MBS 2010
MBS 2010
IQ, EQ, SQ
Organisasi Keuangan
PROSES
OUTCOME
Manajemen Sekolah
N GA N KU G IN
OUTPUT Beker ja
N KA U AS
Dukungan Pemerintah
Dukungan Orangtua
Dukungan Masyarakat
Tata Tata tertib tertib Pengh Pengh argaa argaa nn & & insenti insenti ff
Pengawas/Kepala Sekolah
Administrator, Tata Usaha Sekolah, Tenaga Perpustakaan dan Tenaga Laboratorium KKS MKKS
KKG MGMP
Masyarakat
Partisipatif
5 4
Tinggi
l oo h Sc
Gaya Manajemen
3 2
f Ef
tiv ec
NonPartisipatif
4
Iklim Organisasi
5
Satisfactory7
Unsatisfactory
MISI SEKOLAH
External Control Management School-based management Misi Tidak Jelas Misi Jelas
Misi Dikembangkan Melalui Partisipasi Anggota Organisasi Budaya Organisasi Jelas dan Unik
School-based Management
School-based management
Sekolah adalah tempat siswa, guru dan pegawai tinggal, sehingga setiap orang punya hak untuk pengembangan
Sekolah adalah alat. Guru adalah pegawai yang bila diperlukan dipertahankan dan jika tidak diperlukan diberhentikan
11
School-based Management
12
Peran Guru
School-based Management
13
Penerima mutu pelayanan Mitra : Kerjasama dan partisipasi yang positif Pendukung sekolah
School-based management
Peran Orangtua
Penerima Kuantitas Pelayanan Outsiders : Tidak diijinkan untuk partisipasi dan kerjasama 14
Kemitraan Semangat kelompok terbuka dan kerjasama Berbagi komitmen Iklim organisasi
School-based management
Hubungan Manusia
Hirarkhis Atasan, Bawahan,Tertutup dan Divensif Kepentingan Pribadi Iklim Organisasi : kurang membutuhkan pengawasan 15
16
Kepemimpinan adalah cara seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang kurang melibatkan bawahan dalam mengambil kepurusan maka akan mengakibatkan adanya disharmonisasi hubungan anatara pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan implementasi MBS. Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin, yaitu ; 1) banyak orang memerlukan figur pemimpin, 2) dalam beberapa situasi
kelompoknya, 3) sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap kelomponya, dan 4) sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan.4 Dalam Manajemen berbasis sekolah dimana memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua unsur stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut. Karena sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figur pemimpin menjadi sangat penting. Kepemimpinan yang baik tentunya sangat berdampak pada tercapai
Kepemimpinan yang baik tentunya sangat berdampak pada tercapai tidaknya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinnya. Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan.5 Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan. Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan, yaitu kekuasaan paksaan, legitimasi, keahlian, penghargaan,
Gaya kepemimpinan adalah sikap, gerak-gerik atau lagak yang dipilih oleh seseorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Gaya yang dipakai oleh seorang pemimpin satu dengan yang lain berlainan tergantung situasi dan kondisi kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang 4 Nurkolis.2005. Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta : PT.Grasindo, cet.ke3, hal.152 5 Ibid.,hal.154 6 Miftah Toha.1990. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta : Rajawali Pers, cet. Ke-4, hal.323 5 dipergunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
Para penelti telah mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan yaitu gaya dengan orientasi tugas (Task Oriented) dan gaya dengan orientasi karyawan (Employee Oriented).8 Manajer berorientasi tugas mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya. Manajer dengan gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan 8 Ibid, hal. 299 Sifat-sifat Perilaku Situasional Contingency 12 pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan manajer berorientasi karyawan mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding mengawasi