Anda di halaman 1dari 18

pewarnaan gram

VI. PEMBAHASAN Pada praktikum ke tiga dalam mata kuliah Mikrobiologi Pangan 1 ini adalah pengamatan bentuk bakteri, kapang dan khamir dengan tujuan agar para praktikan dapat membedakan bentuk bakteri, kapang dan khamir. Namun pada praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2011 ini jenis mikroorganisme yang diamati hanya bakteri dan khamir dengan sampel bakteri yang berbeda untuk setiap kelompok. A. Bakteri Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (18531938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. Pembuatan film / apusan bakteri dilakukan sebelum proses pewarnaan gram. Beberapa langkah dalam pembuatan film ini diantaranya pembersihan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alkohol 70%. Pembersihan ini dimaksudkan agar gelas objek steril dan tidak ada mikroorganisme lain yang menempel pada gelas objek tersebut. Kemudian gelas objek yang sudah disterilkan tersebut dikeringkan dengan cara di angin-anginkan. Langkah selanjutnya yaitu pengambilan se suspense bakteri secara aseptis. Pengambilan dilakukan secara aseptis agar bakteri yang akan diamati tidak mengalami kontaminasi dengan mikroorganisme lain yang ada di sekitarnya. Kemudian bakteri yang telah diambil tadi dioleskan pada gelas objek dengan penyebaran setipis mungkin. Penyebaran yang tipis ini Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A dilakukan untuk memudahkan ketika pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Langkah selanjutnya adalah melakukan fiksasi. Proses pewarnaan Gram memiliki beberapa tahap. Pertama,

pemberian pewarna kristal violet pada bakteri yang diletakkan di atas gelas objek tadi. Pewarna kristal violet ini berguna sebagai indikator bakteri gram positif. Setelah ditetesi pewarna kristal violet, objek glas dibilas dengan air aquades, gelas objek dipegang pada posisi miring kemudian dikeringkan dengan menempelkan kertas serap yaitu kertas tissue pada bakteri tanpa mengelapnya. Kedua, pemberian Gram Iodium (lugol) yang berfungsi sebagai pembentuk kompleks ungu kristal-yodium (UK-Y), kemudian diamkan selama satu menit lalu dibilas kembali dengan air aquades dan dikeringkan seperti tadi. Ketiga, pemberian alkohol 95% untuk menghilangkan warna pada gelas objek sampai warna tidak luntur lagi ( 20 detik) lalu dibilas dan dikeringkan lagi. Keempat, pewarnaan dengan larutan safranin yang berfungsi sebagai indikator bakteri gram negatif ataupun positif selama 20 detik kemudian dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut kita akan mendapatkan warna yang khas, warna ungu kebiruan untuk bakteri Gram positif yang menyerap pewarna kristal violet dan warna kemerahan untuk bakteri Gram negatif yang menyerap larutan safranin. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah atau merah muda karena tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri. Bakteri gram positif dinding selnya tersusun oleh peptidoglikan dalam jumlah besar. Sedangkan bakteri gram negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan namun strukturnya lebih kompleks, dimana bagian terluarnya tersusun atas lipopolisakarida (rantai karbohidrat dan lipid). Bakteri gram negatif lebih berbahaya karena lipopolisakarida bersifat racun. Dan Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A membran terluar bakteri gram negatif nemberikan perlindungan kepada bakteri gram negatif terhadap bertahan dari sel inang. Tabel 1. Perbedaan gram positif dan gram negatif pada bakteri No Urutan Pewarnaan Gram positif Gram negatif 1 Warna violet kristal (VK), 1 menit Sel berwarna violet biru Sel berwarna violet biru

2 Larutan iodium (I), 1 menit Terbentuk kompleks VK-I, sel berwarna violet-biru Terbentuk kompleks VKI, sel berwarna violet biru 3 Pencucian dengan alkohol Dinding sel mengalami dehidrasi. Pori-pori berkerut, permeabilitas menurun. Kompleks VK-I tidak dapat ke luar sel. Sel tetap berwarna violet biru. Lemak terekstraksi dari dinding sel, pori-pori membesar. Kompleks VK-I tercuci keluar. Sel tidak berwarna 4 Safranin, 20 detik Sel tetap berwarna violet biru Sel menyerap zat warna sehingga berwarna merah Berdasarkan pengamatan dengan perbesaran mikroskop 100 kali yang dilakukan ketika praktikum dari sampel yang diberikan kepada praktikan adalah sampel C diperoleh bakteri dengan warna ungu kebiruan, berbentuk basil, dan bergerombol. Bakteri tersebut merupakan bakteri gram positif dan merupakan bakteri Lactobacillus sp, yaitu lebih tepatnya bakteri Lactobascillus bulgaricus. Bakteri ini tidak berspora, berbentuk batang yang panjang, anaerobik fakultatif dan katalase negatif. Bakteri ini menyerupai streptokoki dalam kebutuhannya akan nutrien (Fardiaz, 1992). Gambar bakteri yang terlihat pada mikroskop adalah sebagi berikut: Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A Gambar 1. Bakteri Lactobascillus bulgaricus (Sampel C) perbesaran 100 kali

Sedangkan gambar bakteri Lactobascillus bulgaricus berdasarkan literatur adalah sebagai berikut: Gambar 2. Bakteri Lactobascillus bulgaricus (novinite,2011) Jenis Lactobacillus dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu: 1. Bersifat homofermentatif Bakteri homofermentatif memecah gula menjadi asam laktat dan dapat tumbuh pada suhu 370C atau lebih. Spesies yang tergolong homofermentatif misalnya: a. Lactobacillus bulgaricus b. Lactobacillus lactis c. Lactobacillus acidophilus d. Lactobacillus thermophilus e. Lactobacillus delbrueckii 2. Bersifat heterofermentatif Bakteri heterofermentatif memecah gula menjadi asam laktat dan produk-produk lain seperti alkohol, asetat dan karbondioksida. Spesies yang tergolong heterofermentatif misalnya Lactobacillus fermentatum dan Lactobacillus brevis. (Fardiaz, 1992). Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A Bakteri yang diamati pada praktikum ini selain bakteri Lactobascillus bulgaricus adalah bakteri Lactobacillus acidophilus, Streptococcus thermophilus dan Bifidobacterium bifidum. Bakteri Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri gram positif karena setelah diberi pewarnaan gram dan diamati di bawah mikroskop bakteri ini berwarna ungu kebiruan, berbentuk basil atau batang, bersifat non motil, dan nonspora yang memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai sumber karbon utama dalam memproduksi energi. Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen, dan bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang sangat asam sekalipun, seperti pada pH 4-5 atau dibawahnya dan bakteri ini merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai satusatunya produk akhir. Gambar 3. Bakteri Lactobacillus acidophilus (sampel A). Perbesaran 160/0,17 Sedangkan gambar bakteri Lactobacillus acidophilus berdasarkan literatur adalah sebagi berikut:

Gambar 4. Bakteri Lactobacillus acidophilus (musee-afrappier,2011) Antara gambar yang diperoleh berdasarkan hasil di bawah mikroskop tidak terjadi perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri yang diamati benar-benar merupakan bakteri Lactobacillus acidophilus. Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A Sampel lain yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel D yang merupakan bakteri Streptococcus thermophilus. Bakteri jenis ini memiliki bentuk kokus atau bulat, bergerombol dan merupakan bakteri gram positif. Namun, pada praktikum kali ini, praktikan menemukan bahwa bakteri ini merupakan bakteri gram negatif. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena perlakuan fiksasi yang terlalu lama ataupun karena agar yang tidak sengaja terambil pada saat pengambilan sampel. Selain itu, juga bisa disebabkan karena terkotaminasi. Kemungkinan lain yang dapat menyebabkan kesalahan ini adalah kotornya lensa pada mikroskop yang digunakan untuk mengamati bakteri tersebut. Berikut ini merupakan bakteri Streptococcus thermophilus Gambar 5. Streptococcus thermophilus (sampel D) Perbesaran 16 x 40 Sedangkan gambar berdasarkan literatur adalah sebagai berikut: Gambar 6. Streptococcus thermophilus (buyprobiotics, 2011) Streptococcus memiliki karakteristik berbentuk bulat, hidup berpasangan dengan rantai pendek atau panjang yang tergantung pada spesies dan kondisi pertumbuhannya, dan semuanya bersifat homofermentatif (Frazier dan Westhoff, 1978, Pelczar dan Chan, 1988). Streptococcus memiliki diameter yang kurang dari 2m, membutuhkan kondisi nutrisi yang kompleks dengan suhu pertumbuhan Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A optimum sekitar 370C (Pelczar dan Chan, 1988). Beberapa spesies bersifat proteolitik dan biasanya bersifat lipolitik (Fardiaz, 1989). Streptococcus thermophilus merupakan spesies yang tergolong grup viridan, penting dalam pembuatan keju (Frazier dan Westhoff, 1978), dapat tumbuh pada suhu 450C dan masih tahan dengan perlakuan suhu 600C selama 30 menit (Fardiaz, 1989). Secara morfologis, Streptococcus thermophilus berbentuk bulat, sering hidup dalam bentuk rantai, bersifat termofilik dengan pH optimum untuk pertumbuhannya sekitar 6,6 6,8

