Anda di halaman 1dari 84

LOGO

Add your company slogan


GENERAL HEAT TRANSFER
Kelompok 1:
1. Achmad Fauzi 0706268184
2. Abram 0906556433
3. Adam Arthanugraha 0906633174
4. Sari Octaviani 0906489214
5. Syifa Rahmah 0906633590
6. Vincentius Hamdani 0906513642
7. Wentika Putri K A 0906633621
8. William Riswanto 0906633634
Pendahuluan
Transfer Panas :
Pertukaran Energi Termal dari suatu sistemfisik ke
sistemfisik lainnya.
Transfer Panas hanya terjadi akibat adanya
perbedaan suhu.
Transfer Panas mengalir dari suhu tinggi ke suhu
yang lebih rendah.
Mekanisme Transfer Panas
Konduksi (difusi):
Pertukaran Energi kinetik secara langsung antara 2
materi.
Contoh : sendok yang dicelupkan ke air panas
Konveksi
Terjadi ketika adanya aliran gas atau liquid dan
membawa energi panas tersebut.
Contoh : Air di dalampanci yang dipanaskan
Contd
Radiasi:
Perpindahan Energi yang terjadi melalui suatu
medium perantara bisa solid maupun liquid, bisa
juga melalui medium ruang hampa.
Contoh : Cahaya matahari ke bumi.
LOGO
Add your company slogan
Conduction Heat
Transfer
Heat Conduction
Konduksi adalah perpindahan panas dengan
cara agitasi molekul dalam bahan tanpa gerak
materi secara keseluruhan. Jika salah satu
ujung batang logam suhunyalebih tinggi, maka
energi akan dialihkan ke bagian batang logam
yang lebih dingin karena partikel kecepatan
tinggi akan bertabrakan dengan yang lambat
dengan transfer energi bersih yang lebih
lambat.
Conduction Heat transfer
Pada perpindahan panas secara konduksi, kalor/panas
mengalir tanpa disertai gerakan zat, tetapi melaui satu jenis
zat. Arah aliran energi kalor dari titik bersuhu tinggi ke titik
bersuhu rendah. Tidak semua bahan dapat menghantar kalor
sama sempurnanya.
Konduktor: bahan yang dapat menghantar kalor dengan baik.
Isolator: penghantar kalor yang buruk.
Koefisien konduksi termal, k:
sifat bahan yang digunakan untuk menyatakan bahwa bahan
tersebut merupakan suatu isolator atau konduktor
menunjukkan berapa sepat kalor mengalir dalamsuatu
bahan
k konduktor > k isolator
Why does metal feel colder than wood, if they
are both at the same temperature?
Logam adalah konduktor, kayu adalah insulator. Logam
mengkonduksi panas sehingga menjauhi tanganmu. Kayu tidak
mengkonduksi panas menjauhi tanganmu sebaik yang dilakukan
logam, jadi kayu terasa lebih hangat dari logam.
Sifat Termofisika
Thermal Conductivity: suatu pengukuran tentang kemampuan material
untuk memindahkan energi dengan cara konduksi
Thermal Diffusivity: suatu pengukuran tentang kemampuan suatu material
untuk merespon Perubahan dalam suhu lingkungannya
Transfer panas konduksi
Apabila ada perbedaan suhu perpindahan
energi dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Persamaan energi yang berpindah secara
konduksi (hantaran), yakni laju perpindahan
kalor berbanding dengan perbedaan suhu
normal
x
T
A
q
c
c
~
x
T
kA q
c
c
=
Fouriers Law
Persamaan yang menjelaskan tentang flux panas konduksi
Berdasarkan Distribusi temperatur dalammedium
Fouriers Law
persamaan umumnya (dalambentuk vektor) dari konduksi
Multidimensi yakni:
q k T

'' = V
Pengertian:
perpindahan panas ada dalamarah penurunan suhu
(basis for minus sign).
arah dari perpindahan panas tegak lurus terhadap garis
dari temperatur konstan (isoterm)
Heat flux vector mungkon bisa diselesaikan menjadi
komponen ortogonal
Fouriers Law menegaskan tentang konduktivitas suatu medium
/ k q T

| |
''
V
|
\ .
Hukumfourier
Fouriers Law
Time rate of heat flow (Q) through a slab is proportional to the
gradient of temperature difference. Laju transfer panas seccara
konduksi:
Persamaan kalor satu dimensi (dalam
keadaan steady)
(

|
.
|

\
|
c
c
c
c
+
c
c

c
c
= +
c
c
dx
x
T
k
x x
T
k A dx
T
cA qAdx
x
T
kA
t

|
.
|

\
|
c
c
c
c
+
c
c

c
c
= +
c
c
dx
x
T
k
x x
T
k A dx
T
cA qAdx
x
T
kA
t

Q= energi yang dibangkitkan per satua volume W/m3


C= kalor spesifik bahan, J/kg0C
P= kerapatan (densitas), kg/m3
atau
1.2
Jika suhu tidak berubah menurut waktu, maka hanya mengintegrasikan
persamaan 1.1, tetapi jika berubah, maka menjadi:
Persamaan kalor tiga dimensi
Untuk mengolah aliran kalor yang lebih dari satu
dimensi (one dimensional), kita hanya perlu
memperhatikan kalor yang dihantarkan ke dalam
dan ke luar satuan volume itu dalamketiga arah
koordinat, maka persamaannya menjadi:
t

c
c
= +
|
.
|

\
|
c
c
c
c
+
|
|
.
|

\
|
c
c
c
c
+
|
.
|

\
|
c
c
c
c T
c q
z
T
k
z y
T
k
y x
T
k
x
1.3
t d
dE
q q q q q q q
dz z dy y dx x gen z y x
+ + + = + + +
+ + +
Contd
Untuk konduktivitas termal yang konstan
persamaan 1-3a dapat dituliskan sebagai
berikut :
Semakin besar nilai semakin cepat kalor
membaur dalambahan itu.
t o c
c
= +
c
c
+
c
c
+
c
c T
k
q
z
T
y
T
x
T 1
2
2
2
2
2
2
o
thermal diffu o sivit f the med y ium
p
k
c
o


Heat Equation
The Heat Equation
Suatu persamaan diferensial yang menyediakan penyelesaian distribusi suhu dalam
media yang steady (tak bergerak).
Berdasarkan pada penerapan konservasi energi ke differential control volume yang
mana perpindahan energi terjadi karena konduksi.
Cartesian Coordinates:
Net transfer of thermal energy into the
control volume (inflow-outflow)
p
T T T T
k k k q c
x x y y z z t

| | c c c c c c c | | | |
+ + + =
| | |
c c c c c c c
\ . \ .
\ .

1.4)
Thermal energy
generation
Change in thermal
energy storage
Heat Equation (Radial Systems)
2
1 1
p
T T T T
kr k k q c
r r r z z t
r

| |
| | c c c c c c c
| | | |
+ + + =
| | |
c c c c c c c
\ . \ .
\ .

(1.5)
Spherical Coordinates:
Cylindrical Coordinates:
2
2 2 2 2
1 1 1
sin
sin sin
p
T T T T
kr k k q c
r r t
r r r
u
| | u u
u u
| | c c c c c c c
| | | |
+ + + =
| | |
c c c c c c c
\ . \ .
\ .

