Anda di halaman 1dari 10

Raditya Indra Aldony Enggar Praditya

Apa itu kelapangdadaan ??


Kelapang dadaan adalah suatu kondisi psiko-spritual yang

ditandai oleh kemampuan menrima berbagai kenyataan yang tidak menyenangkan dengan tenang dan terkendali (Nashori,2004) Orang yang lapang dada memiliki kekuatan dalam jiwanya untuk bertahan dan tidak berputus asa manakala menghadapi berbagai situasi yang secara obyektif tidak menyenangkan, baik secara psikis dan menyakitkan secara fisik. Semakin tinggi kelapang dadaan seseorang semakin mampu ia menerima realitas yang beragam, termasuk yang tidak menyenangkan (Nashori,2004).

Ciri ciri kelapangdadaan


spiritual awareness

psychologycal prepatory keyakinan akan kesanggupan dirinya

pertaubatan Pemaafan (forgiveness)

Pencarian hikmah

Berfikir positif tentang masa depan

Faktor yang mempengaruhi kelapangdadaan


Keimanan
Seseorang yang beriman, percaya dan yakin akan adanya ketentuan dari Allah Azza wa jalla. Baik ketentuan yang baik maupun ketentuan yang buruk

Dzikir

Dzikir sendiri, menurut Subandi (1997), menghasilkan adanya perasaan lapang atau perasaan los (terbebas dari beban yang menghimpit). Semakin tinggi kualitas dzikir, semakin tinggi kelapangdadaan.

Tingkat penderitaan yang dialami

Semakin tinggi tingkat penderitaan seseorang, maka akan semakin sulit untuk seseorang berlapangdada
Pengalaman penderitaan sebelumnya

Berbagai pengalaman hidup yang tidak menyenangkan akan memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi kehidupannya

Usia Orang yang berusia lanjut cenderung lebih bisa menerima penderitaan daripada orang yang lebih muda. Tingkat penerimaan diri orang yang berusia lanjut lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berusia masih muda. Lingkungan

Seseorang yang berada dalam lingkungan yang terlatih untuk berhadapan dengan suasana yang tidak menyenangkan lebih besar kelapangdadaannya dibanding mereka yang tidak terbiasa menghadapi suasana yang tidak menyenangkan.

Pengalaman penderitaan sebelumnya

Sumber penderitaan seseorang berasal dari 2 sumber


a. Berasal dari manusia Sumber penderitaan yang berasal dari manusia lebih cenderung untuk sulit berlapangdada. Contohnya peperangan yang terjadi di Aceh. Masyarakat menjadi tidak tenang dan cenderung menjadikan sebuah penderitaan bagi masyarakat Aceh b. Berasal dari Tuhan Sumber penderitaan yang berasal dari Tuhan cenderung mudah untuk berlapangdada. Sebagai contohnya adalah bencana alam.

Kesimpulan
Kelapangdadaan adalah rasa penerimaan diri terhadap

semua yang dialami

Anda mungkin juga menyukai