Anda di halaman 1dari 74

RESPONSI

KASUS TUMOR
CEREBRI
PEMBIMBING :
dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.S

OLEH :
Ainun Amaliyah

IDENTITAS PENDERITA

E Nama : Ny.Halima
E Umur : 32 tahun
E Alamat : Jatisari 1/3 arjasa situbondo
E Pekerjaan : Petani
E Pendidikan : SD
E Suku : Madura
E Agama : Islam
E RM : 361021

ANAMNESA
E Keluhan Utama :
nyeri kepala

E Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri kepala sejak sekitar 5 bulan yll. Nyeri kepala ini bisa
timbul sewaktu-waktu (1x dalam seminggu) . Nyeri kepala berdenyut denyut
dirasakan hilang timbul di kepala sebelah kiri. Nyeri kepala dirasa menjalar
sampai ke belakang mata sebelah kiri. Nyeri kepala tidak disertai dengan mual
dan muntah. Pasien mengaku tidak ada keluhan apapun sebelum nyeri kepala.
Pasien juga mengeluh pandangan menjadi kabur saat nyeri kepala. Pasien
tidak pernah sampai pingsan karena nyeri kepala ini. Saat pasien batuk dan
mengejan nyeri kepala dirasa semakin parah. Saat nyeri kepala muncul pasien
istirahat dan berusaha untuk tidur, setelah bangun tidur nyeri kepala sedikit
mereda.
Sekitar sejak 8 hari yll, pasien mengeluh nyeri kepala semakin hebat dan
semakin sering (3x dalam seminggu), kejang (-), lemas pada anggota tubuh (-),
ingatan menurun (-), pelo (-). Karena keluhan dirasa pasien semakin memberat,
pasien di bawa ke poli saraf RSD dr. Soebandi.


ANAMNESA
E Riwayat Penyakit Dahulu :
hipertensi (-)
DM (-)
Riwayat Pengobatan :
-
E Riwayat Keracunan :
pasien tidak pernah keracunan sebelumnya
E Riwayat Penyakit Keluarga :
tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
E Riwayat Psikososial :
pasien bekerja sebagai petani, memiliki 1 orang anak, tinggal bersama
anak dan suaminya.
STATUS INTERNA SINGKAT
KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos mentis
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit reguler
Suhu : 36,5
0
C
RR : 20x/menit reguler
TB : 160 cm
BB : 60 kg
KEPALA
Bentuk : Normocephal
Mata
Sklera : Ikterik (-/-)
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Telinga/Hidung : Sekret (-), perdarahan (-)
Mulut : Sianosis (-)
Lain-lain : dbN

LEHER
Struma : (-)
Bendungan vena : (-)
Lain-lain : dbN

THORAKS
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Redup ICS IV PSL D-ICS V MCL
S
Auskultasi : S
1
S
2
tunggal
Paru-paru
Inspeksi : Simetris, Retraksi -/-,
Ketinggalan gerak -/-
Palpasi : Fremitus raba N/N
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-,
Wheezing -/-
Lain-lain : dbN

ABDOMEN
Hepar : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Lain-lain : dbN

EKSTREMITAS
Superior : Akral hangat +/+ ; Oedem -/-
Inferior : Akral hangat +/+ ; Oedem -/-
STATUS PSIKIATRI SINGKAT
Emosi dan Afek : adekuat
Proses berfikir
Bentuk : realistis
Arus : koheren
Isi : waham (-)
Kecerdasan : dbN
Pencerapan : dbN
Kemauan : dbN
Psikomotor : dbN
Ingatan : dbN
STATUS NEUROLOGI
E KEADAAN UMUM
Kesadaran
Kwalitatif : Compos mentis
Kuantitatif : GCS : 4-5-6
Pembicaraan
Disartria : (-)
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Afasia : Motorik : (-)
Sensorik : (-)
Amnestik/anomik : (-)

Kepala
Asimetri : (-)
Sikap Paksa : (-)
Tortikolis : (-)
Lain-lain : dbN

Muka
Mask : (-)
Myopatik : (-)
Full Moon : (-)
Lain-lain : dbN
PEMERIKSAAN KHUSUS
E RANGSANGAN SELAPUT OTAK
Kaku kuduk : (+)
Kernig : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
LASEQUE TEST : (-)