(Helferich dan Westhoff, 1980). Sesuai dengan namanya, bakteri Streptococcus thermophilus bersifat termofilik, yaitu mikroba yang dapat tumbuh dalam suhu yang relatif tinggi dengan suhu minimum 250C, suhu optimum 44-550C dan maksimum 55650C. Sampel terakhir yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu sampel B dengan nama bakteri Bifidobacterium bifidum. Beberapa karakteristik dari bakteri Bifidobacterium ini adalah gram-positif, anaerobik, non-motil (tidak bergerak), tidak membentuk spora, berbentuk batang, dan memiliki persen G+C (guanosin-sitosin) yang tinggi (55-67%). Sel umumnya terlihat berpasangan membentuk huruf V atau Y.[ Suhu optimal untuk pertumbuhan Bifidobacterium adalah 37-41 C dan pH optimum antara 6,5-7. Dari 30 spesies Bifidobacterium yang ditemukan, beberapa di antaranya digunakan sebagai probiotik, yaitu Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium lactis, Bifidobacterium adolescentis, Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium breve, Bifidobacterium longum, Bifidobacterium animalis, dan Bifidobacterium thermophilum. Bakteri ini telah digunakan secara komersial sebagai probiotik dalam pembuatan yogurt dan produk olah susu lainnya. Pada praktikum kali ini, setelah pengamatan di bawah mikroskop, praktikan menemukan bahwa bakteri Bifidobacterium bifidum ini berbentuk coccus, padahal seharusnya bakteri jenis ini berbentuk basil. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena perlakuan fiksasi yang terlalu lama ataupun karena agar yang tidak sengaja terambil pada saat pengambilan sampel. Selain itu, juga bisa disebabkan karena terkotaminasi. Kemungkinan lain Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A yang dapat menyebabkan kesalahan ini adalah kotornya lensa pada mikroskop yang digunakan untuk mengamati bakteri tersebut. Berikut ini merupakan bakteri Bifidobacterium bifidum Gambar 7. Bifidobacterium bifidum (sampel B) Perbesaran 100 kali Berdasarkan hasil pengamatan Bifidobacterium bifidum berbentuk coccus, padahal seharusnya berbentuk basil sesuai dengan gambar berdasarkan literatur sebagai berikut: Gambar 8. Bifidobacterium bifidum (sciencephoto, 2011) Bifidobacterium bifidum adalah organisme probiotik sangat penting yang ditemukan dalam jumlah besar di usus dan mukosa vagina. Bifidobacterium bifidum mencegah perkembangbiakan E. coli, Salmonella

dan Clostridium. Bakteri ini juga memproduksi asam laktat dan asam asetat yang menurunkan pH usus dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Penelitian lain pada Bifidobacterium menunjukkan bahwa organisme ini juga merangsang penyerapan mineral seperti besi, kalsium, magnesium, dan seng. Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A B. Khamir Khamir merupakan sekelompok jamur yang terdiri dari sel-sel tunggal atau hifasederhana maupun miselium sempurna yang berkembang biak dengan tunas membelahatau spora. Mampu memfermentasi gula menjadi alcohol. Khamir dibedakan atas dua kelompok, sejati yaitu khamir yang dapat menghasilkan askospora, khamir semu yakni yang tidak dapat menghasilkan askospora dan hanya berkembang biak secara aseksualdengan tunas. Sebagai contoh khamir sejati adalah Saccharomyces sereviceae yang terdapat didalam ragi roti. Sedangkan contoh khamir semu adalah Candida sp. yang berperan didalam pembuatan tapai. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi yaitu 1-5 m sampai 20-50 m, dan lebar 1-10 m. Bentuk sel khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung (triangular), berbentuk botol, bentuk apikulat atau lemon, membentuk pseudomiselium (Fardiaz, 1992). Khamir adalah mikroorganisme yang biasanya berukuran 5-10 kali lebih besar dibandingkan dengan bakteri. Khamir dapat tumbuh baik dalam media padat maupun cair dengan cara yang sama seperti bakteri. Khamir merupakan organisme yang bersifat saprofit terutama pada daun, bunga, dan eksudat dari tanaman. Pengamatan bentuk khamir dilakukan berdasarkan beberapa langkah, yaitu pertama, melakukan pembersihan pada gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alkohol 70%. Pemberian alkohol ini bertujuan agar gelas objek yang akan digunakan sebagai alas untuk objek / sampel sudah steril. Kedua, pengambilan satu se suspense khamir kemudian mengoleskannya pada permukaan gelas objek. Langkah yang terakhir yaitu mengamatinya dengan menggunakan mikroskop. Pada khamir tidak dilakukan pewarnaan karena khamir tidak ada yang bersifat positif maupun negatif. Berdasarkan pada hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 16 x 40 kali dalam praktikum ini diperoleh keterangan bahwa khamir yang diamati berbentuk oval dan bergerombol. Khamir yang diamati

