Anda di halaman 1dari 1

ASAL MULA IKAN MAS

Dahulu kala di sebuah desa hiduplah seorang ibu dengan kedua anaknya. Walaupun hidup sangat sederhana mereka sangat bahagia. Hari-hari dilalui dengan penuh kebahagiaan. Kedua anaknya pun dengan senang hati membantu sang ibu bekerja di ladang ataupun mencari daun-daunan di hutan untuk kemudian di jual kembali, atau ditukar dengan makanan. Kehidupan damai itu terus berlangsung minggu demi minggu, bulan berganti bulan. Hingga suatu hari sang kakak berlari-lari menyongsong sang ibu. "Ibuuuu.....bolehkah kami melihat arak-arakan di kotaraja? Saat ini ada keramaian di sana Ibu, boleh ya kami melihatnya?"rayu sang kakak, sedangkan sang adik menggelendot di lengan ibu. Sang ibu hanya melihat kedua anaknya bergantian, entah apa yang dipikirkannya. Sambil menghela nafas ia pun berkata,"Anakku sayang, janganlah kalian keluar dari desa ini....banyak sekali orang-orang jahat di luar sana." "Tapi ibu...kami janji tak akan lama pergi, dan kami akan menjaga diri kami baik-baik. Boleh ya ibu?"sahut sang anak penuh pengharapan. Karena tidak tega sang ibu pun mengijinkan mereka ke kotaraja untuk melihat keramaian. Sambil berpesan agar keduanya segera pulang. Dengan girang mereka berduapun pergi menuju kotaraja. Kedua anak yang memang tak pernah keluar dari desanya terhanyut dengan keramaian yang ada, berlarian ke sana kemari melihat semua pertunjukan yang ada. Tanpa terasa haripun berganti menjadi senja, kedua anak itu telah lupa akan pesan ibunya agar segera pulang. Kedua anak itu masih hanyut dengan suasana gegap gempita di sekelilingnya, hingga akhirnya keramaian itupun mulai berkurang. Mereka berdiri tercenung tak tahu harus bagaimana untuk pulang.Keduanya hanya bisa menangis, menyesal tidak mengingat pesan ibunya agar segera pulang. tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, guntur menggelegar membasahi kedua tubuh bocah itu. Airpun mulai menggenang membentuk sebuah danau kecil, kedua tubuh anak itu menghilang berubah menjadi dua ekor ikan bersisik emas. Sang ibu sangat cemas, kedua anaknya belum terlihat. Dengan berlari-lari sang ibu menuju pinggiran desa, berharap bertemu dengan anak-anaknya. Namun apa daya, yang ditemukan hanyalah dua ekor ikan mas sedangkan anaknya menhilang entah kemana. Nasi sudah menjadi bubur.

Anda mungkin juga menyukai