Anda di halaman 1dari 26

Daya Pikir Positif

Fately P. Siregar Ristiana Anita Suci Wulanda Stephanie Senjaya Vidi Ardilla Dyah Umareni` Dian Mayasari 11607013 11608004 11608028 11608011 11608032 11608035 11608039

Definisi
Berpikir Kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa.

Tiga komponen dalam proses berpikir: Fakta Informasi awal Akal

Daya pikir positif


Hukum Pygmalion/ Dampak Pygmalion (Pygmalion Effect) Pygmalion adalah seorang pemuda dari Yunani yang berbakat seni memahat. Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain. Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Jenis berpikir
Terbagi dua, yaitu: Berpikir autistik Berpikir realistik

Berpikir autistik
Autistik adalah pikiran yang muncul ketika melamun, berkhayal, berfantasi, dan berharap. Contoh :] (+) Ristiana berkhayal ingin menjadi Profesor Imunologi. Ketika Ia menceritakan impiannya tersebut, ternyata dapat menggugah orang lain di sekitarnya untuk mempunyai citacita juga. (-) Impian Ristiana ternyata membuat Ristiana menjadi seorang pemimpi, tanpa melakukan usaha apapun. Sehingga membuat orang-orang di sekitarnya menjadi menjauh dan tidak mendukung Ristiana.

Berpikir realistik(1)
Realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Realistik dibagi menjadi 3 jenis:
Berpikir deduktif Berpikir induktif Berpikir evaluatif

Berpikir realistik (2)


Berpikir deduktif Berpikir deduktif yaitu berpikir untuk mengambil kesimpulan dari hal-hal yang umum ke hal-hal yang khusus (spesifik). Berpikir induktif Berpikir induktif yaitu berpikir untuk mengambil kesimpulan dari hal-hal khusus (spesifik) ke hal-hal yang umum. Berpikir evaluatif Berpikir evaluatif yaitu berpikir kritis terhadap sesuatu, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.

Tujuan berpikir (1)


Menetapkan keputusan Memecahkan masalah Menciptakan sesuatu yang baru

Tujuan berpikir (2)


Menetapkan Keputusan Dipengaruhi oleh: Adanya sikap positif dari seseorang dan motif positif dari tindakan seseorang. Sikap positif Sikap positif artinya perilaku baik yang sesuai dengan nilai-nilai dan normanorma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat. Sikap positif tercermin dalam : Disiplin, suka bekerja keras, ulet, serta jujur. Setia kawan, kekeluargaan, rela berkorban, selalu menyelesaikan tanggung jawab dengan baik, penolong, berani membela kebenaran serta memiliki toleransi yang tinggi. Hemat, gemar menabung, dan hidup sederhana.

Dampak sikap positif Orang yang memiliki sikap positif umumnya kehadirannya didambakan, karena keberadaannya menyenangkan dan orang merasa nyaman bersamanya. Kehadirannya cenderung menguntungkan berbagai pihak.

Contoh sikap positif dalam hal menetapkan keputusan Misal, dalam sebuah rapat, seseorang yang memiliki dan menerapkan sikap positif yang tinggi dalam kesehariannya, cenderung akan menciptakan suasana rapat yang kondusif dan kekeluargaan, menghargai pendapat rekannya, sehingga keputusan yang diambil nantinya adalah keputusan hasil kesepakatan bersama dimana semua pihak merasa nyaman dengan keputusan tersebut.

Tujuan berpikir (3)


2. Motif; sesuatu yang mendasari untuk mengambil suatu tindakan. Motif positif Pada saat manusia melakukan tindakan komunikasi dengan menyampaikan pesan kepada manusia lain, ia berusaha mewujudkan motif komunikasi. Karenanya, motif komunikasi kita definisikan sebagai sebab-sebab yang mendorong komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan.Adanya motif positif dalam berkomunikasi, maka pesan yang disampaikan kepada komunikan akan menghasilkan respon yang positif pula. Misal: Di dalam sebuah pertemuan, adanya keinginan seseorang untuk mengutarakan pendapat yang mungkin dapat dijadikan solusi terhadap sebuah permasalahan. Adanya motif positif individu tersebut dalam berpendapat, yakni ingin membantu menawarkan solusi dengan ide-idenya, secara tidak langsung, rekan-rekannya (komunikan) akan mendengarkan ide si komunikator dengan senang hati dan akan merespon positif ide komunikator tersebut.

