Disampaikan dalam Diskusi dengan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta, 29 Januari 2011
Soon every company will have a strategy for sustainability. The other option? Extinction. Hunter Lovins
Pembangunan Berkelanjutan Pengantar ISO 26000:2010 Prinsip dalam ISO 26000:2010 Subjek Inti dalam ISO 26000:2010
AGENDA
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya (WCED, 1987,
Our Common Future).
Jumlah total kapital--sosial, ekonomi, lingkungan, budaya, politik, personal--yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya minimal sama (Serageldin,
I. 1996. Sustainability as Opportunity and the Problem of Social Capital, Brown Journal of World Affairs Vol. 3 No. 2).
Menjadi inspirasi utama triple bottom line: ekonomi, sosial, lingkungan. Tak ada aspek yang boleh dikorbankan dalam pembangunan.
Sumber:
Ewing, et al. 2010. Ecological Footprint Atlas 2010. Global Footprint Network.
Piramida Keberlanjutan
Menurut Herman Daly
WELL-BEING
Without functioning natural systems, everything collapses Without functioning economic systems, societies cannot advance Without functioning social systems, people cannot develop
SOCIETY
ECONOMY
ENVIRONMENT
If sustainable development is to achieve its potential, it must be integrated into the planning and measurement systems of business enterprises. (Robert
Steele, AtKisson Group International)
75% masalah sosial dan lingkungan disebabkan oleh perusahaan. (Kiernan, 2009)
Implementation Process
Harmonization Merging of Social & Environmental Goals Corporate Sustaina- Stakeholder bility Oriented Issue Management
Rio Conference
Environmental Debate
Brundtland Report
Agenda 21
Jo-burg Summit
Sustainable Development
1950 1960 1970 1980 1990
2000
2010
ISO 26000:2010
Dibuat pertama kali dengan tujuan untuk perlindungan konsumen, kemudian membesar menjadi perlindungan untuk seluruh pemangku kepentingan dengan 7 subjek (kumpulan isu) inti. Telah diluncurkan pada tanggal 1 November 2010, setelah disetujui 93% negara anggota ISO yang memilih, termasuk Indonesia. Sifatnya adalah guideline, sehingga paling dekat dengan standar manajemen.
ISO 26000:2010
Struktur Dokumen
Prinsip 1.
Akuntabilitas
Akuntabilitas: membuktikan bahwa organisasi bersangkutan melakukan segala sesuatu dengan benar. Akuntabilitas yang diminta adalah terhadap seluruh pemangku kepentingan, dalam hal dampak organisasi atas masyarakat dan lingkungantermasuk dampak yang tak disengaja atau tak diperkirakan Organisasi seharusnya menerima bahkan mendorong penyelidikan mendalam atas dampak operasionalnya.
Prinsip 2.
Transparensi
Sebuah organisasi seharusnya menyatakan dengan transparen seluruh keputusan dan aktivitasnya yang memiliki dampak atas masyarakat dan lingkungan. Karenanya, yang dituntut adalah keterbukaan yang clear, accurate and complete atas seluruh kebijakan, keputusan dan aktivitas.
Prinsip 3.
Perilaku Etis
Sebuah organisasi harus berperilaku etis sepanjang waktu, dengan menegakkan kejujuran, kesetaraan dan integritas. Promosi perilaku etis dilaksanakan melalui: (1) pengembangan struktur tata kelola yang mendorong perilaku etis, (2) membuat dan mengaplikasikan standar perilaku etis, dan (3) terus menerus meningkatkan standar perilaku etis.
Prinsip 4.
Prinsip 5.
Prinsip 6.
Prinsip 7.
Subjek Inti 1.
Proses dan Struktur Pengambilan Keputusan Seluruh organisasi harus memiliki proses, sistem dan struktur yang memungkinkannya untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dan praktik tanggung jawab sosial.
Subjek Inti 2.
Subjek Inti 3.
Praktik Ketenagakerjaan
1. Kerja dan hubungan ketenagakerjaan 2. Kondisi kerja dan jaminan sosial 3. Dialog ketenagakerjaan 4. Kesehatan dan keselamatan kerja 5. Pengembangan sumberdaya manusia dan pelatihan
Subjek Inti 4.
Lingkungan
1. Pencegahan polusi 2. Penggunaan sumberdaya yang berkelanjutan 3. Mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim 4. Proteksi lingkungan dan keragaman hayati dan restorasi habitat
Subjek Inti 5.
Subjek Inti 6.
Isu-isu Konsumen
1. Pemasaran yang adil, dengan informasi yang faktual dan tidak bias, serta praktik kontraktual yang adil 2. Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan konsumen 3. Konsumsi yang berkelanjutan 4. Pelayanan dan dukungan terhadap konsumen, serta penyelesaian keberatan 5. Proteksi dan privasi data konsumen 6. Akses terhadap pelayanan esensial 7. Pendidikan dan penyadaran
Subjek Inti 7.