Syifa KEFIR
EXECUTIVE SUMMARY Kefir adalah salah satu produk susu fermentasi selain yoghurt yang potensial untuk dikembangkan. Kefir memiliki rasa yang unik, di samping mempunyai rasa asam juga sedikit ada rasa alkohol dan soda, yang membuat rasa lebih segar, dan kombinasi karbon dioksida dan alkohol menghasilkan buih pada lapisan atasnya. Seperti kebanyakan minuman, kefir akan lebih nikmat bila diminum dalam keadaan dingin. Manfaat meminum kefir secara konsisten selain dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit juga dapat merangsang pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh. Kandungan gizi kefir sama dengan gizi susu, komponen dan komposisi ini bervariasi, bergantung pada jenis mikrobia starter, suhu, lama fermentasi, serta bahan baku yang digunakan. Usaha kefir yang akan dijalankan merupakan usaha dengan kapasitas 720.000 liter/tahun. Berdasarkan hasil analisis finansial, usaha kefir sangat layak untuk dijalankan karena memiliki nilai R/C (Efisiensi Ratio) 1,44 (R/C Ratio > 1), Rentabilitas/IRR 19,96% (Rentabilitas > suku bunga bank saat ini 6,32 %) dan Pay back period 3 tahun
I. PENDAHULUAN A. Prospek Bisnis Kefir Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar. Untuk memperpanjang daya guna, daya tahan simpan, serta untuk meningkatkan nilai ekonomi susu, maka diperlukan teknik penanganan dan pengolahan. Salah satu upaya pengolahan susu yang sangat prospektif adalah dengan fermentasi susu. Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan makanan dan minuman yang menyehatkan, susu fermentasi dewasa ini berkembang pesat baik kualitas maupun kuantitasnya. Upaya menarik minat konsumen terhadap jenis bahan pangan ini juga terus dilakukan oleh produsen dengan mendidik masyarakat melalui iklan akan manfaatnya bagi kesehatan sekaligus menawarkan berbagai varian produknya. Apabila dibandingkan dengan yoghurt, kefir memang tidak populer di Indonesia, namun berpotensi untuk dikembangkan. Kefir berasal dari pegunungan Kaukasus diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia, Rusia Barat Daya. Kefir memiliki nama yang berbeda-beda seperti kippe, kepi, khapov, khephir, dan kiaphir. Jenis susu fermentasi ini telah banyak dikonsumsi di beberapa negara Asia dan Scandinavia. Kefir berbeda dengan yoghurt ataupun yakult. Perbedaannya terletak pada bahan yang dipakai untuk memfermentasikannya. Yoghurt susu yang difermentasi dengan 2 jenis bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophilus. Sedang Yakult adalah susu yang difermentasi oleh jenis bakteri Lactobacillus casei jenis shirota. Kefir adalah susu yang difermentasi dengan bakteri kefir grain yang terdiri dari berbagai jenis bakteri asam laktat dan khamir.
Kefir memiliki rasa yang unik, di samping mempunyai rasa asam juga sedikit ada rasa alkohol dan soda, yang membuat rasa lebih segar, dan kombinasi karbon dioksida dan alkohol menghasilkan buih pada lapisan atasnya. Seperti kebanyakan minuman, kefir akan lebih nikmat bila diminum dalam keadaan dingin. Kefir dapat dibuat dengan menggunakan susu dari berbagai jenis hewan, seperti sapi, kambing, dan domba. Pada dasarnya, kefir tidak memiliki rasa (seperti plain yoghurt). Untuk membuatnya terasa lebih lezat kita dapat menambahkan rasa sendiri, misalnya dengan buah-buahan, sirup, atau cukup dengan gula.
B. Komposisi Kefir dan Manfaatnya Sebagai minuman yang bergizi tinggi dengan kandungan gula susu (laktosa) yang relatif rendah dibandingkan susu murni, kefir sangat bermanfaat bagi penderita lactose intolerant atau tidak tahan terhadap laktosa, karena laktosanya telah dicerna menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase dari mikrobia dalam biji kefir. Manfaat meminum kefir secara konsisten selain dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit juga dapat merangsang pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh. Bakteri Asam Laktat dalam kefir bisa menjadi sumber probiotik, sebagai probiotik dia bermanfaat menekan populasi Bakteri Patogen di dalam saluran pencernaan, sementara berbagai spesies khamir di kefir membantu tubuh kita mengendalikan dan menghilangkan khamir yang buruk bagi kesehatan. Mikroorganisme ini juga membantu usus mencerna makanan lebih baik, dan tekstur kefir yang lebih lembut (dibandingkan dengan yoghurt) membuatnya lebih sesuai untuk dikonsumsi bayi, invalid, dan orang tua. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa berbagai mikroorganisme dalam kefir menghasilkan bermacam-macam nutrient bernilai gizi tinggi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita, lebih efektif dalam menghambat tumor dibandingkan yoghurt, dan mengurangi gangguan usus. Kandungan gizi kefir sama dengan gizi bahan susu. Kefir kaya akan Kalsium, Asam Amino, Magnesium, berbagai Vitamin B, Vitamin K, Zinc, dan Asam Folat. Kadar asam laktat kefir berkisar 0,8-1,1%, alkohol 0,5-2,5%, sedikit gas karbon dioksida, kelompok vitamin B serta diasetil dan asetaldehid. Komposisi dan kadar
nutrisi kefir adalah air 89,5%, lemak 1,5%, protein 3,5%, abu 0,6%, laktosa 4,5% dengan nilai pH 4,6. Komponen dan komposisi ini bervariasi, bergantung pada jenis mikrobia starter, suhu, lama fermentasi, serta bahan baku yang digunakan. Bahan baku susu yang berkadar lemak tinggi menghasilkan kefir dengan kadar lemak yang tinggi, dan sebaliknya penggunaan susu skim menghasilkan kefir dengan kadar lemak yang rendah. Banyak sedikitnya asam laktat dan alkohol dalam kefir sangat dipengaruhi oleh kadar laktosa bahan baku, jenis mikrobia starter, dan lama fermentasi.
