pengertian SAK
SAK adalah pernyataan dan interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya
SAK 2009
PSAK No.1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi
1998) PSAK No.2 Laporan Arus Kas (Reformat 2007) PSAK No.3 Laporan Keuangan Interim (Reformat 2007) PSAK No.4 Laporan Keuangan Konsolidasi (Reformat 2007) PSAk No.5 Pelaporan Segmen (Revisi 2000) PSAK No.6 Akuntansi & Pelaporan Bagi Perusahaan dalam tahap pengembangan (Reformat 2007)
Mempunyai Hubungan Istimewa (Reformat 2007) PSAK No.8 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Revisi 2003) PSAK No.9 Penyajian Aset Lancar & Kewajiban Jangka Pendek PSAK No.10 Transaksi Dalam Mata Uang Asing (Reformat 2007) PSAK No.11 Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing(Reformat 2007) PSAK No.12 Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi & Asset (Reformat 2007)
PSAK No.13 Properti Investasi (Revisi 2007) PSAK No.14 Persediaan (Revisi 2007) PSAK No.15 Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan
Asosiasi (Reformat 2007) PSAK No.16 Aset Tetap (Revisi 2007) PSAK No.17 Akuntansi penyusutan PSAK No.18 Akuntansi Dana Pensiun PSAK No.19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2000) PSAK No.20 Biaya Riset & Pengembangan PSAK No.21 Akuntansi Ekuitas PSAK No.22 Akuntansi Penggabungan Usaha (Reformat 2007) PSAK No.23 Pendapatan (Reformat 2007) PSAK No.24 Imbalan Kerja (Revisi 2004)
Periode Berjalan , Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi (Reformat 2007) PSAK No.26 Biaya Pinjaman (Revisi 2008) PSAK No.27 Akuntansi Pengkoperasian (Revisi 1998) (Reformat 2007) PSAK No.28 Akuntansi Asuransi Kerugian ( Revisi 1996) (reformat 2007) PSAK No.29 Akuntansi Minyak & Gas Bumi PSAK No.30 Sewa (Revisi
(Reformat 2007) PSAK No.35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi PSAK No.36 Akuntansi Asuransi Jiwa PSAK No.37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol (Reformat 2007)
Sepengendali (Revisi 2004) PSAK No.39 Akuntansi Kerja Sama Operasi PSAK No.40 Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi (Reformat 2007) PSAK No.41 Akuntansi Waran (Reformat 2007) PSAK No.42 Akuntansi Perusahaan Efek (Reformat 2007) PSAK No.43 Akuntansi Anjak Piutang (Reformat 2007)
Estat (Reformat 2007) PSAK No.45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Reformat 2007) PSAK No.46 Akuntansi Pajak Penghasilan (Reformat 2007) PSAK No.47 Akuntansi Tanah PSAK No.48 Penurunan Nilai Aset PSAK No.49 Akuntansi Reksa Dana PSAK No.50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu (Revisi 1999) PSAK no.50 Instrumen Keuangan : Penyajian Dan Pengungkapan (Revisi 2006) PSAK No.51 Akuntansi Kuasi-Reorganisasi ( Revisi 2003) PSAK No.52 Mata Uang Pelaporan
Saham PSAK No.54 AKuntansi Restrukturisasi UtangPiutang Bermasalah PSAK No.55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai (Revisi 1999) PSAK No.56 Laba Per Saham (LPS) (Revisi 2006) PSAK No.57 Kewajiban DIestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aset Kontijensi PSAK No.58 Operasi dalam Penghentian ( Revisi 2003)
aset tersebut selesai dibangun setelah itu aset tersebut direklasifikasi menjadi properti investasi. PSAK 13 (revisi 2011), diakui sebagai properti investasi sejak proses pembangunannya. Entitas memiliki pilihan menggunakan nilai wajar sejak properti investasi tersebut dibangun apabila memang nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal. Penerapan properti investasi dalam proses pembangunan secara prospektif.
13
14
Menambahkan pengecualian ruang lingkup untuk: a. aset tetap diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58. b. pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi PSAK 64
Hanya mengatur pengecualian ruang lingkup untuk untuk hak penambangan dan reservasi tambang, seperti minyak, gas alam, dan sumber daya alam sejenis yang tidak dapat diperbarui. Ruang lingkup mencakup properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi.