E SARAF OTAK
N. I Kanan Kiri
Hypo/Anosmia : (-) (-)
Parosmia : (-) (-)
Halusinasi : (-) (-)
N. II Kanan Kiri
Visus : 6/60 6/60
Yojana Penglihatan : dbN dbN
Melihat warna : dbN dbN
Funduskopi : tdl tdl
N. III, N. IV, N. VI Kanan Kiri
Kedudukan bola mata : sentral sentral
Pergerakan bola mata :
- Ke nasal : (+) (+)
- Ke nasal atas : (+) (+)
- Ke temporal atas : (+) (+)
- Ke temporal bawah : (+) (+)
- Ke nasal bawah : (+) (+)
- Ke temporal : (+) (+)
Eksophtalmus : (-) (-)
Celah mata (Ptosis) : (-) (-)
Pupil Kanan Kiri
- Bentuk : regular regular
- Lebar : 3 mm 3mm
- Perbedaan lebar : (-) (-)
- Refleks cahaya langsung : (+) (+)
- Refleks cahaya konsensual : (+) (+)
N. V Kanan Kiri
Cabang Motorik
- Otot masseter : N N
- Otot temporal : N N
- Otot Pterygoideus int/ext: N N
Cabang Sensorik
- I : N N
- II : N N
- III : N N
Refleks kornea langsung : (+) (+)
Refleks kornea konsensual : (+) (+)

N. VII
Waktu diam
- Kerutan dahi : Simetris
- Tinggi Alis : Simetris
- Sudut mata : Simetris
- Lipatan nasolabial : Simetris
Waktu gerak
- Mengerutkan dahi : Simetris
- Menutup mata : Simetris
- Mencucu bersiul : Simetris
- Memperlihatkan gigi : Simetris
Pengecapan depan lidah : dbN

Kanan Kiri
Hyperakusis : (-) (-)
Sekresi air mata : dbN dbN
N. VIII
Vestibular Kanan Kiri
Vertigo : (-) (-)
Nistagmus ke : (-) (-)
Tinitus aureum : (-) (-)
Tes Kalori : tdl tdl

Kochlear Kanan Kiri
Weber : tdk ada lateralisasi
Rhinne : + +
Schwabach : sama dg pemeriksa
Tuli konduktif : - -
Tuli perseptif : - -
N. IX, N. X
Bagian Motorik
- Suara biasa/parau/tak bersuara : biasa
- Kedudukan arcus pharynx : simetris
- Kedudukan uvula : di tengah
- Pergerakan arcus pharynx/uvula : simetris
- Detak jantung : 82x/menit
- Menelan : (+)
- Bising usus : dbN
Bagian Sensorik
- Pengecapan belakang lidah : tdl
Refleks-Refleks:
- Refleks oculo-cardiac : 82x/mnt-78x/mnt
- Refleks carotico-cardiac : tdl
- Refleks muntah : (+)
- Refleks pallatum molle : (+)

N. XI Kanan Kiri
Mengangkat bahu : (+) (+)
Memalingkan kepala : (+) (+)

N. XII
Kedudukan lidah
-Waktu istirahat : Simetris
-Waktu gerak : Simetris

Kanan Kiri
Atrofi : (-) (-)
Fasikulasi/tremor : (-) (-)
Kekuatan lidah pada bagian dalam pipi: (+)

E EKSTREMITAS
A. SUPERIOR
Inspeksi : Simetris, atrofi (-), oedem (-)
Palpasi : Kenyal
Perkusi : Myotonik (-), Myodema (-)
Motorik
Kekuatan otot
Lengan Kanan Kiri
OM. Deltoid (abduksi lengan atas) : 5 5
OM. Biceps (flexi lengan bawah) : 5 5
OM. Triceps (ekstensi lengan bawah) : 5 5
OFlexi sendi pergelangan tangan : 5 5
OExtensi sendi pergelangan tangan : 5 5
OMembuka jari-jari tangan : 5 5
OMenutup jari-jari tangan : 5 5
Tonus otot : N N
Refleks fisiologis: BPR : N N
TPR : N N
Refleks patologis: Hoffman : (-) (-)
Tromner : (-) (-)

