Anda di halaman 1dari 4

Sindrom Menier merupakan kerusakan telinga bagian dalam yang berakibat pada pendengaran dan keseimbangan.

Memiliki gejala khas berupa pusing dan tinitus yang episodik dan penurunan pendengaran yang progresif, biasanya pada unilateral. Hal itu disebabkan peningkatan volum dan tekanan endolimf di telinga dalam. Sindrom ini dinamakan oleh seorang Fisikawan Prancis bernama Prosper Meniere, yang melaporkan bahwa vertigo disebabkan oleh kerusakan telinga tengah dalam artikelnya yang dipublikasikan pada tahun 1891.

GEJALA
Gejala sindrom Menier sangat bervarisasi, tidak semua penderita memiliki gejala yang sama. Namun demikian, dikenal istilah Classic Menieres yang berhubungan dengan empat gejala berikut :

Vertigo yang episodik (baik sensasi maupun gerakan) atau pusing Fluktusasi, progresif, penurunan pendengaran pada unilateral (satu telinga) atau bilateral (kedua telinga), biasanya jarang terjadi Tinitus unilateral atau bilateral (persepsi suara, selalu berdenging, bergemuruh atau berangin) Rasa penuh atau tekanan pada satu atau kedua telinga.

Sindrom Menier umumnya diawali dengan satu gejala dan berlangsung progresif. Diagnosa bisa ditegakkan walau tidak disertai empat gejala di atas. Serangan vertigo bisa mendadak dan tidak terduga. Pada beberapa pasien, serangan vertigo bisa terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa hari, serta bisa disertai peningkatan tinitus bahkan sampai menetap, juga berdampak pada penurunan pendengaran. Dampak pendengaran bisa terjadi setelah serangan, biasanya semakin memburuk. Serangan vertigo umumnya disertai mual, muntah dan berkeringat. Beberapa penderita mengeluhkan drop attacks mendadak, serangan pusing atau vertigo bisa terjadi dalam keadaan berdiri kemudian terjatuh. Penderita juga mengeluhkan perasaan pulsasi (berdenyut). Beberapa diantaranya merasakan sulit berdiri kembali pada saat kejadian, sampai serangan berakhir atau bila telah diberi obat. Hal itu memungkinkan terjadi trauma saat terjatuh.

Pada keluhan penurunan pendengaran, suara dapat didengar kecil hingga mengganggu dan penderita sangat sensitif dengan suara (hiperacusis). Beberapa penderita terdapat nistagmus atau gerakan mata yang tidak terkontrol, biasanya terjadi horisontal, dimana sebagai akibat dari kehilangan keseimbangan gerakan bola mata. Gejala lainnya dikenal sebagai brain fog (kehilangan ingatan jangka pendek yang menetap, lupa ingatan dan kebingungan), haus, penurunan kesadaran, sakit kepala, gangguan penglihatan dan depresi. Gejala gejala tersebut biasanya sering bahkan bisa mengarah gejala kronik.

PENYEBAB
Penyebab pasti sindrom Menier tidak diketahui, tetapi bisa berhubungan dengan penurunan cairan endolimf atau cairan lain di telinga bagian dalam. Dijelaskan bahwa cairan endolimp keluar dari salurannya di dalam telinga dan menyebar ke daerah lain yang menyebabkan kerusakan. Hal ini mengakibatkan pembengkakan pada kantong endolimf atau pada sistem vestibular di telinga dalam, dimana berdampak pada sistem keseimbangan. Gejala juga dapat muncul karena infeksi telinga tengah, trauma kepala, infeksi saluran napas atas, penggunaan aspirin, merokok atau mengkonsumsi alkohol. Pada beberapa penderita, gejala gejala tersebut juga dapat berulang karena banyak mengkonsumsi kafein dan garam. Kebanyakan potassium di dalam tubuh juga bisa menyebabkan eksaserbasi.

DIAGNOSIS
Banyak kasus yang memiliki gejala mirip dengan sindrom Menier. Diagnosis biasanya berdasarkan gejala klinis dan riwayat penyakit. Dengan demikian, terapi otoneurological, audiometri dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) kepala sebaiknya mengindikasikan adanya tumor dari nervus kranial VIII (nervus vestibulocochlear) dimana juga memiliki gejala yang sama. Karena tidak ada tes khusus untuk sindrom Menier, maka dari itu diagnosis hanya diperoleh bila gejala gejala telah terkumpul.

Sindrom Menier biasanya lebih banyak pada perempuan dibanding laki laki.

TERAPI
Terapi dianjurkan untuk menangani gejala segera dan mencegah rekurensi. Dokter merekomendasikan terapi vestibular, terapi tinitus, mengurangi stres, terapi bagi yang mengalami penurunan pendengaran, serta obat obatan untuk mengantisipasi mula dan gejala lain dari vertigo. Beberapa saran diet makanan dapat mengurangi frekuensi sindrom Menier. Penderita umumnya dianjurkan untuk mengkonsumsi rendah sodium 1-2 gram (1000-2000 mg), tetapi yang terjadi biasanya diet di bawah 400 mg. Penderita juga disarankan menghindari kafein, alkohol dan tembakau, karena semua bahan tersebut dapat memicu sindrom Menier. Bahan lain yang dianjurkan untuk dihindari diantaranya Aspartam. Penderita biasanya diberikan diuretik sedang (terkadang dengan vitamin B6). Kebanyakan penederita yang memiliki alergi sangat dimungkinkan dapat menginduksi sindrom Menier. Perempuan hamil dan yang sedang mengalami haid bisa terjadi peningkatan gejala, kemungkinan dikarenakan peningkatan retensi cairan. Dokter juga merekomendasikan pemberian Lipoflavonoid sebagai terapi. Umumnya penderita menyedari pencahayaan fluoresensi bisa menstimulasi gejala. Hal ini dapat dijelaskan bahwa peranan penglihatan sangat penting dalam mekanisme keseimbangan tubuh. Terapi dapat dilakukan dengan mengurangi tekanan pada telinga dalam dengan pemberian antihistamin, antikolinergik, steroid dan diuretik. Anjuran medis untuk mensuplai transtympanic micropressure menunjukkan hasil yang baik dalam penanggulangan sindrom Menier.

Pembedahan

direkomendasikan

bila

pengobatan

medikamentosa

tidak

dapat

menanggulangi vertigo. Juga dapat dilakukan suntikan steroid di daerah belakang telinga atau pembedahan untuk dekompresi kantung endolimf. Pembedahan destruksi permanen sistem keseimbangan bisa dilakukan bila hanya terkena unilateral. Hal ini dapat dilakukan dengan labyrinthectomy kimia, dimana obat (gentamicin) bekerja untuk membunuh aparatus vestibular yang disuntikan ke dalam telinga tengah. Nervus yang menginduksi gejala dapat dipotong (neurectomy vestibular), atau pembedahan pada bagian telinga tengah (labyrinthectomy). Terapi terapi tersebut dapat mengurangi vertigo, tetapi dikarenakan bisa berdampak pada kerusakan, maka terapi terapai tersebut digunakan sebagai alternatif terakhir. Sistem keseimbangan dapat kembali normal setelah melalui prosedur terapi yang benar, namun penurunan pendengaran dapat terjadi kemudian.

PROGRESIFITAS
Progresifitas sindrom Menier tidak dapat diprediksi; gejala bisa memburuk, menghilang sama sekali atau kembali pada saat yang bersamaan. Penderita yang mengalami sindrom Menier awalnya hanya memiliki satu atau dua gejala klasik yang berkembang di lain waktu. Serangan vertigo bisa memburuk dan hilang timbul, penurunan semangat, penurunan kemampuan beraktivitas dan ketidakmampuan untuk bekerja bisa menetap. Beberapa penderita mengalami ketulian sebagai akibat gangguan pada telinga. Tinitus bisa terus memburuk sepanjang waktu. Beberapa penderita hanya mengalami gejala unilateral, 50 % dari kasus akan berkembang menjadi bilateral. Beberapa dari kejadian tersebut akan berdampak pada tuli total. Sebelumnya gejala dapat terjadi spontan dan tidak berulang. Penderita merasakan penurunan frekuensi serangan vertigo setelah 8 10 tahun onset, bahkan bisa hilang sama sekali. Pada beberapa kasus, gejala tinitus juga akan menghilang dan pendengaran akan stabil kembali (walaupun biasanya terdapat gangguan pendengaran menetap).

Anda mungkin juga menyukai