Print 2
Print 2
Debu : partikel benda padat yang terapung di udara. dihasilkan oleh proses mekanik . Kabut (mist dan fog) : dispersi partikel-partikel halus benda cair di udara, dihasilkan oleh proses penyemprotan, memercikkan dan menjadikan bentuk busa suatu cairan.
Campuran : Asap (smoke) : partikel padat akibat proses pembakaran yang tidak sempurna .
Autoignition
Temperatur, saat gas/uap flamabel terbakar tanpa adanya percikan api. Umumnya pada temperatur yang sangat tinggi, tetapi ada beberapa substansi kimia temperatur autoignition rendah; karbondisulfit autoignisasi setinggi titik didih air.
Disamping percikan api, ternyata O2 merupakan komponen terpenting untuk terjadinya bahaya kebakaran. Dilusi dengan gas-gas inert N2, CO2 bahaya kebakaran dapat dicegah Upper exlosion limids (UEL) : persentas paling tinggi campuran uap/gas flamabe di udara terbakar bila kontak dengan percikan api. Lower exlosion limids : persentasi yang paling rendah campuran uap/gas flamabel di udara terbakar bila kontak dengan percikan api
Hazard Class 5
(Oxidizer & Organic Peroxide)
5.1 Oxidising substance
Substansi bahan kimia yang mengandung atom Oksigen didalam molekulnya dapat dilepaskan bila dipanaskan dan mengakibatkan substansi lain terbakar walaupun kandungan oksigen diudara sangat minim ( sodium nitrat, hidrogen peroksida dan potasium permanganat)
Substansi kimia selain gas, yang beracun atau yang mengiritasi , dapat mengakibatkan kematian atau gangguan kesehatan bila tertelan atau terinhalasi. 6.1.b harmful (berbahaya) Substansi kimia selain gas, yang beracun atau yang mengiritasi , yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang ringan. bila tertelan, diinhalasi atau kontak dengan kulit.
6.2 Infectious Substances
Substansi kimiawi yang mengandung mikroorganisme pathogen yang dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia atau binatang.
Reaktifitas
Beberapa logam lebih reaktif dibadingkan yang lain [pipa air dari besi lebih cepat karatan daripada pipa tembaga (copper)] Asam kuat akan merusak besi tapi tidak berpengaruh pada timbal. Beberapa logam misalnya lithium, sodium dan potasium umumnya tidak terlihat dalam betuk logam karena reaktifitas logam-logam ini sangat cepat dan berpotensi menangkap api bila ada udara atau uap yang lembab.
Tes subakut
Menilai lebih akurat gangguan patologi anatomi suatu organ Selama 90 hari secara peroral atau inhalasi
Bioassays kronik (seumur hidup)
Substansi kimia diempelkan kulit binatang percobaan kemerahan pada kulit setelah beberapa hari. mata binatang percobaan (tes Draize)
Tes reproduksi
Pemaparan suatu substansi kimia multigenerasi pada binatang percobaan
Pemaparan suatu substansi kimia pada binatang percobaan yang sedang hamil (kesuburan berkurang, berat badan lahir rendah, deformitas pembentukan organ)
Tes perilaku
Efek pemaparan suatu substansi kimia terhadap perilaku (sistim ssp) binatang percobaan.
Narkosis (depresi pernafasan segera) ethil/propil alkohol,aseton dan metil hidrokarbon Asfiksia Kurangnya oksigen dalam udara pernafasan. Asfiksian sederhana substansi kimia yang dapat mengganti O2 diudara pernafasan akibat bekerja ditempat-tempat yang miskin O2 CO2, N2 ( dalam keadaan normal di dalam udara pernafasan terdapat 79 % N2), Etana, Hidrogen, helium, Argon (di dalam ruang pengelasan). Pada pekerjaan menggali terowongan (oksigen digunakan untuk oksidasi mineral di tanah/dinding terowongan), ruangan kerja yang sempit (proses terjadinya karat logam), pabrik aggur/bir) (proses fermentasi) Asfiksian kimiawi mempengaruhi secara langsung kemampuan tubuh untuk membawa dan menggunakan oksigen.
Besar partikel
Masing-masing partikel debu umumnya mempunyai bentuk sendiri yang berbeda dari yang lain Diameter aerodinamik adalah diameter dari satuan kepadatan suatu partikel bulat yang akan jatuh pada kecepatan yang sama diudara. Perilaku partikel di luar dan di dalam tubuh manusia tergantung dari besar partikel tersebut Ukuran partikel suatu substansi kimia yang di inhalasi akan menghasilkan derajat penetrasi dan area deposit yang berbeda-beda didalam percabangan saluran nafas.
Kategori NAB
NAB rata-rata jam kerja (TLV-TWA) Kadar substansi kimia rata-rata 8 jam kerja sehari /40 jam kerja per minggu tanpa mengakibatkan gangguan kesehatan. NAB / hari boleh terlampaui bila dikonpensasi oleh kadar yang rendah di hari kerja berikutnya dalam 5 hari kerja / minggu.
NAB pemaparan singkat (TLV- STEL) Kadar maksimal substansi kimia yang terpapar terus-menerus dalam waktu singkat tanpa mengakibatkan gangguan kesehatan. tidak > 15 menit/hari kerja, atau terpajan tidak > 4 x/hari kerja jika NAB rata-rata jam kerja tidak terlampaui. NAB tertinggi (TLV-C) Kadar maksimal substansi kimia di udara lingkungan kerja setiap saat yang tidak boleh terlampaui selama melakukan pelkerjaan.