ini merupakan khamir Saccharomyces cereviceae. Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A Berikut ini adalah gambar khamir yang diamati di bawah mikroskop: Gambar 9. Saccharomyces cereviceae Perbesaran 16 x 40 Sedangkan gambar Saccharomyces cereviceae berdasarkan literatur adalah sebgai berikut: Gambar 10. Saccharomyces cereviceae (deanza,2011) Sifat-sifat Saccharomyces: 1. Bentuk bulat, oval memenjang, dan mungkin membentuk pseudomiselium. 2. Reproduksi melalui pertunasan multipolar dan pembentukan askospora. 3. Digunakan dalam industri pembuatan roti, alcohol, anggur, brem, gliserol, dan enzim invertase 4. Sifat dibagi dua, yaitu : a. Khamir permukaan (top yeast), yaitu khamir yang bersifat fermentatif kuat dan tumbuh cepat pada suhu 200C. khamir ini tumbuh secara menggerombol dan mengeluarkan CO2 cepat, mengakibatkan sel terapung pada permukaan. b. Khamir dasar (bottom yeast), tidak menggerombol, pertumbuhan lebih lambat, suhu optimal fermentasi 10-150C. Karena sel-sel tidak menggerombol CO2 diproduksi secara lambat, sel-sel akan mengumpul pada dasar tabung. VII. KESIMPULAN Sebelum mengamati bakteri, terlebih dahulu melakukan pembuatan film / apusan bakteri. Berdasarkan perbedaan struktur dinding sel bakteri, bakteridibedakan menjadi dua golongan yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif setelah diberikan pewarnaan gram berwarna ungu kebiruan sedangkan pada bakteri gram negatif berwarna merah atau merah muda. Bentuk bakteri berupa bulat (coccus), batang (bacillus) dan spiral (spirillium). Khamir berukuran lebuh besar dari bakteri, berbentuk bulat, oval, memenjang, dan mungkin membentuk pseudomiselium. Nova Nurfauziawati

240210100003 Kelompok 1A DAFTAR PUSTAKA Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Bogor Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Frazier, W. C. and D. C. Westhoff. 1978. Food Microbiology. 3th edition. Tata McGraw-Hill New Delhi. Halferich,W. dan D.C. Westhoff. 1980. All About Yogurt. Prentice Hall. Inc New York Pelczar, Michael J. Dan E. C. S. Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. Sumanti, Debby M. dkk. 2009. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Pasjadjaran Robert Wayne Hutkins. 2006. Microbiology and Technology of Fermented Foods. Wiley-Blackwell. Anonima. 2011. Gambar Lactobascillus bulgaricus. http://www.novinite.com/media/images/2004-04/33678.jpg diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonimb. 2011. Gambar Lactobacillus acidophilus. http://www.museeafrappier. qc.ca/images/site/large/lactobacillus-acidophilus02-milos-kalab.jpg diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonimc. 2011. Gambar Streptococcus thermophilus. http://www.buyprobiotics.com/Miva_Graphics/Micro6.jpg diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonimd. 2011. Gambar Bifidobacterium bifidum. http://www.sciencephoto.com/images/download_wm_image.html/B2201561Bifidobacterium_bifidum-SPL.jpg?id=662201561 diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonime. 2011. Gambar Saccharomyces cereviceae. http://www.deanza.edu/faculty/mccauley/6a_site_images/fungiimages/ saccharomyces-400.jpg diakses pada 5 Maret 2011

pewarnaan gram
VI. PEMBAHASAN Pada praktikum ke tiga dalam mata kuliah Mikrobiologi Pangan 1 ini adalah pengamatan bentuk bakteri, kapang dan khamir dengan tujuan agar

para praktikan dapat membedakan bentuk bakteri, kapang dan khamir. Namun pada praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2011 ini jenis mikroorganisme yang diamati hanya bakteri dan khamir dengan sampel bakteri yang berbeda untuk setiap kelompok. A. Bakteri Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (18531938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. Pembuatan film / apusan bakteri dilakukan sebelum proses pewarnaan gram. Beberapa langkah dalam pembuatan film ini diantaranya pembersihan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alkohol 70%. Pembersihan ini dimaksudkan agar gelas objek steril dan tidak ada mikroorganisme lain yang menempel pada gelas objek tersebut. Kemudian gelas objek yang sudah disterilkan tersebut dikeringkan dengan cara di angin-anginkan. Langkah selanjutnya yaitu pengambilan se suspense bakteri secara aseptis. Pengambilan dilakukan secara aseptis agar bakteri yang akan diamati tidak mengalami kontaminasi dengan mikroorganisme lain yang ada di sekitarnya. Kemudian bakteri yang telah diambil tadi dioleskan pada gelas objek dengan penyebaran setipis mungkin. Penyebaran yang tipis ini Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A dilakukan untuk memudahkan ketika pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Langkah selanjutnya adalah melakukan fiksasi. Proses pewarnaan Gram memiliki beberapa tahap. Pertama, pemberian pewarna kristal violet pada bakteri yang diletakkan di atas gelas objek tadi. Pewarna kristal violet ini berguna sebagai indikator bakteri gram positif. Setelah ditetesi pewarna kristal violet, objek glas dibilas dengan air aquades, gelas objek dipegang pada posisi miring kemudian dikeringkan dengan menempelkan kertas serap yaitu kertas tissue pada bakteri tanpa

mengelapnya. Kedua, pemberian Gram Iodium (lugol) yang berfungsi sebagai pembentuk kompleks ungu kristal-yodium (UK-Y), kemudian diamkan selama satu menit lalu dibilas kembali dengan air aquades dan dikeringkan seperti tadi. Ketiga, pemberian alkohol 95% untuk menghilangkan warna pada gelas objek sampai warna tidak luntur lagi ( 20 detik) lalu dibilas dan dikeringkan lagi. Keempat, pewarnaan dengan larutan safranin yang berfungsi sebagai indikator bakteri gram negatif ataupun positif selama 20 detik kemudian dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut kita akan mendapatkan warna yang khas, warna ungu kebiruan untuk bakteri Gram positif yang menyerap pewarna kristal violet dan warna kemerahan untuk bakteri Gram negatif yang menyerap larutan safranin. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah atau merah muda karena tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri. Bakteri gram positif dinding selnya tersusun oleh peptidoglikan dalam jumlah besar. Sedangkan bakteri gram negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan namun strukturnya lebih kompleks, dimana bagian terluarnya tersusun atas lipopolisakarida (rantai karbohidrat dan lipid). Bakteri gram negatif lebih berbahaya karena lipopolisakarida bersifat racun. Dan Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A membran terluar bakteri gram negatif nemberikan perlindungan kepada bakteri gram negatif terhadap bertahan dari sel inang. Tabel 1. Perbedaan gram positif dan gram negatif pada bakteri No Urutan Pewarnaan Gram positif Gram negatif 1 Warna violet kristal (VK), 1 menit Sel berwarna violet biru Sel berwarna violet biru 2 Larutan iodium (I), 1 menit Terbentuk kompleks VK-I, sel berwarna violet-biru

Terbentuk kompleks VKI, sel berwarna violet biru 3 Pencucian dengan alkohol Dinding sel mengalami dehidrasi. Pori-pori berkerut, permeabilitas menurun. Kompleks VK-I tidak dapat ke luar sel. Sel tetap berwarna violet biru. Lemak terekstraksi dari dinding sel, pori-pori membesar. Kompleks VK-I tercuci keluar. Sel tidak berwarna 4 Safranin, 20 detik Sel tetap berwarna violet biru Sel menyerap zat warna sehingga berwarna merah Berdasarkan pengamatan dengan perbesaran mikroskop 100 kali yang dilakukan ketika praktikum dari sampel yang diberikan kepada praktikan adalah sampel C diperoleh bakteri dengan warna ungu kebiruan, berbentuk basil, dan bergerombol. Bakteri tersebut merupakan bakteri gram positif dan merupakan bakteri Lactobacillus sp, yaitu lebih tepatnya bakteri Lactobascillus bulgaricus. Bakteri ini tidak berspora, berbentuk batang yang panjang, anaerobik fakultatif dan katalase negatif. Bakteri ini menyerupai streptokoki dalam kebutuhannya akan nutrien (Fardiaz, 1992). Gambar bakteri yang terlihat pada mikroskop adalah sebagi berikut: Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A Gambar 1. Bakteri Lactobascillus bulgaricus (Sampel C) perbesaran 100 kali Sedangkan gambar bakteri Lactobascillus bulgaricus berdasarkan literatur adalah sebagai berikut: Gambar 2. Bakteri Lactobascillus bulgaricus (novinite,2011) Jenis Lactobacillus dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu: 1. Bersifat homofermentatif

Bakteri homofermentatif memecah gula menjadi asam laktat dan dapat tumbuh pada suhu 370C atau lebih. Spesies yang tergolong homofermentatif misalnya: a. Lactobacillus bulgaricus b. Lactobacillus lactis c. Lactobacillus acidophilus d. Lactobacillus thermophilus e. Lactobacillus delbrueckii 2. Bersifat heterofermentatif Bakteri heterofermentatif memecah gula menjadi asam laktat dan produk-produk lain seperti alkohol, asetat dan karbondioksida. Spesies yang tergolong heterofermentatif misalnya Lactobacillus fermentatum dan Lactobacillus brevis. (Fardiaz, 1992). Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A Bakteri yang diamati pada praktikum ini selain bakteri Lactobascillus bulgaricus adalah bakteri Lactobacillus acidophilus, Streptococcus thermophilus dan Bifidobacterium bifidum. Bakteri Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri gram positif karena setelah diberi pewarnaan gram dan diamati di bawah mikroskop bakteri ini berwarna ungu kebiruan, berbentuk basil atau batang, bersifat non motil, dan nonspora yang memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai sumber karbon utama dalam memproduksi energi. Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen, dan bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang sangat asam sekalipun, seperti pada pH 4-5 atau dibawahnya dan bakteri ini merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai satusatunya produk akhir. Gambar 3. Bakteri Lactobacillus acidophilus (sampel A). Perbesaran 160/0,17 Sedangkan gambar bakteri Lactobacillus acidophilus berdasarkan literatur adalah sebagi berikut: Gambar 4. Bakteri Lactobacillus acidophilus (musee-afrappier,2011) Antara gambar yang diperoleh berdasarkan hasil di bawah mikroskop tidak terjadi perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri yang diamati benar-benar merupakan bakteri Lactobacillus acidophilus. Nova Nurfauziawati

240210100003 Kelompok 1A Sampel lain yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel D yang merupakan bakteri Streptococcus thermophilus. Bakteri jenis ini memiliki bentuk kokus atau bulat, bergerombol dan merupakan bakteri gram positif. Namun, pada praktikum kali ini, praktikan menemukan bahwa bakteri ini merupakan bakteri gram negatif. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena perlakuan fiksasi yang terlalu lama ataupun karena agar yang tidak sengaja terambil pada saat pengambilan sampel. Selain itu, juga bisa disebabkan karena terkotaminasi. Kemungkinan lain yang dapat menyebabkan kesalahan ini adalah kotornya lensa pada mikroskop yang digunakan untuk mengamati bakteri tersebut. Berikut ini merupakan bakteri Streptococcus thermophilus Gambar 5. Streptococcus thermophilus (sampel D) Perbesaran 16 x 40 Sedangkan gambar berdasarkan literatur adalah sebagai berikut: Gambar 6. Streptococcus thermophilus (buyprobiotics, 2011) Streptococcus memiliki karakteristik berbentuk bulat, hidup berpasangan dengan rantai pendek atau panjang yang tergantung pada spesies dan kondisi pertumbuhannya, dan semuanya bersifat homofermentatif (Frazier dan Westhoff, 1978, Pelczar dan Chan, 1988). Streptococcus memiliki diameter yang kurang dari 2m, membutuhkan kondisi nutrisi yang kompleks dengan suhu pertumbuhan Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A optimum sekitar 370C (Pelczar dan Chan, 1988). Beberapa spesies bersifat proteolitik dan biasanya bersifat lipolitik (Fardiaz, 1989). Streptococcus thermophilus merupakan spesies yang tergolong grup viridan, penting dalam pembuatan keju (Frazier dan Westhoff, 1978), dapat tumbuh pada suhu 450C dan masih tahan dengan perlakuan suhu 600C selama 30 menit (Fardiaz, 1989). Secara morfologis, Streptococcus thermophilus berbentuk bulat, sering hidup dalam bentuk rantai, bersifat termofilik dengan pH optimum untuk pertumbuhannya sekitar 6,6 6,8 (Helferich dan Westhoff, 1980). Sesuai dengan namanya, bakteri Streptococcus thermophilus bersifat termofilik, yaitu mikroba yang dapat tumbuh dalam suhu yang relatif tinggi dengan suhu minimum 250C, suhu optimum 44-550C dan maksimum 55650C.

