Anda di halaman 1dari 1

MENULIS ARTIKEL ITU

Oleh A Syalabi Ihsan

Kemampuan menulis menunjukkan sistematika berpikir seseorang.

Peserta pelatihan menulis artikel.

eorang guru mutlak harus bisa menulis. Paling sederhana, soal-soal yang diberikan guru untuk muridnya pun harus dibuat dengan tulisan. Lebih mewah lagi, keterampilan yang membedakan antara zaman sejarah dan prasejarah itu dapat menjadi media para guru menyalurkan ideide segar kepada masyarakat dalam perannya sebagai pendidik. Maka itu, agar artikel yang dibuat para guru dapat diserap dengan mudah oleh masyarakat, perlu ada outline agar topik yang ingin ditulis tidak keluar dari jalur. Kepala Newsroom Republika, Irwan Ariefyanto, membahasakannya dengan Garis-Garis Besar Haluan Nulis (GBHN). Untuk pemula biasanya perlu menuliskan outline, kerangka atau GBHN mengenai apa yang akan ditulis, ujar Irwan, saat memberikan materi pada workshop Menulis Artikel Ilmiah Populer dalam Republika Ramadhan Fair 2011, di Masjid At Tin, Jakarta, Selasa (2/8). Hanya sebelum masuk ke GBHN, pria berkacamata itu menekankan perlunya ide agar tulisan menjadi menarik. Bagi Irwan, ide bisa datang dari mana saja. Entah dari seminar, pengamatan terhadap keadaan masyarakat melalui pemberitaan di

media, hingga obrolan ringan bersama para murid. Jika tulisan ingin dipublikasikan di media massa, Irwan mengungkapkan ide harus up to date dengan pemberitaan yang sedang ramai. Tentu saja tidak perlu yang berat-berat. Irwan memberi contoh tentang perbincangan antara buronan Komisi Pemberantasan Korupsi, M Nazaruddin, dan aktivis sosial media, Iwan Piliang, di internet yang menjadi topik utama di media massa baru-baru ini. Menurut dia, seorang penulis dapat memilih topik ringan yang lepas dari kasus korupsi Nazaruddin, namun berkaitan. Seperti pembahasan soal skype yang digunakan Nazaruddin untuk berkomunikasi, misalnya, kata Irwan. Menurut Irwan, GBHN terdiri atas pendahuluan, uraian masalah,

Ide-ide guru bisa disebarluaskan kepada komunitas guru dan masyarakat lainnya.
Rasuddin Peserta Pelatihan Menulis

IMAM BUDI UTOMO/REPUBLIKA

analisis masalah, solusi atau alternatif pemecahan masalah. Irwan menjelaskan, GBHN akan sangat membantu agar tulisan kita sistematis. Sistematika akan memudahkan pembaca untuk memahami ideide yang kita tulis. Bagi penulis, sistematika juga akan memperlancar aliran ide yang hendak ditulisnya. Irwan menjelaskan, menyusun pendahuluan dalam artikel ilmiah populer dapat menggunakan beberapa teknik. Bisa kejadian atau isu paling aktual saat ini atau berupa pernyataan seorang pejabat atau tokoh yang barangkali menarik untuk dikaji lebih dalam esensi dan implikasinya. Yang penting, pendahuluan harus mampu menarik minat pembaca untuk membaca lebih lanjut, katanya menegaskan. Setelah pendahuluan, ujar Irwan, penulis dapat langsung menukik pada inti masalah sekaligus analisis masalahnya. Penulis, lanjutnya, bisa memilih apakah artikel yang dibuat hanya bersifat informatif, menyajikan suatu alternatif pikiran, solusi, atau hanya menggugah aspek kepedulian pembaca. Hanya, Irwan memberi catatan bahwa pemahaman mengenai berbagai aspek dari masalah yang ditulis menjadi syarat mutlak. Untuk itu, peranan data, teori, fakta, atau bahkan intuisi sangat dibutuhkan. Terakhir, yakni editing. Irwan menjelaskan tidak jarang tulisan yang menarik dan bagus dari sisi ilmiah tidak dapat dimuat redaksi. Penggunaan bahasa ilmiah yang populer, ujarnya, menjadi masalah. Seorang guru dari SMA Bina Bangsa Sejahtera, Bogor, Rita Wulansari, menjadikan Republika Ramadhan Fair sebagai tema tulisan. Tema ini dipilih Rita karena sedang dialaminya. Ini yang dekat saja. Kan sekarang sedang ikutan festivalnya, ujar Rita. Rita mengaku mendapatkan manfaat yang besar dari pelatihan ini. Menurutnya, sekarang dia menjadi tahu bagaimana caranya agar membuat artikel yang tidak hanya dikonsumsi pribadi, tetapi dapat dibaca orang banyak. Peserta lainnya, Rasuddin, mengungkapkan pelatihan menulis sangat dibutuhkan guru. Pasalnya, materi pelajaran dan soal-soal pun dibuat dengan cara menulis. Selain itu, ide-ide guru bisa disebarluaskan kepada komunitas guru dan masyarakat. n ed darmawan sepriyossa

Anda mungkin juga menyukai