Ruang lingkup
Tidak mengatur lagi mengenai properti investasi yang sedang dibangun atau dikembangkan.
15
Pengaturan aset tetap yang tersedia untuk dijual dihapus karena sudah diatur dalam PSAK 58
16
Menjelaskan bahwa pada umumnya tanah memiliki umur ekonomis tidak terbatas sehingga tidak disusutkan, kecuali entitas meyakini umur ekonomis tanah terbatas. Perlakuan akuntansi tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan lainnya mengacu pada ISAK 25: Hak Atas Tanah
Perlakuan akuntansi untuk tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan lainnya mengacu pada PSAK 47: Tanah.
17
26 (2008) ttg Biaya Pinjaman yg telah dikeluarkan pd tahun 2008 PSAK 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman mengadopsi pengaturan dalam IAS 23 Borrowing Costs per 1 Januari 2009
RUANG LINGKUP
Tidak berlaku untuk: (i). aset kualifikasian yang diukur pada nilai wajar; atau (ii). persediaan yang dipabrikasi atau diproduksi dalam jumlah besar dengan dasar berulang
(i). Beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif; penyesuaian atas biaya bunga penyesuaian atas biaya bunga. (ii) Beban keuangan dalam sewa pembiayaan; dan (iii) Selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Tidak berlaku utk: (i). persediaan yg dipabrikasi atau diproduksi dalam jumlah besar dgn dasar berulang
2 KOMPONEN BIAYA PINJAMAN (i). Bunga; (ii). Amortisasi diskonto dan premium; (iii). Amortisasi biaya tambahan; (iv). Beban keuangan dlm sewa pembiayaan; (v). Selisih kurs yg berasal dari pinjaman dlm mata uang asing sbg penyesuaian atas biaya bunga.
tidak diatur
Memberikan acuan ke PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
PSAK 30 Sewa
Ikhtisar Perbedaan
PERIHAL
Sewa tanah dan bangunan
Elemen tanah dan bangunan dalam Tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Usaha, Hak perjanjian sewa dinilai klasifikasinya Guna Bangunan atau lainnya diperlakukan sesuai secara terpisah sebagai sewa dengan PSAK 47: Akuntansi Tanah. pembiayaan atau sewa operasi, dengan mempertimbangkan bahwa pada umumnya tanah memiliki umur ekonomis yang tidak terbatas. Perlakuan akuntansi sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Perlakuan akuntansi sebagai berikut: (a) disajikan aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya dipulihkan melalui transaksi penjualan (b) diukur sebesar nilai lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurangi beban penjualan; dan (c) Diungkapkan untuk memungkinkan evaluasi dampak keuangan dari perubahan penggunaan aset.
Aset dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
21
REKLASIFIKAS I
Pengecualian untuk kontrak pembayaran kontijensi dalam kombinasi bisnis Pengecualian untuk investasi yang dilakukan oleh dana pensiun.
Tidak ada
Ikhtisar Perbedaan
PSAK 101 (2011)
No
Perihal
PSAK 101
Definisi SAK
Pernyataan dan Interpre tasi yang dikeluarkan oleh DSAK dan DSAS IAI
Tambahan informasi tentang kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (transaksi ekuitas) Tidak diperkenankan
Tidak diatur
Tidak diatur
Diperkenankan
Ikhtisar Perbedaan
PSAK 101 (2011)
No
Perihal
PSAK 101
Laporan posisi keuangan komparat i f akibat akibat penerapan kebi jakan akuntansi secara retrospektif, penyajian kembali, dan reklasifikasi pos
Laporan posisi keuangan komparatif disajikan untuk posisi awal periode sajian (selain akhir periode sajian)
Ikhtisar Perbedaan
PSAK 101 (2011)
No 5
Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas
Ikhtisar Perbedaan
PSAK 101 (2011)
No 6
7
Pengungkapan permodalan Tujuan, kebijakan, dan proses mengelola permodalan
Tidak diatur
IFRS
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International
Financial Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board (IASB)).
Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS
dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
Sasaran konvergensi PSAK ke IFRS yang direncanakan dewan standar akuntansi keuangan (DSAK) IAI:
Tahap Adopsi (2008 2010) Adopsi seluruh IFRS ke PSAK Persiapan infrastruktur yang diperlukan Evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku Tahap Persiapan Akhir (2008 2010) Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan Penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS Tahap Implementasi (2008 2010) Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif