Anda di halaman 1dari 6

PERMASALAHAN AIR TANAH PADA DAERAH URBAN

Air tanah merupakan sumber daya alam yang terbatas menurut waktu dan tempat .Air tanah memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia oleh karena itu perlu adanya exploitasi air tanah yang baik dan pengembangan air tanah harus sesuai konsep pengawetan. Sifat air tanah terhadap batuan menurut Hendrayana H.1994 dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Akuifer

: batuan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang berarti. Sifatnya permeable contoh batuannya batupasir,kerikil,batuganping,dan lava yang berlubang.

2. Akuitar : batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat mengalirkan dalam jumlah yang terbatas, contoh ; pasirlempungan,lempungpasiran. 3. Akuiklud : batuan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan dalam jumlah tertentu,contoh : lempung,lanau,tuf halus,serpih. 4. Akuifug : batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengallirkan air, contoh : batuan beku yang kompak dan padat. Pengaruh Lingkungan Geologi pada Daerah Urban Daerah urban merupakan daerah yang dicirikan dengan adanya ketidakseimbangan perkembangan antar kawasan serta tidak meratanya pusat-pusat pelayanan untuk masyarakat, contohnya daerah pesisir pantai dan kawasan industri.Untuk memenuhi kebutuhan air bersih daerah perkotaan tidak dapat mengandalkan langsung dari air permukaan dan air hujan karena kedua sumber ar yang mudah dijangkau tersebut sebgian besar tercemar. Sehingga masyarakat menggunakan air tanah. Dalam hal ini perlu adanya exploitasi air tanah secara bijak. Topografi Bentuk topgrafi suatu daerah mempengaruhi kualitas air tanahnya. Topografi daerah dataran rendah dapat berfungsi sebagai discharge karena frekuensi pengambilan air tanah yang relative besar karena pada daerah ini perkembangan penduduk tumbuh pesat. Topografi pada daerah transisi dan dataran tinggi dapat berfungsi sebagai daerah recharge karena daerah ini masih memilki kemampuan untuk meresapakan air yang relatif lebih tinggi daripada dataran yang sudah tidak memiliki daerah resapan.Daerah recharge merupakan daerah yang sangat penting untuk mensuplai air tanah bagi daerah sekitarnya,karena itu perlu diadakannya konservasi pada daerah recharge. Hidrologi

Analisis dan desain hidrologi tidak hanya memerlukan volume atau ketinggian curah hujan ,tetapi juga distribusi hujan terhadap waktu dan tempat. Air permukaan terdiri dari danau,situ,waduk,dan yang mengalir di sungai.

Penyebab timbulnya masalah air tanah antara lain : 1. Pengambilan air tanah. Pengambilan airtanah yang berlebihan merupakan sumber utama masalah airtanah. 2. Kependudukan Pertumbuhan jumlah penduduk semakin tinggi mengakibatkan kebutuhan air semakin besar. 3. Reklamasi Pantai Kawasan pantai merupakan daerah yang potensial untuk dikembangkan, banyak sektor yang dikembangkan di daerah pantai sehingga menimbulkan banyak masalah. 4. Perkembangan kawasan industri Kawasan industri merupakan daerah yang paling banyak menggunakan airtanah.
5. Pemanfaatan air tanah yang berlebih.

Exploitasi air tanah secara besar-besaran dapat menyebabkan tanah menjadi ambles,sedangkan pada daerah sekitar pantai akan menyebabkan turunnya muka tanah sehingga air laut akan masuk ke daerah yang mengalami penurunan tersebut. Mitigasi untuk Meminimalkan dampak Akibat Pengambilan Air Tanah 1.Penghijauan 2.Konservasi airtanah 3. Pembuatan system drainase khusus 4.Pengisian airtanah 5.Pembuatan daerah resapan airtanah

GEOLOGI LINGKUNGAN UNTUK ARAHAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOTA PALU ,SULAWESI TENGAH

Sampah merupakan hasil kegiatan manusia baik dari kegiatan rumah tangga, komersial,fasilitas sosial,fasilitas umum dan fasilitas lainnya. Penempatan sampah perlu memenuhii persyaratan teknis,ekonomis,dan berwawasan lingkungan. Metode yang tepat dalam hal ini adalah dengan memanfaatkan kondisi geologis alam setempat yang ada sehingga dapat dicegah terjadinya pencemaran lingkungan.Pengelolaan sampah di daerah kota Palu dikoordinasi oleh Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup kota Palu,umumnya berasal dari pasar,pemukiman,hotel,rumah sakit,pertokoan,perkantoran,dan beberapa industri. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu metode analis regional.Dalam analisis regional, parameter yang dipertimbangkan dalam penilaian kelyakan lahan TPA sampah mencakup parameter geologi. Parameter kriteria penilaian antara lain yaitu : 1.Batuan 2.Muka Airtanah 3.Kemiringan Lereng 4.Curah hujan Sedangkan parameter kriteria penyisihnya yaitu : a.Jarak sungai terhadap danau b.Jarak terhadap patahan/sesar c.Letusan Gunung api d.Potensi gerakan tanah e. Landasan Tsunami f.Banjir g.Jarak terhadap garis pantai h.Kawasan Lindung i.Jarak terhadap pemukiman j.Jarak terhadap bandara k.Jarak terhadap jalan raya

Analisis regional terbagi menjadi 2 aspek yaitu aspek geologi dan aspek nongeologi.Aspek geologi terdiri dari : 1. Batuan Tanah dan batuan di kota palu dapat dikelompokkan menjadi 5 satuan batuan yaitu batuan terobosan,batuan metamorfis,satuan batupasir,satuan konglomerat,dan endapan alluvial. 2. Kemiringan Lereng Kemiringan lereng daerahpenyelidikan dibagi menjadi 4 yaitu :
-

Kemiringan lereng 0 - 5 % Kemiringan lereng 5 - 10 % Kemiringan lereng 10 - 20 % Kemiringan lereng > 20 %

3. Muka Airtanah Airtanah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu airtanah dangkal dan airtanah dalam. 4. Patahan/sesar Struktur utama di daerah kota Palu adalah struktur graben yang dikenal sebagai sesar Palu dan saat ini terbentuk lembah Palu.Struktur geologi yang berkaitan langsung dengan lokasi pembuangan sampah yaitu struktur geologi patahan. 5. Aliran Sungai Aliran sungai Palu dimanfaatkan untuk irigasi pertanian atau kebutuhan rumah tangga. 6. Potensi gerakan tanah Zona kerentanan gerakan tanah menengah sampai tinggi tidak layak untuk TPA sampah. 7. Tsunami Tsunami adalah gelombang pasang laut yang disebabkan oleh gempa tektonik. 8. Kawasan rawan banjir Karakteristik banjir kota Palu adalah berupa banjir bandang dengan periode genangan singkat Aspek analisis regional nongeologi yaitu tan raya terdiri dari : 1. Kawasan hutan lindung dan kawasan hutan lindung dan kawasan hutan raya. 2. Kawasan sempadan pantai dan sungai.

3. Kawasan pemukiman dan kawasan industri. KAJIAN GEOLOGI LINGKUNGAN PADA LOKASI PENAMBANGAN BATUAN ABAS GUNUNG PARANG DALAM RANGKA KONSERVASI BATUAN DICAGAR ALAM GEOLOGI KARANGSAMBUNG

Kawasan yang terletak di Kebumen bagian utara mempunyai keunikan geologi yaitu batuan baik beku,sedimen dan metamorf yang terbentuk pada dasar samudera hingga tepi hingga benua serta telah berumur jutaan tahun.Kawasan Karangsambung juga menyimpan potensi bahan galian khususnya bahan galian golongan C.Bahan tambang ini ditambang di Gunung Parang berupa batuan diabas.Penambangan yang dilakukan berada disamping lokasi pelestarian dan telah menjadi tanah milik Negara.Lokasi tersebut adalah singkapan batuan diabas yang menunjukkan struktur kekar kolom. Geologi Lingkungan Lokasi Penambangan Diabas Gunung Parang Aspek geologi lingkungan yang dikaji meliputi morfolofologi/topografi dan geologi teknik. 1.Morfologi/topografi Setia kegiatan pertambangan hamper dipastikan akan merubah morfologi/topografi. Penambangan batuan diabas di Gunung Parangan Karangsambung juga telah merubah morfologi/topografi Gunung Parangan.Morfologi Gunung Parangan yang dulunya Nampak serasi karena berupa bukit dengan vegetasi yang lebat pada awal tahun 1990 berubah menjadi terkelupas karena aktivitas pertambangan pada kondisi sekarang.Penambang juga telah merubah kemiringan lereng Gunug Parangan yang semula relative landai menjadi lebih curam bahkan tegak.Kondisi lereng curam menjadi penyebab intensitass erosi lebih besar dan potensi gerakan tanah berupa jatuhan. 2.Geologi Teknik Kegiatan penggalian mengakibatkan perubahan sifat-sifat fisik tanah penutup (overburden ) menjadi lebih gembur dan terurai (unconsolidation) sehingga mudah tererosi. Pembahasan Diabas Gunung Parang Karangsambung merupakan salah satu bahan galian golongan C. Diabas yang memiliki sifat kompak,keras,dan pejal menjadi salah satu bahan galian yang untuk pembangunan fisik di daerah Kebumen.Kekar-kekar kolom yang ada di batuan ini mempermudah penambang dalam menggali dan memperoleh bongkahan.Ditinjau dari segi keilmuan diabas Gunung Parangan mempunyai nilai keilmuan yang tinggi.Tidak semua tempat dijumpai batuan diabas apalagi berstruktur kekar kolom. Meskipun batuan diabas padat,kompak tetapi masih lebih rendah kualitasnya dibandingkan batuan beku menengah seperti Andesit dan granit.Batuan diabas Karangsambung perlu perlu dan harus dikonservasi demi kepentingan ilmu pengetahuan . Kegiatan penambangan perlu dikendalikan demi kelestariannya.

Anda mungkin juga menyukai