Tujuan berpikir (4)


Memecahkan masalah, terdiri dari 5 tahap: 1. Mengatasi dengan pemecahan yang rutin. 2. Menggali memori untuk mengetahui cara-cara apa saja yang efektif pada masa lalu. 3. Mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah diingat atau yang terpikirkan. 4. Menggunakan lambang-lambang verbal atau grafis untuk memecahkan permasalahan. 5. Menemukan AHA moment

Tujuan berpikir (5)


Menciptakan Sesuatu yang Baru Berpikir kreatif itu ialah berpikir diluar kebiasaan. Faktor yang berpengaruh: - Kemampuan kognitif; termasuk disini kecerdasan di atas rata-rata. Kemampuan melahirkan gagasangagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif.

Daya Pikir positif <-->Komunikasi Efektif


Respect mengahargai individu sasaran Emphaty kemampuan menempatkan diri pada suatu situasi Audibledapat didengarkan dan dimengerti dengan baik Claritykejelasan pesan, tidak menimbulkan multiinterpretasi Humblesikap rendah hati

Komunikasi yang Efektif


Contoh: Malinda menghubungi Sari untuk memberitahukan bahwa dia tidak dapat datang ke kerja kelompok, dengan alasan Ibunya sedang sakit. Sebagai ketua kelompok, Sari menghargai Malinda yang telah meminta izin kepadanya dan mendengarkan alasan Malinda dengan seksama serta menerima alasan Malinda untuk tidak datang karena ia merasa berempati kepadanya. Sari pun menjelaskan keadaan Malinda kepada teman kelompok yang lain supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

Komunikasi Tidak Efektif


Orang lain tidak memahami gagasan/pesan kita Pesan kita menjengkelkan orang lain Kita tidak berhasil mengatasi masalah karena orang lain menentang pendapat kita & tidak mau membantu kita Semakin sering kita berkomunikasi, justru semakin jauh jarak kita dengan orang tersebut Kita selalu gagal untuk mendorong orang lain bertindak

Komunikasi yang Tidak Efektif


Salah satu contohnya adalah bila orang yang memiliki daya pikir positif bertemu dengan orang yang memiliki daya pikir negatif.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION !!!! and the world will be filled with positive people only How nice!!!!

Pertanyaan
Berpikir positif vs Prasangka Positif Dalam proses berpikir, terdapat fakta, informasi awal dan akal. Sedangkan dalam berprasangka, tidak terdapat komponen tersebut untuk membentuk adanya prasangka. Proses berpikir autistik, merupakan proses yang terkait dengan akal dan pikiran, sedangkan prasangka merupakan proses yang terkait dengan perasaan, dan cenderung tidak melibatkan akal dan pikiran.

Penyebab berpikir positif dapat berdampak negatif. Sikap positif yang terjadi pasti timbul dari daya pikir positif dari seseorang, namun daya pikir positif yang ada pada pikiran seseorang belum tentu diiringi dengan sikap positif. Contohnya : Seseorang yang berpikiran dengan keyakinan yang berlebihan bahwa dia dapat lulus ujian dengan mudah dapat membuat dirinya tidak berusaha sungguh-sungguh dalam mempersiapkan diri. Berpikir positif vs Optimis, apakah orang yang berpikir positif akan selalu optimis? Optimisdidasari dengan daya pikir positif + motivasi

Seseorang berpikir positif dan memilih untuk diam di dalam masyarakat, apakah ia termasuk memiliki sikap negatif atau positif? Sikap yang ditimbulkan dari orang tersebut, bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi. Contoh: A memiliki sikap kasar ketika berbicara, sehingga A memilih diam untuk menjaga kondisi dalam keadaan damai.

Bagaimana proses untuk membentuk pikiran positif pada diri seseorang? Di dalam otak manusia terdapat dua bagian; bagian yang berpikir positif dan negatif. Bagian mana yang dominan bergantung pada input atau informasi yang diterima oleh otak. Bila kita sering menerima informasi positif, kita pun akan terbiasa berpikir positif. Sedangkan bila kita sering menerima. Proses berpikir dipengaruhi oleh logika pada diri orang tersebut. Logika yang benar, jernih dan objektif, tanpa dihubungkan dengan kebutuhan dan emosi. Untuk mendorong terbentuknya daya pikir positif cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak alternatif dari kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai