Anda di halaman 1dari 2

Sepenggal cerita dari novel 99 cahaya di langit eropa karangan hanum Rais tentang proses menebarkan panji-panji islam

di eropa, mari kita simak. Ketika itu aku (Hanum) bersama sahabatku yang pertama kukenal saat di eropa dia bernama Fatimah perempuan muslim dari turki. Saat itu aku dan Fatimah sedang belanja di sebuah departemen store di Kota Wina Austria. Aku membeli segala keperluan rumah tangga untuk menambah peralatan di rumah kontrakan dan siFatimah belanja pakaian bayi, di memiliki seorang bayi yang sedang berumur dua bulan. Setelah beanja kebutuhan masing masing, kami lanjutkan jalan jalan kami ke sebuah restouran atau caf. Caf favorit Fatimah karena di caf itu menjual kopi khas turkey. Setelah masuk kami pesan terlebih dulu dan langsung mengambil tempat duduk. Kami di caf mengobrol tentang berbagai keindahan keindahan masa kejayaan dan masa emas islam di eropa berabad abad yang lalu. Karena cerita panjang dan sangat hebat, saya pun tertarik untuk langsung mendaatangi segala tempat yang dulu menjadi pusat peradaban Islam di eropa. Seperti di Cordoba dan Granada, Spanyol Paris, prancis dan Wina,Austria kota yang saat ini saya tempati sekarang dan baru tahu adanya museum museum islam. Ahkirnya aku dengan senang hati Fatimah ingin menunjukkan dan mengajakku untuk berkeliling melihat lihat museum Islam di tempat tempat tadi. Begitu senangnnya aku. Namun, sedang asik ngobrol dan menikmati kopi yang tergiang di meja, kami tak sengaja mendengar pembicaraan orang yang ada di belakang tempat duduk kami empat orang yang sepertinya sedang senang sekali membicarakan tentang Islam, namun, yang mereka mengolok olok Islam entah apa itu yang pasti kami benar benar mendengar kalimat kalimat ejekan untuk Islam. Begitu mendengar pembicaraaan mereka hatiku tergugah dan perasaan yang tak pernah kurasakan tiba-tiba muncul yaa aku manjadi marah Agamaku di ejek ejek orang seperti mereka. Marah bukan mai. Kemudian aku pun mengajukan usul pada Fatimah, bagaimana kalau kita gubrak dan pukuli saja mereka, Fatimah? Aku sangat merasa kesal pada mereka. Fatimah menjawab, janganjangan hanum!! Itu itu bukan siap orang muslim. Kejelekan seharusnya dibalas dengankebaikan. Itulah yang harus kita lalukan sebagai agen of Islam di Langit Eropa ini, untuk mengembalikan kejayaan Emas Islam masa lalu. Seketika kepala ku merunduk. Dalam hatiku merenung sejenak, ya benar sekali apa yang dikatakan Fatimah. Aku pun setuju dengan Fatimah. Dan Fatimah-pun ternyata sudah memiliki ide dan cara terbaik untuk membalas apa yang mereka perbincangkan tentang islam. Seketika itu. Fatimah mengajak ku untuk segera keluar. ayo hanum kita keluar sekarang.kata Fatimah dengan kelembutannya. Bangkit dan Fatimah segera munuju tempat pembayaran tolong sebutkan berapa habisnya biaya meja di belakang saya tadi? Kata Fatimah pada kasir restouran. 30 Euro.kata kasir itu. Fatimah langsung mengeluarkan beberapa lembar uang euro dan mengatakan pada kasir itu, ini uang untuk meja di belakang saya saya bayarkan mereka. Dan blehkan saya meminjam selembar kertas dan bolpooin.? Ketika itu Fatimah menulis beberapa kalimat yaitu nama, dan alamat email Fatimah dan tolong ini disampaikan pada saat mereka maumembayarkan bahwa biaya mereka sudah terbayarkan. Danke sure. kata Fatimah pada karis dan langsung meninggalkan restouran. Akupun terdiam dan berfikir. Apa yang dilakukan Fatimah??? Untuk mencari tahu aku langsung menanyakan saja. Fatimah, tadi kamu membayari mereka? . iya. jawab Fatimah.apa alasannya? feedbackku.yah seperti apa yang aku katakana keburukan dibalasdengan kebaikan. Ya caraku menyampaikan kebaikan seperti itu. Di Eropa ini muslim sebagai Minoritas num, beda seperti

diIndonesia Islam menjadi agama islam terbesar. Jadi untuk melawan hujatan hujatan dari kaum kaum yang kiranya tidak suka islam atau fobia islam haruslah dengan perasaan dan dahwah diam diam namun, cara itu bisa diharapkan bisa menyentuk hati mereka unutk tertarikm pada islam. Biarlah mereka mengkritik apapun tentang islam tapi kita bal dengan senyuman maka pertolongan Allah pasti akan datang yaitu hidayah Islam. Terdiam terdiam lagi aku mendengarb penjelasan Fatimah yang menginginkan kejayaan itu kembali lagi di tanah penuh dengan kegelapan saat ini. Tapi cara Fatimah yang sangat sangat halus menebarkan cahaya islam seperti tadi itu sungguh menggugah hatiku. Membuatku berfikir dan bertanya pada hatiku .apa yang sudah kulakukan terhadap Agamaku Islam? pertanyaab yang sangat mendalam bagiku. Pertannyaan yang perlu aku renungkan sedalam dalamnya dan segera melakukan action layaknya sahabatku Fatimah. Mari kita refleksikan cerita diatas dengan mengaitkan pada ayat Allah surah Muhammad ayat 7 yaitu siapa yang menolong agama Islam maka dirinya pasti akan di tolong oleh Allah. Hidup di Islam mayoritas aman tanpa sanggahan dan hujatan itu adalah nikmat yang sungguh besar ketgenagan yang diberuNYA sebuah karunia besar. Namun, seringkali kita tak memikirkan hal itu kita hanya asyik dengan hal-hal yang menyenagkan saja, hal hal yang sifatnya sesaat.apa itu?Dunia. tergiur dengan budayabudaya modern mengesamppingkan budaya Sendiri yaitu budaya Islam. Masa bodoh dengan apa itu ilmu agama. Selama hidup dunia senang dan masalah masalah terselesaikan maka ya sudah.tak tahukah bahwasannya semua itu dari Allah Sang Pencipta. Al hasil Indonesia penuh dengan ,warning dari Allah semacam bencana-bencana dan para pemimping yang korupsi ya memang itu gara-gara rakyat dan pemimpinnya sama-sama nakal. Kiranya mari kita contoh sikap Fatimah yang tergambar di sepenggal cerita diatas. Serta, jangan lupa shalawatserta salam tetap kita haturkan pada Nabi Muhammad SAW setiap harinya dan Dzikir. Karena itulah yang bisa menggerakkan kita ke jalan yang lurus lagi benar. Selain itu juga, kita sebagai muslim juga harus peka terhadap kabar2 yang datang dari penjuru dunia tentang perkembangan maupun berita buruk tentang islam karena itu juga bisa menjadi refleksi kita untuk meningkatkan iman kita

AllahuAkbarsemoga Allah merahmati dan member petunjuk pada Msulim Indonesia dan dunia untuk Kejayaan Islam yang akan Datangamin.

Anda mungkin juga menyukai