Anda di halaman 1dari 3

D.

Diet Penyakit HIV/AIDS Tujuan Diet a) Memberikan interv nsi gizi secara cepat dengan mempetimbangkan seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini pemyakit infeksi HIV b) Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot c) Memnuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi d) Mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga dan relaksasi e) Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot f) Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi g) Mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet olah raga dan relaksasi h) Mencapai dan mempertahankan berat badan normal i) Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan j) Mengatasi gejala diare, intoleransi, laktosa, mual, dan muntah a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) Syarat Diet Enerhi tinggi, tambahkan energi sebanyak 13 % untuk setiap kenaikan suhu 1o C Protein tinggi, yaitu 1,1 1,5 gram / kg BB Lemak cukup, yaitu 10 25 % Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 kali (150 %) Serat cukup, gunakan serat yang mudah dicerna Cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien Elektrolit Bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien Makanan diberikan dalam porsi kcil dan sering Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, termik maupun kimia Jenis Diet dan Indikasi pemberian

a) Infeksi HIV positif tanpa gejala b) Infeksi HIV dengan gejala (misalnya : panas lama, batu, diare, kesulitan menelan, sariawan dan pembesaran kelenjar getah bening). c) Infeksi HIV dengan gangguan syaraf d) Infeksi HIV dengan TBC e) Infeksi HIV dengan kanker dan HIV Wasting Syndrome Makanan untuk pasien AIDS dapat diberikan melalui tiga cara : Secara oral Enteral (Sonde) Parenteral (infus)

Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan Bahan makanan Sumber karbohidrat Dianjurkan Tidak dianjurkan Semua bahan makanan Bahan makanan yang kecuali yang menimbulkan menimbulkan gas seperti gas ubi jalar Susu, telur, ayam, daging, Daging dan ayam dan ayam tidak berlemak, berlemak, kulit ayam ikan Tempe, tahu, dan kacang Kacang merah hijau Minyak, margarin, santan, dan kepala dalam jumlah Semua makanan yang mengandung lemak tinggi terbatas Labu kuning, wortel, bayam, kangkung, buncis, Kol, sawi, dan mentimun kacang, panjang, dan tomat Pepaya, pisang, jeruk, apel, dan sebagainya Nangka dan durian Bawang merah, bawang putih, daun salam, ketumbar, laos, kecap Cabe, lada, asam, cuka dan jahe Sirop, teh daan kopi Minuman bersoda mengandung alkohol dan

Sumber protein hewani

Sumber protein nabati Sumber lemak

Sayuran

Buah-buahan Bumbu

Minuman

Daftar Pustaka Muna, Richard D. 1997. HIV : manual untuk tenaga kesehatan: Jakarta :EGC Dr. Sunita Almatsier, M. Sc. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama anggota IKA

Pasien dengan HIV/AIDS (ODHA) sangat membutuhkan beberapa unsur vitamin dan mineral dalam jumlah yang lebih banyak dari apa yang biasanya diperoleh dalam makanan sehari-hari. Sebagian besar ODHA akan mengalami defisiensi vitamin sehingga memerlukan makanan tambahan (New Mexico AIDS Infonet, 2004 & Falma Foundation, 2004). Dalam beberapa hal, HIV sendiri akan perkembangan lebih cepat pada ODHA yang mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi ODHA yang mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan berkembangnya HIV dalam tubuh (Yayasan Kerti Praja, 2002 & William, 2004). HIV menyebabkan hilangnya nafsu makan dan gangguan penyerapan nutrient. Hal ini berhubungan dengan menurunnya atau habisnya cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh. Defisiensi vitamin dan mineral pada ODHA dimulai sejak masih stadium dini. Walaupun jumlah makanan ODHA sudah cukup dan berimbang seperti orang sehat, tetapi akan tetap terjadi defisiensi vitamin dan mineral (Anya, 2002). Berdasarkan beberapa hal tersebut, selain mengkonsumsi jumlah yang tinggi, para ODHA juga harus mengkonsumsi suplementasi atau nutrisi tambahan. Pemberian nutrisi tambahan bertujuan agar beban ODHA tidak bertambah akibat defisiensi vitamin dan mineral

Anda mungkin juga menyukai