Anda di halaman 1dari 87

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL TEMBAKAN BEBAS

DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA 1 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Nama NIM Jurusan Fakultas : : : : Hadi Nugroho 6301401053 Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005


SARI

Hadi Nugroho, (2005). Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putra Ektrakurikuler SMA I Kendal Tahun Pelajaran 2004/2005. (Skripsi UNNES)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) apakah ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas ?, 2) apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas ?, 3) apakah ada hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas ?, 4) apakah ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas ?, 5) berapakah sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas ? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas, 2) hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas, 3) hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 4) hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 5) untuk mengetahui besarnya sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra ektrakurikuler bola basket SMA I Kendal. Teknik pengambilan sample dengan total sampling sebanyak 34 siswa. Ada dua variabel yaitu: variabel terikat dan variabel bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan alat pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran data dengan teknik korelasi. Selanjutnya untuk menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi menggunakan SPSS 10. Dari hasil pengukuran diketahui: 1) ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas 2) ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas, 3) ada hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 4) ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas, 5) sumbangan relatif untuk kekuatan otot tungkai 68,8 %, kekuatan otot lengan 74,0 % dan kelentukan pergelangan tangan 67,7 % dan ketiga variabel dengan hasil tembakan bebas sebesar 85.7 %. Berdasarkan data penelitian, dapat disimpulkan bahwa: kekuatan otot lengan memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan dengan kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan tangan pada siswa putra ekstrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004/2005. Untuk itu disarankan dalam melatih tembakan bebas hendaknya kekuatan otot lengan perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam memberi porsi latihan lebih oleh pelatih selain penguasaan teknik.

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui, dan disahkan untuk diajukan kepada Panitia Penguji Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing I

Drs. Sukirno M.Pd NIP. 130935358

Drs. Wahadi M.Pd NIP: 131571551

Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Semarang

Drs. Wahadi M.Pd NIP: 131571551

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang:

Pada hari Tanggal

: Senin : 25 Juli 2005

Panitia Ujian Ketua Sekertaris

Drs. Sutardji, M. Kes NIP: 130523506 Dewan Penguji 1.

Drs. Nasution, M.Kes NIP:131571553

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : 1. Berantaslah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, menggeser tanggungjawab, takut, ragu, sok prestise yang semuanya berpangkal pada pikiran kumal. Pergunakanlah waktu sebanyk-banyaknya untuk belajar, membaca dan melatih

diri pada keahlian tertentu. Cara terbaik mendepositokan waktu adalah melalui belajar. (DR. Suparman Sumahamijoyo) 2. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu dan waktu hidupmu sebelum matimu. ( HR Bukhori)

Persembahan: Skipsi ini kupersembahkan kepada: Bapak ( Astono) dan Ibu ( Sri Hadi) tercinta atas tersayang, semuanya, adik-adikku seperjuangan

teman-teman

PKLO 01 FIK UNNES

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Keberhasilan penulis dalam penyusunan skripsi ini atas bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis menempuh kuliah di Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan pengurusan ijin penelitian. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Sukirno M.Pd dan Drs. Wahadi M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Drs. Sutopo, Kepala Sekolah SMA I Kendal yang telah memberikan ijin penelitian dalam skripsi ini. 6. Drs. Waluyo, guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMA I Kendal yang telah membantu penulisan skripsi dalam memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa putra ektrakurikuler SMA I Kendal. 7. Bapak dan Ibu Dosen FIK UNNES, yang telah memberikan pengajaran, pengetahuan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini. 8. Para siswa putra ekstrakurikuler SMA I Kendal yang telah bresedia menjadi sampel dalam penelitian ini. 9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, penulis ucapkan banyak terima kasih semoga amal dan bantuan Saudara mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pecinta olahraga khususnya basket.

Semarang,

Juli 2005

Penulis

DARTAR ISI halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ SARI ..................................................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. KATA PENGANTAR .......................................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................................

i ii iii iv v vi viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ...................................................................... 1.2 Permasalahan..................................................................................... 1.3 Penegasan Istilah ................................................................................ 1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................

xi xiii xiv

1 6 7 10

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ................................................................................... 2.1.1 Permainan Boal Basket ............................................................. 2.1.2 Teknik Dasar Permainan Boal Basket....................................... 2.1.3 Teknik Dasar Menembak ......................................................... 2.1.4 Tembakan Bebas ....................................................................... 2.1.5 Kondisi Fisik ............................................................................. 2.2 Kerangka Berfikir............................................................................... 2.3 Hipotesis ............................................................................................. 11 11 17 17 23 25 36 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Obyek Penelitian ................................................. 3.1.1 Populasi ..................................................................................... 3.1.2 Sampel....................................................................................... 3.2 Variabel Penelitian ............................................................................. 3.2.1 Variabel Bebas .......................................................................... 40 40 41 41 41

3.2.2 Variabel Terikat ........................................................................ 3.3 Instrumen Penelitian........................................................................... 3.3.1 Instrumen Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai........................ 3.3.2 Instrumen Pengukuran Kekuatan Otot Lengan ......................... 3.3.3 Instrumen Pengukuran Kelentukan Pergelangan Tangan ......... 3.3.4 Instrumen Ketepatan Tembakan Bebas Dalam Permainan Bola Basket ............................................................. 3.4 Teknik Pengambilan Data .................................................................. 3.4.1 Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai ......................................... 3.4.2 Pengukuran Kekuatan Otot Lengan .......................................... 3.4.3 Pengukuran Kelentukan Pergelangan Tangan........................... 3.4.4 Tes Ketepatan Tembakan Bebas Dalam Permainan Bola Basket .............................................................................. 3.5 Analisis Data ...................................................................................... 3.5.1 Uji Normalitas Data .................................................................. 3.5.2 Uji Linearitas dan Uji Keberartian Model Garis Regresi.......... 3.5.3 Analisis Regresi Sederhana....................................................... 3.5.4 Analisis Regresi Ganda .............................................................

42 42 42 42 42

43 43 43 44 45

46 46 47 48 49 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskriptif Data Hasil Penelitian.......................................................... 4.2 Uji Prasyaratan Analisis ..................................................................... 4.2.1 Uji Normalitas Data .................................................................. 4.2.2 Uji Homogenitas Varians .......................................................... 4.2.3 Uji Linearitas Garis Regresi...................................................... 51 52 52 53 54

4.2.4 Uji Kebeartian Model................................................................ 4.3 Interprestasi Hasil Penelitian.............................................................. 4.4 Pembahasan ........................................................................................

54 55 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan............................................................................................. 5.2 Saran ................................................................................................... 67 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... LAMPIRAN..........................................................................................................

69 71

DAFTAR TABEL Halaman 1. Diskriptif Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan, Kelentukan Prgelangan Tangan dan Ketepatan Tembakan Bebas............................................................ 2. Tabel Uji Normalitas Data ...................................................................... 3. Tabel Uji Homogenitas Varians ............................................................ 4. Tabel Uji Linearitas Garis Regresi ........................................................ 5. Tabel Uji Keberartian Model ................................................................. 6. Tabel Hasil Output Korelasi Kekuatan Otot Tungkai Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket...... 7. Tabel Analisis Regresi Kekuatan Otot Tungkai 56 51 52 53 54 55

Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket....... 8. Tabel Hasil Output Korelasi Kekuatan Otot Lengan Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket....... 9. Tabel Analisis Regresi Kekuatan Otot Lengan Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket....... 10. Tabel Hasil Output Korelasi Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket ........................................................................................... 11. Tabel Analisis Regresi Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket ......................................................................... 12. Hasil Output Korelasi Regresi Antara Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Ketepatan Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket........ 13. Hasil Output Analisis Regresi Ganda ....................................................

56

58

58

60

60

62 63

DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Lapangan Bola basket ............................................................................. 2. Papan Pantul............................................................................................ 3. Keranjang................................................................................................ 4. Posisi Kaki Saat Menembak ................................................................... 5. Posisi Tangan Saat Menembak .............................................................. 6. Follow Through ...................................................................................... 7. Fase Persiapan......................................................................................... 8. Fase Pelaksanaan .................................................................................... 9. Fase Follow Through .............................................................................. 10. Stuktur Otot Tungkai Atas ..................................................................... 11. Stuktur Otot Tungkai Bawah ................................................................. 12. Stuktur Otot Lengan Atas ...................................................................... 14 15 16 19 20 21 23 24 25 28 29 31

13. Stuktur Otot Lengan Bawah................................................................... 14. Stuktur Rangka Pergelangan Tangan..................................................... 15 Stuktur Otot Pergelangan Tangan...........................................................

32 34 35

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

1. Data Hasil Tes dan Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan .............. 2. Hasil Tes Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket ................... 3. Data Hasil Penelitian............................................................................. 4. Tabel Hasil Uji Normalitas Data dan Homogenitas Varians ................ 5. Tabel Hasil Uji Lenearitas Garis Regresi dan Uji Keberartian Model . 6. Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Tungkai (X1) Dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket.................................... 7. Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Lengan (X2) Dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket ......................... 8. Tabel Uji Kelinearan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3) Dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket............ 79 78 77 71 73 74 75 76

9. Hasil Analisis Regresi Ganda Kekuatan Otot Tungkai (X1), Kekuatan Otot Lengan (X2) dan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3) Dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket 10. Surat Penetapan Pembimbing ............................................................... 11. Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................................... 12. Foto / Dokumentasi Penelitian.............................................................. 80 81 82 83

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul Hampir di segala bidang ilmu pengetahuan sekarang ini telah berkembang demikian pesat, adanya keterkaitan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang lain suatu masalah menjadi lebih kompleks, kerena dijelaskan melalui tinjauan dari berbagai sudut pengetahuan yang terkait dan saling menunjang. SMA I Kendal merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Kendal, yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta kotak pos 11 Kendal. Kelas satu ada sembilan (9) kelas, tiap kelas rata-rata terdiri dari 40 .siswa. Kelas dua ada tiga (3) jurusan, IPA, IPS dan Bahasa. Kelas tiga meneruskan jurusan di kelas dua. Dalam SMA 1 Kendal kegiatan intra dan ekstra berjalan dengan baik. Banyak siswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik semua itu ditunjang oleh guruguru yang profesional. Disamping itu fasilitas sekolah juga memadai. Ada laboratorium-laboratorium yang menunjang kegiatan belajar mengajar, lapangan untuk kegiatan olahraga juga tersedia. Banyak lulusan dari SMA ini yang berhasil masuk di perguruan tinggi negeri, baik dari jalur SPMP maupun SPMB.

Kegiatan ekstrakurikuler di SMA 1 Kendal ini juga banyak. Ada kegiatan ektrakurikuler pramuka, olahraga, pecinta alam, kesenian dan masih banyak lagi. Untuk kegiatan olahraga salah satunya adalah bola basket. Ektrakurikuler bola basket banyak peminatnya. Karena suatu kebanggaan tersendiri untuk menjadi tim bola basket SMA 1 Kendal disamping itu bola basket di Kabupaten Kendal berkembang dengan pesat. Banyak kejuaraan bola basket diadakan dan yang menjadi langganan juara adalah tim dari SMA 1 Kendal. Contohnya HEXOS ini merupakan kejuaraan antar SMA. SMA 1 Kendal merupakan juara bertahan HEXOS di Kabupaten Kendal untuk tim putra dan putri. Di tim pra Porda bola basket Kendal putra dan putri sebagian besar dihuni oleh siswa-siswi SMA 1 Kendal, ini disebabkan kualitas pemain sangat bagus. Bola basket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan lain-lain. Untuk menjadi seorang pemain basket yang baik, harus menguasai teknikteknik dasar permainan bola basket, karena semakin baik seorang pemain dalam mendribel, menembak dan mengoper semakin baik kemungkinan untuk sukses, hal ini harus ditunjang pula kondisi fisik yang baik. Menurut peraturan Perbasi (2004 : 1), bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain, tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan, mencegah lawan mencetak angka. Pada permainan bola basket untuk mendapatkan gerakan efektif dan efesien perlu di dasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar tersebut dapat dibagi sebagai berikut: teknik melempar dan menangkap, teknik menggiring bola, teknik menembak, teknik gerakan berporos, teknik lay up, teknik rebound (Imam Sodikun, 1992: 48).

Sistem peyerangan dan pertahanan dalam permainan bola basket sering kali menyebabkan terjadinya suatu kesalahan (foul). Menurut Imam Sodikun (1992: 8687), adapun jenis kesalahan yang dapat dikenai sangsi tembakan bebas, antara lain adalah: kesalahan yang dilakukan bersamaan dengan usaha tembakan lapangan, kesalahan teknik (Technical foul), kesalahan yang disengaja (Unsportman Like foul), kesalahan tim (Team foul). Menurut Ambler (1982 : 9), Keterampilan terpenting dalam bola basket ini adalah keterampilan menembak atau shooting bola ke dalam keranjang. Keterampilan ini merupakan suatu keterampilan yang memberikan kemampuan secara langsung. Selain itu memasukkan bola ke dalam keranjang merupakan inti dari strategi bola basket. Menembak adalah unsur yang menentukan dalam kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke keranjang. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat menembak. Setiap serangan selalu berusaha dapat berakhir dengan tembakan. Oleh kerena itu unsur menembak ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan. Tembakan bebas adalah tembakan yang dihadiahkan pada seorang pemain untuk mendapatkan angka, sebagai akibat diganggunya dengan kasar oleh pemain lawan dalam usaha tembakan lapangan. Tembakan bebas dilaksanakan di belakang garis tembakan bebas tanpa rintangan. Seorang penembak tembakan bebas harus : 1. Mengambil posisi di belakang garis tembakan bebas dan didalam setengah lingkaran. 2. Menggunakan cara apapun untuk melakukan tembakan bebas sehingga bola masuk keranjang dari atas atau menyentuhnya.

3. Melepaskan bola dalam lima detik dari waktu bola diberikan kepadanya oleh wasit. 4. Tidak menginjak garis tembakan bebas atau masuk daerah bersyarat sampai bola masuk atau menyentuh keranjang. 5. Dilarang melakukan tipuan pada tembakan bebas. Fase utama tembakan bebas dimulai dengan gerakan sesaat akan menembak bola di bawa sedikit ke bawah dengan menekuk kedua lutut kemudian dengan gerakan serentak lutut diluruskan, bola di bawa ke depan atas kepala, tangan kanan membawa bola dan tangan kiri melepas bola kalau diperhatikan sat bola lepas tangan kanan lurus pada siku. Fase terakhir adalah gerakan follow through yaitu lecutan pergelangan tangan tembak. Fase fase gerakan gerakan dalam gerakan tembakan bebas merupakan suatu kesatuan gerakan yang berirama, karena irama tembakan bebas keluar dari kedua tungkai yang menekukkan lutut, bersamaan dengan badan yang menolakkan tekukkan lengan dan lecutan pergelangan tangan secara berirama.

Menurut James Hay (1985: 222) sudut tembakan bebas yang baik adalah antara minimal 46 dan maksimal 73. Tetapi sudut yang paling baik adalah sekitar 49 dan 55.

Gambar 1 Sudut tembakan bebas 46, 49, 55 dan 73

Tujuan utama dari tembakan bebas adalah memasukkan bola ke keranjang lawan. Untuk itu dibutuhkan tenaga atau kekuatan untuk menggerakkan bola dari tangan ke keranjang, sebagaimana kita ketahui hampir seluruh pelaksanaan gerakan dalam olahraga bola basket melibatkan seluruh alat-alat gerak, baik alat gerak aktif (otot) maupun alat gerak pasif (tulang). Menembak dalam permainan bola basket merupakan sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu siku tembak, kelenturan

pergelangan tangan dan jari-jari tangan. Untuk mendapatkan tembakan yang baik diperlukan impuls tenaga yang sesuai dengan berat bola dan jarak dengan keranjang basket. Tenaga atau kekuatan yang digunakan prosesnya dimulai dari tubuh bagian bawah yaitu kaki. Pada saat otot-otot berkontraksi impuls tenaga mulai ditranfer untuk kerja otot-otot kaki, kemudian saat kedua lutut diluruskan sampai bola terdorong dari tangan sampai ke keranjang, impuls tenaga ditrasfer dari otot-otot kaki ke otot-otot betis, otot paha, otot pinggang, otot badan, otot bahu, otot lengan dan pergelangan tangan yang akhirnya ditransfer ke bola basket (Skripsi Mukorobin. 2003: 15) Penyebab terjadinya tembakan yang terlalu pendek atau tidak sampai ke ring basket karena tidak menggunakan tekukan lutut, tidak ada following-through atau memiliki irama tembakan yang tidak seimbang dan terlalu pelan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan suatu tembakan bebas untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket.

Adapun alasan pemilihan judul skripsi ini adalah:

1.

Tembakan bebas merupakan bagian penting dari permainan bola basket, apabila tembakan berhasil akan mencetak angka.

2.

Kekuatan otot tungkai berperan penting dalam keberhasilan tembakan bebas dalam permainan bola basket

3.

Kekuatan otot lengan berperan penting dalam keberhasilan tembakan bebas dalam permainan bola basket

4.

Kelentukan pergelangan tangan berperan penting dalam keberhasilan tembakan bebas dalam permainan bola basket.

1.2 Permasalahan Sesuai dengan latar belakang di atas maka dapat di kemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dangan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket ? 2. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket ? 3. Apakah ada hubungan antara kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket ? 4. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket ? 5. Berapakah sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket ?

1.3 Penegasan Istilah Sehubungan dengan judul skripsi Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putera Ekstrakulikurer SMA 1 Kendal Tahun Pelajaran 2004 / 2005 , untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berikut akan dijelaskan istilah yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu: 1. Hubungan Hubungan menurut Poerwadarminta adalah: (1) keadaan berhubungan atau dihubungkan, (2) sesuatu yang dipakai untuk berhubungan atau menghubungkan, (3) pertalian; sangkut paut; kontak ikatan (1976: 362). Yang dimaksud hubungan dalam penelitian ini adalah menghubungkan otot tungkai, otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan terhadap hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket. 2. Kekuatan Otot Tungkai Menurut M. Sajoto kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seseorang pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. (1988: 58). Tungkai adalah anggota gerak bawah (extremitas inferior) yang terdiri dari: femur (tulang paha), patella (tulang tempurung lutut), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), tarsalia (tulang pergelangan kaki), metatarsalia (tulang telapak kaki), phalanges (tulang jari kaki). (Sudarminto, 1992 : 60 61).

Yang dimaksud dengan kekuatan otot tungkai dalam skripsi ini adalah kemampuan seeorang dalam mempergunakan otot tungkai untuk menerima beban sewaktu bekerja. 3. Kekuatan Otot Lengan Kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seseorang pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu (M. Sajoto 1988 : 58). Menurut Sudarminto (1992 : 50 51) lengan adalah anggota gerak atas (ekstremitas superior) terdiri dari humerus (tulang lengan atas), ulna (tulang hasta), radius (tulang pengupil), carpalia (tulang pergelangan tangan), metacarpalia (tulang telapak tangan), phalanges (tulang jari-jari tangan). Yang dimaksud dengan kekuatan otot lengan dalam skripsi ini adalah kemampuan seeorang dalam mempergunakan otot lengan untuk menerima beban sewaktu bekerja. 4. Kelentukan Pergelangan Tangan Kelentukan atau flexibility adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot, ligamen-ligamen di sekitar persendian (M. Sajoto 1988 :58). Pergelangan tangan adalah termasuk anggota gerak atas (extremitas superior) terdiri dari: carpalia (tulang pergelangan tangan), metacarpalia (tulang telapak tangan), phalanges (tulang jari-jari tangan). Yang dimaksud dengan kelentukan pergelangan tangan dalam skripsi ini adalah keefektifan seseorang untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot, ligamen-ligamen disekitar persendian pergelangan tangan. 5. Tembakan Bebas

Tembakan bebas adalah tembakan yang di hadiahkan pada seorang pemain untuk mendapatkan angka, sebagai akibat diganggunya dengan kasar oleh pemain lawan dalam usaha tembakan lapangan. Tembakan bebas dilaksanakan di belakang garis tembakan bebas tanpa rintangan 6. Permainan Bola Basket Menurut peraturan Perbasi ( 2004: 1 ), bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain, tiap regu berusaha memasukkan bola kedalam keranjang lawan, mencegah lawan mencetak angka.

1.4 Tujuan Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hubungan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket. 2. Untuk mengetahui hubungan otot lengan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket. 3. Untuk mengetahui hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket. 4. Untuk mengetahui hubungan otot tungkai, otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket. 5. Untuk mengetahui besarnya sumbangan relatif kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Permainan Bola Basket 2.1.1.1 Pengertian dan Sejarah Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Keranjang yang diserang oleh suatu regu adalah keranjang lawan dan keranjang yang di jaga oleh suatu regu adalah keranjang miliknya. Suatu regu yang telah mencetak suatu angka terbanyak pada akhir waktu permainan adalah menjadi pemenang.

Permainan bola basket diciptakan pada Desember 1891 oleh Dr.James Naismith, seorang anggota Sekolah Pelatihan YMCA di Springfield Massachusetts yang sekarang dikenal dengan Springfield College. Naismith menciptakan permainan bola basket atas tugas yang diberikan oleh Dr.Luther Gulick untuk membentuk suatu permainan yang dapat dimainkan dalam ruangan di musim dingin. Bola basket segera terkenal dan tersebar cepat ke seluruh negeri dan dunia oleh perjalanan para lulusan Sekolah Pelatihan YMCA (Young Mens Christian Asosiation) Pada tanggal 21 Juli 1992 terbentuk federasi bola basket International yang di beri nama Federation Internationale de Basketball Amateur (FIBA) dengan Leon Bounffard sebagai presidennya dan Williams Jones sebagai sekretaris Jendral. Untuk pertama kalinya pada tahun 1936 bola basket dipertandingkan dalam Olimpiade di Jerman dan di ikuti 21 negara. Permainan bola basket di Indonesia berasal dari para pedagang Cina dan mulai berkembang atau mendapat tempat di masyarakat. Mulai daerah Jogja, Sala dan sekitarnya sesudah kemerdekaan. Pada PON I tahun 1948 di Sala permainan bola basket dipertandingkan. Untuk mengkoordinir perkembangan bola basket di Indonesia, di bentuklah organisasi yang disebut PERBASI (Persatuan Basketball Sesluruh Indonesia) pada tanggal 23 Oktober 1951 dengan Tonny Wen sebagai ketua dan Win Latumeten sebagai sekretarisnya. Pada tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI. Sampai sekarang PERBASI-lah yang bertanggung jawab atas perkembangan basket di Indonesia.

2.1.1.2 Lapangan

Menurut Perbasi dalam peraturan resmi bola basket (2004: 1) lapangan permainan harus rata, memiliki permukaan keras yang bebas dari gangguan atau halangan dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 15 cm yang diukur dari sudut di dalam garis batas lapangan. Federation National mempunyai kewenangan untuk kompotensi-

kompotensinya menggunakan lapangan permainan dengan ukuran panjang minimum 26 meter dan lebar 14 meter. Lapangan permainan akan di batasi dengan garis batas, meliputi garis akhir (pada sisi yang pendek) dan garis samping (pada sisi yang panjang). Garis-garis ini bukan merupakan bagian dari lapangan permainan. Seluruh garis sebaiknya dibuat dengan warna yang sama (sedapat mungkin putih) dengan lebar 5 cm dan terlihat jelas. Garis tengah dibuat sejajar dengan garis akhir dari titik tengah garis samping dengan berukuran 15 cm diluar garis samping. Lingkaran tengah dibuat di tengah

lapangan permainan dan mempunyai radius 1,8 meter diukur dari sudut terluar lingkaran. Jika bagian dalam lingkaran tengah diwarnai, warnanya harus sama dengan daerah bersyarat. Garis tembakan bebas dibuat sejajar dengan setiap garis akhir. Garis ini mempunyai ujung terjauh 5,80 meter dari sudut dalam garis akhir dan panjangnya 3,60 meter. Titik tengahnya berada pada suatu garis khayal berhubungan dengan titik tengah garis tengah. Daerah tembakan tiga angka suatu regu merupakan seluruh lantai di lapangan permainan kecuali daerah dekat keranjang lawan yang di batasi oleh dua garis memanjang dengan tepi terjauh 6,25 meter dari titik lapangan yang tegak lurus langsung di tengah keranjang lawan. Daerah bangku cadangan regu dibuat di luar lapangan, pada sisi yang sama dengan petugas meja. Masing-masing daerah akan dibatasi oleh perpanjangan garis akhir,

setidaknya 2 meter panjangnya dan 5 meter dari sudut dalam garis tengah. Disana harus disediakan 14 tempat duduk di daerah bangku cadangan regu untuk pelatih, asisten pelatih dan pemain pengganti. Orang lain yang tidak termasuk setidaknya berada 2 meter dibelakang bangku cadangan regu.

Gambar 2 Lapangan Bola Basket (Perbasi, 2000 : 16)

2.1.1.3 Papan Pantul

Kedua papan pantul di buat dari kayu keras atau bahan tembus pandang (transparan) dengan tebal 3 meter sesuai dengan kekerasan kayu (Imam Sodikun, 1992: 82 ). Permukaan rata dan bila tidak tembus pandang, harus berwarna putih. Dengan lebarnya 1,80 meter dan tingginya 1,05 meter. Di belakang ring dibuat petak persegi panjang dengan ukuran 59 cm dan tingginya 45 cm dengan lebar garis 5 cm. Batas tepi papan pantul ditandai dengan garis 5 cm tebalnya. Warna garis-garis ini harus kontras dengan warna dasar papan. Biasanya bila papannya tembus pandang garisgarisnya putih atau hitam. Garis tepi papan pantul harus sama warnanya dengan warna kotak persegi panjang ditengah-tengah papan.

Gambar 3 Papan Pantul (Perbasi, 2000 : 20)

2.1.1.4 Keranjang

Keranjang (basket) terdiri dari ring atau simpai dan jala (Imam Sodikun, 1992: 83). Simpai terbuat dari besi yang keras, berdiameter 45 cm dan berwarna jingga. Garis tengah besi simpai 20 mm dengan sedikit tambahan lengkungan besi kecil di bawah simpai tempat memasang jala. Jarak tepi bawah simpai dengan lantai 3,05 meter. Jarak terdekat dari bagian dalam tepi simpai 15 cm dari permukaan papan pantul. Jala terbuat dari tambang putih teranyam dan tergantung sedemikian rupa sehingga menahan bola masuk keranjang, kemudian terus jatuh ke bawah. Panjang jala adalah 40 cm.

Gambar 4 Keranjang (Perbasi, 2000 : 22) 2.1.1.5 Bola Bola yang digunakan adalah bola yang betul-betul bundar terbuat dari kulit, karet atau sintesis. Kelilingnya antara 75-78 cm dengan berat antara 600-650 gram. Bola dipompa secukupnya sehingga kalau dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter, pantulannya antara 1,20-1,40 meter (Imam Sodikun, 1992: 84) Peralatan lainnya : Jam permainan (stopwacth)

Peralatan 24 detik (24 second device) Blangko angka (score sheet) Papan skore (score board) Tanda kesalahan pemain Tanda kesalahan regu

2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bola Basket Bola basket termasuk permainan yang kompleks gerakannya. Seorang pemain bola basket dituntut untuk menguasai teknik-teknik dasar dahulu untuk dapat bermain dengan baik. Penguasaan teknik dasar yang benar akan menunjang ketrampilan bermain basket. Teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket antara lain: Gerakan kaki (foot work), Menembak (shooting), Operan (passing) dan menangkap (catching), Dribble, Rebound, Bergerak dengan bola, Bergerak tanpa bola, Bertahan

2.1.3 Teknik Dasar Menembak Menurut Imam Sodikun (1992: 59) menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain bola basket, ketrampilan suatu regu dalam permainan bola basket selalu ditentukan keberhasilan dalam menembak atau memasukkan bola ke dalam ring lawan. Untuk dapat berhasil dalam menembak perlu dilakukan teknik-teknik yang betul, kerena tembakan yang dikuasai dengan baik dapat menutupi kelemahan teknik dasar lainnya. Dalam permainan bola basket ada beberapa jenis tembakan, antara lain: 1.Tembakan dengan dua tangan di dada, 2.Tembakan dengan dua tangan diatas kepala, 3.Tembakan dengan satu tangan, 4. Tembakan lay-up, 5. Tembakan didahului dengan menggiring bola dan langsung mengadakan lay-up, 6. Tembakan loncat, 7. Tembakan loncat dengan satu tangan, 8. Tembakan kaitan, 9. Tembakan lain-lain gaya (Imam Sodikun, 1992: 59).

Teknik menembak dibagi dua yaitu tembakan dengan dua tangan dan tembakan dengan satu tangan. Sedangkan menurut gerak kakinya dibagi tiga yaitu menambak ditempat, meloncat dan melayang (lay up shoot) (A. Sarumpaet, 1992: 230). Banyak para pemain basket yang menggunakan teknik menembak dengan satu tangan karena tingkat keberhasilan masuk tinggi dan mudah dipelajari. Menembak dengan satu tangan harus diutamakan, sebab kecepatan menembak lebih terjamin dan koordinasi mudah dikuasai, bila dibandingkan dengan tembakan dengan dua tangan (Sukintaka, 1978: 22). Jenis tembakan yang dapat menggunakan satu tangan adalah tembakan bebas (free throw), tembakan dengan melompat (jump shoot), tembakan tiga angka (three point shoot), tembakan kaitan (hook shoot), lay up (Wissel Hall, 2000: 46) Semua tembakan dalam permainan bola basket menurut Hall Wissel (2000: 4648) memiliki mekanika dasar yaitu: pandangan, keseimbangan, posisi tangan, persejajaran siku dalam, irama menembak dan follow through. 1. Pandangan (Sight) Pada saat akan menembak, pusatkan pandangan mata pada ring, tunjukkan sisi muka lingkaran untuk semua garis tembakan di depan ring. Pandang sasaran dan juga mata terfokus hingga bola mencapai sasaran. 2. Keseimbangan (Balance) Berada dalam keseimbangan membeerikan tenaga dan kontrol irama tembakan. Rentangkan kaki ke depan dan arahkan jari kaki kedepan. Tekuk kaki, ini akan

memberikan tenaga penting untuk tembakan. Kepala harus segaris pinggang dan kaki. Bahu harus rileks.

