1
Daftar Isi
2
Standar Lingkungan
z Definisi
Nilai standar yang perlu dipertahankan
untuk menjamin kesehatan manusia dan
perlindungan lingkungan hidup
3
Standar Lingkungan untuk Material
Penyebab Pencemaran Udara (1)
Material Nilai Standar Lingkungan
CO Di bawah 10 ppm (nilai per jam dari rata-rata dalam
satu hari), dan di bawah 20 ppm (nilai per jam dari
rata-rata dalam 8 jam)
SO2 Di bawah 0,04 ppm (nilai per jam dari rata-rata dalam
satu hari), dan di bawah 0,1 ppm (nilai per jam)
NO2 Di dalam cakupan antara 0,04-0,06 ppm (nilai per jam
dari rata-rata dalam satu hari), atau di bawah itu
Ox Nilai per jam di bawah 0,06 ppm
SPM Di bawah 0,1 mg/m3 (nilai per jam dari rata-rata dalam
satu hari), dan di bawah 0,2 mg/m3 (nilai per jam)
4
Standar Lingkungan (2)
(Pengumuman Badan Lingkungan Hidup, tahun
1996, 2001, 2002)
Material Nilai Standar Lingkungan
Benzene 3 µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Trichloroethylene 200 µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Tetrachloroethylene 200µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
Dichloromethane 150 µg/m3
(nilai rata-rata per tahun)
0,6 pg-TEQ/m3
Dioxines (nilai rata-rata per tahun)
5
Angka Indikator Sebagai Usaha untuk
Mengurangi Dampak dari Material Penyebab
Pencemaran Udara Berbahaya terhadap Resiko
Kesehatan
Material Besar Angka Indikator
di bawah 2 µg/m3
Acrylnitril
(nilai rata-rata per tahun)
di bawah 10µg/m3
Vinyl chloride
(nilai rata-rata per tahun)
di bawah 40 ng/m3
Air Raksa
(nilai rata-rata per tahun)
di bawah 25 ng/m3
Senyawa Nikel
(nilai rata-rata per tahun)
6
Undang-undang Pencegahan
Pencemaran Udara
z Tujuan
Bertujuan untuk Memenuhi Nilai Standar Lingkungan
yang Sudah Ditetapkan
z Poin Penting Undang-undang
(1) Asap dan Jelaga (SOx, Jelaga, Material Berbahaya)
• Membuat aturan standar pembuangan limbah asap
hukuman
7
Undang-undang Pencegahan
Pencemaran Udara
15
Metode Penanggulangan Gas Buangan
Kendaraan Bermotor
(1) Teknik Sebelum Pembakaran
• Melambatkan waktu/timing pembakaran
(Penanggulangan NOx)
• Mengurangi kandungan oksigen dengan cara mencampur
sebagian gas buangan dengan gas bahan bakar
(Penanggulangan NOx)
(2) Teknik Setelah Pembakaran
• Mengunakan katalis untuk menetralkan CO, HC, NOx
dalam gas buangan secara bersamaan (Three Way
Catalyst)
• Mengunakan mesin bensin tipe direct injection (dapat
mengurangi 20% kandungan CO2 yang dikeluarkan)
16
Metode Penanggulangan Gas Buangan
Kendaraan Bermotor
(3) Mesin Pengganti
• Mobil Listrik (kendaraan ber-emisi nol)
• Mobil Hidrogen
• Mobil Tenaga Matahari
• Mobil Hibrid (mesin bahan bakar +
listrik)
CO2: 1/2, NOx: 1/10
17
Metode Penanggulangan Gas Buangan
Kendaraan Bermotor
(4) Bahan Bakar Penganti
• Gas Alam
CO2: 70%, NOx: 10%, SO2: nol (terhadap mesin
bensin)
• Gas Hidrogen
Ber-emisi nol
• Alkohol (metanol, etanol)
Mengurangi CO2 dan NOx, tetapi menghasilkan
Formaldehyde
• LPG
18
Kondisi Pencemaran Udara Saat Ini
0,03
Kadar (ppm)
0,02
0,01
0
1970 1972 1974 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
Tahun
Stasiun pengukuran udara lingkungan umum Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan
bermotor
1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981
Stasiun pengukuran udara Rata-rata tahunan 0,034 0,027 0,022 0,020 0,017 0,015 0,014 0,013 0,011 0,010 0,009 0,008
lingkungan umum Jumlah stasiun pengukuran 303 468 684 921 1.125 1.236 1.353 1.414 1.456 1.532 1.571 1.585
Stasiun pengukuran gas Rata-rata tahunan 0,036 0,030 0,025 0,022 0,021 0,020 0,021 0,018 0,017 0,014 0,012
buangan kendaraan bermotor Jumlah stasiun pengukuran 5 6 16 24 24 33 40 42 41 44 42
1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992
Stasiun pengukuran udara Rata-rata tahunan 0,007 0,007 0,007 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,005
lingkungan umum Jumlah stasiun pengukuran 1.603 1.612 1.623 1.609 1.608 1.603 1.601 1.599 1.602 1.607 1.614
Stasiun pengukuran gas Rata-rata tahunan 0,012 0,011 0,011 0,010 0,010 0,011 0,012 0,012 0,012 0,011 0,009
buangan kendaraan bermotor Jumlah stasiun pengukuran 47 53 52 50 50 54 58 65 69 70 78
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Stasiun pengukuran udara Rata-rata tahunan 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,004 0,004 0,005 0,005 0,004 0,004
lingkungan umum Jumlah stasiun pengukuran 1.601 1.604 1.608 1.612 1.595 1.579 1.551 1.501 1.489 1.468 1.395
Stasiun pengukuran gas Rata-rata tahunan 0,007 0,008 0,008 0,008 0,006 0,006 0,005 0,006 0,006 0,005 20
0,004
buangan kendaraan bermotor Jumlah stasiun pengukuran 82 91 94 101 104 103 101 96 95 97 92
Perubahan Angka Rata-rata
per Tahun NO2 (-{-), NO (-U-)
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
Stasiun pengukuran udara lingkungan umum
0,05
0,04
0,03
Kadar (ppm)
0,02
0,01
0,.00
1970 1972 1974 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
Tahun
NO2 NO
21
Persentasi Keberhasilan Memenuhi Standar
Lingkungan untuk NO2
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
100%
Persentasi Keberhasilan Memenuhi Standar Lingkungan
80%
60%
40%
20%
0%
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Tahun
Stasiun pengukuran udara lingkungan umum Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor
22
Perubahan Kadar Ox per Tahun
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
0,10
0,08
Kadar (ppm)
0,06
0,04
0,02
0,00
1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
Stasiun umum Tahun
Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor
1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989
Stasiun umum 0,054 0,045 0,039 0,038 0,036 0,035 0,035 0,038 0,038 0,039 0,038 0,041 0,038 0,037
Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor 0,057 0,043 0,031 0,029 0,027 0,027 0,027 0,028 0,029 0,029 0,028 0,032 0,029 0,030
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Stasiun umum 0,042 0,039 0,043 0,041 0,045 0,044 0,045 0,044 0,043 0,044 0,044 0,045 0,044 0,045
Stasiun pengukuran gas buangan kendaraan bermotor 0,035 0,031 0,034 0,033 0,037 0,033 0,035 0,033 0,033 0,035 0,034 0,033 0,34 0,034
23
Persentasi Keberhasilan Memenuhi Standar
Lingkungan untuk Ox
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
1.000
Persentasi Keberhasilan Memenuhi Standar Lingkungan
(0,3%) (0,6%) (0,6%) (0,5%) (0,3%)
800
Jumlah Stasiun Pengukuran
600
400
200
0
Nilai per jam terbesar dalam satu tahun 1999 2000 2001 2002 2003
24
Perubahan Nilai Rata-rata per Tahun SPM
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
0,20
0,12
0,08
0,04
0,00
1974 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
Tahun
25
Distribusi Kadar Benzene dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Umum)
Daerah umum
200
180
160
140
Jumlah titik pengukuran
120
100
80
60
40
20
0
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
26
Distribusi Kadar Benzene dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Sekitar Sumber Pencemaran)
45
40
35
Jumlah titik pengukuran
30
25
20
15
10
0
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
27
Distribusi Kadar Acrylnitril dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Umum)
Daerah umum
190
160
140
Jumlah titik pengukuran
120
100
80
60
40
20
0
Di bawah 0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 0,4-0,5 0,5-0,6 0,6-0,7 0,7-0,8 0,8-0,9 0,9-1 1-10 Lebih dari 10
Kadar (µg/m3)
28
Distribusi Kadar Acrylnitril dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Sekitar Sumber Pencemaran)
35
30
Jumlah titik pengukuran
25
20
15
10
0
Di bawah 0,1 0,1-0,2 0,2-0,3 0,3-0,4 0,4-0,5 0,5-0,6 0,6-0,7 0,7-0,8 0,8-0,9 0,9-1 1-10 Lebih dari 10
Kadar (µg/m3)
29
Distribusi Kadar Air Raksa dan
Senyawanya dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Umum)
Daerah umum
120
100
Jumlah titik pengukuran
80
60
40
20
0
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
30
Distribusi Kadar Air Raksa dan
Senyawanya dalam Atmosfir
(Laporan Departemen Lingkungan Hidup tahun 2003)
(Daerah Sekitar Sumber Pencemaran)
35
30
Jumlah titik pengukuran
25
20
15
10
0
Di bawah 1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-100 Lebih dari 100
Kadar (µg/m3)
31
Respon terhadap Permasalahan Baru
z Hujan Asam
z Pemanasan Global
z Heat Island (Pemanasan Perkotaan)
z Lubang Ozon
32
Hujan Asam
(1) Penyebab
• H2SO4, HNO3 dll. yang terbentuk dari SO2,
NO2 dalam atmosfir, diserap oleh air hujan
• Pencemaran udara yang melebihi batas negara
(2) Dampak
• Mati dan punahnya makhluk hidup yang
tinggal di perairan darat
• Kerusakan hutan
• Kerusakan bangunan
33
Hasil Survei Tahap ke-3 Tim Pengendalian
Hujan Asam, Badan Lingkungan Hidup
(1998-2000)
34
Hasil Pengamatan terhadap Hujan Asam di
Kota Kobe
8 Max
7,5 Min
• Rata-rata
7
6,5
6
pH
5,5
4,5
3,5
3
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
Tahun
35
Pemanasan Global
z Penyebab
CO2, CH4, N2O dll. dalam atmosfir akan
menyerap sinar radiasi dari permukaan bumi dan
memancarkan radiasi gelombang panjang. Karena
radiasi gelombang panjang yang dipancarkan
sebagian besar berupa sinar infra merah, hal ini
akan menyebabkan atmosfir di permukaan bumi
menjadi semakin panas.
36
Pemanasan Global
z Dampak dari Kenaikan Suhu Udara
(1) Kenaikan Permukaan Air Laut (IPCC: Panel Antar-
Pemerintahan untuk Perubahan Iklim)
Pencairan gunung es berdampak kenaikan permukaan air laut
sebesar 10-20 cm dalam 100 tahun ini
Tanpa penganggulangan, di akhir abad 21 akan ada kenaikan
sebesar 65 cm
(2) Perubahan Kemampuan Produksi Bahan Makanan
Kenaikan suhu udara dan Kadar CO2 akan meningkatkan
kemampuan produksi bahan makanan
Air di dalam tanah akan lebih mudah menguap, yang akan
berakibat menurunkan kemampuan produksi secara total
(3) Perubahan Iklim (Angin Topan akan Menjadi Lebih Kuat)
(4) Perubahan Sistem Ekologi (Berkurangnya Jenis Binatang yang
Mampu Beradaptasi) 37
Pemanasan Global
38
Pertemuan Kyoto untuk Penanggulangan
Panas Global (Desember 1997)
Protokol Kyoto
(1) Periode Tahun Tujuan: 2008-2012 (periode awal perjanjian)
(2) Angka Target: Pengeluaran total gas CO2 berkurang lebih dari
5%
(3) Tahun Dasar Perhitungan: 1990 untuk CO2, CH4, N2O
1995 untuk HFC, PFC, SF6
39
Heat Island (Pemanasan Perkotaan)
Sumber Bahasa:
Jika ditarik garis kontur dari suhu permukaan tanah dari
daerah perkotaan dan wilayah sekitarnya, dengan
berpusat di daerah perkotaan yang tinggi suhunya, garis
kontur akan menyerupai bentuk pulau. Oleh karenanya
disebut dengan ‘pulau panas’
Penyebab:
(1) Pembuangan panas dalam kuantitas besar dari pengatur
suhu ruangan, kendaraan bermotor dll.
(2) Rendahnya tingkat penguapan dalam wilayah
berpermukaan kedap air
(3) Penyerapan panas matahari oleh material penyebab
pencemaran udara
40
Heat Island
z Penanggulangan
(1) Penghijauan Kawasan Perkotaan
Hutan kota, penghijauan atap gedung
(2) Pemakaian jalan tidak kedap air
Pengunakan blok yang mempunyai banyak
pori-pori untuk permukaan jalan
Untuk menurunkan suhu udara, permukaan jalan
harus mampu menyerap air
(rongga kosong berukuran sekitar beberapa µm)
41
Lubang Ozon
42
Lubang Ozon
Penyebab
Perusakan lapisan ozon disebabkan oleh Freon
(mengandung Cl) yang dimanfaatkan sebagai bahan
pendingin
Regulasi Freon
Protokol Montreal tahun 1987
Mengurangi jumlah produksi dan jumlah pemakaian dari 5
jenis Freon yang mempunyai daya rusak tinggi dan 3 jenis
Halon menjadi setengahnya di tahun 2000 dengan tahun
1986 sebagai standar acuannya.
Penanggulangan
Freon penganti :HFC, PFC (angka efek rumah kaca 1.300,
7.000)
Pengumpulan dan pendauran Freon
43