Anda di halaman 1dari 28

PROSES MEREALISASIKAN IDE IDE BISNIS DAN MENEMPATKAN KEGAGALAN KE DALAM PERSPEKTIF YANG TEPAT DALAM BERWIRAUSAHA

Mata Kuliah Kewirausahaan 2

NAMA NPM

: LULY BUDIARTI : 200846500045 / R 8A

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2008

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan. Adapun judul makalah kewirausahaan yang penulis ambil adalah sebagai berikut : PROSES MEREALISASIKAN IDE IDE BISNIS DAN MENEMPATKAN KEGAGALAN KE DALAM PERSPEKTIF YANG TEPAT DALAM BERWIRAUSAHA Apakah anda kira anda telah memenuhi syarat untuk menjadi wirausahawan ? Seorang wirausahawan akan sering beresiko lebih, bekerja lebih keras, dan menuntut lebih kepada dirinya sendiri daripada seorang pebisnis biasa. Oleh karena itu, imbalannya bias tidak terukur. Berminat ? jika berminat, maka barangkali sudah tiba waktunya anda menjadi boss bagi diri anda sendiri. Tapi sebelum anda meninggalkan pekerjaan anda yang enak dan bagus dengan gaji bulanan, kantor modern, perasaan aman, dan nyaman yang datangnya dari bekerja untuk perusahaan yang mapan, pikirkanlah panduan untuk berhasilyang dipaparkan dalam makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah kewirausahaan ini masih jauh dari sempurna baik bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan. Semoga hasil dari makalah kewirausahaan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Jakarta, 20 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR . 2 DAFTAR ISI . 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 B. Identifikasi Masalah 6 C. Rumusan Masalah . 6 D. Tujuan Penelitian ... 6

BAB II

LANDASAN TEORI A. Kewirausahaan ... 7 B. Wirausahawan 8


C. Profil Wirausahawan .. 8

D. Keragaman Budaya Dalam Kewirausahaan 10

BAB III

PEMBAHASAN A. Merealisasikan Ide Ide Bisnis .. 15 B. Identifikasi Kegagalan dan Maju Terus . 21

BAB IV

KESIMPULAN . 23

DAFTAR PUSTAKA 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Semakin banyak orang di seluruh dunia mewujudkan impian mereka untuk memiliki dan menjalankan bisnis mereka sendiri sehingga kewirausahaan terus mengalami perkembangan pesat di negeri kita Indonesia. Minat dalam mengejar kewirausahaan sebagai karir tetap tinggi di antara orang-orang dalam seluruh kelompok umur.

Abad ke-21 muncul dengan kewirausahaan sebagai kekuatan utama yang membentuk perekonomian global. Pertumbuhan

perekonomian mendatang terletak di tangan pria dan wanita yang berkomitmen meraih sukses melalui produk dan jasa inovatif yang berfokus ke pelanggan.

Yang ada di pusat gerakan global adalah para wirausahawan yang memperlihatkan hasrat mereka untuk menanggung resiko yang terkait dengan perusahaan bisnis baru. Mereka yang memiliki semangat kepemimpinan kewirausahaan telah menjadi pemimpin, dan

akan terus menjadi pemimpin, revolusi ekonomi yang telah terbukti berulang kali menaikkan standar kehidupan orang dimana-dimana.

B. Identifikasi Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Kewirausahaan dan Siapakah Wirausahawan itu ? 2. Keragaman budaya dalam kewirausahaan. 3. Bagaimana menempatkan kegagalan ke dalam perspektif yang tepat ? 4. Bagaimana merealisasikan ide ide bisnis ?

C. Rumusan Masalah Bagaimana merealisasikan ideide bisnis dan

menempatkan kegagalan ke dalam perspektif yang tepat dalam berwirausaha ?.

D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasikan kewirausahaan suatu kegagalan di dalam dapat merealisasikan tetap mampu

sehingga

wirausahawan

mengembangkan persaingan.

dan

menempatkan

bisnis

di

tengah-tengah

BAB II LANDASAN TEORI A. Kewirausahaan Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, Wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat

sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya.

Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.

B. Wirausahawan .Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Kata kata kuncinya adalah resiko dan bisnis, sehingga Wirausahawaan dapat diartikan juga sebagai seseorang yang menciptakan perusahaan baru dengan mengambil resiko dan

ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.

C. Profil Wirausahawan 1. Menyukai tanggung jawab. Wirausahawan merasa

bertanggung jawab secara pribadi atas hasil perusahaan tempat

mereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengendalikan sumber sumber daya mereka sendiri dan menggunakan sumber sumber daya tersebut untuk mencapai cita cita yang telah ditetapkan sendiri. 2. Lebih menyukai resiko menengah. Wirausahawan

bukanlah pengambil resiko secara membabi buta, melainkan orang yang mengambil resiko yang diperhitungkan. Mereka biasanya melihat peluang di bidang bidang yang sesuai dengan pengetahuan, latar belakang dan pengalamannya, yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya. 3. Keyakinan atas kemampuan untuk meraih keberhasilan.

Wirausahawan pada umumnya sangat yakin akan kemampuan mereka untuk meraih keberhasilan. Mereka cenderung optimis terhadapa peluang keberhasilan. 4. Hasrat untuk langsung mendapatkan umpan balik. menikmati tantangan dalam menjalankan

Wirausahawan

perusahaan dan mereka ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari pengukuhan. 5. Tingkat energi yang tinggi. Wirausahawan lebih energik

dibandingkan orang kebanyakkan. Energy ini merupakan factor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang diperlukan untuk

10

mendirikan perusahaan. Kerja keras dalam waktu lama merupakan hal biasa, dan kecepatannya dapat meletihkan. 6. Orientasi ke depan. Wirausahawan memilii indera yang

kuat dalam mencari peluang. Mereka melihat ke depan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok. Tidak puas hanya dengan duduk dan bersenang-senang dalam

keberhasilannya, wirausahawan sejati tetap berfokus pada masa mendatang. 7. Keterampilan mengorganisasi. Membangun perusahaan

dari nol dapat dibayangkan seperti menggabungkan potonganpotongan menjadi sebuah gambar besar. Wirausahawan

mengetahui cara mengumpulkan orang orang yang tepat untuk menyelesaikan tugas. Penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan wirausahawan untuk mengubah pandangan ke depan menjadi kenyataan. 8. Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang. Salah satu

kesalahpahaman yang paling umum mengenai wirausahawan adalah anggapan bahwa mereka sepenuhnya terdorong oleh keinginan menghasilkan uang. Sebaliknya, prestasi tampak

sebagai motivasi utama wirausahawan, uang hanyalah cara untuk menghitung skor pencapaian tujuan atau symbol prestasi.

11

D. Keragaman Budaya Dalam Kewirausahaan Seperti yang telah kita lihat hamper setiap orangmemiliki potensi untuk menjadi seorang wirausahawan. Tentu saja, keragaman menjadi tanda kewirausahaan.

1.

Wirausahawan Muda Orang orang muda mulai mengambil bagian dalam

memulai

bisnis.

Banyak

generasi

muda

lebih

memilih

kewirausahaan sebagai jalur karir mereka. Kemah kemah wirausahawan mengajarkan muda anak bermunculan anak muda di seluruh cara negeri untuk dan

meluncurkan

menjelaskan bisnis, serta banyak diantaranya yang memenuhi impian mereka.

2.

Wirausahawan Wanita Meskipun telah diperjuangkan selama bertahun-tahun

secara legislative, wanita tetap mengalami diskriminasi di tempat kerja. Meskipun demikian, bisnis kecil telah menjadi pelopor dalam menawarkan peluang di bidang ekonomi baik pekerjaan maupun kewirausahaan. Menurut Center for Womens Business Research, industry yang berkembang paling cepat untuk perusahaan yang

12

dimiliki

wanita

adalah

konstruksi,

pertanian,

transportasi,

komunikasi dan utilitas (air, listrik). Meskipun bisnis yang dibuka oleh wanita cenderung lebih kecil dibandingkan dengan bisnis yang dibuka pria, tetapi dampaknya sama sekali tidak kecil.

3.

Perusahaan Minoritas Segmen dari populasi bisnis kecil yang juga berkembang

dengan cepat adalah perusahaan yang dimiliki oleh kaum minoritas. Orang Hispanik, Asia dan Amerika keturunan Afrika, berturut-turut merupakan kelompok minoritas yang paling sering menjadi wirausahawan. Seperti juga wanita, kaum minoritas menyebutkan bahwa diskriminasi merupakan alas an utama yang membatasi akses mereka ke dunia kewirausahaan. Akan tetapi, perusahaan milik kaum minoritas telah melewati jalan yang panjang selama dasawarsa terakhir, dan tingkat keberhasilan mereka terus meningkat. Penelitian yang telah dilakukan oleh Small Business Administration (SBA) melaporkan bahwa saat ini 15% dari seluruh perusahaan dimiliki oleh kaum minoritas.

4.

Wirausahawan Imigran

13

Tidak seperti kerumunan massa di masa lampau, kaum imigran saat ini dating dengan pendidikan dan pengalaman yang lebih baik. Walaupun banyak di antara mereka dating dengan sedikit harta, dedikasi dan keinginan mereka untuk berhasil membuat mereka dapat meraih impian-impian kewirausahaan mereka. 5. Wirausahawan Paruh Waktu Memulai bisnis paruh waktu merupakan pintu masuk yang popular untuk menjadi wirausahawan. Wirausahawan paruh waktu mendapatkan yang terbaik dari kedua dunianya. Mereka dapat masuk ke dalam bisnis tanpa mengorbankan keamanan

pendapatan dan fasilitas tetap dari bekerja. Keuntungan utama dalam bisnis paruh waktu ini adalah menguji suasana

kewirausahaan untuk melihat apakah gagasan bisnis mereka berhasil, apakah terdapat cukup permintaan atas produk dan jasa mereka, dan apakah mereka akan menikmati usaha mandiri itu. Sejalan dengan berkembangnya usaha mereka, wirausahawan paruh waktu ini menghabiskan lebih banyak waktu berwirausaha sampai akhirnya terbentuk bisnis penuh waktu.

6.

Bisnis dari Rumah Bisnis dari rumah (home-based business) berkembang

cepat! 53% dari seluruh bisnis dijalankan di rumah, tetapi sekitar

14

80% di antaranya sangatlah kecil dan tanpa karyawan. Beberapa factor yang menyebabkan banyak wirausahawan memilih rumah sebagai lokasi pilihan pertama adalah : 1) Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan operasi. 2) Perusahaan bisnis dari rumah memungkinkan pemiliknya dapat mempertahankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel. Banyak wirausahawan bisnis di rumah menikmati menjadi bagian dari angkatan kerja berkerah-terbuka. 3) Teknologi, yang mengubah banyak rumah-rumah biasa menjadi vila elektronik memungkinkan wirausahawan dapat menjalankan berbagai macam bisnis dari rumah mereka. Di masa lalu, bisnis di rumah cenderung berupa industri rakyat yang tidak menarik seperti kerajinan tangan atau menjahit. Sekarang bisnis di rumah lebih beragam. Wirausahawan rumah yang modern kini berupa perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi atau jasa dengan penjualan jutaan dollar.

15

BAB III PEMBAHASAN A. Merealisasikan Ide Ide Bisnis Banyak orang yang bertanya-tanya tentang bisnis apa yang akan dipilih untuk ditekuni ketika ingin memiliki usaha atau bisnis sendiri. Sementara itu sudah ada banyak yang menemukan bisnis yang ingin dijalankannya, tapi tidak sedikit juga yang masih belum tahu dan masih mencari. Sebenarnya ada yang sudah pasti, yaitu bahwa seseorang harus tahu betul bisnis yang ingin diterjuni. Belajar dari pengalaman orang lain ketika mereka memulai sebuah bisnis, umumnya bisnis yang dipilih berasal dari apa yang terdapat di lingkungan yang paling dikenalnya. Contohnya, seseorang memulai usaha bengkel karena

memiliki hobi senang mengotak-atik mesin. Berawal dari mobilnya,

16

akhirnya hobi itu diseriusi menjadi bisnisnya. Ada dua hal besar yang dapat dipelajari dari contoh tersebut. Pertama, kemampuan dan kepandaian mereka melihat peluang, dari hobi dan pekerjaan (lama) nya. Karena itu, jika memiliki hobi atau pekerjaan yang ditekuni sekarang, maka dapat mulai diamati lebih seksama apa peluang yang dapat diciptakan. Kedua adalah sikap dan persiapan diri sendiri. Harus ada motif, dorongan, dan tindakan (aksi) nyata untuk mewujudkan semuanya. Inti dari uraian tersebut adalah A+C+T+ACT. Amati, artinya kita harus mampu mengamati dan menangkap peluang. Cermati, peluang itu dikaji lebih dalam, dicocokkan dengan kemampuan dan keterampilan diri sendiri. Tetapkan hati, dengan tekad yang bulat memberanikan diri untuk mengambil keputusan untuk menerjuni bisnis. Dan terakhir ACT, beraksi mewujudkan dengan mengambil langkah-langkah merealisasikannya, bukan di kepala dan di atas kertas saja. Di dalam proses merealisasikan ide-ide bisnis seringkali terlintas di dalam benak wirausahawan pertanyaan Jika awalnya tidak berhasil, lalu bagaimana?, rasa takut akan kegagalan dalam memulai bisnis yang akan atau baru saja dijalani mungkin itu suatu

17

yang wajar terjadi yang dirasakan atau dibayangkan oleh para wirausahawan.

Karena

wirausahawan

membangun

perusahaan

dalam

lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan dibentuk oleh perubahan yang cepat, maka mereka segera menyadari bahwa kegagalan kemungkinan besar menjadi bagian dalam hidup mereka, tetapi mereka tidak boleh lumpuh oleh ketakutan itu. Kegairahan memulai perusahaan baru dari awal lebih besar daripada ketakutan akan gagal.

Kegagalan adalah bagian alami dari proses kreatif. Satusatunya orang yang tidak pernah gagal adalah mereka yang tidak melakukan satu hal apapun atau tidak pernah mencoba melakukan sesuatu yang baru. Satu ciri wirausahawan yang berhasil adalah kemampuannya untuk gagal secara cerdas, dengan mempelajari alasan mereka gagal sehingga mereka dapat menghindar dari membuat kesalahan yang sama lagi.

18

Melihat alasan-alasan yang paling umum di balik kegagalan bisnis kecil di tengah-tengah persaingan, maka dengan demikian kita harus mempelajari cara menghindari kegagalan untuk memperoleh wawasan mengenai apa yang membuat bisnis berhasil, karena saransaran untuk keberhasilan berasal dari sebab-sebab kegagalan.

1.

Mengenal Bisnis Anda Secara Mendalam Kita telah menekankan perlunya pengalaman yang relevan dalam bisnis yang akan didirikan. Dapatkan pendidikan terbaik yang mungkin diperoleh di bidang bisnis itu sebelum membukan bisnis sendiri. Baca segala macam hal seperti jurnal niaga, majalah bisnis, buku, laporan penelitian yang sehubungan dengan industri dan pelajari apa yang bermanfaat agar berhasil di dalam industri tersebut.

2.

Mengembangkan Rencana Bisnis yang Matang Untuk wirausahawan baru, renacana bisnis yang ditulis dengan baik adalah bisnis. berjalan resep Tanpa tanpa yang rencan arah sangat bisnis penting yang untuk

keberhasilan perusahaan

matang,

yang

jelas.

Sayangnya,

19

kebanyakkan wirausahawan tidak pernah meluangkan waktu untuk membuat rencana bisnis yang matang

3.

Mengelola Sumber Daya Keuangan Pertahanan terbaik untuk menghadapi persoalan keuangan adalah dengan mengembangkan system informasi keuangan dan kemudian menggunakannya untuk pengambilan-pengambilan keputusan bisnis. Tidak ada wirausahawan mengetahui yang dapat

mengendalikan keuangannya.

bisnisnya

tanpa

kesehatan

Langkah pertama dalam mengelola bisnis secara efektif adalah dengan memiliki modal awal yang cukup. Terlalu banyak wirausahawan yang memulai bisnis dengan modal yang terlalu kecil. Seorang pemilik perusahaan yang berpengalaman

menyarankan: perkirakan berapa banyak modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dan kalikan dengan dua. Nasihat ini perlu diperhatikan, biaya yang diperlukan dalam mendirikan perusahaan diperkirakan. hamper selalu lebih besar daripada yang

20

Sumber daya keuangan yang paling berharga untuk perusahaan kecil adalah uang kas. Memang menghasilkan laba itu penting untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, tetapi perusahaan harus memiliki uang kas dalam jumlah yang cukup banyak untuk membayar tagihan dan kewajiban lainnya.

Beberapa wirausahawan mengandalkan pertumbuhan penjualan untuk menutupi kebutuhan dana perusahaan, tetapi hal ini hamper tidak pernah terjadi.

4.

Memahami Laporan Keuangan Pemilik perusahaan harus mengandalkan catatan dan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya. Hamper selalu catatan-catatan ini hanya digunakan untuk keperluan pajak dan tidak dimanfaatkan sebagai alat pengendali yang vital. Untuk benar-benar mengenal apa yang terjadi dalam bisnis, wirausahawan paling tidak harus mempunyai pemahaman dasar mengenai akuntansi dan keuangan.

5.

Belajar Mengelola Orang Secara Efektif

21

Tidak menjadi soal bisnis yang diluncurkan, usahawan harus belajar mengelola orang. Setiap bisnis bergantung pada landasan karyawan yang terlatih baik dan termotivasi. Tidak ada pemilik perusahaan yang dapat mengerjakan segala sesuatunya

sendirian. Orang-orang yang dipekerjakan oleh wirausahawan pada akhirnya akan menentukan seberapa jauh perusahaan akan berkembang atau seberapa dalam perusahaan akan jatuh. Meskipun demikian, merekrut dan mempertahankan korps karyawan yang bermutu bukanlah tugas yang mudah. Persoalan ini selalu merupakan tantangan bagi setiap pemilik perusahaan kecil. Pada akhirnya, sumber daya paling dominan yang dapat dipertahankan adalah mutu orang-orang yang anda miliki,

6.

Jaga Kondisi Memulai bisnis seperti lari marathon. Bila anda secara fisik dan mental tidak siap, sebaiknya anda mengerjakan hal lain saja,kata seorang konsultan bisnis.

Keberhasilan perusahaan akan tergantung pada keberadaan dan perhatian anda secara terus menerus. Stress merupakan

22

masalah utama, terutama bila tidak dikendalikan, karyawan juga bias menderita masalah kesehatan.

Wirausahawan yang sukses akan menyadari bahwa harta mereka yang paling berharga adalah waktu, dan mereka belajar untuk mengelolanya secara efektif agar diri sendiri dan

perusahaannya menjadi lebih produktif. Tentu saja, semua tidak akan mungkin terjadi tanpa semangat terhadap bisnis, produk atau jasa, pelanggan dan komunitas mereka. Semangat

merupakan hal yang menyebabkan wirausahawan yang gagal bersedia bangkit, mencoba lagi dan berhasil menuju puncak.

B. Identifikasi Kegagalan dan Maju Terus

Bagi banyak orang, kata gagal membawa rasa akhir, tapi bagi pemimpin yang berhasil, kegagalan adalah suatu permulaan, sebuah batu loncatan untuk upaya baru. Pemimpin tidak berpikir tentang kegagalan. Kalau anda tidak jatuh, anda tidak belajar.

23

Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan kita harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa, serta ketekunan berusaha. Sebab seorang wirausaha haruslah berjiwa pemimpin sejati. Artinya, syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil itu harus mampu membuat peencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses. Memupuk kebiasaan berpikir positif merupakan hal penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha.

24

BAB IV KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa wirausahawan tidak berasal dari satu cetakan, tidak ada satu himpunan karakter pun yang dapat meramalkan siapa yang akan menjadi wirausahawan dan apakah mereka akan berhasil. Kewirausahaan bukanlah sifat genetis melainkan keterampilan yang dapat dipelajari. Kewirausahaan lebih bersifat

keduniawian daripada yang biasa digambarkan. Anda tidak perlu menjadi seorang dengan kewibawaan mistis agar dapat sangat berhasil dalam membangun perusahaan.

Kegagalan adalah bagian yang tak terelakkan

dari menjadi

wirausahawan, dan wirausahawan sejati tidak mau mundur ketika mereka

25

gagal. Bila anda seorang wirausahawan, anda tidak akan menyerah di masa-masa sulit.

Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi pula. Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya pengangguran adalah premanisme dan kriminalitas. Melihat kondisi seperti itu, situasi ekonomi di Indonesia menjadi semakin tidak menentu, salah satu yang menjadi penghambat adalah kesempatan. Banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang arti kewirausahaan, tetapi semuanya mengarah pada kemampuan untuk menangkap peluang dan dengan cara yang inovatif menciptakan nilai tambah pada sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Kata kuncinya adalah peluang, inovatif, dan kreatif, nilai tambah. Artinya, bila hal ini semua ada dalam masyarakat kita , bukan tidak mungkin tercipta masyarakat yang dinamis, kreatif dan tentu saja produktif. Dengan demikian, ujungnya akan membantu kondisi perekonomian kita menjadi lebih baik. Sebab, masyarakat seperti ini akan menciptakan banyak peluang kerja sehingga menyerap banyak tenaga kerja.

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide

26

dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Buku : Sri Bramantoro Abdinagoro. 2003. Road to be an Own (Menjadi Bos untuk Diri Sendiri). Jakarta : Republika. Thomas W.Zimmereer. 2005. Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management (Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil). Jakarta : PT. Indeks, Kelompok Gramedia. William E. Heinecke. 2003. The Entrepreneur (25 Prinsip Jitu untuk Pengelola Bisnis Global). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

27

Situs :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id

28

Anda mungkin juga menyukai