Gambar 5 Posisi kaki saat menembak (Summit, 1997: 93)

3. Posisi tangan Letakkan tangan cukup rapat dengan rileks dan jari-jari terentang secukupnya. Posisi tangan yang rileks akan menjadi arah alami, bola berada pada jari, jadi tidak pada telapak tangan. Tangan yang tidak menembak di bawah bola dan tangan yang menembak di belakang bola.

Gambar 6 Posisi tangan saat menembak (Summit, 1997: 92)

4. Persejajaran siku dalam Pegang bola didepan dan diatas bahu untuk menembak, antara telinga dan bahu. Pertahankan siku-siku tetap di dalam. Saat siku didalam, bola sejajar dengan basket. 5. Irama menembak Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan pergelangan tangan dan jari tangan. Diawali dengan lutut sedikit lentur. Saat kaki terentang, punggung dan bahu terentang ke atas. Arahkan lengan, pergelangan tangan dan jari lurus pada keranjang. Lepaskan bola dari jari tengah dengan sentuhan ujung jari.

6. Follow through Setelah melepas bola dari jari tengah, pertahankan lengan tetap di atas dan terentang dengan jari tengah menunjuk lurus pada target. Telapak tangan menghadap ke bawah.

Gambar 7

Follow Through
(Summit, 1997: 92)

2.1.4 Tembakan Bebas Tembakan dalam permainan bola basket ada 2, yaitu : tembakan lapangan dan tembakan bebas (free throw). Tembakan lapangan adalah suatu percobaan memasukkan bola ke keranjang lawan selama dalam waktu pertandingan. Tembakan ini dilakukan oleh siapapun pemain penyerang dari daerah manapun di dalam lapangan sesuai dengan peraturan. Bola masuk ring di beri nilai dua, sedangkan dari garis three point di beri nilai tiga.

Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu angka, tidak dihalangi pemain lawan, dari belakang garis tembakan bebas dan di dalam setengah lingkaran. (Perbasi, 2004: 54). Tembakan bebas dilakukan paling lama 5 detik di mulai sejak bola di berikan oleh wasit kepada pemain yang akan melakukan tembakan. Tembakan bebas dilakukan apabila terjadi kesalahan teknik dan kepada pemain yang dirugikan diberi kesempatan untuk melakukan tembakan. Tembakan bebas sangat diperlukan adanya ketepatan dalam mengarahkan bola ke dalam ring. Ketahanan mental adalah kunci untuk meningkatkan prestasi di semua lini keahlian dasar, termasuk menembak. Percaya diri dalam menembak dan keberhasilan dalam menembak adalah faktor yang paling konsisten pada penembak-penembak handal. Keberhasilan berasal dari integrasi mental dan aspek mekanisme menembak. Tembakan bebas menurut Hall Wissel (2000: 53) terdiri dari 3 fase yaitu fase persiapan, fase pelaksanaan dan fase follow through. Fase tembakan bebas adalah: a. Fase Persiapan Pada fase persiapan terdapat sikap-sikap dengan urutan sebagai berikut: Penegasan yang positif, letakkan kaki untuk menembak sedikit di luar tanda, sikap yang seimbang (4), tangan yang tidak menembak di bawah bola (5), tangan yang menembak di belakang bola (6), ibu jari rileks (7), siku masuk ke dalam (8), bola antara telinga dan bahu (9). Bahu rileks (10), nafas dalam (rileks) (11) dan konsentrasikan pada target (13).

Gambar 8 Fase Persiapan (Wissel, 2000: 53)

2. Fase Pelaksanaan Pada fase ini terdapat suatu gerakan dan sikap urutan sebagai berikut: Lihat target (1), ucapkan kata-kata kunci secara berirama (2), rentangkan kaki, punggung dan bahu (3), rentangkan siku (4), lenturkan pinggang dan jari-jari ke depan (5), lepaskan jari telunjuk (6), tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas (7).

Gambar 9 Fase Pelaksanaan (Wissel, 2000: 53)

3. Fase Follow Through Fase follow through terdiri atas: Lihat target (1), lengan terentang (2), jari telunjuk menunjuk pada target (3), telapak tangan ke bawah saat shooting (4), seimbangkan dengan telapak tangan ke atas (5). Posisi tangan tetap di atas sampai bola masuk ke dalam ring (6).

Gambar 10 Fase Follow Through (Wissel, 2000: 53)

2.1.5 Kondisi Fisik Kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya (M. Sajoto, 1988: 57). Peningkatan kondisi fisik mempunyai tujuan meningkatkan fisik atlet ke kondisi puncak. Untuk meningkatkan kondisi fisik ada dua jalan secara metodis, ialah peningkatan fisik umum dan peningkatan fisik khusus. Yang termasuk peningkatan fisik umum adalah: kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan kelentukan. Sedangkan yang termasuk peningkatan fisik khusus adalah stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi, ketepatan dan keseimbangan (Suharno. HP, 1986: 35)

Menurut M. Sajoto (1988: 58) kekuatan adalah komponen fisik yang menyangkut masalah kemampuan seseorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Sedangkan menurut Suharno HP (1986: 35) kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tatanan atau beban dalam melakukan aktifitas. Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik. Disamping itu kekuatan memegang peranan penting melindungi atlet dari kemungkinan cedera. 2.1.5.1 Kekuatan Otot Tungkai Dalam melakukan tembakan bebas kekuatan otot tungkai mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan tembakan. Tekukan kaki akan memberikan tenaga penting untuk tembakan. Pemain yang tidak menekuk kakinya pada saat melakukan tembakan bebas kemungkinan besar akan gagal memasukkan bola ke keranjang karena bola tidak sampai keranjang (Hall Wissel, 2000: 46). Dengan menekuk kaki disamping untuk keseimbangan juga akan memberikan kekuatan yang besar untuk memindahkan bola dari tangan sampai keranjang basket.

2.1.5.1.1. Rangka Tungkai Menurut Soedarminto (1992: 60-61) tungkai terdiri dari tungkai atas dan tungkai bawah. Tungkai atas terdiri atas pangkal paha sampai lutut, sedangkan tungkai

bawah terdiri atas lutut sampai kaki. Tulang tungkai terdiri atas: Tulang pangkal paha, Tulang paha, Tulang kering, Tulang betis, Tulang tempurung lutut, Tulang pangkal kaki, Tulang telapak kaki, Tulang ruas jari kaki (Syaifudin, 1997: 31) 2.1.5.1.2 Otot-otot Tungkai 1) Otot-otot tungkai atas meliputi: M. abduktor maldanus, M. abduktor maldanus, M. abduktor brevis, M. abduktor longus. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut M. abduktor femoralis dan berfungsi menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur,M. rektus femuralis, M. vastus lateralis eksternal, M. vastus medialis internal, M. vastus inter medial, Biseps femoris, berfungsi membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah, M. semi membranosus, berfungsi tungkai bawah, M. semi tendinosus (seperti urat), berfungsi membengkokkan urat bawah serta memutar ke dalam, M. sartorius, berfungsi eksorotasi femur, memutar keluar waktu lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan keluar.

Gambar 11 Struktur otot tungkai atas (Evelyn, 1999: 113) 2) Otot-otot tungkai bawah meliputi: Otot tulang kering, depan M. tibialis anterior, berfungsi mengangkut pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki, M. ekstensor talangus longus, berfungsi meluruskan jari telunjuk ke jari tengah, jari manis dan kelingking jari, Otot ekstensi jempol, berfungsi dapat meluruskan ibu jari kaki, Tendo achilles, berfungsi meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (M. popliteus), M. falangus longus, berfungsi membengkokkan empu kaki, M. tibialis posterior, berfungsi membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki disebelah ke dalam.

Gambar 12 Gambar otot tungkai bawah (Evelyn, 1999: 114-115)

2.1.5.2 Kekuatan Otot Lengan Salah satu teknik dasar bola basket yang harus di kuasai adalah menembak. Karena kemenangan sebuah tim ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke keranjang. Di samping teknik yang bagus, harus ditunjang dengan kondisi fisik yang prima, salah satunya adalah kekuatan. Kegunaan kekuatan disamping untuk mencapai prestasi maksimal juga untuk mempermudah mempelajari teknik. Tempatkan tangan yang tidak menembak di bawah bola. Berat bola di seimbangkan paling tidak oleh dua jari. Lengan yang tidak menembak menjaga keseimbangan bola. Tangan yang digunakan untuk menembak harus mempunyai kekuatan yang besar sehingga memungkinkan bola sampai keranjang dan masuk. 2.1.5.2.1 Rangka Lengan

Lengan dalam susunan struktur tubuh manusia termasuk anggota gerak tubuh bagian atas. Yang terdiri dari: Tulang lengan atas (humerus), Tulang hasta (ulna), Tulang pengupil (radius), Tulang pergelangan tangan (carpalia), Tulang telapak tangan (metacarpalia), Tulang jari-jari tangan (phalanges) (Soedarminto,1992: 50-51) 2.1.5.2.2 Otot-otot Lengan

Menurut Syaifudin (1997: 38-44) otot lengan terdiri dari dari: 1. Otot bahu Otot bahu meliputi dari: M. deltoid (otot segitiga), berfungsi mengangkat lengan sampai mendatar, M. subskapularis (otot depan balung belikat) berfungsi menengahkan dan memutar lengan humerus ke dalam, M. supraspinatus (otot atas balung tulang belikat) berfungsi mengangkat lengan, M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat) berfungsi memutar lengan ke luar, M. teres mayor (otot lengan bulat besar) berfungsi memutar lengan ke dalam, M. teres minor ( otot lengan belikat kecil), berfungsi memutar lengan ke luar. 2. Otot pangkal lengan atas Otot pangkal lengan atas meliputi dari: M. biseps braki (otot lengan berkepala 2) berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan, M. brakialis (otot lengan dalam) berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, M. korako brakialis, berfungsi mengangkat lengan.

Gambar 13 Struktur otot lengan atas (Syaifuddin, 1997: 39) 3. Otot lengan bawah Otot lengan bawah meliputi: M. ektensor karpi radialis longus, M. ektensor karpi radialis brevis, M. ektensor karpi radialis ulnaris. Ketiga otot ini berfungsi sebagai ekstensi lengan (menggerakkan lengan), Digitonum karpiradialis berfungsi ekstensi dari jari tangan kecuali ibu jari, M. ekstensor policis longus berfungsi ekstensi ibu jari, Otot-otot sebelah tapak tangan berfungsi dapat membengkokkan jari tangan, M. pronator teres (otot silang hasta bulat), berfungsi dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku, M. palmasis ulnaris (otot-otot fleksor untuk tangan dan jari tangan), berfungsi sebagai fleksi tangan; M. palmaris longus: M.fleksor karpiradialis; muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari ke dua dan kelingking; M. digitorum profundus fungsinya fleksi dari 1,2,3,4; M. fleksor policis longus, fungsinya fleksi ibu jari, Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari M. pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; M. spinatus brevis fungsinya supinasi tangan.

Gambar 14 Struktur otot lengan bawah (Evelyn, 1999: 111-112)

2.1.5.3 Kelentukan Pergelangan Tangan Menurut Harsono (1988: 163) kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Sedangkan menurut Sajoto (1998: 58) kelentukan adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya. Menurut Suharno (1986: 49) kelentukan adalah suatu kemampuan dari seseorang dalam melaksanakan gerakan dengan amplitudo yang luas.

Kegunaan kelentukan dalam olahraga adalah : 1. Mempermudah dalam penguasaan teknik-teknik tinggi

2. Mengurangi terjadinya cedera atlet

3. Seni gerak tercemin dalam kelentukan yang tinggi 4. Meningkatkan kelincahan dan kecepatan gerak

Di dalam permainan bola basket kelentukan juga mempunyai peranan penting. Dengan kelentukan yang lebih baik seorang pemain basket akan dapat bergerak lebih lincah. Dalam menembak khususnya tembakan bebas, kelentukan pergelangan tangan membantu keberhasilan tembakan. Pada fase follow through dalam tembakan bebas kelentukan pergelangan tangan memberikan dorongan atau kontrol terakhir tembakan (Hall Wissel, 2000: 47). Jumlah dorongan yang harus di berikan pada bola tergantung dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pergelangan tangan dan jari memberikan dorongan besar. 2.1.5.3.1 Rangka Pergelangan Tangan

1. Ossa karpalia (Tulang pergelangan tangan) Bagian proksimal meliputi; Os. Navikular (tulang bentuk kepala), Os. Lunatun ( tulang berbentuk bulan sabit), Os. Triquetrum (tulang berbentuk segitiga), Os. Fisioformis (tulang berbentuk kacang).

Bagian distal meliputi; Os. Multangulum mavus (tulang besar bersegi banyak), Os. Multangulum minus (tulang kecil bersegi banyak), Os. Kapitatum (tulang berkepala), Os. Hamatum (tulang berkait). 2. Meta karpalia (tulang telapak tangan)

3. Falangus (tulang jari tangan) (Syaifudin. 1997; 26-27)

Gambar 15 Struktur rangka pergalangan tangan (Syaifuddin, 1997: 26)

2.1.5.3.2

Otot-otot Pergelangan Tangan

1. Penggerak utama untuk fleksi pergelangan tangan ialah; M. fleksor carpi radialis, M. fleksor carpi ulnaris 2. Penggerak utama untuk ektensi pergelangan tangan ialah; M. ekstensor carpi radialis (longus dan brevis), M. ekstensor carpi ulnaris. 3. Penggerak utama untuk abduksi (abduksi radial) ialah; M. fleksor carpi radialis, M. ekstensor carpi radialis (longus dan brevis). 4. Penggerak utama untuk adduksi (abduksi ulnar) ialah; M. fleksor carpi ulnaris, M. ekstensor carpi ulnar.

Gambar 16 Struktur otot pergelangan tangan (Evelyn, 1999: 111-112)

2.2 Kerangka Berpikir 1. Hubungan kekuatan otot tungkai dan hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket Dalam melakukan tembakan bebas, tungkai memiliki peranan yang besar terhadap keberhasilan tembakan. Kaki adalah dasar keseimbangan dan menjaga kepala segaris kaki sebagai kontrol keseimbangan. Berada dalam keseimbangan memberikan tenaga dan kontrol irama tembakan (Hall Wissel, 2000: 46) Tekukan kaki akan memberikan tenaga penting untuk tembakan. Pemain basket dalam melakukan tembakan bebas tidak menekuk kakinya kebanyakan akan gagal dalam memasukkan bola ke keranjang, karena kekuatannya kurang. Apabila menggunakan tekukan kaki akan membantu memberikan dorongan

kekuatan sehingga bola sampai ring dan kemungkinan bola untuk masuk besar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kekuatan otot tungkai mempunyai peranan penting dalam hasil suatu tembakan bebas dalam permainan bola basket 2. Hubungan kekuatan otot lengan dan hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket Dalam melakukan tembakan posisi tangan sering disalahartikan. Untuk menembak adalah penting menempatkan tangan tepat di belakang bola. Tangan yang tidak menembak di bawah bola yang bertugas untuk menjaga keseimbangan. Tangan untuk menembak bebas dan tidak perlu menjaga keseimbangan bola (Hall Wissel, 2000: 47) Tangan yang di gunakan untuk menembak harus mempunyai kekuatan yang besar, karena dengan kekuatan yang besar akan memungkinkan bola untuk sampai ring basket dan masuk Berdasarkan uraian diatas, kekuatan otot lengan mempunyai peranan penting dalam menunjang hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket.

3. Hubungan kelentukan pergelangan tangan dan hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket Menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan pergelangan dan jari tangan. (Hall Wissel, 2000: 47) Setiap para pemain dalam melakukan tembakan bebas pada permainan bola basket tidak menggunakan lecutan pergelangan dan jari-jari tangan, ini dapat mempengaruhi hasil terhadap tembakan bebas.

Untuk jarak dekat misalnya tembakan bebas, pergelangan dan jari tangan memberikan dorongan yang besar. Dorongan dan kontrol terakhir berasal dari tembakan pelenturan pergelangan tangan dan jari kedepan dan ke bawah (Hall Wissel, 2000: 47) Kelenturan pergelangan tangan merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan dalam melakukan tembakan bebas pada permainan bola basket. Dengan memperhatikan uraian diatas, kelentukan pergelangan tangan memiliki peranan penting dalam menunjang hasil melakukan tembakan bebas pada permainan bola basket.

2.3 Hipotesis Menurut Sudjana (1996: 219) hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai ssesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering di tuntut melakukan pengecekan. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2001: 257) hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005. 2. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005.

3. Ada hubungan yang signifikan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005. 4. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra ektrakurikuker SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005. 5. Ada sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode

penelitian

adalah

cara

yang

digunakan

oleh

peneliti

dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi Arikunto, 2002: 136). Salah satu tugas penting dalam penelitian ilmiah adalah menetapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat antara fenomena-fenomena dan menarik hukum-hukum tentang hubungan sebab akibat itu. Syarat mutlak dalam penelitian itu adalah metode penelitian. Berbobot tidaknya penelitian tergantung pada pertanggungjawaban metode penelitian tersebut.

Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metode penelitian, yaitu sebagai berikut: 3.1. Metode Penelitian Obyek Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002: 108). Populasi di batasi oleh jumlah subjek atau individu paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Maksud dari pengertian diatas adalah keseluruhan individu yang akan dijadikan objek penelitian dam paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Adapun sifat yang sama dimaksud dalam penelitian ini adalah: 1. Anggota ektrakurikuler bola basket SMA 1 Kendal, 2. Berjenis kelamin putra Dalam penelitian ini digunakan sebagai objek penelitian adalah keseluruhan anggota ektrakurikuler putra bola basket SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005, yang berjumlah 34 siswa.

3.1.2. Sampel dan Teknik Sampling Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) sampel adalah sebagian atau wakil yang diselidiki. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah semua siswa putra ektrakurikuler SMA 1 Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005 yang berjumlah 34 siswa. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara mengikutsertakan semua populasi digunakan sebagai sampel. Jadi metode pengambilan sampel adalah total sampling.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002: 96). Variabel dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. 3.2.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini ada 3, yaitu: 1. Kekuatan otot tungkai (x1) 2. Kekuatan otot lengan (x2) 3. Kelentukan pergelangan tangan (x3) 3.2.2.Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket

3.3 Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan oneshot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data. 3.3.1 Instrumen pengukuran kekuatan otot tungkai Peralatan yang digunakan adalah : 1) Leg dynamometer 2) Blangko pengukuran kekuatan otot tungkai, 3) Alat tulis 3.3.2 Instrumen pengukuran kekuatan otot lengan

Peralatan yang digunakan adalah : 1) Pull and push dynamometer, 2) Blangko pengukuran otot tungkai, 3) Alat tulis 3.3.3 Instrumen pengukuran kelentukan pergelangan tangan Peralatan yang digunakan adalah : 1) Goniometer, 2) Blangko pengukuran kelentukan pergelangan tangan, 3) Alat tulis 3.3.4 Instrumen hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket Peralatan yang digunakan adalah : 1) Bolabasket, 2) Lapangan dan ring basket, 3) Blangko tes, 4) Alat tulis.

3.4 Teknik Pengambilan Data 3.4.1 Pengukuran kekuatan otot tungkai Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut: 1) Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran kekuatan otot tungkai dengan leg dynamometer, 2) Sebelum melakukan tes siswa diberi contoh cara penggunaanya, 3) Siswa berdiri pada leg dynamometer dengan lutut ditekuk membentuk sudut 130 140 derajat, tubuh tegak lurus dan pandangan ke depan, 4) Panjang rantai dynamometer diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan posisi berdiri, 5) Tongkat pegangan di genggam dengan posisi tangan menghadap ke belakang,

6) Tarik tongkat pegangan sekuat mungkin dan meluruskan sendi lutut perlahan-lahan, 7) Baca penunjukan jarum pada skala saat maksimum tercapai, 8) Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik.

Gambar 16 Pengukuran kekuatan otot tungkai (Depdikbud, 1986: 32) 3.4.2 Pengukuran kekuatan otot lengan Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:

1) Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran kekuatan otot tungkai dengan pull and push dynamometer, 2) Sebelum melakukan tes siswa diberi contoh cara penggunaanya, 3) Siswa berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu dan pandangan lurus ke depan, 4) Posisi lengan dan tangan tegak lurus dengan bahu, 5) Dorong alat tersebut sekuat tenaga, 6) Pada saat mendorong, alat tidak boleh menempel pada dada, tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu, 7) Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik.

Gambar 17 Pengukuran kekuatan otot lengan (Depdikbud, 1996: 26) 3.4.3 Pengukuran kelentukan pergelangan tangan Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:

1) Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran kekuatan otot tungkai dengan goniometer, 2) Sebelum melakukan tes siswa diberi contoh cara penggunaanya, 3) Siswa duduk pada tempat yang sudah disediakan dan Gonoimeter berada di atas meja, 4) Telapak tangan siswa diletakkan di samping menempel pada goniometer dan menghadap ke atas, 5) Pergelangan tangan melakukan plantar fleksi dengan mengangkat jarum penunjuk, 6) Baca penunjukan jarum pada skala saat maksimum tercapai, 7) Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik.

Gambar 18 Pengukuran kelentukan pergelangan tangan (Barry Nelson, 205) 3: .4.4 Tes hasil melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut 1. Siswa berdiri di daerah hukuman, 2) Mendengar aba-aba ya maka siswa melakukan tembakan bebas, 3) Tidak boleh menginjak atau melewati garis sebelum bola lepas dari tangan, 4) Percobaan dilakukan sepuluh kali, 5) Setiap bola masuk di beri skor satu, skor tes adalah jumlah bola yang masuk sah ke dalam ring.

Testee

3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian adalah: 1. Faktor Kesungguhan Kesungguhan hati dari masing-masing subyek antara satu dengan yang lain tidak sama. Cara yang ditempuh adalah mengawasi dan mengontrol subyek dalam melakukan tes, cara ini dilakukan agar subyek bersungguh-sungguh dalam melakukan tes. 2. Faktor Penggunaan Alat Dari masing-masing subyek banyak yang belum mengetahui cara dalam penggunaan alat. Sehingga dari peneliti dan petugas memberi contoh sebaik mungkin agar dalam pelaksanaannya diusahakan tidak banyak melakukan kesalahan dalam penggunaan alat. 3. Faktor Pemberian Materi Pemberian materi mmpunyai peranan yang besar dalam pencapaian hasil yang baik. Cara yang ditempuh adalah sebelum pelaksanaan tes subyek diberi petunjuk secara

lisan setelah itu didemonstrasikan agar subyek dapat mencontoh dan bagi subyek yang belum jelas diberi kesempatan untuk bertanya. 4. Faktor Psikologis Faktor psikologis biasanya berpengaruh terhadap fisik seseorang. Dalam melaksanakan test sering muncul perasaan grogi, ini sangat berpengaruh terhadap hasil khususnya dalam pelaksanaan test kemampuan tembakan bebas. Untuk mengatasinya adalah dengan memberi motivasi dan pengawasan dari pelatih.

3.6. Analisis Data. Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis, data yang berwujud angka. Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka. Data yang dinilai adalah data variabel bebas: kekuatan otot tungkai (x1), kekuatan otot lengan (x2), dan kelentukan pergelangan tangan (x3), serta variabel terikat yaitu hasil tembakan bebas (Y). Karena data-data ini berupa angka-angka (kuantitatif) maka perlu diambil langkah-langkah dalam menganalisis data, dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi ganda sedangkan untuk mempermudah dan

meminimalisir kesalahan, pengolahan data menggunakan sistem komputer yaitu SPSS 10. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu sejumlah uji persyaratan untuk kelayakan data dilakukan. Adapun uji persyaratan tersebut meliputi:

3.6.1

Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan

di analisis. Dalam pengujian ini penulis melakukan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov yang dihitung menggunakan SPSS 10. 3.6.2 Uji Linearitas Garis Regresi Uji linearitas adalah uji untuk mengetahui apakah antara variabel bebas (X1, X2, X3) mempunyai hubungan yang linear dengan variabel terikat (Y) atau tidak. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis anova. 3.6.3 Uji Homogenitas Varians Setelah data-data dinyatakan normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji uji homogenitas varian. Ini dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa sampel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis Levene Statistic menggunakan SPSS 10. 3.6.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi

Uji keberartian model garis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan garis regresi yang diperoleh berarti / bermakna atau tidak untuk digunakan sebagai prediksi harga kriterium. 3.6.5 Analisis Regresi Sederhana 3.6.5.1 Analisis pertama adalah mencari korelasi kekuatan otot tungkai (X1) dengan hasil tembakan bebas (Y). 3.6.5.2 Analisis kedua adalah mencari korelasi kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil tembakan bebas (Y). 3.6.5.3 Analisis ketiga adalah mencari korelasi kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas (Y) 3.6.5.4 Analisis keempat adalah mencari korelasi kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan otot lengan (X2) dan kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas (Y). 3.6.6 Analisis Regresi Ganda Analisis ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan otot lengan (X2), dan kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas (Y).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data Hasil Penelitian Hasil pengukuran kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan terhadap hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera ektrakulikuler SMA I Kendal tahun pelajaran 2004 / 2005 dapat dilihat pada lampiran, dan terangkum melalui tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Deskriptif Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Hasil Tembakan Bebas Kekuatan Kekuatan otot Kelentukan Hasil tembakan otot tungkai lengan pergelangan tangan bebas N 34 34 34 34 Mean 59.44 16.29 52.18 4.29 SD 21.44 4.69 10.08 1.34 Maximum 106 26 72 7 Minimum 27 8 30 2 (Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2005, yang diolah) Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata kekuatan otot tungkai dari 34 siswa putera ektrakulikuler SMA I Kendal yang menjadi sampel sebesar 59.44 kg, antara 27 kg dan 106 kg. Kekuatan otot lengan dari 34 siswa tersebut rata-rata mampu menarik beban 16.29 kg, antara 8 kg dan 26 kg. Terlihat bahwa siswa putera ektrakurikuler SMA Sumber Variasi

1 Kendal mempunyai kekuatan otot lengan yang bervariasi. Dilihat dari kelentukan pergelangan tangan, rata-rata 52.18 cm, antara 30 cm dan 72 cm. Rata-rata hasil tembakan bebas sebesar 4.29, antara 2 dan 7. Untuk mengetahui lebih lanjut ada tidaknya hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dapat dilihat dari hasil analisis regresi ganda. Pada penelitian ini analisis regresi dihitung menggunakan program komputer yaitu SPSS release 10. 4.2 Uji Persyaratan Analisis 4.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data, untuk uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov. Hasil anlisis ini aselanjutnya dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan statistik apa yang cocok untuk pengujian hipotesis. Apabila data distribusi normal, maka statistik yang digunakan yaitu statistik parametrik adalah analisis regresi. Jika data tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik non parametrik untuk pengujian hipotesis. Berikut ini output hasil pengujian normalitas data menggunakan kolmogorovsmirnov yang dihitung menggunakan program SPSS relase 10

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Data


Tests of Normality Kolmogorova Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. X1 .140 34 .088 .920 34 .023 X2 .119 34 .200* .959 34 .345 X3 .150 34 .051 .943 34 .098 Y .146 34 .064 .937 34 .069

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa bersarnya signifikan kekuatan otot tungkai sebesar 0.088 > taraf kesalahan 0.05 sehingga distribusi kekuatan otot tungkai dinyatakan normal. Signifikan kekuatan otot lengan 0.200 > 0.05 Sedangkan signifikan kelentukan pergelangan tangan 0.051 > 0.05 dan besarnya signifikan hasil tembakan bebas 0.064 > taraf kesalahan 0.05. Jelas bahwa signifikan masing-masing variabel lebih dari taraf kesalahan 0.05 sehingga dinyatakan normal. 4.2.2 Uji Homogenitas Varians Prasyarat berikutnya untuk memenuhi analisis yaitu uji homogenitas varians data. Uji homogenitas varians data untuk menguji kesamaan beberapa buah populasi. Adapun hasil uji homogenitas tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil Uji Homogenitas Varians

Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic .539 3.056 1.871 1.552

df1 2 2 2 2

df2 31 31 31 31

X1 X2 X3 Y

Sig. .588 .061 .171 .228

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 terlihat bahwa besarnya statistik levene statistic pada kekuatan otot tungkai sebesar 0.539 (signifikan 0.588), kekuatan otot lengan 3.056 (signifikan 0.061), kelentukan pergelangan tangan 1.871 (signifikan 0.171) dan hasil tembakan bebas sebesar 1.552 (signifikan 0.228). Hasil analisis menunjukkan signifikansi masing-masing variabel penelitian dinyatakan homogen. 4.2.3 Uji Linearitas Garis Regresi Uji kelinearan adalah uji untuk mengetahui apakah antara X1, X2, X3 memiliki hubungan yang linear atau tidak. Hasil uji linearitas disajikan pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Hasil Uji Linearitas Garis Regresi
ANOVAb Sum of Squares 2829.006 470.994 3300.000

Model 1

df 3 30 33

Regression Residual Total

Mean Square 943.002 15.700

F 60.065

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 diperoleh F hitung 60.065 (signifikansi 0,00). Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi < 0.05, sehingga dinyatakan bahwa variabel prediktor memiliki hubungan yang linear dengan variabel kriterium.

4.2.4

Uji Keberartian Model Uji keberartian model garis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah

persamaan garis regresi yang diperoleh berarti (bermakna) atau tidak untuk digunakan sebagai prediksi harga kriterium. Hasil uji keberartian model dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini : Tabel 5 Hasil Uji Keberartian Model
Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta (Constant) -1.052 3.871 -.272 .788 Zero-order Partial Part X1 .345 .107 .345 3.231 .003 .830 .508 .223 X2 .394 .118 .394 3.345 .002 .860 .521 .231 X3 .283 .112 .283 2.522 .017 .823 .418 .174

a. Dependent Variable: Y

Dari hasil analisis pada tabel 5 thitung untuk kekuatan otot tungkai 3.231 (signifikansi 0.003) kekuatan otot lengan 3.345 (signifikansi 0.002) dan kelentukan pergelangan tangan 2.522 (signifikansi 0.017). Berdasarkan pada hasil tersebut maka kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentuikan pergelangan tangan memiliki keberartian dalam hasil tembakan bebas. 4.3 Interprestasi Hasil Penelitian 4.3.1 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil Tembakan Bebas

Hasil analisis korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Hasil output korelasi kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket
Correlations Y 1.000 .830 . .000 34 34 X1 .830 1.000 .000 . 34 34

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

Y X1 Y X1 Y X1

Berdasarkan output tersebut terlihat bahwa koefisien korelasinya sebesar 0.830 dengan probabilitas sebesar 0.00. Karena probabilitasnya kurang dari taraf kesalahan 5 % maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket (alternatif I) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket dengan kekuatan sebesar 0.830 pada = 0.05. Dapat dikatakan makin tinggi kekuatan otot tungkai maka semakin tinggi hasil melakukan tembakan bebas. Berikut ini hasil output analisis regresi kekuatan otot tungkai dengan hasil melakukan tembakan bebas.

Tabel 7 Hasil analisis regresi kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket

Model Summary Change Statistics df1 df2 1 32

Model 1

R .830a

R Square .688

F Change 70.652

Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X1

Coefficientsa Model 1 (Constant) 8.519 5.030 1.694 .100 Zero-order Partial Part

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

X1 .830 .099 .830 8.405 .000 .830 .830 .830

a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi sebesar 0.688 Berdasar hasil perhitungan regresi linear sederhana antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas (y) dapat dinyatakan dalam bentuk : Y = 8.519 + 0.830X(1) Model persamaan (1) ini berarti bahwa apabila kekuatan otot tungkai ditingkatkan satu unit skor, maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.830. unit skor pada konstanta sebesar 8.519.

4.3.2

Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Lengan dengan Hasil Tembakan Bebas Tabel 8 berikut merupakan output hasil analisis korelasi kekuatan otot lengan

dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket.

Tabel 8 Hasil output korelasi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket
Correlations Y 1.000 .860 . .000 34 34 X2 .860 1.000 .000 . 34 34

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

Y X2 Y X2 Y X2

Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa koefisien korelasinya sebesar 0.860 dengan probabilitas 0.00. Karena probabilitasnya 0.00 lebih kecil dari taraf kesalahan yang digunakan 0.05 maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas (alternatif 2) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket.

Tabel 9 Hasil analisis regresi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket

Model Summary Change Statistics df1 df2 1 32

Model 1

R .860a

R Square .740

F Change 91.269

Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X2

Coefficientsa Model 1 (Constant) 6.977 4.590 1.520 .138 Zero-order Partial Part

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

X2 .860 .090 .860 9.553 .000 .860 .860 .860

a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi sebesar 0.860 Berdasar hasil perhitungan regresi linear sederhana kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas (y) dapat dinyatakan dalam bentuk : Y = 6.977 + 0.860 X(2) Model persamaan (1) ini berarti bahwa apabila kekuatan otot lengan ditingkatkan satu unit skor, maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.860. unit skor pada konstanta sebesar 6.977.

4.3.3

Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas Hasil analisis korelasi kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan

bebas dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 10 Hasil output korelasi kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket

Correlations Y 1.000 .823 . .000 34 34 X3 .823 1.000 .000 . 34 34

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

Y X3 Y X3 Y X3

Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.823 dengan probabilitas 0.00 Tampak bahwa probailitas tersebut kurang dari taraf kesalahan yang digunakan 0.05 sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas (alternatif 3) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa terdapat hubungan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar 0.823 pada = 0.05 Hasil analisis regresi kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas terlihat pada tabel 11 berikut

Tabel 11 Hasil analisis regresi kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary Change Statistics df1 df2 1 32

Model 1

R .823a

R Square .677

F Change 67.053

Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X3

Coefficientsa Model 1 (Constant) 8.862 5.120 1.731 .093 Zero-order Partial Part

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

X3 .823 .100 .823 8.189 .000 .823 .823 .823

a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis ini diperoleh koefisien determinasi sebesar 0.677. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas diperoleh persamaan regresi: Y= 8.862 + 0.823 X(3) Model persamaan tersebut berarti bahwa setiap kenaikan satu unit skor pada kelentukan pergelangan tangan maka hasil tembakan bebas akan naik sebesar 0.823 unit skor pada konstanta sebesar 8.862.

4.3.4

Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi ganda dengan menggunakan

perhitungan analisis regresi diperoleh koefisien korerlasi ganda (R) sebesar 0.926 dengan harga F hitung 60.065 dengan probabilitas sebesar 0.000 Karena probabilitasnya jauh lebih kecil dari taraf kesalahan yang digunakan (0.05) maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada

permainan bola basket diterima pada = 0.05. Analisis tampak pada hasil output analisis regresi menggunakan SPSS berikut ini : Tabel 12 Hasil output regresi kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary

Change Statistics Model 1 R R Square .926a .857 Adjusted R Square .843 F Change 60.065 df1 3 df2 30 Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut juga diproleh koefisien determinasi kekuatan otot tungkai (X1), kekuatan otot lengan (X2) dan kelentukan pergelangan tangan (X3) dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket (Y), sebesar 0.857. Hasil analisis persamaan regresi kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket dijelaskan melalui output SPSS berikut : Tabel 13 Hasil Output Analisis Regresi Ganda
Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta (Constant) -1.052 3.871 -.272 .788 Zero-order Partial Part X1 .345 .107 .345 3.231 .003 .830 .508 .223 X2 .394 .118 .394 3.345 .002 .860 .521 .231 X3 .283 .112 .283 2.522 .017 .823 .418 .174

a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis regresinya diperoleh koefisien rergresi maka ditemukan persamaan sebagai berikut : X1, X2, X3 Y = (- 1,052) + 0.345 X1 + 0.345X2 + 0.283 X3(4) Model persamaan tersebut mengandung arti bahwa apabila ketiga variabel bebas yaitu kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan secara bersama-sama ditingkatkan satu unit skor maka akan terjadi peningkatan pada hasil tembakan bebas sebesar 0.973 (0.345 + 0.345 +0.283) unit skor konstanta (-1,052)

.Koefisien rergresi tersebut diuji keberartiannya menggunakan uji t. Berdasarkan output tersebut terlihat bahwa t hitung untuk kekuatan otot tungkai sebesar 3.231 dengan probabilitas 0.003. Besarnya t hitung untuk kekuatan otot lengan sebesar 3.345 dengan probabilitas 0.002 dan t hitung untuk kelentukan pergelangan tangan sebesar 2.522 dengan probabilitas 0.017. Dari ketiga variabel tersebut secara bersama-sama kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan mempunyai hubungan terhadap hasil tembakan bebas pada permainan bola basket. 4.4 Pembahasan 4.4.1 Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil Tembakan Bebas Kekuatan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas manusia. Salah satu bentuk aktivitas manusia adalah olahraga. Manusia memerlukan kekuatan sebagai salah satu faktor penunjang dalam melakukan aktivitas olahraga, karena kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan tegangan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Berada dalam keseimbangan memberikan tenaga dan kontrol tembakan. Posisi kaki adalah dasar keseimbangan. Menekuk kaki akan memberikan tenaga penting untuk

tembakan sehingga kekuatan otot tungkai mempunyai peranan dalam hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket. Dengan melihat kenyataan ini maka kekuatan otot tungkai bagi pemain basket perlu ditingkatkan lagi, agar mencapai prestasi yang maksimal. Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai seseorang, oleh karena itu perlu dicari latihan-latihan yang sesuai karakteristik individu untuk meningkatkan kekuatan otot terutama otot tungkai. 4.4.2 Hubungan Kekuatan Otot Lengan dengan Hasil Tembakan Bebas Pada pelaksanaan tembakan bebas dalam permainan bola basket, dibutuhkan tenaga atau kekuatan untuk dapat mendorong bola sampai ke ring basket. Proses pemindahan ini dimulai dari tungkai, kemudian ke pinggul, badan dan berpangkal ke lengan. Untuk dapat melakukan tembakan bebas dalam permainan bola basket dengan baik, dibutuhkan kekuatan sebagai salah satu faktor penunjang salah satunya kekuatan otot tungkai. Berdasarkan hasil penelitian kekuatan otot lengan mempunyai hubungan yang berarti dengan hasil menembak tembakan bebas. 4.4.3 Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas Kelentukan merupakan salah satu komponen kondisi fisik. Kelentukan dapat mengurai terjadinya cidera pada atlet. Kelentukan menggambarkan kemampuan untuk otot beserta persendian pada seluruh daerah penggerak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelentukan pergelangan tangan berpengaruh terhadap ketepatan menembak tembakan bebas pada permainan bola basket.

Dorongan dan kontrol terakhir tembakan bebas berasal kelentukan pergelangan tangan dan jari ke depan dan ke bawah. Jumlah dorongan yang harus anda berikan pada bola bergantung dari jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pegelangan tangan dan jari memberikan dorongan besar. Hal ini membuktikan bahwa kelentukan pergelangan tangan memang berpengaruh terhadap hasil menembak tembakan bebas 4.4.4 Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan secara bersama-sama mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan ketepatan menembak pada permainan bola basket. Namun secara parsial kekuatan otot lengan yang mendominasi pengaruhnya terhadap ketepatan menembak tembakan bebas. Sedangkan kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan tangan menunjang kekuatan otot lengan. 4.4.5 Sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas. Untuk besarnya sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan hasil tembakan bebas sebesar 68.8 %. Kekuatan otot lengan dengan hasil tembakan bebas sebesar 74.0 %. Kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar 67.7 %. Dan besarnya sumbangan relatif yang signifikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas sebesar 85.7 %.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil penelitian dapat diambil beberapa simpulan antar lain : 1. Hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk kekuatan otot tungkai sebesar 0.830 dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan kekuatan otot tungkai ada hubungan yang signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera ektrakurikuler SMA 1 Kendal.

2. Hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk kekuatan otot lengan sebesar 0.860 dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima, dengan

demikian kekuatan otot lengan mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera ektrakurikuler SMA 1 Kendal. 3. Hasil analisis koefisien korelasi parsial untuk kelentukan pergelangan tangan sebesar 0.823 dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan kelentukan pergelangan tangan ada hubungan yang signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera ektrakurikuler SMA 1 Kendal. 4. Hasil analisis koefisien untuk kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan sebesar 0.926 dengan probabilitas 0.00 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan ada hubungan yang signifikan dengan hasil menembak tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putera ektrakurikuler SMA 1 Kendal. 5. Besarnya sumbangan yang diberikan kekuatan otot tungkai sebesar 68.8 %, kekuatan otot lengan sebesar 74.0 %, kelentukan pergelangan tangan sebesar 67.7 % dan untuk ketiga variabel dengan hasil tembakan bebas pada permainan bola basket sebesar 85.7 %. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran kepada siswa putera ekstrakurikuler bola basket SMA 1 Kendal dan peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan topik yang sama agar:

1. Bagi siswa putera da pelatih ekstrakurikuler bola basket SMA 1 Kendal Untuk dapat melakukan teknik tembakan bebas yang baik diperlukan latihan untuk memperhatikan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan karena ketiga komponen fisik ini mempunyai peranan yang cukup besar untuk menentukan hasil tembakan bebas. 2. Menjadikan skripsi ini sebagai bahan perbandingan dalam penyusunan skripsi dengan tema yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Ambler, Vic. 1982. Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung: CV Pioner.

A. Sarumpaet. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. 1986. Petunjuk Pemeriksaan Faal Kerja Olahragawan Bulutangkis dengan Mempergunakan Ergometer Sepeda. Jakarta: Depdikbud. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek- Aspek Psicologis dalam Coaching. Semarang: IKIP.

H. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit buku kedokteran, EGC. Hay, James. 1985. The Biomechanics of Sports Techniques. New Jerse. Prentice-Hall,Inc.

Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bolabasket. Jakarta: Depdikbud M. Sajoto. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Orahraga. Semarang: Dahara Prize. ________. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Orahraga. Jakarta: Depdikbud.

Mukorobin. 2003. Korelasi Antara Kekuatan Otot Lengan dan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Hasil Tembakan Bebas Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putra Kelas 1 SMUN 1 Kendal 2002-2003. Semarang. UNNES.

Nelson, Barry. 1969. Pratical Measurement for Evalution in Psychical Education. London: New Are Record.

Perbasi. 2000. Peraturan Permainan Bolabasket. Jakarta: Perbasi ______. 2004. Peraturan Permainan Bolabasket. Jakarta: Perbasi Pearce, Evelyn. 1999. Anatomi dan Fisiologi Paramedis. Jakarta: PT Gramedia. Sudarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suharno. H.P. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogjakarta: FPOK-IKIP Yogjakarta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukintaka. 1997. Permainan dan Metodik, Jilid II. Jakarta: Depdikbud.

Summit, Pat. 1997. Panduan Lengkap Bolabasket untuk Wanita. Terjemahan Bagus Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutrisno Hadi. 2001. Statistik. Jogjakarta.: Andi Offset. Wissel, Hall. 2000. Bolabasket dilengkapi Program pemahiran Teknik dan Taktik. Terjemahan Bagus Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

W.J.S Purwadarminta. 1976. Kamus dan Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lampiran I

Data Hasil Tes dan Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

NAMA FERI SUSANTO DONNA R OKKI IRAWAN FAISAL RESI LUKMAN HAKIM NOVEN AFIATA FATWA GALIH HENDRA ALDI ADIT SONNY BAYU DANI DIMAS ARI HENDRO HERI RIFKI WIDI AUN ISMOYO DITO ERWIN ANDI BAGUS AHRIFIAN RANDY R EDUARDUS REYNALDI ADITYA ALEXANDER RUDITO S RISANG BAYU OKTIAN

KEKUATAN OTOT TUNGKAI 76 36 48 48 47 46 56 70 42 27 55 59 59 48 52 38 47 90 35 47 60 105 27 65 93 92 90 65 52 42 90 36 106 72

KEKUATAN OTOT LENGAN 15 10 10 15 15 14 18 16 10 13 18 17 18 17 21 17 17 20 10 14 23 20 8 18 18 22 23 18 12 10 20 8 23 26

KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN 55 42 51 54 55 54 50 55 43 45 50 56 54 51 50 72 48 60 30 52 55 70 30 56 53 60 65 60 45 40 60 30 66 57

Lampiran II

Hasil Tes Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 NAMA FERI SUSANTO DONNA R OKKI IRAWAN FAISAL RESI LUKMAN HAKIM NOVEN AFIATA FATWA GALIH HENDRA ALDI ADIT SONNY BAYU DANI DIMAS ARI HENDRO HERI RIFKI WIDI AUN ISMOYO DITO ERWIN ANDI BAGUS AHRIFIAN RANDY R EDUARDUS REYNALDI ADITYA ALEXANDER RUDITO S RISANG BAYU OKTIAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 HASIL TEMBAKAN BEBAS 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JUMLAH 4 2 4 4 3 3 4 5 3 3 4 5 5 4 4 5 4 6 2 4 5 7 2 5 5 6 6 5 3 3 5 3 6 7

Lampiran IV

Tabel Hasil Uji Normalitas Data dan Homogenitas Varians

Tabel Hasil Uji Normalitas Data


Tests of Normality X1 .140 34 .088 .920 34 .023 X2 .119 34 .200* .959 34 .345 X3 .150 34 .051 .943 34 .098 Y .146 34 .064 .937 34 .069

Kolmogorova Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Tabel Hasil Uji Homogenitas Varians

Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic .539 3.056 1.871 1.552

df1 2 2 2 2

df2 31 31 31 31

X1 X2 X3 Y

Sig. .588 .061 .171 .228

Lampiran V

Tabel Hasil Uji Linearitas Garis Regresi dan Uji Keberartian Model

Tabel Hasil Uji Linearitas Garis Regresi


ANOVAb Sum of Squares 2829.006 470.994 3300.000

Model 1

df 3 30 33

Regression Residual Total

Mean Square 943.002 15.700

F 60.065

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

Tabel Hasil Uji Keberartian Model


Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta (Constant) -1.052 3.871 -.272 .788 Zero-order Partial Part X1 .345 .107 .345 3.231 .003 .830 .508 .223 X2 .394 .118 .394 3.345 .002 .860 .521 .231 X3 .283 .112 .283 2.522 .017 .823 .418 .174

a. Dependent Variable: Y

Lampiran VI Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Tungkai (X1) dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket Tabel Hasil output korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Correlations Y 1.000 .830 . .000 34 34 X1 .830 1.000 .000 . 34 34

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

Y X1 Y X1 Y X1

Tabel Hasil analisis regresi antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary Change Statistics df1 df2 1 32

Model 1

R .830a

R Square .688

F Change 70.652

Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X1

Coefficientsa Model 1 (Constant) 8.519 5.030 1.694 .100 Zero-order Partial Part

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

X1 .830 .099 .830 8.405 .000 .830 .830 .830

a. Dependent Variable: Y

Lampiran VII Tabel Uji Kelinearan Kekuatan Otot Lengan (X2) dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket Tabel Hasil output korelasi antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Correlations Y 1.000 .860 . .000 34 34 X2 .860 1.000 .000 . 34 34

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

Y X2 Y X2 Y X2

Tabel Hasil output korelasi antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary Change Statistics df1 df2 1 32

Model 1

R .860a

R Square .740

F Change 91.269

Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X2 Coefficientsa Model 1 (Constant) 6.977 4.590 1.520 .138 Zero-order Partial Part

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

X2 .860 .090 .860 9.553 .000 .860 .860 .860

a. Dependent Variable: Y

Lampiran VIII

Tabel Uji Kelinearan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3) dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket Tabel Hasil output korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Correlations Y 1.000 .823 . .000 34 34 X3 .823 1.000 .000 . 34 34

Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

Y X3 Y X3 Y X3

Tabel Hasil output korelasi antara kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary Change Statistics df1 df2 1 32

Model 1

R .823a

R Square .677

F Change 67.053

Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X3 Coefficientsa Model 1 (Constant) 8.862 5.120 1.731 .093 Zero-order Partial Part

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

X3 .823 .100 .823 8.189 .000 .823 .823 .823

a. Dependent Variable: Y

Lampiran IX

Hasil Analisis Regresi Ganda Antara Kekuatan Otot Tungkai (X1), Kekuatan Otot Lengan (X2) dan Kelentukan Pergelangan Tangan (X3) dengan Hasil Tembakan Bebas Pada Permainan Bola Basket

Tabel Hasil output regresi antara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan tembakan bebas pada permainan bola basket
Model Summary

Change Statistics Model 1 R R Square .926a .857 Adjusted R Square .843 F Change 60.065 df1 3 df2 30 Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Tabel Hasil Output Analisis Regresi Ganda


Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta (Constant) -1.052 3.871 -.272 .788 Zero-order Partial Part X1 .345 .107 .345 3.231 .003 .830 .508 .223 X2 .394 .118 .394 3.345 .002 .860 .521 .231 X3 .283 .112 .283 2.522 .017 .823 .418 .174

a. Dependent Variable: Y

Anda mungkin juga menyukai