Sensibilitas
Kanan Kiri
Eksteroseptik
O Rasa nyeri superfisial : N N
O Rasa suhu (panas/ dingin) : N N
O Rasa raba ringan : N N
Propioseptik
- Rasa getar : N N
- Rasa tekan : N N
- Rasa nyeri tekan : N N
- Rasa gerak dan posisi : N N
Enteroseptik
- Referred pain : (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis : (+) (+)
- Barognosis : (+) (+)
- Graphestesia : (+) (+)
- Sensory extinction : (-) (-)
- Loss of body image : (-) (-)
- Two point tactile discrimination: (+) (+)
B. INFERIOR
Inspeksi : Simetris, atrofi (-), oedem (-)
Palpasi : Kenyal
Perkusi : Myotonik (-), Myodema (-)
Motorik
Kekuatan otot
Tungkai Kanan
Kiri
+Flexi artic coxae (tungkai atas) : 5 5
+Extensi artic coxae (tungkai atas) : 5 5
+Flexi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
+Extensi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
+Flexi plantar kaki : 5 5
+Extensi dorsal kaki : 5 5
+Gerakan jari-jari : 5 5
Tonus otot : N N
Refleks fisiologis: KPR : N N
APR : N N
Refleks patologis: Babinsky : (-) (-)
Chaddock : (-) (-)
Oppenheim : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Gonda : (-) (-)
Schaeffer : (-) (-)


Sensibilitas
Kanan Kiri
Eksteroseptik
O Rasa nyeri superfisial : N N
O Rasa suhu (panas/ dingin) : N N
O Rasa raba ringan : N N
Propioseptik
- Rasa getar : N N
- Rasa tekan : N N
- Rasa nyeri tekan : N N
- Rasa gerak dan posisi : N N
Enteroseptik
- Referred pain : (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis : (+) (+)
- Barognosis : (+) (+)
- Graphestesia : (+) (+)
- Sensory extinction : (-) (-)
- Loss of body image : (-) (-)
- Two point tactile discrimination: (+) (+)
E BADAN
Inspeksi : flat
Palpasi
Otot perut : soepel, nyeri tekan (-)
Otot pinggang : N, nyeri tekan (-)
Kedudukan diafragma: Gerak : dbN
Istirahat: dbN
Perkusi : timpani
Auskultasi : BU (+) N
Motorik
Gerakan cervical vertebrae
o Fleksi : (+)
o Ekstensi : (+)
o Rotasi : (+)
o Lateral deviation : (+)
Gerakan dari tubuh
o Membungkuk : (+)
o Ekstensi : (+)
o Lateral deviation : (+)
Refleks-refleks
o Refleks dinding abdomen : (+)
o Refleks interskapula : (+)
o Refleks gluteal : (+)
o Refleks cremaster : tdl
o Refleks anal : tdl
E GAIT DAN KESEIMBANGAN
Jari tangan-jari tangan : dbN
Jari tangan-hidung : dbN
Ibu jari kaki-jari tangan : dbN
Tapping dengan jari-jari tangan : dbN
Tapping dengan jari-jari kaki : dbN
Jalan di atas tumit : dbN
Jalan di atas jari kaki : dbN
Tandem walking : dbN
Jalan lurus lalu putar : dbN
Jalan mundur : dbN
Hopping : dbN
Berdiri dengan satu kaki : dbN
Romber test, jatuh ke : (-)
E FUNGSI LUHUR
Apraksia : (-)
Alexia : (-)
Agraphia : (-)
Acalculia : (-)
Finger agnosia : (-)
Membedakan kanan dan kiri : (+)
E REFLEKS PRIMITIF
Grasp refleks : (-)
Snout refleks : (-)
Sucking refleks : (-)
Palmo-mental refleks : (-)

E SISTEM VEGETATIF
Miksi : (+)
Defekasi : (+)
Sekresi keringat : (+)

KESIMPULAN
Pasien Pr (32 th) datang dgn keluhan cephalgia
sejak 5 bulan yll dan bertambah berat sejak 8 hari
yll. Cephalgia terasa berdenyut di kepala bagian kiri
dan menjalar ke bagian belakang mata sebelah kiri,
nyeri ini hilang timbul setiap saat tanpa ada gejala
yang mendahului, awalnya 1x dalam seminggu
semakin lama semakin sering (3x dalam seminggu).
Cephalgia semakin berat saat batuk dan mengejan.
Mual (-), muntah (-), pandangan kabur (+)pingsan (-
), sedikit mereda dengan istirahat. Keluhan sangat
menganggu aktivitas sehari-hari.
Sekitar 8 hari yll, cephalgia terasa
semakin hebat, kejang (-),lemah pada
anggota tubuh (-), pelo(-), ingatan
menurun (-), intelegensi menurun (-).
Dari pemeriksaan didapatkan:
E Status Interna:
TD = 120/80 mmHg RR = 20x/menit
N = 80x/menit tax = 36,5C
Status Interna lain : dalam batas normal
E Status Psikiatri : dalam batas normal
E Status Neurologis:
Compos mentis, GCS: 4-5-6
Meningeal Sign: KK (+), B1 (-), B2 (-), K(-), L (-)
Nervus Cranialis:
N III: Pupil Reguler, isokor (3/3), RC +/+
N VII: diam, gerak : simetris
N. XII: diam, gerak : simetris
E Motorik






E Sensorik : dbN
E Autonom : BAK (+), BAB (+)
E CV : dbN

KO: Atas 555/555 TO: Atas N/N
Bawah 555/555 Bawah N/N
RF: B N/N
T N/N
K N/N
A N/N
RP: H : -/-
T : -/-
B : -/-
C : -/-
O : -/-
DIAGNOSIS BANDING
E Tumor cerebri
E Migrain


PEMERIKSAAN PENUNJANG
ECT Scan
ELab lengkap
ETF
Hasil CT Scan
E Tampak gambaran
massa isodense pada
parietal kiri uk 69x48
mm yang pada
pemberian kontras
tampak penyangatan
homogen.
E Midline shift 9mm
E Ventrikel lateralis dan
sulcus sempit
E Kesan : meningioma
CT scan kepala dengan
kontras
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil
pemeriksaan
Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,0 11,4-15,1 gr/dL
Laju endap darah 65/101 0-25 mm/jam
Leukosit . 4,3-11,3 x 10
9
/L
Hitung jenis 1/-/-/68/26/5 0-4/0-1/3-5/54/62/25-33/3-5
Eos/Bas/Stab/Seg/Lim/Mono
Hematokrit 38.2 40-47 %
Trombosit 347
150-450 x 10
9
/L
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal
FAAL HATI
SGOT 16 10-31 U/L
SGPT 26 9-36U/L
Albumin 4,0 3,4-4,8 gr/dl
FAAL GINJAL
Kreatinin serum 0.9 0,5-1,1 mg/dL
BUN 11 6 20 mg/dL
Urea 24 10 50 mg/dL
Asam Urat 4,7 2,0 5,7 mg/dL
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal
LEMAK
Trigliserida 41 <150 mg/dl
Kolesterol total 112 <220 mg/dl
Kolesterol HDL Low<40 ; High>60 mg/dl
Kolesterol LDL <100 mg/dl
KADAR GULA DARAH
Sewaktu <200 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 139,0 135-155 mmol/L
Kalium 3,24 3.5-5.0 mmol/L
Chlorida 106,6 90-110 mmol/L
Calsium 2,3 2.15-2.57 mmol/L
Assesment
E Diagnosa Klinis :
Cephalgia, meningeal sign (+)
E Diagnosa Topis : Meningen
E Diagnosa Etiologis : Tumor otak (Meningioma)
Planning
A. Umum
E Infus RL/D5 20 tpm
B. Khusus
Inj antrain 3x1 amp (iv)
Inj ranitidin 2x1 amp (iv)
Inj Metil prednisolon 3x1 amp (iv)
Inf manitol 4x100 cc


Prognosis
E Dubia ad bonam


TUMOR OTAK
ANATOMI
Bagian-bagian otak

Frontal lobe
Parietal lobe
Temporal
lobe
Occipital
lobe

Sistem Saraf Pusat
Encephalon (Otak) Medulla Spinalis
tengkorak
liquor
Jaringan
otak
Darah
1.Liquor Serebrospinal
CSF dr R. Subaraknoid keluar
melalui:
Foramen magnum
Foramen optikum pendesakan
papiledema
2.Darah dan pembuluh darah
Desakan pd VENA gangguan
sirkulasi, permeabilitas vena
edema otakTIK
Desakan pd ARTERI dilatasi
arteri aliran darah otak
berkurang bradikardi & HT
3.Jaringan otak
Supratentorial bagian medial
lobus temporalis, N III,
Penekanan batang otak
Infratentorial tonsila serebeli
,medulla oblongata koma,
gangguan pusat pernafasan
FISIOLOGI
DEFINISI
neoplasma yang timbul di dalam tengkorak
(intrakranial), dapat menyebabkan adanya proses
desak ruang.
yang tercakup sebagai tumor otak:
pada korteks, meningen, vaskuler, hipofise, epifise,
saraf otak, jaringan ikat intrakranial, sarkoma, abses,
malformasi pembuluh darah dll.
insidensi
E Tumor susunan saraf pusat ditemukan
sebanyak 10% dari neoplasma seluruh
tubuh, dengan frekwensi 80% terletak
pada intrakranial dan 20% di dalam
kanalis spinalis.


E otak pada anak-anak terbanyak dekade 1,
E Pada dewasa pada usia 30-70 dengan
pundak usia 40-65 tahun.

SITE
E adult E Children

Supratentorium
80-85%
Infraentorium
15-20%


Supratentorium
40%
Infratentium
60%
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi tumor yang paling sering dijumpai :

Tumor supra
tentorial

Hemisfer otak
Glioma : Glioblastoma multiforme,Astrositoma,Oligodendroglioma
Meningioma
Tumor metastase
Tumor struktur median
Adenoma hipofise
Tumor glandula pinealis
Kraniofaringioma
Tumor infra
tentorial

Neurinoma akustikus
Tumor metastase
Hemangioblastoma
JENIS TUMOR
HEMISFER OTAK
1.GLIOMA
Tumor otak paling sering dijumpai ( 45 % ), terdiri atas sel glia pertumbuhannya
infiltratif.
a.Glioblastoma multiforme
Merupakan bentuk terbanyak, terbesar dan ganas (tumbuh
cepat dan difus), Metastase via likuor jarang.
b. Astrositoma ;
Sering pada serebelum anak-anak. Tumbuh perlahan sering
menyebabkan keterlambatan diagnosis.
c. Ependimoma
Tumbuh dari jaringan ependim (epitel pelapis ventrikel bagian
dalam). Tumbuh Perlahan dan akan menyumbat ventrikel dan
menimbulkan gangguan aliran likuor serebrospinalis.Metastase
via likuor
d. Oligodendroglioma
Berasal dari sel-sel oligodendroglia. Pertumbuhan lambat
Didalam tumor ini dapat ditemukan kalsifikasi, kista, dan
perdarahan.Metastase via likuor.


2.MENINGIOMA
berasal dari selaput otak, (15% dari seluruh tumor
otak)
kompresif , bukan infiltratif, pertumbuhan lambat.
gejala spesifik pembendungan likuor/ penekanan
pada daerah tertentu di otak

3.MEDULOBLASTOMA
terdapat pada anak-anak, letaknya di garis tengah serebelum,
Metastase via likuor
Sangat ganas prognosis buruk
hidrosefalus & tanda serebelar progresif (inkoordinasi motorik/gaya
berjalan tdk stabil)
TUMOR STRUKTUR MEDIAN
4.ADENOMA HIPOFISIS
Tumor berasal dari kelenjar hipofise. Terdapat gejala hipofiseal yang sesuai
dengan jenis tumor, yaitu
Adenoma kromofob
Gangguan endokrin (amenore pada wanita, dan impotensi pada laki-laki),
Gangguan kiasma optika menimbulkan hemianopsia bitemporalis.
Adenoma eosinofil
Gangguan hipofise berupa akromegali.
Adenoma basofil
Gangguan hipofise berupa sindrom Cushing, muka tampak fullmoon face.
5.PINEALOMA
-Terletak di tengah-tengah, menekan ventrikel TIK,
-Penderita tidak dapat melihat ke atas upwardgaze paralysis( Sindrome
Parinaud ).
6.KRANIOFARINGIOMA
-Tumor ini terbanyak pada anak-anak, terletak supraselar, berbentuk kista.
-sisa jaringan embrional ( kantung Rathke ), yang mengalami kalsifikasi.
-bila membesar menekan ventrikel III hidrosefalus , lanjut menekan
hipofise, gangguan hormonal / gangguan pertumbuhan.
TUMOR INFRATENTORIAL
6.NEURINOMA AKUSTIKUS
tumor ekstramedular tumbuh pada N VIII yang keluar dari nukleusnya
pada medulla oblongata, terletak pada sudut antara pons dan
serebelum/ cerebello-pontine angle tumor.
Ditemukan saraf otak VIII, VII, V, pada sudut ini sehingga selain
gangguan pendengaran terdapat juga gangguan sensibilitas wajah
dan gangguan refleks kornea ipsilateral, serta gangguan N VII perifer.
Bila tumor berlanjut akan menimbulkan gejala-gejala serebelum.

7.HEMANGIOBLASTOMA
- Tumor pembuluh darah berkista
- Tempat predileksinya: fosa kranii posterior, terutama serebelum
- Tumor p.d intrakranial yg sebenarnya bukan neoplasma, tp daerah yg
mengandung kapilar yg berdilatasi telangiektasia kapilar

Jenis Tumor Asal Status
Keganasan
Persentase
Dari Semua
Tumor Otak
Yang Sering
Terkena
Kordoma Sel saraf dari kolumna
spinalis
Jinak tetapi
invasif
Kurang dari
1%
Dewasa
Tumor sel germ Sel-sel embrionik Ganas atau
jinak
1% Anak-anak
Glioma (glioblastoma
multiformis,
astrositoma,
oligodendtrositoma)
Sel-sel penyokong otak,
termasuk astrosit &
oligodendrosit
Ganas atau
relatif jinak
65% Anak-anak &
dewasa
Hemangioblastoma Pembuluh darah Jinak 1-2% Anak-anak &
dewasa
Meduloblastoma Sel-sel embrionik Ganas Anak-anak
Meningioma Sel-sel dari selaput yg
membungkus otak
Jinak 20% Dewasa
Osteoma Tulang tengkorak Jinak 2& Anak-anak &
dewasa
Osteosarkoma Tulang tengkorak Ganas Kurang dari
1%
Anak-anak &
dewasa
Pinealoma Sel-sel di kelenjar pinealis Jinak 1% Anak-anak
Adenoma hipofisa Sel-sel epitel hipofisa Jinak 2% Anak-anak &
dewasa
Schwannoma Sel Schwann yg membungkus
persarafan
Jinak 3% Dewasa
SIMPTOM TUMOR OTAK


Gejala umum
Nyeri kepala hebat
Mual
Muntah
Kesadaran turun
Kejang
Bradipsikisme
Papiledema
bradikardi
E Gejala spesifik :
gejala-gejala ini spesifik pada daerah
tertentu di otak. Menentukan lokasi tumor
dengan melihat gejala yang timbul dari :

- lobus frontalis
- tumor pada bagian konveksitas
- lobus temporalis
- lobus oksipitalis
- serebelum
GEJALA FOKAL
E True localizing sign spesifik pada daerah
tertentu di otak
E False localizing sign timbul karena TIK yang
meningkat
gangguan N III,VI
Gejala fokal
a) Tumor di lobus frontal
Sakit kepala
Gangguan mental dan kemunduran
intelektual
Kejang tonik fokal kejang adversif
Katatonia
Graps reflek (+)
Anosmia
Afasia motorik (area Broca)

Gejala fokal
b) Tumor di daerah presentral
Kejang fokal pada sisi kontalateral
Hemiparesis kontralateral
Paraparesis
Gangguan miksi
c) Tumor di lobus temporalis
Uncinate fit yaitu kejang parsial
Halusinasi bau atau rasa
Distonia unilateral, korea atetosis dan tremor (pd
medial lobus temporalis yang meluas ke basal
ganglia)
Tinitus, halusinasi auditorik

Gejala fokal
d) Tumor di lobus parietal
Astereognosia dan ataksia sensorik
Thalamic over reaction
Hemianopsia
Agnosia, afasia sensorik, apraksia

e) Tumor lobus oksipitalis
Sakit kepala
Gangguan medan penglihatan
Agnosia visual

...Gejala fokal (cont)
f) Tumor di korpus kalosum
Gangguan mental, terutama cepat lupa
Kejang umum atau fokal
Paraparesis, diparesis

g) Tumor Serebellum
- Cepat menimbulkan kenaikan TIK
- Gangguan gait dan koordinasi
- Nyeri daerah oksipital yg menjalar ke leher bawah
- Bila berjalan jatuh ke sisi lesi
- Romberg test (+)
- Ataksia
- Tremor

...Gejala fokal (cont)
h) Midbrain/Brainstem
Lesi N. cranialis III-XII
Long tract sign: motor and sensory
Deteriorasi derajat kesadaran
Tremor
Impaired eye movement
Pupillary abnormalities
Vomit, hiccough
Sign and Symptom Tumor
Supratentorial
Tumor
infratentorial
Headache + +
Nausea / vomitus + +
Papiledema + ++
Kejang + -
Gangguan fungsi luhur ++ +
Ataxia dan gangguan gait - ++
Vertigo dan nistagmus - ++
Diplopia + ++
Ataksia, dismetria, tremor,
gangguan koordinasi
- +
Multicranial nerve palsy - +
Kelemahan motorik, gangguan
endokrin
++ -

DIAGNOSA
MRI (akurasi >>)
CT-scan (akurasi >
X-FOTO (Thorax,Cranial)
Funduskopi (papiledema)
3-D MFVI
Lab : tumor marker
PRINSIP PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi
mengecilkan massa tumor otak (cytoreduction)
mengurangi mass efect
Tumor otak yang beratnya mencapai 100 gram
(termasuk edemanya) biasanya fatal

Modalitas Terapi
E Penatalaksanaan umum
E Simptomatis
E Operatif
E Radioterapi
E Kemoterapi


PENATALAKSANAAN UMUM
O Breath: bebaskan jalan nafas, hiperventilasi
O Blood: infus ns, monitor tekanan darah
O Brain:
hipoglikemi D40% 50cc iv atau tiamin 100mg iv
Kejang diazepam 10mg iv atau phenitoin 10-
18mg/kgbb iv pelan-pelan minimal 50 mg/menit
herniasi otak deksametason 10mg iv furosemid
0,5-1mg/kgiv, manitol 20% 1g/kgbb perdrip
odem otak dexametason 10 mg iv 4-5 mg/6
jam selama 1 minggu tap off
O Bladder: pasang dc bila terjadi retensi urin
O Bowel: diet TKTP, pasang ngt

Operatif



berguna untuk :
Diagnosa histologis yang tepat.
Cytoreduction yang baik.
Menghilangkan akibat suatu tumor, seperti gangguan truktus
piramidalis.
Penderita mendapat kesempatan untuk menggunakan cara
pengobatan lain, misalnya kemoterapi.
Memungkinkan perubahan sifat tumor (lebih sensitif terhadap
radiasi/ kemoterapi)

Radioterapi


E ajuvan stlh pengangkatan tumor: astrositoma
(derajat II, III, IV), ependimoma,
oligodendroglioma, kraniofaringioma,kordoma
E Kasus yg tidak resektabel/tidak layak operasi/
menolak operasi: tumor letak sentral, pd
batang otak, ventrikel 3,metastasis otak
multipel
E Tx kombinasi: setelah pembedahan,
eradikasi sisa sel tumor

Kemoterapi
O Misal pada giloma digunakan kombinasi
lima obat: BCNU (1, 3 bis 2 chlorethyl
nitroso urea), CCNU (1 methyl 2 chloro 1
cyclohexyl nitroso urea), vincristine,
procarbazine, dan streptozotocin.
O Obat-obat ini untuk dapat mencapai
tumor di otak harus melalui BBB,
disuntikkan lewat a. karotis/ saat
operasi otak.

Rehabilitasi
Tumor otak baik primer/metastase gangguan fungsi menjadi
masalah pokok Rehabilitasi Medik:

1. Gangguan lokomotor
2. Ketrampilan tangan
3. Gangguan bicara
4. Gangguan koordinasi
5. Gangguan sensorik
6. Gangguan kejiwaan

PROGNOSIS
Umur
Demensia
Kejang
Jenis, lokasi, ukuran, pertumbuhan tumor
Performance scale
Histopatologi
efek pembedahan / radiotheraphy /
chemotheraphy


...terima kasih

Anda mungkin juga menyukai