Anda di halaman 1dari 11

Sampah Plastik : Sebagai Sumber Bahan Baku Potensial Energi Alternatif

Masalah sampah plastik yang terus meningkat Produksi sampah yang ada di kota-kota di Indonesia diperkirakan berkisar 2-3

liter/orang/hari, dengan densitas 200-250 kg/m3 . Diperkirakan 8-10 % dari sampah ini merupakan sampah plastik. Umumnya sampah plastik ini terdiri dari plastik jenis polietilen dan polipropilen-yang biasa digunakan sebagai bahan pengemas/pembungkus makanan dan minuman ataupun tas plastik/kresek. Penggunaan plastik sebagai bahan pembungkus/pengemas diperkirakan meningkat 7-10%, seiring dengan penggunaannya yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Dan sebagai konsekuensinya sampah plastik yang dihasilkannyapun akan cenderung meningkat. Sebagai gambaran saja misalnya, pada tahun 2005 disebutkan jumlah produksi mie instant di Indonesia jumlahnya sekitar 1.272.000 ton . Jumlah sebesar ini setara dengan + 18 Milyar bungkus mi instan. Ini tentu suatu angka yang fantastik, mengingat jumlahnya dilihat hanya dari satu jenis produk makanan yang memakai pengemas bahan plastik dan hanya dari satu tahun produksi saja. Bisa dibayangkan berapa besar potensi sampah plastik yang dihasilkan , bila produksi berbagai jenis barang konsumen lainnya- tidak hanya berasal dari produk makanan- yang memakai bahan pengemas plastik , diakumulasikan selama bertahun-tahun produksinya. Fakta lain yang lebih ril tentang besarnya akumulasi sampah plastik bisa disebutkan disini adalah bahwa konsumsi mie instan perkapita di Indonesia setiap tahunnya meningkat . Untuk tahun 2005 misalnya , konsumsi/kapita/tahun sekitar 71 bungkus. Kalau penduduk Di Indonesia saat ini yang diperkirakan 210 juta, berarti potensi sampah plastik secara pasti yang ada didepan mata yang dihasilkan dari satu jenis makanan saja, adalah sekitar 15 milyar bungkus plastik .

Pengolahan Sampah Plastik melalui proses pirolisis Jumlah sampah plastik yang besar itu , sayangnya, sampai saat ini baru dianggap sebagai ancaman bagi lingkungan. Karena seperti diketahui plastik pembungkus yang dihasilkan produk makanan itu tidak dapat terurai di dalam tanah bila nanti dibuang menjadi sampah. Sebenarnya kita bisa mengubah ancaman yang ditimbulkan sampah plastik ini menjadi suatu peluang, yakni dengan memanfaatkannya menjadi bahan baku potensial untuk didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat atau diolah dengan Metoda Proses

Pirolisis menjadi

energi alternatif yakni minyak

sintetis yang dapat digunakan untuk

menggantikan BBM dari bahan bakar fosil. Umumnya metoda penanggulangan sampah plasik yang banyak dipakai di Indonesia adalah metoda daur ulang. Metoda ini sebenarnya belum bisa dijadikan solusi pemecahan penanggulangan sampah plastik yang sesungguhnya. Karena seperti diketahui , pada metoda daur ulang, sampah plastik hanya dimanfaatkan untuk diolah menjadi barang-barang plastik kembali . Artinya sebenarnya potensi sampah plastiknya masih melekat pada produk plastik daur ulang tersebut. Dan pada akhirnya bila produk itu tidak terpakai lagi, tentu akan menjadi sampah plastik kembali. Berbeda dengan metoda daur Ulang, Metoda Proses Pirolisis dapat dianggap sebagai solusi penanggulangan sampah plastik yang lebih prospektif dan bisa diandalkan baik bila ditinjau dari tujuan dari penanggulangan sampah palastik itu sendiri, dari jumlah sampah plastik yang bisa direduksi maupun dari pemanfaatan produk yang dihasilkan. Metoda Proses Pirolisis adalah Proses peruraian senyawa kimia yang bermolekul besar/polimer (plastik) menjadi molekul yang lebih sederhana, tanpa kehadiran udara atau dengan udara terbatas pada suhu tinggi. Pada prakteknya , Uap atau gas yang dihasilkan pada pemanasan , didinginkan (kondensasikan) menjadi distilat cairan hidrokarbon dan gas . Hasil distilat dipisahkan menggunakan alat distilasi TBP ASTM 2892 kerosin, solar dan sebagainya. Sampah plastik yang sangat potensial diolah pada proses ini yakni plastik dari jenis poliolefin seperti polietilen dan propilen. Polimer jenis ini biasanya dipakai sebagai bahan baku kemasan plastik pembungkus , seperti: kantong plastik, plastik kresek, pembungkus mi/makanan dsb. Plastik jenis ini merupakan plastik yang paling dominan ditemukan di tempat/ pembuangan sampah. berdasarkan titik didih fraksi-fraksi bahan bakar minyak yang biasa kita temui dipasaran seperti, produk bensin,

Penelitian Pengolahan sampah Plastik Di Lemigas

Pada tahun 1997 yang lalu, Penulis bersama beberapa peneliti lainnya (Dr. Maizar Rahman dan Dr. Adiwar) dan dari UPN Yogyakarta, juga pernah melakukan penelitian pengolahan sampah plastik dengan Proses pirolisis ini. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa plastik jenis pembungkus mi, plastik kresek dan kantong plastik sangat potensial untuk diolah menjadi bahan bakar minyak dengan proses pirolisis sebagai energi alternatif pengganti BBM yang ada dipasaran. Utamanya bahan bakar minyak alternatif yang setara dengan minyak tanah dan solar. Hal yang menarik adalah bahwa nilai Spesifikasi Smoke Point (SP) minyak plastik ini lebih tinggi dari SP minyak tanah di pasaran . Smoke Point adalah salah satu tolok ukur mutu suatu minyak tanah. Ringkasnya, Semakin tinggi nilai SP, semakin rendah asap yang dihasilkan minyak tanah bila dibakar pada suatu sumbu. Begitu pula dengan nilai Indeks Disel dari fraksi solar dari minyak plastik ini. Nilainya relatif lebih tinggi dari bahan bakar solar dipasaran. Meskipun begitu masih ada sifat spesifikasi fraksi-fraksi dari minyak plastik ini yang perlu diteliti lebih jauh, misalnya masalah stabilitas dan sifat korosivitasnya. Dan untuk mengatasi kendala mutu dari fraksi minyak plastik ini serta untuk mendapatkan produk yang lebih bernilai ekonomis , dapat disiasati dengan mengkombinasikan baik melalui teknik prosesnya maupun kombinasi campuran bahan baku yang diumpankan. Kombinasi proses yang dapat dilakukan misalnya, penambahan hidrogen pada prosesnya (Hidrogenasi), pemakaian katalis, mulai yang sederhana misalnya fly Ash (abu terbang hasil pembakaran batubara) sampai katalis logam kompleks Silika alumina, zeolit, NiO dsb. Dari kombinasi proses ini, dapat diperoleh produk yang lebih bernilai ekonomi , seperti LPG, gasolin, lub oil dsb, Seperti produk produk yang biasa dihasilkan di kilang minyak bumi. Penutup Sampah plastik yang dihasilkan , terutama di kota-kota besar di Indonesia , sangat besar jumlahnya. Umumnya komposisi terbesar sampah plastik di kota besar di Indonesia adalah dari jenis plastik pembungkus makanan dan tas plastik/kresek, yang terbuat dari bahan polietilen dan polipropilen. Plastik jenis ini sebenarnya merupakan plastik yang paling potensial untuk dipakai sebagai sumber bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif pengganti BBM dari fosil melalui proses pirolisis.

Namun sampai saat ini, sampah plastik masih dianggap sebagai ancaman bagi lingkungan , karena seperti diketahui sampah jenis ini tidak dapat terurai di dalam tanah. Metoda Daur Ulang yang dipakai saat ini untuk menanggulangi sampah plastik , sebenarnya belum mampu mereduksi sampah plastik itu sendiri. Karena Produk hasil daur ulang nantinya akan menjadi sampah plastik kembali. Selain metoda daur ulang, sebenarnya Kita bisa memanfaatkan sampah palstik itu menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi yakni dengan mengolahnya melalui proses pirolisis menjadi energi alternatif pengganti BBM dari fosil. Konversi yang dihasilkan dengan proses ini relatif sangat tinggi. Untuk sampah plastik yang relatif bersih, konversinya bisa mencapai 70-80%. Kombinasi proses pirolisis dengan metoda lainnya , seperti hidrogensi, pemakaian katalis yang sesuai atau pencampuran umpan bahan baku, mampu menghasilkan produk dengan spesifikasi seperti produk bahan bakar dari fosil, seperti LPG, gasolin , lub oil,kerosin maupun solar. Daftar Pustaka
-

Agra, IB, Pirolisa Sekam padi secara Kontinu, PPPT-UGM, Yogyakarta 1977 Brophy john, hardman Steve, Low temperature Pyrolysis for feedstock preparation, Marcel decker, 2000. Chung H, Soo, dkk, Pyrolysis of waste plastics using synthesized Catalyst From fly Ash, Korea Institute of Energy Research, Taejon Korea, 2000 Demirbans Ayhan, Pyrolysis of municipal plastic waste for recovey of gasoline range hydrocarbons, J.Anal.Appl.Pyrolisis, 2004 Dety, S.,Penanganan sampah Plastik, PDII-LIPI,Jakarta,1992 Fuad Muhammad, Rahman Maizar dkk, bahan bakar minyak sintetis dari sampah plastik melalaui proses pirolisis, Prosiding Seminar Nasional kimia dalam Industri, 1997, Yogyakarta. Ledner, M.,Plastic Waste Recovery of Economic Value, Marcel Decker. Inc,1981 Majalah warta ekonomi, mi instant mulai mengganti bahan pokok, 2006.

Lampiran

Berikut dibawah ini berbagai hasil penelitian dan kegiatan metoda proses pirolisis yang pernah dilakukan baik skala laboratorium, pilot plant maupun pabrik di berbagai negara beserta produk yang dihasilkan: Hasil penelitian Lemigas 1997 Pengaruh jenis plastik terhadap yield minyak plastik Hasil Proses Pirolisis Suhu 375 C waktu, 110 menit Jenis plastic -Sampah plastik kresek -Plastik kresek baru -pembungkus mie -plastik bening Konversi minyak plastik, % 60% 70% 70% 65% Densitas, gr/ml 0.7800 0.7360 0.7720 0.7600

Proses pirolisis berbagai jenis Plastik di Hamburg, jerman


Polimer PE PP PS Campuran suhu pirolisis, o C 760 740 580 750 Gas, % 55,8 49,6 9,9 52,0 Minyak, % 42,4 48,8 24,6 46,6 Residu, % 1,8 1,6 0,6 1,4 Produk lain, % 64,9 Stirena -

PE/PP/PS Poliester Poliuretan ABS kopolimer Poliamida Polikarbonat Fenolformalde hid Resin polimetil metakrilat PVC Politetraflouro etilen Lignin Selulose

768 760 740 760 710 780 450 740 760 500 700

50,8 37,9 6,9 39,2 26,5 14,4 1,25 6,8 89,3 3,4 47,1

40,0 56,3 90,8 56,8 46,4 28,1 1,4 28,1 10,4 29,9 23,0

7,1 0,5 1,1 0,6 24,6 49,5 0,15 8,8 0,3 49,3 18,6

2,1 air 5,0 air dan 0,3 HCN 8,0 air 3,4 HCN 2,5 HCN 8,0 AIR 97,2 metilmetakrilat 56,3 Hcl 17,4 air 11,3 air

Proses Pirolisis Plastik Pada Skala Pabrik Dan Pilot Plant


Nama Pabrik DBA, Jerman Kobe steel, Jepang VCC, Jerman KWU, Jerman Noell Proses, Jerman Basf proses Reaktor dan kondisi proses Rotary kiln, 450 - 500 oC Rotari kiln 500 -700 oC Hidrogenasi 500 - 550oC Rotari kiln 450-500oC Rotari kiln 650-700oC Melting Vessel 300-450oC Produk energi Minyak, Gas dan energi minyak dan gas Energi minyak dan gas minyak utk Steam cracker Kapasitas 6 ton/jam 1 ton/jam 80.000 ton/tahun 3 ton/jam 6 ton/jam 3 ton/jam

Veba Oel, Jerman Hamburg Proses

Rotari kiln 600-850oC fluidis Bed 500-900oC

minyak , gas dan energi minyak dan gas

500 kg/jam 20-60 kg/jam

Distribusi produk dari pirolisis polimer dengan reaktor Fluidized bed


Pilot plant (20kg/jam ) Polietilen 740 Laboratorium plant (1kg/jam) Polipropilen 760 Polistiren 520 Poliester 768 Poliuretan 700

Bahan baku Suhu, oC Produk, % Hidrogen Metana Etana Etena Propana Propena Butena Butadiena Isoprena

0,8 23,8 6,7 20,0 0,08 5,6 0,6 1,6 0,2

0,7 28,2 4,0 13,9 0,09 3,7 0,4 0,4 0,2

0,06 0,04

0,3 3,8 0,2 0,05 0,1 0,05

0,7 16,1 1,8 7,2 0,2 1,3 0,1 0,3 0,1

Siklopentadiena Seny. Alipatik lainnya Benzena Toluena Xylen,etilbenzen Stiren -metil stiren Indana, indena Naptalen Metil Naptalen Dipenil Flourena Penantrena/antrasena Pirena Aromatik lainnya CO CO2 Benzonitril Anilina Arang/Jelaga Total H2,gas C1-C4 Total Aromatik

1,9 1,3 19,2 3,9 0,08 0,5 0,1 0,5 2,8 0,6 0,3 0,2 0,5 0,3 6,9

0,8 1,6 18,2 6,6 0,4 1,0 0,2 1,0 3,5 0,9 0,4 0,3 0,7 0,2 11,1

0,1 0,07 1,7 0,4 76,8 2,2 0,6 0,04

0,1 18,1 2,7 0,6 0,1 0,9 2,6 3,0 0,3 0,2 0,1 6,3 17,4 26,9

0,1 0,5 0,2 0,2 0,1 0,5 0,5 2,1 0,2 0,1 0,1 0,4 0,1 22,3 34,0 1,8 1,1 0,9 2,4 63,6 29,2

18,6

1,8 59,1 35,8

1,7 51,4 44,3

0,1 99,8

7,1 50,2 40,5

Perbandingan produk yield dari umpan plastik dan nafta melalui Micro Cracking suhu 820 oC (sebagai Umpan Steam Cracking) Pada tes ini plastik dicampur dengan ( 35% wt.) nafta Umpan produk %
Hidrogen Metana Etana Etilen Asetilen Propane Propilen Butana n-Butana i-Butana Butadiena Pentana Gasolin+liquid

Nafta
1,1 15,9 2,2 31,6 1,6 0,3 17,3 0,4 1,8 2,0 5,3 1,6 18,9

PE-HD Wax
0,6 10,8 2,4 35,2 1,3 0,3 18,6 1,9 0,6 11,7 16,7

PE-LLD Wax
0,6 11,7 2,5 38,8 1,2 0,3 15,9 1,4 7,1 20,7

PP Wax
0,7 13,2 1,9 19,9 1,4 0,4 22,3 3,7 7,6 8,1 20,6

Perbandingan produk yield dari umpan plastik dan vakum gas oil (sebagai umpan Fluid Catalitic Cracking) Pada tes ini plastik dicampur dengan 35% wt. vakum gas oil. Umpan Produk, % wt
Gas LPG Gasolin Cycle oil Coke 1,8 13,7 49,5 31,2 3,8 1,9 23,9 64,4 5,0 4,8 1,0 20,1 63,6 13,1 2,2

Vakum gas oil

PE-LLD Wax

Plastik campuran

Poses Pirolisis + HIDROGENASI di Hamburg, Jerman Proses pirolisis plastik menggunakan gas Hidrogen dengan Komposisi umpan: 25% sampah plastik, 75% vakum residu, 5% aditif Hasil / Produk
H2S, Nh3,H2O LPG Gasolin Midel distilat Lub oil Aspal

% Yield Produk
5.2 10.4 27.3 33,7 19.3 12.6

GAMBAR : ALAT PROSES PIROLISIS SAMPAH PLASTIK LEMIGAS

Anda mungkin juga menyukai