Anda di halaman 1dari 2

ISTILAH ISTILAH HUKUM PIDANA DAN PERDATA

Istilah-istilah Hukum Perdata dan Pidana Panitera = seseorang yang bertugas mencatat dan mengurusi urusan/berkas-berkas persidangan perceraian; Ketua Hakim Pengadilan = seseorang yang memimpin/mengepalai lembaga Pengadilan; Ketua Hakim Majelis = seseorang yang mengetuai para Hakim dalam suatu sidang; Hakim Anggota = seseorang hakim yang menjadi Hakim anggota dalam satu kelompok majelis; Penggugat = seseorang yang mengajukan gugatan di Pengadilan; Tergugat = seseorang yang digugat di Pengadilan; Pemohon = seseorang (suami) yang mengajukan permohonan ucap talaq pada istrinya di Pengadilan Agama; Termohon = seseorang (istri) yang diajukan permohonan ucap talaq oleh suaminya; Gugatan cerai/cerai gugat = berkas/surat permohonan =cerai yang diajukan oleh si istri; Permohonan talaq = berkas/surat permohonan suami utk mengucapkan talaq agar dapat bercerai dengan istrinya; Peninjauan Kembali (PK) = Upaya hukum setelah adanya putusan dari Pengadilan Tingkat Kasasi disertai dengan pendapat jika adanya kekhilafan hakim dalam penerapan suatu putusan atau adanya bukti-bukti baru/Novum yang belum pernah disampaikan dalam persidangan (tingkat pertama, banding maupun kasasi); Jawaban = berkas/surat tanggapan dari si Tergugat/Termohon; Replik = berkas/surat dari Penggugat/Pemohon tentang tanggapan dari adanya Jawaban Tergugat/Termohon; Duplik = berkas/surat dari Tergugat/Termohon tentang tanggapan dari adanya Replik si Penggugat/Pemohon; Sidang saksi/pembuktian = sidang dimana para pihak (Penggugat/Tergugat) memperlihatkan bukti-bukti dan membawa saksi-saksi untuk mendukung dan membuktikan dalil-dalil dalam surat/berkas proses perkaranya; Kesimpulan = berkas/surat dari para pihak untuk menyimpulkan surat-surat berkas-berkas yang telah diserahkan pada pengadilan; Posita = Dasar-dasar gugatan/fakta-fakta; Petitum = permintaan/tuntutan yang diajukan oleh para pihak; Hak pemeliharaan anak = adalah hak yang diperebutkan oleh para pihak untuk mendapatkan hak memelihara anaknya; Harta gono-gini = adalah harta yang dihasilkan selama masa perkawinan; Fiat Justitia Ruat Coelum = Sekalipun langit akan runtuh Hukum tetap ditegakkan; Banding = Upaya hukum setelah adanya putusan dari Pengadilan Tingkat Pertama; Kasasi = Upaya hukum setelah adanya putusan dari Pengadilan Tingkat Banding; PMH = Perbuatan Melawan HUKUM; Penyidik = pemeriksaan seseorang yang dilakukan baik di kepolisian maupun dikejaksaan (dalam perkara Pidana); Eksepsi = Tanggapan terhadap sahnya sebuah gugatan (perkara Perdata) maupun dakwaan (perkara Pidana) yang berhubungan dengan kewenangan/kompetensi absolute dan relative serta identitas tergugat (perdata) maupun terdakwa (pidana) Officium Nobile = Profesi mulia dan terhormat (advokat) Pro deo = BantuaN hukum secara cuma-cuma/tidak dipungut biaya

ISTILAH HUKUM Ditulis oleh Admin Senin, 21 November 2011 11:40 Ad Hominem : Menolak pendapatnya karena orangnya (misal : karena ia negro, china, dll) Ad Misericordiam : Argumentasi untuk menimbulkan belas kasihan. (sesat jika digunakan untuk meminta keringanan hukuman dan sesat jika digunakan untuk pembuktian tidak bersalah. Ad Baculum : Menerima atau menolak argumentasi karena ancaman, sehingga membuat orang takut (kasus manohara). Tidak sehat apabila digunakan untuk mengingatkan orang tentang ketentuan hukum Nemo Judex in Causa Sua : Hakim tidak mengadili hal-hal yang terkait dengan dirinya sendiri. Ultra Petita. Kewenangan hakim untuk memutus perkara melebihi yang dimohonkan oleh penggugat. Fundamentum Petendi : Uraian mengenai perihal pokok perkara yang menjadi dasar tuntutan, gugatan, atau permohonan. Uraian ini terkait dengan fakta dan aspek hukum dari suatu perkara sebagai argumentasi dari hal-hal yang diminta untuk diputus oleh majelis hakim. Dalam permohonan pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi misalnya, Fundamentum Petendi berisi uraian kerugian konstitusional pemohon yang diakibatkan oleh suatu ketentuanketentuan UUD 1945 yang menjamin hak konstitusional pemohon tersebut. Petitum : Hal-hal yang dimintakan untuk diputus oleh majelis hakim. Dalam kasus pidana misalnya, isi petitum biasanya adalah menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana tertentu dan menghukum dengan hukuman tertentu. Sedangkan dalam perkara pengujian Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi biasanya petitum-nya adalah menyatakan suatu ketentuan tertentu dari suatu Undang-Undang atau Undang-Undang tersebut secara keseluruhan bertentangan dengan UUD 1945 dan menyatakan ketentuan Undang-Undang tersebut tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Ketentuan Undang-Undang yang dimintakan untuk diuji dapat keseluruhan Undang-Undang, bab tertentu, pasal tertentu, ayat tertentu, kalimat tertentu, bahkan kata-kata atau tanda baca tertentu.

Anda mungkin juga menyukai