Sampel terakhir yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu sampel B dengan nama bakteri Bifidobacterium bifidum. Beberapa karakteristik dari bakteri Bifidobacterium ini adalah gram-positif, anaerobik, non-motil (tidak bergerak), tidak membentuk spora, berbentuk batang, dan memiliki persen G+C (guanosin-sitosin) yang tinggi (55-67%). Sel umumnya terlihat berpasangan membentuk huruf V atau Y.[ Suhu optimal untuk pertumbuhan Bifidobacterium adalah 37-41 C dan pH optimum antara 6,5-7. Dari 30 spesies Bifidobacterium yang ditemukan, beberapa di antaranya digunakan sebagai probiotik, yaitu Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium lactis, Bifidobacterium adolescentis, Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium breve, Bifidobacterium longum, Bifidobacterium animalis, dan Bifidobacterium thermophilum. Bakteri ini telah digunakan secara komersial sebagai probiotik dalam pembuatan yogurt dan produk olah susu lainnya. Pada praktikum kali ini, setelah pengamatan di bawah mikroskop, praktikan menemukan bahwa bakteri Bifidobacterium bifidum ini berbentuk coccus, padahal seharusnya bakteri jenis ini berbentuk basil. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena perlakuan fiksasi yang terlalu lama ataupun karena agar yang tidak sengaja terambil pada saat pengambilan sampel. Selain itu, juga bisa disebabkan karena terkotaminasi. Kemungkinan lain Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A yang dapat menyebabkan kesalahan ini adalah kotornya lensa pada mikroskop yang digunakan untuk mengamati bakteri tersebut. Berikut ini merupakan bakteri Bifidobacterium bifidum Gambar 7. Bifidobacterium bifidum (sampel B) Perbesaran 100 kali Berdasarkan hasil pengamatan Bifidobacterium bifidum berbentuk coccus, padahal seharusnya berbentuk basil sesuai dengan gambar berdasarkan literatur sebagai berikut: Gambar 8. Bifidobacterium bifidum (sciencephoto, 2011) Bifidobacterium bifidum adalah organisme probiotik sangat penting yang ditemukan dalam jumlah besar di usus dan mukosa vagina. Bifidobacterium bifidum mencegah perkembangbiakan E. coli, Salmonella dan Clostridium. Bakteri ini juga memproduksi asam laktat dan asam asetat yang menurunkan pH usus dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Penelitian lain pada Bifidobacterium menunjukkan bahwa organisme ini juga merangsang penyerapan mineral seperti besi, kalsium, magnesium, dan seng.

Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A B. Khamir Khamir merupakan sekelompok jamur yang terdiri dari sel-sel tunggal atau hifasederhana maupun miselium sempurna yang berkembang biak dengan tunas membelahatau spora. Mampu memfermentasi gula menjadi alcohol. Khamir dibedakan atas dua kelompok, sejati yaitu khamir yang dapat menghasilkan askospora, khamir semu yakni yang tidak dapat menghasilkan askospora dan hanya berkembang biak secara aseksualdengan tunas. Sebagai contoh khamir sejati adalah Saccharomyces sereviceae yang terdapat didalam ragi roti. Sedangkan contoh khamir semu adalah Candida sp. yang berperan didalam pembuatan tapai. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi yaitu 1-5 m sampai 20-50 m, dan lebar 1-10 m. Bentuk sel khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung (triangular), berbentuk botol, bentuk apikulat atau lemon, membentuk pseudomiselium (Fardiaz, 1992). Khamir adalah mikroorganisme yang biasanya berukuran 5-10 kali lebih besar dibandingkan dengan bakteri. Khamir dapat tumbuh baik dalam media padat maupun cair dengan cara yang sama seperti bakteri. Khamir merupakan organisme yang bersifat saprofit terutama pada daun, bunga, dan eksudat dari tanaman. Pengamatan bentuk khamir dilakukan berdasarkan beberapa langkah, yaitu pertama, melakukan pembersihan pada gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alkohol 70%. Pemberian alkohol ini bertujuan agar gelas objek yang akan digunakan sebagai alas untuk objek / sampel sudah steril. Kedua, pengambilan satu se suspense khamir kemudian mengoleskannya pada permukaan gelas objek. Langkah yang terakhir yaitu mengamatinya dengan menggunakan mikroskop. Pada khamir tidak dilakukan pewarnaan karena khamir tidak ada yang bersifat positif maupun negatif. Berdasarkan pada hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 16 x 40 kali dalam praktikum ini diperoleh keterangan bahwa khamir yang diamati berbentuk oval dan bergerombol. Khamir yang diamati ini merupakan khamir Saccharomyces cereviceae. Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A Berikut ini adalah gambar khamir yang diamati di bawah mikroskop:

Gambar 9. Saccharomyces cereviceae Perbesaran 16 x 40 Sedangkan gambar Saccharomyces cereviceae berdasarkan literatur adalah sebgai berikut: Gambar 10. Saccharomyces cereviceae (deanza,2011) Sifat-sifat Saccharomyces: 1. Bentuk bulat, oval memenjang, dan mungkin membentuk pseudomiselium. 2. Reproduksi melalui pertunasan multipolar dan pembentukan askospora. 3. Digunakan dalam industri pembuatan roti, alcohol, anggur, brem, gliserol, dan enzim invertase 4. Sifat dibagi dua, yaitu : a. Khamir permukaan (top yeast), yaitu khamir yang bersifat fermentatif kuat dan tumbuh cepat pada suhu 200C. khamir ini tumbuh secara menggerombol dan mengeluarkan CO2 cepat, mengakibatkan sel terapung pada permukaan. b. Khamir dasar (bottom yeast), tidak menggerombol, pertumbuhan lebih lambat, suhu optimal fermentasi 10-150C. Karena sel-sel tidak menggerombol CO2 diproduksi secara lambat, sel-sel akan mengumpul pada dasar tabung. VII. KESIMPULAN Sebelum mengamati bakteri, terlebih dahulu melakukan pembuatan film / apusan bakteri. Berdasarkan perbedaan struktur dinding sel bakteri, bakteridibedakan menjadi dua golongan yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif setelah diberikan pewarnaan gram berwarna ungu kebiruan sedangkan pada bakteri gram negatif berwarna merah atau merah muda. Bentuk bakteri berupa bulat (coccus), batang (bacillus) dan spiral (spirillium). Khamir berukuran lebuh besar dari bakteri, berbentuk bulat, oval, memenjang, dan mungkin membentuk pseudomiselium. Nova Nurfauziawati 240210100003 Kelompok 1A DAFTAR PUSTAKA Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Bogor

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Frazier, W. C. and D. C. Westhoff. 1978. Food Microbiology. 3th edition. Tata McGraw-Hill New Delhi. Halferich,W. dan D.C. Westhoff. 1980. All About Yogurt. Prentice Hall. Inc New York Pelczar, Michael J. Dan E. C. S. Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. Sumanti, Debby M. dkk. 2009. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Pasjadjaran Robert Wayne Hutkins. 2006. Microbiology and Technology of Fermented Foods. Wiley-Blackwell. Anonima. 2011. Gambar Lactobascillus bulgaricus. http://www.novinite.com/media/images/2004-04/33678.jpg diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonimb. 2011. Gambar Lactobacillus acidophilus. http://www.museeafrappier. qc.ca/images/site/large/lactobacillus-acidophilus02-milos-kalab.jpg diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonimc. 2011. Gambar Streptococcus thermophilus. http://www.buyprobiotics.com/Miva_Graphics/Micro6.jpg diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonimd. 2011. Gambar Bifidobacterium bifidum. http://www.sciencephoto.com/images/download_wm_image.html/B2201561Bifidobacterium_bifidum-SPL.jpg?id=662201561 diakses tanggal 4 Maret 2011 Anonime. 2011. Gambar Saccharomyces cereviceae. http://www.deanza.edu/faculty/mccauley/6a_site_images/fungiimages/ saccharomyces-400.jpg diakses pada 5 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai