Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Kebutuhan untuk kendaraan bermotor saatini telah menjadi suatukeharusan, aktifitas yang sangat banyak menuntut manusia untuk selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Banyaknyakegiatan ditempat yang berbeda dan mengharuskan seseorang untuk datang tepat waktu, olehkarena itu diciptakan suatu alattransportasi y a n g d a p a t d i g u n a k a n m a n u s i a untukmemenuhi kebutuhan akan kemudahan untuk berpindah-pindah. Seperticontohnya mobil, motor, kereta, bis dan lain-lain sudah banyak diperjual bebaskandengan kisaran harga yang bervariasi dengan tingkat

kenyamanan yang berbeda pula. Makalah iniakan membahas dari salah satu komponen penting tersebut, yakni komponen yangdapat membawa transportasi tersebut agar d apat berjalan.

Komponen tersebutadalah ban/tire, ban merupakan komponen y ang berbentuk bulat penuh dengan karet sebagai bahan bakunya. Kalian pasti tahu tentang peranan yang paling penting dalam komponen yang memiliki kontak langsung ini memiliki beberapa tugas utama.Diantaranya sebagai penyangga mobil, meredam guncangan akibat jalan yang tidak r a t a , d a n m e n g o n t r o l a r a h l a j u m o b i l .Bayangkan jika ban tidak dapat melakukan tugas-tugas ini dengan baik. Kecelakaan dengan mudah bisa terjadi B a n b a i k u n t u k k e n d a r a a n b e r o d a d u a , m a u p u n k e n d a r a a n b e r m o t o r beroda empat yang terbuat dari karet alam proses pembuatannya dapat terbagidalam tiga bagian utama yaitu pembuatan tepung karet, pembuatan bagian ban( k a w a t t e p i , k a i n ban dan tapak ban), dan vulkanisasi. B a h a n u t a m a y a n g digunakan untuk pembuatan ban ini terdiri dari karet alam, kawat untuk tepi ban(bead wire),kain ban (terbuat dari tekstile dan jalinan kawat baja), tepung karbon(carbon black) dan bahan penolong lainnya.Karet merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagaimacam produk yang amat dibutuhkan dalam kehidupan.Ada dua jenis karet yang biasa digunakan dalam industri yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam( n a t u r a l r u b b e r ) m e r u p a k a n a i r g e t a h d a r i t u m b u h a n H e v e a b r a s i l i e n s i s , ya n g merupakan polimer alam dengan

monomer

isoprena,

sedangkan

karet

sintetis sebagian

besar

dibuat

dengan

mengandalkan bahan baku minyak bumi. 1.2Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, adapun yang menjadi pokok permasalahan yaitu: 1. Bagaimana proses pembuatan ban ? 2. Bagaimana kandungan fisika dan kimia pada produk ban ? 1.3 Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu: 1. Membahas dan menjelaskan tentang pembuatan ban. 2. Menganalisis kandungan fisika dan kimia pada produk ban.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Ban Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya. Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar. 2.2 PROSES PEMBUATAN BAN 1. Mixing/Banbury Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun motor, Tire Manufacturing menggunakan beberapa material sebagai bahan baku utama dan

beberapa bahan kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black, Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural &Synthetic Rubber dengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang ingin dibentuk. Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada saat material tersebut masukkedalam mesin Banburry.Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound. Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.

2. Extruding Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk profil.Hasil akhir dari tahapan ini adalah side wall, tread dan filler. Side wall merupakan salah satu bagian ban yang berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan dari arah samping atau serempetan, bahan untuk menambah fleksibilitas ban, lapisan karet pembungkus carcass dari shoulder area ke rim cushion dan bead area, berfungsi untuk fashion jika dihias dengan white ribbon atau white letter, penahan tekukan untuk beban berat, daya tahan lama dan tahan retakan dan juga berfungsi untuk kekerasan dan keempukan radial. 3. Calender Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB & cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses, sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven dengan suhu 160C agar pada saat diberikan compound dan bahanbahan seperti polyester, nylon, dan steel cord dapat merekat dengan sempurna. 4. Bead Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar dari mesin, bead wire sudah berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran rim. 5. Cutting Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari Polyester, Nylon, dan compound yang telah diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang kemudian di potong potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0 menjadi 90. Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk sistem suspensi dan beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari nylon dan compound yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi sebagai bahan untuk mempertahankan

bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel belt, membuat nyaman, dan untuk memperkecil rolling resistance. 6. Building Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen aplikasi

yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90, steel belts, innerliner, tread dan side wall semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut dengan Green Tire (GT). Proses perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sering disebut dengan istilah 1st stage yang kemudian menghasil produk berupa carcass, kemudian carcass diproses kembali di tahap kedua atau 2nd stage dengan menambahkan steel belt, cap ply dan tread menjadi GT. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang dioperasikan oleh satu operator di masing-masing tahap. 7. Curing Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan proses painting Chem Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing operator untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan dari bagianbagian ban. Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah tekanan steam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).

8. Finishing / quality control Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance dan menggunakan sinar X.Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualitas. 2.3 Istilah Istilah Umum 1. Tread, adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern. 2. Breaker dan Belt , adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing. 3. Casing , adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban. 4. Bead , adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek.

2.4 Ban Vulkanisir Vulkanisir System Dingin (precure), dan System Panas (mouldcure) kedua system ini pada dasarnya, sama sama menghasilkan ban yang telah habis ketika di gunakan menjadi kembali baru. Namun hanya proses pengerjaan nya saja yang berbeda. Untuk system dingin dan panas sama sama melewati tahap demi tahap dari proses tersebut, seperti : 1. Inspeksi awal (pemeriksaan awal ban sebelum masuk ruang produksi), kemudian 2. Proses Buffing (yaitu proses pemarutan/ pembuangan sisa telapak lama), 3. Proses repairing (proses penambalan pada ban yang terdapat lubang/ kerusakan kecil yang masih layak untuk di perbaiki),

4. Proses building (yaitu proses pemasangan tapak karet baru pada ban yang telah di parut), dan langkah terakhir adalah proses pemasakan / proses inti, disini lah beda nya antara proses panas dan dingin. Proses dingin: menggunakan semacam lapisan karet yang disebut envelopes yang digunakan untuk menutupi casing/ badan ban yang akan dicetak sistem dingin, dan tentunya setelah melewati proses bulding, kemudian setelah itu ban yang telah di lapisi envelopes tersebut dimasukan kedalam ruangan mesin/ chamber yang berbentuk seperti kapsul besar, dan di press dengan tekanan dan suhu yang telah di sesuaikan dan dalam waktu yang telah di program, sehingga menghasilkan produk yang bermutu. Sedangkan Proses panas ban tidak di lapisi oleh envelopes, tetapi setelah ban melewati proses building dengan baik, maka ban tersebut dimasukkan ke dalam chamber / mesin yang berberntuk seperti kerang yang terbuka, dan kemudian ban tersebut akan di press dan di cetak melalui mesin tersebut pada waktu dan suhu yang telah ditentukan pula, sehigga mendapatkan hasil akhir yang baik(untuk vulkanisir dingin tapak vulkanisir tidak dicetak di dalam mesin seperti proses panas, karena tapak vulkanisir itu telah tercetak pada awalnya/ karet jadi, karena itu di dalam chamber dingin, ban hanya di press dan disatukan dengan badan ban dengan cara peningkatan suhu uap dalam mesin, sedangkan proses panas tapak dicetak di dalam mesin, karena karet tapak nya masih merupakan karet mentah, sehingga ketika proses pemasakan system panas, karet akan memuai dan mengikuti alur dari cetakan tersebut ) ( http://www.wikipedia//org.//pembuatan ban) 2.5 Analisis Kimia Fisika pada Produk Ban Kimia Bahan kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black (C), Silica(Si), Zinc Oxide (Zn), Sulfur(S), Oli, dan beberapa material kimia lain, yang dipakai pada pembuatan ban. Pada material nylon akan diadakan pelebaran sebelum dimasukan ke dalam oven dengan suhu 1600C, Pada proses ini berguna agar pada saat menyatukan polimer dengan nylon, carbon black dan sulfur dapat merekat dengan baik,suhu dan tekanan juga sangat berpengaruh pada proses pemasakan.

Fisika Pada proses fisika terdapat pada karet mentah yang akan dimasak terlebih dahulu, sehingga karet tersebut akan memuai dan selanjutnya akan dicetak didalam mesin. Dalam proses cutting terjadi pemotongan- pemotongan benang dengan arah sudut benang dari 00 menjadi 900dan pada saat pemeriksaan balance akan digunakan sinar x. Pada proses vulkanisir atau dalam artian menjadikan ban yang telah habis ketika digunakan diubah menjadi baru kembali. Proses ini tidak lagi melalui proses pemasakan, tetapi hanya diadakan penambahan ban atau sering kita kenal dengan sebutan press ban.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pada proses pembuatan ban ada beberapa cara antara lain ; Mixing,aextrudina, calender, bead, cutting, building, curing, dan finishing. Kandungan kimia dan kimia pada produk ban yaitu ; 1. Fisika terdapat pada proses pengolahan karet mentah. 2. Kimia terdapat pada carbon black, sulfur, oli, dll, yang akan dicampur dengan polimer. 3.2 Saran Setelah melihat dan membaca isi dari makalah ini, penulis menyarankan bahwa kita harus memilih ban yang berkualitas, agar pada saat pemakaian akan tahan lama dan sangat mambantu dalam pencegahan kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai