Anda di halaman 1dari 16

PENDEKATAN CTL

Oleh kelompok 12

Anggota
Inge

Purwati O Nuris Auliya Dwi R Nuryanitra Dwi W Iftitachiatur Rusda

(100210103013) (100210103033) (100210103049) (100210103094)

PENGERTIAN
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat

TUJUAN CTL

untuk memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari. agar dalam belajar itu tidak hanya sekedar menghafal Model pembelajaran ini menekankan pada pengembangan minat pengalaman siswa. melatih siswa agar dapat berfikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain pembelajaran lebih produktif dan bermakna mengajak anak pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks jehidupan sehari-hari agar siswa secara indinidu dapat menemukan dan mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN CTL


Kontruktivisme

Inquiry
Bertanya Masyarakat Pemodelan Refleksi Penilaian

belajar

nyata

KONTRUKTIVISME
Kontruktivisme adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman,Pembelajaran ini harus dikemas menjadi proses mengkontruksi bukan menerima pengetahuan

INQUIRY
Inquiry adalah proses pembelajaran yang didasrkan pada proses pencarian penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Merupakan proses pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman sehingga siswa belajar mengunakan ketrampilan berfikir kritis. Langkah-langkah dalam proses inquiry antara lain : Merumuskan masalah Mengajukan hipotesis Mengumpilkan data Menuji hipotesis Membuat kesimpulan

BERTANYA
Bertanya dalah bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan .

MASYARAKAT BELAJAR
Menurut Vygotsky dalam masyarakat belajar ini pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain.

Pemodelan ( Modeling )
Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sebagai sustu contoh yang dapat ditiru oleh siswa

REFLEKSI
Refleksi adalah proses pengengalaman yang telah dipelajari dengan cara mengerutkan dan mengevalusi kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai baik yang bersifat positif maupun bernilai negative

PENILAIAN NYATA
Penilaian nyata adalah proses yang dilukan oleh guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa.

LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBELAJARAN CTL

Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya Menciptakan masyarakat belajar Menghadirkan model sebagia contoh belajar Melakukan refleksi diakhir pertemuan. Melakukan penialain yang sebenarnya dengan berbagai cara.

CIRI KELAS YANG MENERAPKAN CTL

Pengalaman nyata Kerja sama, saling menunjang Gembira, belajar dengan bergairah Pembelajaran terintegrasi Menggunakan berbagai sumber Siswa aktif dan kritis Menyenangkan, tidak membosankan Sharing dengan teman Guru kreatif

KELEBIHAN

Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal.

KEKURANGAN

Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau penguasa yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ideide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

Anda mungkin juga menyukai