(1.6)
Unsteady State
Dalamproses pemanasan atau pendinginan yang
bersifat transien yang berlangsung sebelum
tercapainya kesetimbangan, analisis harus disesuaikan
untuk memperhitungkan perubahan energi dalam
benda terhadap waktu. Demikian pula kondisi atau
syarat-syarat batas mesti disesuaikan agar cocok
dengan situasi fisis yang terapat dalamunsteady state
heat transfer.
Berbeda dengan apabila sebuah benda padat tiba-tiba
mengalami perubahan lingkungan, maka diperlukan
beberapa waktu sebelumsuhu benda itu berada
kembali pada keadaan seimbang (steady state).
Problem 1
heat flow through a plane slab
The temperature of the inner and outer surfaces
of a glass window in a room are, respectively, 30
o
C dan 0
o
C . The glass is 15mm thick and has a
mean thermal conductivity of 0.84W. m
-1
. K
-1
.
Calculate the rate of loss of heat from the room
by conduction through the glass window per unit
area. What thickness of glass would be required
to decrease that heat flux to 2500 W/m
2
?
Solution 1
Determine:
T
1
= 30
o
C
T
2
= 0
o
C
k
m
= 0.84W. m
-1
. K
-1
x
1
-x
2
= 5mm
Ask:
?
If = 2500 W/m
2
, the
thickness?
Answer:
If
Problem 2
heat flow through the wall of a hollow cylinder
Hot water flows through a glass tube of inner
radius 5cm and outer radius 8cm. The
temperatures of the inner and outer surfaces
of the tube are, respectively, 95
o
C and 90
o
C
and the thermal conductivity of the glass is
0.84W. m
-1
. K
-1
. Calculate the rate of heat loss
from the tube per unit length ( ).
Solution 2
Determine:
R
1
= 0.05m
R
2
= 0.08m
T
1
= 95
o
C
T
2
= 90
o
C
k
m
= 0.84W. m
-1
. K
-1
Ask: ?
Answer:
Problem 3
heat flow through a composite cylindrical wall
Consider the composite hollow cylinder to be
steel steam pipe of I.D 4cm and O.D 4.5cm
covered with a 2.25cm layer of insulating
material of k=0.035 W/m.K. The steam in the
pipe is at 125
o
C and the temperature of the
air , T
o
, is 20
o
C. The thermal conductivity of
steel is and the values of h
i
and h
0
are,
respectively, 150W/m
2
.K and 30W/m
2
.K. The
rate of loss of heat per unit length of pipe is?
Solution 3
Determine:
k=0.035 W/m.K
R
1
= 4cm
R
2
= 4.5cm
hi = 150W/m
2
.K
h
0
= 30W/m
2
.K
T
i
= 125
o
C
T
0
= 20
o
C
Ask: ?
Answer:
Problem 4
Conduction in Heat sources
Consider a plane slab of thickness 2L=0.15m,
which generates heat at the rate of 250,000
W/m
3
. Both faces are in contact with air at
T = 15
o
C, the heat transfer coefficient at
each face is 60 W/m
2
.K , and the thermal
conductivity of the slab is 25 W/m.K Calculate
the temperature profile in the slab.
Solution 4
Determine:
q= 250,000 W/m
3
L= 0.15/2=0.075m
T = 15
o
C
h= 60 W/m
2
.K
k
m
= 25 W/m.K
Ask: the temperature
profile (T)?
Answer:
Problem 5
Resistances heating of electrical wires
Consider, the wire copper with R
1
= 0,0010m,
K
m,Cu
=380.W/m.K, Cu= 1.96x 10
-8
.m ,and that the
insulation coating of R
2
= 0.0020m is a plastic material
of k
m
=0.35W/m.K, =0 .m. The heat transfer
coefficient , h0, is 8 W/m
2
.K and T = 35
o
C. If the
maximum temperature at the which the plastic
insulation can be operated is 100
o
C, calculate the
maximum current that can be passed through the
wire.
Solution 5
Determine:
R
1
= 0.0010m,
K
m,Cu
=380.W/m.K
Cu= 1.96x 10
-8
.m
R
2
= 0.0020m k
m
=0.35W/m.K
=0 .m
h
0
= is 8 W/m
2
.K
T = 35
o
C
T
1
= 100
o
C
Ask: I ?
Answer:
LOGO
Add your company slogan
Convective Heat
Transfer
Outline
Pengertian Perpindahan Panas secara
Konveksi
Newtons Law of Cooling dan Koefisien Heat
Transfer secara Konveksi
Contoh Soal
Convective Heat Transfer
Perpindahan panas yang melibatkan aliran
fluida disebut dengan Konveksi.
Perpindahan panas ini terjadi dari suatu
tempat ke tempat yang lainnya akibat adanya
gaya yang bekerja dan pergerakan aliran
fluida pada temperatur yang berbeda.
Umumnya terjadi pada permukaan dari
suatu padatan dan fluida.
Convective Heat Transfer (contd)
Sebagai contoh, sebuah padatan yang panas
pada temperatur T
w
dihubungkan dengan
aliran fluida dengan temperatur T
f
(T
w
> T
f
).
Akibat adanya perbedaan temperatur, maka
transfer panas akan berlangsung dan akhirnya
membentuk temperatur yang homogen
antara fluida dan padatan.
Newtons Law of Cooling
Transfer panas secara konveksi dapat
digambarkan dalamHukumNewton yang
menyatakan kecepatan transfer panas
(kehilangan panas) berbanding lurus dengan
penurunan temperatur antara fluida dengan
sebuah padatan.
Newtons Law of Cooling (contd)
Sebuah bola padat dipanaskan hingga suhu
T
w
dan dicelupkan dalamsebuah tangki yang
berisi air dengan suhu T
f
. Jika diketahui
Volume, V dan luas area permukaan A, serta
densitas dan kapasitas panas dan c
p
, maka
bagaimanakah temperatur bola tersebut
setelah dicelupkan selama t?
Newtons Law of Cooling (contd)
Keseimbangan energi pada bola adalah
U U
i
= E
in
E
out
Perubahan energi dalam
U U
i
= Vc
p
(T T
w
)
Transfer energi
E
in
= 0 dan E
out
= qAT
Maka
Newtons Law of Cooling (contd)
Newtons Law of Cooling (contd)
Dari grafik tersebut, pada garis yang berwarna
biru menyatakan bahwa nilai dari q (flux dari
transfer panas tersebut) bersifat tidak konstan.
Maka, flux heat transfer convective (W/m
2
)
dapat dinyatakan dalampersamaan
q = Q/A = h (T
w
T
f
)
Persamaan inilah yang disebut dengan Newtons
Law of Cooling, dimana h adalah koefisien heat
transfer convective dengan satuan W/m
2
.K
Newtons Law of Cooling (contd)
Nilai dari koefisien konveksi, h, ditentukan oleh
sifat dari fluida, temperatur dan kecepatan aliran
pada fluida yang bergerak.
Berikut adalah tabel nilai h pada beberapa jenis
konveksi.
Process h (W/m
2
.K)
Free Convection
Gases 2 25
Liquids 50 1000
Forced Convection
Gases 25 250
Liquids 100 20,000
Convection with Phase Change
Boiling or condensation 2500 100,000
Example
1. A fluid flows over a plane surface 1 m by 1 m
with a bulk temperature of 50
o
C. The
temperature of the surface is 20
o
C. The
convective heat transfer coefficient is 2,000
W/m
2o
C. Calculate the heat transfer rate
between the plane and the fluid.
2. A 22 feet uninsulated steam line crosses a room.
The outer diameter of the steam line is 18 in.
and the outer surface temperature is 280
o
F. The
convective heat transfer coefficient for the air is
18 Btu/hr-ft2-
o
F.
Calculate the heat transfer rate from the pipe
into the room if the room temperature is 72
o
F.
Answer
1. T
w
= 50
o
C
T
f
= 20
o
C
h = 2,000 W/m
2
.
o
C
A = 1 m x 1 m = 1 m
2
From the Newtons Law of Cooling equation
Q/A = h (T
w
T
f
)
Q = A h (T
w
T
f
)
Q = (2,000 W/m
2o
C) ((1 m) (1 m)) ((50
o
C) - (20
o
C))
= 60,000 (W)
= 60 (kW)
Answer
2. T
w
= 280
o
F
T
f
= 72
o
F
h = 18 Btu/hr.ft
2
.
o
F
L = 22 ft
r = 9 in = 0.75 ft
A = (2 A) = 103.62 |t
Ncetov o Aoe o| Xooiv
Q = A h (T
w
T
f
)
Answer
2. (contd)
Q = 103.62 ft
2
x 18 Btu/hr.ft
2
.
o
F x (208
o
F)
Q = 3.88 x 10
5
Btu/hr
So, the rate of the heat transferred from the
pipe into the room is 3.88 x 10
5
Btu/hr or
1.14 x 10
5
W.
LOGO
Add your company slogan
Radiative Heat
Transfer
Hakikat Radiasi
Karakteristik khusus transfer energi secara radiasi :
1. Materi (matter) tidak diperlukan dalam tranfer panas radiasi. Kehadiran
medium akan menghalangi transfer radiasi antara permukaan2.
2. Jumlah radian dan kualitas radiasi bergantung pada temperatur. Radiasi dari
sebuah benda panas akan berbeda dalam kualitas dibandingkan radiasi dari
sebuah benda pada temperatur yg lebih rendah. Warna objek yang memijar
akan terlihat berubah jika temperatur berubah. Perubahan properti optik
radiasi terhadap temperatur amat sangat penting dalam menentukan
pertukaran energi-radian antara benda-benda.
Radiasi bergerak dengan kecepatan cahaya, dan mempunyai properti
GELOMBANG dan properti SEPERTI-PARTIKEL kedua-duanya sekaligus.
Intro
Mekanisme transfer panas radiasi tidak
mempunyai analogi baik dalam transfer
momentum ataupun transfer massa.
Transfer panas radiasi sangat penting dalam
tahapan disain engineering seperti ketel uap,
pemanas rumah, dan pesawat ruang angkasa.
Contd
Radiasi gelombang pendek seperti sinar sinar
gamma dan sinar-x diasosiasikan dg energi yg
sangat tinggi.
Untuk menghasilkan radiasi jenis ini kita harus
mengganggu inti atau elektron-elektron kulit
bagian dalam dari sebuah atom.
Sinar gamma dan sinar-x juga mempunyai
kemampuan menembus yg besar; permukaan yg
tak tertembus (opaque) oleh radiasi sinar-tampak
ternyata mudah ditembus oleh sinar gamma dan
sinar-x.
Contd
Radiasi panjang-gelombang yg sangat panjang, seperti
gelombang radio, juga dapat bergerak melalui padatan;
namun energi yg diasosiasikan dg gelombang2 ini jauh lebih
sedikit dibandingkan energi untuk radiasi panjang-
gelombang yg pendek.
dalam jangkauan = 0,38, sampai 0,76 mikron, radiasi
dapat dirasakan oleh saraf optik mata dan inilah yang
kita namakan cahaya.
Radiasi dalam jangkauan sinar-tampak ternyata memiliki
daya tembus yg kecil kecuali untuk beberapa cairan,
plastik, dan kaca.
Radiasi antara panjang-gelombang 0,1 dan 100 mikron
dinamakan radiasi termal.
Pita termal spektrum mencakup suatu bagian
dari ultraviolet dan semua daerah inframerah.
Radiasi Termal
Radiasi termal diamati terutama untuk menunjukkan properti optik yang
sama dengan salah satu dari subkelompoknya, sinar tampak, dan kita akan
memanfaatkan properti seperti-gelombang dari radiasi termal lebih
daripada properti seperti-partikel.
Radiasi termal yang jatug pada sebuah permukaan yang ditunjukkan
gambar berikut dapat diabsorbsi, direfleksi, atau ditransmisi.
Contd
Jika , , dan adalah bagian dari radiasi
datang yg masing-masing direfleksi,
diabsorbsi, dan ditransmisi, maka :
+ + =1
Dimana = reflektivitas, = absorbsivitas,
dan = transmisivitas.
Contd
Absorbsi radiasi-termal dalam padatan terjadi dalam
jarak yg sangat dekat, pada orde satu mikron utk
konduktor listrik dan sekitar 0,05 inchi utk
nonkonduktor listrik, di mana perbedaannya
disebabkan oleh perbedaan populasi tingkat-energi
dalam konduktor listrik yg dapat mengabsorbsi energi
pada frekuensi radiasi termal.
Utk mayoritas padatan, transmitivitasnya adalah nol, jd
mereka disebut tak tembus cahaya (opaque) bagi
radiasi termal.
Persamaan untuk benda tak tembus cahaya :
+ = 1
Contd
Macam Refleksi
1. Refleksi Spekular : sudut datang radiasi sama
dengan sudut refleksi (jarang terjadi)
2. Refleksi Difus : kadang disamakan dg situasi
dimana radiasi termal yg datang diabsorbsi
dan kemudian dipancarkan kembali dari
permukaan, sambil tetap mempertahankan
panjang-gelombang awalnya.
Contd
Benda yg mengabsorbsi secara ideal, dengan
= 1, dinamakan BENDA HITAM.
Benda hitam tidak merefleksi maupun
mentransmisi radiasi termal manapun.
Benda hitam bisa terbuat dari benda terang,
seperti dapat ditunjukkan dg melihat pada
setumpuk pisau silet dg bagian tajamnya ke
depan.
Daya Emisif Total (E) sebuah permukaan : laju total
energi termal yg dipancarkan lewat radiasi dari sebuah
permukaan dalam semua arah dan pada semua
panjang-gelombang per satuan luas permukaan.
Bisa juga disebut Emitansi atau Intensitas Hemisferik
Total.
Yg berhubungan dg Daya Emisif Total adalah Emisivitas
Emisivitas : rasio Daya Emisif Total sebuah permukaan
thd Daya Emisif Total dari suatu permukaan yg
meradiasi secara ideal pada temperatur sama.
Permukaan beradiasi idealnya juga dinamakan benda hitam,
sehingga kita dapat menulis :
= E / Eb
Dimana Eb adalah daya emisif total benda hitam.
Karena daya Emisif total mencakup kontribusi energi radian
dari semua panjang gelombang, maka daya emisif
monokromatik E

juga dapat didefinisikan. Energi radian dan


+ d adalah daya emisif monokromatik; jadi
De = E

d

atau E = E

d

Emisivitas Monokromatik
=
E
,b
dimana E
,b
adalah daya emisif monokromatik benda hitam pada
panjang-gelombang pada temperatur sama.
Absorbtivitas monokromatik,

dapat didefinisikan dg
cara sama seperti emisivitas monokromatik.
Absorbtivitas monokromatik : rasio dari radiasi yang datang
dengan panjang gelombang yg diabsorbsi oleh suatu
permukaan thd radiasi datang yang diabsorbsi oleh suatu
permukaan hitam.
Relasi antara absorbtivitas dan emisivitas
diberikan oleh hukumKirchoff.
Hukum Kirchoff : utk sebuah sistem dalam
kesetimbangan termodinamik, kesamaan
berikut berlaku utk tiap permukaan.

Dalam situasi ini, emisivitas dan absorbtivitas dapat


diasumsikan sama.
Namun, untuk radiasi antara benda2 yg memiliki
temperatur sangat berbeda, hukum kirchoff tidak
berlaku
Intensitas Radiasi
Utk menentukan karakteristik kuantitas radiasi
yg menempuh perjalanan dari permukaan
pada suatu jejak yg telah ditentukan, konsep
sinar tunggal tidaklah mencukupi.
Jumlah energi yg dibawa dalam arah tertentu
ditentukan dari I (Intensitas Radian)
d adalah sudut ruang diferential (suatu
bagian ruang
Intensitas radiasi tidak bergantung pada arah
untuk menentukan permukaan yg meradiasi
secara difus.
Dengan menyusun ulang persamaan sebelumnya,
kita melihat bahwa relasi antara daya emisif total,
E = dq/dA, dan intensitas I adalah
Relasi di atas terlihat sepenuhnya geometrik utk
permukaan yg meradiasi secara difus (I = I ())
Hubungan antara intensitas radiasi, I, dan Daya
Emisif Total merupakan langkah penting dalam
menentukan Daya Emisif Total.
Hukum Radiasi Planck
Planck (1900) -> Konsep Kuantum
Menurutnya radiasi dipancarkan tidak dalam
tingkat energi kontinu tetapi dalam jumlah
diskrit atau kuanta.
Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh
benda hitam yang diturunkan oleh Planck
adalah :
I
b,
=
Daya Emisif Total antara panjang-gelombang
dan + d , adalah :
E
b,
=
Hukum Stefan-Boltzmann
Hukum Radiasi Planck bisa diintegrasi pada
panjang gelombang dari nol sampai tak hingga
untuk menentukan Daya Emisif Total.
Emisivitas dan Absorbtivitas
Permukaan Padat
Emisivitas dan absorbtivitas adalah properti
pengendali dalam pertukaran panas secara
radiasi.
Untuk Radiasi Benda Hitam E
b =
T
4
.
Untuk permukaan yg sebenarnya E = E
b,
mengikuti
definisi emisivitas.
Untuk permukaan-permukaan aktual, emisivitas dapat bervariasi
dengan panjang-gelombang dan juga arah emisi.
Absorbtivitas suatu permukaan bergantung pd faktor-faktor yg
mempengaruhi emisivitas dan juga kualitas radiasi yg datang.
TRANSFER PANAS RADIASI
Transfer Panas antara antar Benda-Benda
Hitam
Pertukaran energi antara benda-benda hitam
bergantung pada beda temperatur dan
geometri
Secara khusus geometri memiliki peranan
yang dominan
TRANSFER PANAS RADIASI
Di ilustrasikan dalamgambar energi radian yang dipancarkan dari sebuah
permukaan hitamdi A1 dan diterima di A2
TRANSFER PANAS RADIASI
Dq1->2=Eb1/dA1{cos1cos2 dA2}
r
2
Pada persamaan di atas menunjukan bahwa
suku yang dikurung terlihat tergantung
sepenuhnya pada geometri
TRANSFER PANAS RADIASI
Beberapa faktor pandangan spesifik diamati,
ada beberapa generalitas yang menyangkut
faktor pandangan
1. Hubungan resiprositas yaitu persamaan yang
sederhana tetapi sangat penting
2. Faktor pandangan tak bergantung pada
temperatur
3. Untuk suatu enklosur, F11+F12+F13+=1
TRANSFER PANAS RADIASI
Aljabar faktor Pandangan
Faktor pandangan antara kombinasi-
kombinasi luasan ukuran diffrensial dan
ukuran finit telah dinyatakan dalambentuk
persamaan
Beberapa generalitas dapat dibuat dan akan
bermanfaat dalammenghitung pertukaran
energi radian untuk kasus-kasus yang, sekilas,
atau nampak cukup sulit
TRANSFER PANAS RADIASI
Dalamsebuah enklosur semua energi yang
meninggalkan satu permukaan, dinyatakan dengan i,
Jika total ada n permukaan, dengan j menyatakan,
permukaan manapun yang menerima energi i, dapat
ditulis sebagai berikut
TRANSFER PANAS RADIASI
Sebuah bentuk umumhubungan resiprositas
dapat di tuliskan sebagai
AiFij = AjFji
Dari kedua persamaan ini merupakan dasar
dari teknik yang dinamakan aljabar faktor
pandangan
TRANSFER PANAS RADIASI
Pertukaran Radian dalam Enklosur Hitam
Sebuah permukaan yang melihat dari nilai n
buah permukaan lain dapat di deskripsikan
sebagai berikut
F11+F12++Fli++Fln=1
atau
TRANSFER PANAS RADIASI
Pengikutsertaan A1 dengan persamaan di
bawah ini menghasilkan
Untuk sebuah enklosur dengan permukaan 1
melihat n buah permuakaan lain dapat ditulis
untuk transfer panas neto 1
TRANSFER PANAS RADIASI
Pada persamaan di atas dapat dipikirkan
sebagai analogi dari hukumOHM di mana
kuantitas transfer q, gaya pendorong potensial
Eb1-Eb dan resistansi termal, I/A1F1,
Mempunyai pasangan listriknya masing-
masing I, V dan R
TRANSFER PANAS RADIASI
Gambar menunjukan rangkaian listrik analog
untuk enklosur dengan masing-masing
permukaan
TRANSFER PANAS RADIASI
Radiasi dari Gas
Gas mengemisi dan mengabsorbsi radiasi
dalampita energi diskrit yang di atur oleh
tingkat energi yang di perbolehkan dalam
molekul
Energi yang dikaitkan dengan gerak fibrasi
atau rotasi molekul dan mempunyai frekuensi,
v= Elh
TRANSFER PANAS RADIASI
Gambaran radiasi dari gas
Koefisien transfer panas radiasi
Kesimpulan
Pertukaran Energi Termal dari suatu sistemfisik ke
sistemfisik lainnya.
3 Jenis pertukaran panas: konduksi,konveksi
dan radiasi
Referensi
Burmeister, Luois C. Convective Heat Transfer 2
nd
edition.
http://www.engineeringtoolbox.com/convective-heat-transfer-
d_430.html
http://www.engineersedge.com/heat_transfer/convection.htm
Geiger, G.H. & D.R. Poirier. Transport Phenomena in Metallurgy
http://en.wikipedia.org/wiki/Convection
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/thermo/heatra.html
http://www.math.vt.edu/people/gao/class_home/Presentations/he
atconduction.ppt
http://www.nd.edu/~msen/Teaching/IntHT/Slides/02A%20-
Chapter%202%20Black%20Text.ppt
http://www.bakker.org/dartmouth06/engs150/13-heat.ppt
http://en.wikipedia.org/wiki/Convective_heat_transfer
LOGO
Add your company slogan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai