Anda di halaman 1dari 38

Tugas Seminar Manajemen Keuangan

PEGADAIAN

OLEH:

MARIA REGINA ROSARIO SIANTURI A211 09 256

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin 2012

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini penulis dapat menyelesaikan berkat adanya bantuan, baik bantuan moril maupun materil dari segala pihak. Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada, 1. DR. A. RAHMAN LABA, SE.,MBA Selaku dosen mata kuliah Seminar Manajemen

Keuangan, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. 2. Orang tua yang telah memberikan dorongan dalam penyelesaian makalah ini. 3. Semua pihak yang turut membantu, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam hal penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini amat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis memohon maaf dan menghargai semua kritikan dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya, Amin.

Makassar, Februari 2012

Maria Regina R.Sianturi

DAFTAR ISI

LEMBAR KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

...... I ....... ii

I. II. III.

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA PEMBAHASAN 3.1 PT. Pegadaian sebagai lembaga keuangan non bank di Indonesia 3.2 Produk dan jasa PT. Pegadaian 3.3 Kategori dan prosedur barang jaminan 3.4 Penyaluran, penggolongan pinjaman dan bunga gadai 3.5 Prosedur pemberian pinjaman dan pelunasan pinjaman 3.6 Prosedur pelelangan barang gadai 3.7 Perubahan status Pegadaian dari Perum menjadi PT

...... 4 ...... 9 ...... 13

IV.

PENUTUP

...... 34

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kebutuhan akan uang tunai terkadang menjadi kebutuhan yang segera pada waktu-waktu tertentu. Namun demikian, kebutuhan-kebutuhan tersebut ada kalanya tidak diimbangi dengan ketersediaan uang tunai yang dimiliki. Dulunya, kebanyakan masyarakat yang memerlukan pinjaman uang mendatangi lintah darat/rentenir dengan memberikan jaminan yang mereka miliki serta membayar bunga melampaui batas kewajaran dan mencekik leher sehingga tujuan mereka yang utama untuk mengatasi masalah keuangan yang sedang dihadapi telah meniadi masalah baru karena disamping membayar uang pokok pinjaman mereka diwajibkan membayar bunga uang yang sangat tinggi.

Dalam mengatasi masalah peminjaman uang ini maka pemerintah membentuk lembaga keuangan perbankan. Tetapi ruang lingkup perkreditan pada bank ini kebanyakan hanya dapat dinikmati oleh masyarakat ekonomi menengah ke atas dan kelas masyarakat yang berpenghasilan tetap, hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan perbankan yang dalam memberikan kredit menginginkan keuntungan, Keuntungan ini dapat diperoleh pihak bank melalui penetapan suku bunga yang relatif tinggi yang hanya mampu dipenuhi oleh masyarakat ekonomi menengah ke atas dan berpenghasilan tetap. Selain itu, apabila seseorang ingin meminjam uang tunai ke bank, selain harus memiliki agunan, prosesnya juga dapat memakan waktu berhari-hari disebabkan pengajuan kredit harus terlebih dahulu dianalisis oleh bagian pelayanan kredit di bank tersebut. Oleh karena pemberian kredit terhadap masyarakat secara luas belum dapat dipenuhi sepenuhnya oleh perbankan maka pemerintah membentuk lembaga pengkajian yang dapat memberikan pinjaman modal pada masyarakat ekonomi lemah dengan pegadaian sistem hukum gadai. Dengan kata lain,

alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan dana segar selain harus mengambil kredit ke bank adalah ke pegadaian.

Sesuai namanya, Pegadaian adalah tempat di mana seseorang bisa datang meminjam uang dengan barang-barang pribadi sebagai jaminannya. Di Pegadaian, calon peminjam tinggal membawa barang pribadi dan menunjukkannya di loket penaksir, barang tersebut nantinya akan dinilai dan ditaksir nilai gadainya yang merupakan nilai yang menggambarkan berapa batas jumlah uang yang dapat dipinjam dari barang tersebut, prosesnya mudah, cepat, aman dan hemat sesuai dengan mottonya Mengatasi Masalah tanpa Masalah.

Karena fungsi dan kegiatan usahanya, pegadaian digolongkan sebagai lembaga keuangan non bank yang fokus kegiatan operasionalnya adalah pembiayaan.

1.2 Gambaran Umum Pegadaian 1.2.1 Profil Perusahaan Nama Bidang Usaha Pokok Modal Dasar Hukum Pendirian Produk Jaringan Pelayanan Kantor Pusat Kanwil Makassar Telepon Pusat Telepon Kanwil Makassar Homepage : PT. Pegadaian : Jasa Kredit Gadai : Rp.251.252.000.000,00 : PP No.103 tahun 2000, Efektif berdiri sejak 1 April 1901 : Kredit Gadai, Kredit Berbasis Fidusia, Dan Jasa lainnya : 1 Kantor Pusat , 13 Kantor Wilayah , 3.297 Outlet : Jl. Kramat Raya No. 162, Jakarta 10430 PO Box 1090 : Jl. H. A. Mappanyukki No. 49 Makassar, : (021) 315-5550 : (0411) 854326 : http://www.pegadaian.co.id

1.2.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah Pegadaian dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) suatu maskapai perdagangan dari Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang. Dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomiannya VOC mendirikan Bank van Leening yaitu lembaga kredit yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Bank van Leening didirikan pertama di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746 berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Van Imhoff. Pada tahun 1800 setelah VOC dibubarkan, Indonesia berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda melalui Gubernur Jenderal Daendels mengeluarkan peraturan yang merinci jenis barang yang dapat digadaikan seperti emas, perak, kain dan sebagian perabot rumah tangga, yang dapat disimpan dalam waktu yang relatif singkat. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816), Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffless (1811) memutuskan untuk membubarkan Bank van Leening dan mengeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa setiap orang boleh mendirikan usaha pegadaian dengan ijin (licentie) dari pemerintah daerah setempat.

Dari penjualan lisensi ini pemerintah memperoleh tambahan pendapatan. Ketika Belanda kembali berkuasa di Indonesia (1816), pemerintah Belanda melihat bahwa pegadaian yang didirikan pada masa kekuasaan Inggris banyak merugikan masyarakat, pemegang hak banyak melakukan penyele-wengan, mengeruk keuntungan untuk diri sendiri dengan menetapkan bunga pinjaman sewenang-wenang. Berdasarkan penelitian oleh lembaga penelitian yang dipimpin oleh Wolf van Westerrode pada tahun 1900 disarankan agar sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah sehingga dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat peminjam.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah mengeluarkan Staatsblad No.131 tanggal 12 Maret 1901 yang pada prinsipnya mengatur bahwa pendirian pegadaian merupakan monopoli dan karena itu hanya bisa dijalankan oleh pemerintah. Berdasarkan

undang-undang ini maka didirikanlah Pegadaian Negara pertama di kota Sukabumi (Jawa Barat) pada tanggal 1 April 1901. Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Hingga sekarang Perum Pegadaian telah memiliki 13 kantor wilayah dan 3.297 outlet yang tersebar di seluruh provinsi dan kota-kota di Indonesia dengan total karyawan (tahun 2009) yang mencapai 13.029 jiwa.

1.2.3 Visi dan Misi Visi

Pegadaian pada tahun 2013 menjadi Champion dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi masyarakat golongan menengah ke bawah.

Misi Rumusan misi Perum Pegadaian dinyatakan dalam tiga hal, antara lain: Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khusunya golongan

berpenghasilan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha skala mikro dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia, Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten, Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

1.2.4 Strategi Perum Pegadaian Akselerasi pertumbuhan kredit melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pasar, Melakukan aliansi dengan BUMN atau lembaga lainnya, Membangun dan mengembangkan teknologi informasi serta modernisasi sarana dan prasarana. Diversifikasi produk sesuai kebutuhan pasar, serta Melaksanakan pemerseroan.
7

1.3Rumusan Masalah yang Akan Dibahas

Karena dalam makalah ini mahasiswa membahas tentang Pegadaian, maka dapatlah mengambil kesimpulan permasalahannya, yaitu : a. Bagaimana tugas Perum Pegadaian sebagai lembaga keuangan non bank di Indonesia?, b. Produk dan jasa apa saja yang sediakan dan yang layani oleh Perum Pegadaian untuk masyarakat?, c. Apa saja kategori dan bagaimana prosedur barang jaminan? d. Bagaimana penyaluran, penggolongan pinjaman dan bunga gadai? e. Bagaimana prosedur pemberian pinjaman dan pelunasan pinjaman? f. Bagaimana prosedur pelelangan barang gadai? g. Apa Informasi perubahan status Pegadaian dari Perum menjadi Perseroan Terbatas (PT) ?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Gadai menurut Susilo (2000) adalah suatu hak yang diperoleh oleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai hutang atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai hutang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi hutang apabila pihak yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Sedangkan,menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150, disebutkan bahwa: Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh orang yang berutang atau orang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian baiay untuk melelang barang tersebut, dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan dan biaya-biaya mana yang harus didahulukan. Menurut Kasmir (2002), Gadai adalah kegiatan menjaminkan barang berharga kepada pihak tertentu , guna memperoleh sejumlah uang, dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ketahui bahwa gadai itu memiliki ciri-ciri seperti berikut ini: Terdapat barang bergerak dan bernilai ekonomis yang digadaikan;
9

Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan; Barang-barang yang digadaikan dapat ditebus/diambil kembali; Apabila barang itu sampai dilelang, maka pembiayaannya diambilkan dari barang yang dilelang dahulu, sebelum diberikan kepada orang yang menggadaikan. Pegadaian tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai salah satu lembaga milik pemerintah, kelebihan-kelebihan tersebut antara lain: Persyaratan yang ringan dan mudah; Prosedurnya sederhana; Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito ataupun giro; Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga diperoleh; Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan; Apabila setelah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar atau dilunasi, maka jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang dengan membayar bunga terlebih dahulu; serta Memperoleh tenggang waktu pelunasan dua minggu setelah jatuh tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang). Sedangkan, kekurangan dari Pegadaian antara lain: Sewa modal Pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan; Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang memiliki nilai ekonomis; Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke Pegadaian sehingga barang tersebut tidak dapat digunakan dan dimanfaatkan selama digadaikan; dan Jumlah kredit gadai yang diberikan masih terbatas. Kegiatan usaha Pegadaian meliputi dua hal, yakni, penghimpunan dana dan penggunaan dana. a. Penghimpunan Dana (Fund Collecting)

10

Pegadaian sebagai lembaga keuangan non bank tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan, giro atau deposito sebagaimana perbankan, maka untuk memenuhi kebutuhan dananya dalam kegiatan operasional, Pegadaian memiliki sumber-sumber dana, antara lain: 1. Modal sendiri, terdiri dari: Modal awal, yakni kekayaan negara di luar APBN; Penyertaan modal pemerintah; Laba ditahan, yang merupakan akumulasi laba sejak Perum Pegadaian berdiri; 2. Pinjaman jangka pendek dari perbankan, 3. Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi,

b. Penggunaan Dana (Fund Using) Dana yang berhasil dihimpun digunakan untuk mendanai kegiatan Perum Pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan dalam hal-hal seperti: 1. Uang kas dan dana likuid lain Pegadaian memerlukan dana likuid yang siap digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti kewajiban yang telah jatuh tempo, penyaluran kredit atas hak gadai, pembayaran pajak, biaya yang masih harus dibayar, dan lain-lain; 2. Pendaan kegiatan operasional yang meliputi gaji pegawai, honor, perawatan peralatan dll; 3. Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan inventaris seperti tanah, bangunan kantor, computer, kendaraan, dan lain-lain. Aktiva tetap seperti yang telah disebutkan di atas memang tidak langsung menghasilkan laba bagai Perum Pegadaian, namun merupakan hal yang sangat penting guna melancarkan kegiatan usahanya;

11

4. Penyaluran dana yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai. dana yang digunakan Perum Pegadaian untuk kegiatan pembiayaan lebih dari 50% dari total dana yang dihimpun; 5. Investasi lain di bidang properti, seperti kantor dll; serta 6. Pinjaman pegawai, kredit diberikan kepada pegawai dan pembayaran pinjaman dilakukan dengan cara memotong gaji bulanan karyawan tersebut.

12

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pegadaian
Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti yang dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas. Tugas pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Masyarakat yang sedang memerlukan pinjaman ataupun mengalami kesulitan keuangan cenderung

dimanfaatkan oleh lembaga keuangan seperti lintah darat dan pengijon untuk mendapatkan sewa dana atau bunga dengan tingkat yang sangat tinggi.

3.2 Produk dan Jasa Pegadaian

Pegadaian memiliki 5 (lima) macam produk atau layanan, yaitu: Layanan Gadai Layanan Syariah Layanan Emas Layanan Fidusia Layanan Jasa Lainnya

13

1. Layanan Gadai
a. KREDIT CEPAT AMAN (KCA) Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan. Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman yang tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan pemberian pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. Jaminannya berupa benda bergerak, baik berupa barang perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan maupun alat rumah tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya administrasinya saja.

2. Layanan Syariah
a. Rahn RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-prinsip Syariah, dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan). Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai Syariah, untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.

Cepat : Hanya 15 menit kebutuhan dana Anda akan terpenuhi. Praktis : Tidak perlu membuka rekening ataupun prosedur lain yang memberatkan. Anda cukup membawa barang-barang berharga milik Anda, saat itu juga Anda akan mendapatkan dana yang dibutuhkan dengan jangka waktu hingga 120 hari dan dapat dilunasi sewaktu-waktu. Jika masa jatuh tempo tiba dan Anda masih memerlukan dana pinjaman tersebut, maka pinjaman Anda dapat diperpanjang hanya dengan membayar sewa simpan dan pemeliharaan serta biaya administrasi. Menentramkan: Sumber dananya berasal dari sumber yang sesuai dengan syariah, proses gadai berlandaskan prinsip syariah, serta

14

didukung oleh petugas-petugas dan outlet dengan nuansa Islami sehingga lebih syar'i dan menetramkan.

Persyaratan: 1) Membawa fotocopy KTP atau identitas lainnya (SIM, Paspor, dll). 2) Mengisi formulir permintaan Rahn. 3) Menyerahkan barang jaminan (marhun) bergerak, seperti: a. Perhiasan emas, berlian b. Kendaraan bermotor c. Barang-barang elektronik

Prosedur Pemberian Pinjaman (Marhun Bih): 1) Nasabah mengisi formulir permintaan Rahn. 2) Nasabah menyerahkan formulir permintaan Rahn yang dilampiri dengan fotocopy identitas serta barang jaminan ke loket. 3) Petugas Pegadaian menaksir (marhun) agunan yang diserahkan. 4) Besarnya pinjaman/marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun. 5) Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan menerima uang pinjaman.

b. Arrum Adalah produk dengan konstruksi penjaminan fidusia untuk pengusaha mukrokecil dengan prinsip syariah. Keunggulan: 1) Persyaratan yang mudah, proses yang cepat ( 3 hari), serta biaya-biaya yang kompetitif dan relatif murah. 2) Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, hingga 36 bulan.

15

3) Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor (mobil ataupun motor) sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk kebutuhan operasional usaha. 4) Nilai pembiayaan dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran agunan. 5) Pelunasan dilakukan secara angsuran tiap bulan dengan jumlah tetap. 6) Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon ijaroh. 7) Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam memberikan pelayanan.

Persyaratan: 1) Calon nasabah merupakan pengusaha mikro kecil dimana usahanya telah berjalan minimal 1 tahun; 2) Memiliki kendaraan bermotor (mobil/motor) sebagai agunan pembiayaan. 3) Melampirkan: a) Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) b) Copy KTP Suami/Istri c) Copy Surat Nikah d) Copy dokumen usaha yang sah (bagi pengusaha informal cukup menyerahkan surat keterangan usaha dari Kelurahan atau Dinas terkait) e) Asli BPKB Kendaraan bermotor f) Copy rekening koran/tabungan (jika ada) g) Copy pembayaran listrik dan telpon h) Copy pembayaran PBB i) Copy laporan keuangan usaha 4) Memenuhi kriteria kelayakan usaha

Proses memperoleh pembiayaan ARRUM: 1) Mengisi formulir aplikasi pembiayaan ARRUM

16

2) Melampirkan dokumen-dokumen usaha, agunan, serta dokumen pendukung lainnya yang terkait. 3) Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang dilampirkan. 4) Petugas Pegadaian melakukan survey analisis kelayakan usaha serta menaksir agunan. 5) Penandatanganan akad pembiayaan. Pencairan pembiayaan.

c. Amanah Skema pemberian pembiayaan kepada masyarakat yang berpenghasilan tetap guna memiliki motor atau mobil. Pembiayaan ini diberikan dalam jangka waktu tertentu yang pemngembaliannya dilakukan secara angsuran.

3. Layanan Emas
a. MULIA Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil. Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu Fleksibel. Akad Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi Abadi adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan Nasabah atas sejumlah pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati.

Keuntungan berinvestasi melalui Logam Mulia : 1) Jembatan mewujudkan Niat Mulia Anda untuk : o Menabung Logam Mulia untuk menunaikan Ibadah Haji o Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak di masa mendatang o Memiliki Tempat Tinggal dan Kendaraan.
17

2) Alternatif Investasi yang aman untuk menjaga Portofolio Asset Anda 3) Merupakan Asset yang sangat Likuid dalam memenuhi kebutuhan dana yang mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow keuangan bisnis Anda, dll 4) Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, dan 1kg Persyaratan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi : 1) Copy KTP Pemohon * | ** 2) Copy Kartu Keluarga * 3) Copy NPWP ** 4) Copy AD/ART ** 5) Menyerahkan Uang Muka * | **

* = Perorangan ** = Badan Usaha Harga Produk Mulia (Rp) Harga 5 gr Harga 10 gr Harga 25 gr Harga 50 gr Harga 100 gr Harga 250 gr Harga 1.000 gr Update: 20 Januari 2012 : : : : : : : 2.632.500 5.225.000 12.987.000 25,897,000 51,724,000 129,080,000 516,485,000

4. Layanan Fidusia
a. KREASI (KREDIT ANGSURAN SISTEM FIDUSIA) Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) serta

18

menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN. Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para pengusaha UMKM adalah kredit KREASI. KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk

mengembangkan usahanya. Keunggulan: Prosedur pengajuannya sederhana, mudah dan cepat. Dalam tempo 3 hari kredit sudah bisa cair. KREASI dapat diperoleh di kantor cabang diseluruh Indonesia. Jangka waktu pinjaman fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, atau pun 36 bulan. Sewa Modal (bunga pinjaman) relatif murah, hanya 0.9% per bulan, flat. Agunan BPKB kendaraan bermotor (mobil plat kuning / hitam, serta sepeda motor) sehingga kendaraan dapat tetap dipergunakan untuk mendukung operasional usaha. Pelunasan kredit dilakukan dengan angsuran tetap setiap bulan. Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk sewa modal.

Persyaratan: 1) Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga 2) Menyerahkan dokumen usaha yang sah 3) Usaha telah berjalan minimal 1(satu) tahun 4) Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotokopi STNK, dan faktur pembelian)

19

5) Memenuhi kriteria kelayakan usaha Prosedur Pemberian KREASI : 1) Nasabah mengisi formulir aplikasi Kredit KREASI. 2) Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, agunan dan persyaratan lainnya. 3) Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen yang diserahkan. 4) Petugas melakukan survey ke tempat usaha untuk menganalisis kelayakan usaha serta menaksir agunan. 5) Nasabah bersama istri / suami menandatangani surat perjanjian kredit 6) Pencairan kredit.

b. KRASIDA (KREDIT ANGSURAN SISTEM GADAI) KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran. Keungulan : Proses mudah dan pengajuan kredit Anda sudah bisa cair dalam waktu yang relatif cepat Fleksibel dalam menentukan jangka waktu pinjaman, mulai dari 12 bulan, 24 bulan, ataupun 36 bulan Sewa modal yang relatif murah hanya 0.9% per bulan Flat atau 11.8% per tahun *) Agunan perhiasan hanya emas Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan Pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan dengan jumlah angsuran tetap Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam memberikan pelayanan
20

Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon sewa modal

Persyaratan : 1) Membawa agunan berupa perhiasan emas 2) Fotocopy Identitas Diri (KTP dan KK) 3) Fotocopy Surat Ijin Usaha atau surat keterangan domisili usaha dari Lurah/Kades

Prosedur Pemberian Kredit : 1) Nasabah mengisi formulir aplikasi kredit KRASIDA 2) Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, perhiasan emas, serta persyaratan lainnya 3) Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan 4) Petugas Pegadaian menaksir agunan yang diserahkan 5) Bersama Suami/Istri untuk menandatangani surat perjanjian kredit 6) Pencairan kredit

c. KRISTA Membantu mengembangkan Usaha Rumah Tangga, serta menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN. Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, Usaha Rumah Tangga melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para Usaha Rumah Tangga adalah kredit KRISTA.

KRISTA adalah kredit Usaha Rumah Tangga, yang diberikan kepada Usaha Rumah Tangga untuk pengembangan usahanya. Keunggulan: Prosedur pengajuannya sangat mudah.

21

Pelayanan mudah, cepat dan aman Proses hanya 3 hari. Pinjaman sampai dengan Rp 3.000.000,00 Pinjaman dapat diangsur sampai 36 bulan dengan jumlah angsuran tetap.

Sewa Modal : Cukup kompetitif, hanya 1% per bulan.

Agunan : Tidak menjadi persyaratan mutlak.

Persyaratan : Pengusaha kelompok mikro (pedagang kecil / tukang sayur / K5) Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan. Menerapkan system tanggung renteng pada anggota kelompok. Tidak sedang mempunyai hutang modal kerja kepada kelompok usaha / lembaga keuangan lain. Tempat tinggal / domisili jelas dibuktikan dengan identitas diri (KTP dan KK).

5. Layanan Jasa Lainnya a. JASA TAKSIRAN Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau nilai harta benda miliknya. Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan ditaksir oleh juru taksir berpengalaman. Kepastian nilai atau kualitas suatu barang. Misalnya kualitas emas atau batu permata, dapat memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi. Kebimbangan anda tidak akan berlarut-larut dan kepentingan anda akan terlindungi
22

b. JASA TITIPAN Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box. Harta dan surat berharga perlu di jaga keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di salahgunakan orang lain. Tetapi ternyata tidak selamanya barang dan surat berharga itu aman di tangan sendiri.

Jika seorang pemilik mendapatkan kesulitan "mengamankan"nya di rumah sendiri, karena akan dinas ke luar kota/luar negeri, menunaikan ibadah haji, berlibur, sekolah di luar negeri , dll. Percayakan saja penyimpanannya kepada Pegadaian. Jangka waktu penitipan dua minggu sampai dengan satu tahun dan dapat di perpanjang. Perusahaan akan menjaga dan melindunginya dengan penuh perhatian.

c. KUCICA (KIRIMAN UANG CARA INSTAN, CEPAT, DAN AMAN) Adalah suatu produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan Western Union.

Keunggulan : 1) Dapat dilayani di Kantor Cabang Pegadaian di seluruh Indonesia. 2) Standar layanan yang berkualitas dalam hal Keamanan, Operasi dan Layanan Pelanggan. 3) Cara Cepat dan mudah pengiriman ke seluruh dunia. 4) Transaksi aman dan hanya dibayarkan kepada orang yang dituju. 5) Biaya yang cukup kompetitif. 6) Tanpa harus memiliki Rekening Bank 7) Tidak ada biaya apapun untuk penerima uang.

Persyaratan : Syarat yang harus dipenuhi nasabah Pengirim Uang :

23

Mengisi dan melengkapi form Pengiriman Uang. Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor) Mengetahui nama dan alamat lengkap Calon Penerima Uang

Syarat yang harus dipenuhi nasabah Penerima uang : Mengisi dan melengkapi form Menerima Uang. Membawa Nomor Kontrol Kiriman Uang atau MTCN. Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor) Mengetahui dengan baik nama pengirim. Mengetahui tempat asal uang. Mengetahui dengan benar berapa jumlah yang akan diambil.

3.3Kategori dan Prosedur Barang Jaminan

Kategori Barang jaminan Pegadaian dalam menentukan besarnya jumlah pinjaman, maka barang jaminan perlu ditaksir terlebih dahulu. Untuk menaksir nilai jaminan yang dijaminkan, maka Pegadaian memiliki ahli taksir yang dengan cepat menaksir berapa nilai riil barang jaminan tersebut. Biasanya nilai taksiran lebih rendah dari nilai pasar. Hal ini dimaksudkan apabila terjadi kemacetan terhadap pembayaran pinjaman, maka dengan mudah pihak Pegadaian melelang jaminan yang diberikan nasabah di bawah harga pasar. Di samping itu, Pegadaian juga memiliki timbangan, serta alat ukur tertentu, misalnya untuk mengukur karat emas atau gram emas. Tujuan akhir dari taksiran itu adalah untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang dapat diberikan. Semakin besar nilai taksiran barang, maka semakin besar pula pinjaman yang akan diperoleh. Pada dasarnya, besarnya uang pinjaman yang diberikan menurut ketentuan saat ini dibagi berdasarkan golongan. Taksiran atas barang jaminan tersebut didasarkan pada

24

harga pasar setempat yang senantiasa di up date dari waktu ke waktu untuk menggambarkan nilai pasar barang yang akan digadaikan. Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh Pegadaian, seperti dalam tabel berikut: Jenis Barang Jaminan Jenis Barang Jaminan Barang-barang atau benda-benda Perhiasan Barang-barang berupa Kendaraan Barang-barang elektronik Televisi, radio , tape recorder, video, komputer, kulkas, camera. Mesin-mesin Barang-barang keperluan rumah Tangga Mesin jahit dan mesin kapal motor Barang tekstil, berupa pakaian, permadani, kain batik; barang pecah belah; dan barang-barang lain yang dianggap bernilai. Keterangan Emas, perak, intan, berlian, mutiara, platina, dan jam Mobil , sepeda motor, dan sepeda biasa

Note : semua barang-barang yang dijaminkan itu harus dalam kondisi baik, dalam arti masih dapat dipergunakan atau bernilai, hal itu dikarenakan apabila nasabah tidak dapat mengembalikan pinjamannya, maka barang jaminan akan dilelang sebagai penggantinya.

Namun, mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan SDM Pegadaian, serta memperhatikan peraturan yang berlaku, maka ada barang tertentu yang tidak dapat digadaikan. Barang yang tidak dapat digadaikan , antara lain: 1 Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan memerlukan cara pemeliharaan khusus;
25

2 Hasil bumi, karena mudah busuk dan rusak; 3 Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat penyimpanan sangat besar yang tidak dimiliki oleh Pegadaian; 4 Barang yang cepat rusak dan busuk jika disimpan bersama, sehingga dapat menyebabkan kerusakan barang lainnya, ataupun karena menyusut; 5 Barang atau kendaraan sangat besar; 6 Barang-barang seni yang sulit ditaksir; 7 Barang yang sangat mudah terbakar; 8 Senjata api, amunisi, dan mesiu; 9 Barang yang disewa belikan; 10 Barang milik pemerintah, seperti sepeda motor dinas, mesin ketik dan komputer kantor, dll.; 11 Barang ilegal. 12 Surat utang, surat aksi, surat efek, dan surat-surat berharga lainnya; 13 Benda-benda yang untuk menguasai dan memindahkan dari satu tempat ke tempat lain memerlukan izin; 14 Benda yang berharga sementara atau harganya naik turun dengan cepat, sehingga sulit ditaksir oleh petugas gadai.

Prosedur Penaksiran Barang Jaminan Penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan adanya penyerahan barang bergerak sebagai jaminan hutang pada loket yang telah ditentukan Pegadaian. Besar kecilnya pinjaman yang diberikan kepada nasabah, tergantung nilai taksir barang setelah petugas penaksir menilai barang tersebut. Petugas penaksir sebaiknya orang yang sudah memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam melakukan penaksiran barang yang akan digadaikan. Pada dasarnya, pedoman penaksiran barang telah ditentukan Pegadaian agar penaksiran atas suatu suatu barang dapat sesuai dengan nilai barang yang sebenarnya dan sama di semua kantor cabang Pegadaian. Adapun pedoman penaksiran barang gadai terbagi menjadi 2 kategori, yaitu barang kantong dan gudang. Sedangkan lebih jelasnya adalah :

26

1 Barang Kantong a. Emas : a.1 Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat yang telah berlaku dan standar taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi; a.2 Petugas penaksir melakukan uji karatase dan berat; a.3 Petugas penaksir menentukan nilai taksiran. b. Permata : b.1 Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan pasar permata yang ada; b.2 Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata; b.3 Petugas penaksir menentukan nilai taksiran. 2 Barang Gudang Barang gudang dimaksud di sini adalah mobil, motor, mesin, elektronik, tekstil dan lainlain. a. Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat dari barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi; b. Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.

3.4 Penyaluran, Penggolongan Pinjaman dan Bunga Gadai Penyaluran pinjaman Pegadaian kepada masyarakat dilakukan atas dasar hukum gadai. Besarnya jumlah uang pinjaman disesuikan dengan nilai taksiran dari barang yang dijadikan sebagai jaminan dan sangat dipengaruhi oleh golongan barang jaminan yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan Direksi Pegadaian.

27

Penggolongan uang pinjaman yang diberikan kepada nasabah digolongkan berdasarkan tingkat sewa modal dan jangka waktu pinjaman, menjadi 4 golongan dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

Penggolongan Pinjaman dan Sewa Modal GOL Pagu Pinjaman yang diberikan (Rp) 20.000 150.000 155.000 500.000 505.000 20.000.000 20.050.000 200.000.000 Jangka Waktu (Hari) 120 120 120 120 Tarif Sewa Modal per 15 Hari 0,75 % 1,20 % 1,30 % 1,00 % Maksimal Sewa Modal 6,0 % 9,6 % 10.,4% 8,0 %

A B C D

Keterangan: Perhitungan sewa modal dihitung per 15 hari dan kelipatannya. Maksimum lama kredit adalah 120 hari, dan bisa diperpanjang dengan membayar sewa modal Metode pelunasan bisa dengan cara dibayar sekaligus atau dengan cara mengangsur Setiap pencairan kredit baru akan dikenakan biaya administrasi sebesar 0,2%

Biaya sewa modal yang harus dibayarkan nasabah kepada Pegadaian sangat bervariasi. Hal ini disebabkan tinggi rendahnya suku bunga tersebut disesuaikan dengan golongan barang gadai dan besarnya pinjaman yang diberikan. Adapun mengenai rincian besarnya bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah adalah sebagai berikut: 1 Untuk kredit golongan A, besarnya bunga 0,75 % dengan maksimum 6,0 % dan sewa modal yang diperhitungkan minimum lakunya lelang adalah 6 %. Sedangkan nasabah harus membayarkan sewa modal tersebut setiap 15 hari sekali, dengan batas waktu kredit selama 4 bulan (120 hari). Sedangkan keseluruhan bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah sampai jatuh tempo adalah 6 %.

28

2 Untuk kredit golongan B dan C, besarnya bunga 1,20 %, dengan maksimum 9,6 % dan sewa modal yang diperhitungkan minimum lakunya lelang adalah 9,6 %. Sedangkan nasabah harus membayarkan sewa modal tersebut setiap 15 hari sekali, dengan batas waktku kredit selama selama 4 bulan. Sedangkan keseluruhan bunga yang harus dibayarkan nasabah sampai jatuh tempo adalah 9,6 %. 3 Untuk kredit golongan D, besarnya bunga 1,00 %, dengan maksimum 8,0 % dan sewa modal yang diperhitungkan minimum lakunya lelang adalah 8,0 %. Sedangkan nasabah harus membayarkan sewa modal tersebut setiap 15 hari sekali, dengan batas waktu kredit selama 4 bulan. Sedangkan keseluruhan bunga yang harus dibayarkan nasabah sampai jatuh tempo adalah 8,0 %.

3.5 Prosedur Pemberian Pinjaman dan Pelunasan Pinjaman Prosedur Pemberian Pinjaman Prosedur memperoleh uang pinjaman dari Pegadaian bagi masyarakat yang membutuhkan dana segera sangat sederhana, mudah, dan cepat. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman dari Pegadaian adalah sebagai berikut : (1) Calon nasabah datang langsung ke loket penaksir dan menyerahkan barang yang akan dijaminkan dengan menunjukkan KTP atau surat kuasa apabila pemilik barang tidak dapat datang sendiri; (2) Barang jaminan tersebut diteliti kualitasnya untuk ditaksir dan ditetapkan harganya. Berdasarkan taksiran yang dibuat penaksir, maka ditetapkan besarnya uang pinjaman yang dapat diterima nasabah; (3) Selanjutnya, pembayaran uang pinjaman dilakukan oleh kasir dengan potongan biaya administrasi.

Prosedur pemberian jaminan oleh Pegadaian dapat diikuti pada gambar berikut:

29

Prosedur Pelunasan Pinjaman Nasabah mempunyai kewajiban melunasi pinjaman yang telah diterima dan dapat melunasi kewajibannya sebelum jatuh tempo. Pelunasan pinjaman oleh nasabah prosedurnya adalah sbb. : (1) Uang pinjaman dapat dilunasi setiap saat tanpa harus menunggu selesainya jangka waktu; (2) Nasabah membayar kembali pinjaman + sewa modal (bunga) langsung kepada kasir, disertai dengan bukti surat gadai; (3) Barang dikeluarkan oleh petugas penyimpanan barang jaminan; (4) Barang yang digadaikan dikembalikan kepada nasabah; (5) Pada waktu pelunasan dan pengambilan kembali barang jaminan memakan waktu 15 menit, serta tidak dikenakan pungutan lain kecuali sewa modal.

Prosedur Pelunasan Uang Pinjaman Pegadaian

30

3.6 Prosedur Pelelangan Barang Gadai Pelaksanaan lelang harus dipilih waktu yang baik, agar tidak mengurangi hak nasabah, karena setelah nasabah tidak melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo dan tidak melakukan perpanjangan, maka barang jaminannya akan dilelang Pegadaian dan hasil pelelangan akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah yang terdiri dari pokok pinjaman, bunga, serta biaya lelang. Pelelangannya adalah sebagai berikut: (1) Ada pemberitahuan melalui surat bahwa barang jaminan akan dilelang atau pengumuman lelang di papan pengumuman atau media massa; (2) Waktunya diumumkan 3 hari sebelum pelaksanaan lelang; (3) Lelang dipimpin oleh kantor cabang (kepala cabang); (4) Dibacakan tata tertib melalui berita acara sebelum pelaksanaan lelang; (5) Pengambilan keputusan lelang, bagi mereka yang menawar paling tinggi; (6) Jika barang jaminan itu terlelang, maka nasabah masih berhak untuk menerima kelebihan uangnya. Kelebihan itu diambil sesudah pelelangan dengan tenggang waktu selama 1 tahun dari tanggal lelang dan apabila dalam waktu yang sudah ditentukan tidak diambil, maka uang kelebihan itu sudah kedaluarsa, serta menjadi hak Pegadaian.

31

3.7 Perubahan Status dari Perum menjadi PT

Status badan hukum Perum Pegadaian resmi berubah menjadi PT Pegadaian. Perubahan dari BUMN yang bermoto mengatasi masalah tanpa masalah ini sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 51 yang diterbitkan pada 13 Desember 2011.

"Dengan berubahnya status Pegadaian menjadi berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Perseroan diharapkan lebih ekspansif," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Perubahan status badan hukum Pegadaian tersebut tambah Dahlan akan menjadi jalan bagi perusahaan tersebut untuk menawarkan saham kepada publik (initial public offering/IPO). Pemerintah memastikan pembatalan rencana penawaran saham kepada publik (IPO) Perum Pegadaian, selain karena perusahaan memiliki pendanaan yang cukup kuat juga demi melayani masyarakat kecil. "Pegadaian tidak jadi IPO. Perusahaan ini memiliki kinerja keuangan yang sangat bagus sehingga tidak perlu mencari dana dari publik," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Jakarta, Rabu.

Pegadaian tidak jadi melantai di bursa saham, hal ini diputuskan pemerintah pada Rapat Koordinasi Pemerintah tentang privatisasi 2012 yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa (31/1). Pada kesempatan itu ditetapkan 4 BUMN yang siap "go public" tahun ini yaitu PT Semen Baturaja, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, PT Garuda Maintenance Facilities (anak usaha Garuda Indonesia), dan PT Pertamina Drilling Services (anak usaha PT Pertamina). Menurut Dahlan, Pegadaian tidak dimasukkan dalam daftar privatisasi melalui pola IPO karena perusahaan ini mengemban misi pendanaan masyarakat kecil.

32

Ia menjelaskan rencana IPO Pegadaian ditinjau ulang, dan Hatta Rajasa menyetujui untuk tidak melanjutkannya.

"Kalau Pegadian IPO tentu akan gempar, pasti laku. Tapi bukan itu yang kita utamakan," ujar Dahlan.

Mantan Direktur Utama PLN ini menambahkan bahwa BUMN tidak sekedar mencari laba besar, tidak sekedar menumbuhkan perusahaan menjadi besar-besar tetapi untuk kepentingan bangsa. Namun menurut Dahlan, kuasa pemegang saham Pegadaian tidak menyepakati rencana IPO demi kepentingan masyarakat.

"Jika Pegadaian IPO maka orientasi direksi adalah menaikkan harga saham yang bisa-bisa mengakibatkan harga gadai mahal. Kalau laba naik terus bunganya akan tinggi...kan kasian masyarakat kecil yang menggadaikan barang kalau bunganya tinggi," ujarnya. Menurut catatan, Pegadaian pada 2012 menargetkan pembiayaan sekitar Rp110 triliun, dengan perkiraan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun.

33

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan
PT. Pegadaian sudah seratus tahun lebih hadir di kancah keuangan Indonesia. Masyarakat kota-kota kecil di Indonesia pada umumnya sudah mengenal dan mengetahui perihal PT. Pegadaian. Hanya dengan membawa agunan, apapun bentuknya asalkan berupa benda bernilai ekonomis yang dilengkapi dengan surat kepemilikan serta identitas diri, seseorang bisa mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran barang tersebut. PT. Pegadaian memiliki banyak Layanan Jasa yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, yakni Layanan Gadai, Syariah, Emas, Fidusia, dan Jasa lainnya. PT. Pegadaian selalu memberikan alternatif penyelesaian termudah bagi peminjam (penggadai) dalam membayar pinjaman. Selalu ada kesempatan bagi nasabah untuk memperpanjang masa pinjaman, mencicil pokok, atau membayar bunga pinjaman saja. Tidak demikian dengan sarana pinjaman kredit di institusi perbankan. Bila mana nasabah tidak melakukan upaya pelunasan kredit sama sekali dan tidak pula memperpanjang pinjaman, PT. Pegadaian akan melelang barang gadaian. Nasabah masih diberi hak mendapatkan uang lelang jika hasil lelang yang diterima melebihi nilai hutang pokok ditambah sewa modal dan biaya lelang. Dan jika hasil lelang lebih kecil dari kewajiban nasabah, hal itu menjadi risiko yang harus ditanggung PT. Pegadaian. Perubahan Status Perum menjadi PT (Perseroan Terbatas) diharapkan akan meningkatkan produktivitas Pegadaian dalam melayani kebutuhan pembiayaan masyarakat Indonesia. Dengan slogan Menyelesaikan masalah tanpa Masalah, Pegadaian siap memberikan segala kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh dana yang dibutuhkan secara mudah, cepat, dan aman.
34

Saran
1. PT. Pegadaian hendaknya meningkatkan mutu pelayanan terhadap nasabah agar dapat semakin maju dan bisa bersaing. 2. PT. Pegadaian hendaknya lebih menonjolkan sikap keberpihakan pada rakyat dengan menjaga segala kebijakannya agar tercapai keuntungan bagi kedua belah pihak. 3. PT.Pegadaian hendaknya lebih memperluas lagi jangkauannya ke daerah-daerah terpencil sehingga penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai dengan pasar sasaran masyarakat menengah ke bawah dapat terlaksana.

35

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi 2, Cetakan 2, Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta: 2001. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2008. Sigit Triandaru, Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta: 2006. Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta: 2000. www.pegadaian.co.id http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian http://www.facebook.com/pages/Pegadaian-Pusat http://www.antaranews.com/berita/295430/perum-pegadaian-batal-ipo

36

LAMPIRAN

Contoh Perhitungan Sewa Modal Gadai (KCA)


Pelunasan

Perpanjangan (Gadai Baru)

Jadi, ketika waktu jatuh tempo telah tiba (120 hari) dan orang tersebut belum memiliki dana atau belum ingin melunasi kreditnya, ia dapat membayar jumlah sewa modalnya saja dan secara otomatis menjadi Gadai Baru kembali (memiliki waktu jatuh tempo 120 hari berikutnya).

37

Tabel sewa modal

Dengan kredit sejumlah Rp 1.000.000, perhitungan jumlah sewa modal yang harus dibayarkan telah dijelaskan pada bagan di atas.

38

Anda mungkin juga menyukai