II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN A. Pasar Potensial Suatu usaha akan dapat bertahan bila dapat merencanakan semua
aspekPeluang pasar dan pemasaran menjadi suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha. Usaha yang sehat adalah usaha yang dapat membidik secara tepat, benar dan cerdas tentang semua aspek produksi dan pemasaran, hal ini harus terprogram dan terintegrasi secara terencana dan bertahap. Untuk kefir, peluang pasarnya masih sangat terbuka, dengan alasan : 1. Hingga saat ini kefir masih diproduksi dalam jumlah sangat terbatas. 2. Kefir memiliki keunggulan spesifik yaitu kefir mengandung bakteri, ragi, mineral dan asam amino yang penting untuk membantu tubuh agar fungsi pemeliharaan dan penyembuhan sempurna, terutama fungsi pencernaan. 3. Harga jual produk masih cukup tinggi karena butir kefir merupakan produk istimewa dan pasokannya masih terbatas. (Rp. 200.000/100 gr)
B. Pemasaran 1. Wilayah Pemasaran Konsentrasi pemasaran dilakukan pada wilayah yang potensial, seperti Rumah Sakit, instansi, Lembaga Pendidikan (sekolah dan kampus), perumahan, pasar tradisonal dan supermarket 2. Kelompok Sasaran (Segmentasi Pasar) Kefir dapat dinikmati oleh semua kalangan baik tua, muda, maupun anak-anak, karena produk ini baik untuk kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. 3. Pesaing/Kompetitor Kefir belum banyak diproduksi di Purwokerto, sehingga belum banyak persaingan dan memberi peluang besar bagi kita yang ingin memulai usaha ini.
4. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang dijalankan dalam memasarkan kefir adalah dengan sistem Marketing Mix, yang terdiri dari beberapa aspek pemasaran, antara lain : aspek produk (Product), Price (harga), Place (tempat/distribusi pemasaran), dan Promotion (promosi). 1. Product Produk utama yang dihasilkan yaitu kefir dengan berbagai rasa seperti original, vanilla, mocca, coklat, strawberry dan melon. No 1 2 3 4 5 6 Nama Produk Kefir Original Kefir Vanila Kefir Mocca Kefir Coklat Kefir Strawberry Kefir Melon Kemasan (cup) 200 ml 200 ml 200 ml 200 ml 200 ml 200 ml Harga (Rp) 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00
2. Price Penentuan harga yang kompetitif dan fleksibel, dalam hal ini dimaksudkan agar seluruh lapisan masyarakat mampu membeli produk yang ditawarkan. Adapun paket harga yang ditawarkan kepada konsumen berbeda-beda sesuai dengan kelasnya 3. Place Design saluran distribusi dibentuk secara terstruktur mulai dari produsen, pedagang di pasar-pasar tradisional hingga konsumen terakhir yang membeli kefir untuk dikonsumsi sendiri. Distribusi produk difokuskan pada, Rumah Sakit, Instansi, Lembaga Pendidikan (sekolah dan kampus), perumahan, pasar tradisional dan supermarket
4. Promotion Sarana promosi yang akan dijalankan antara lain leaflet, iklan di media cetak dan iklan di media elektronik (radio). Leaflet dibagikan pada Rumah Sakit, Lembaga Pendidikan (sekolah dan kampus), perumahan, tempat-tempat makan kuliner. Efektifitas promosi yang dilakukan akan terus dievaluasi dan dipantau untuk menetapkan strategi promosi ke depan yang paling tepat serta membandingkan hasil yang telah diperoleh dengan target-target yang sebelumnya telah ditetapkan.
: Purwokerto : Besar
Keterangan: 1. Pabrik 2. Gudang 3. Kantor D. Teknologi, Mesin, dan Peralatan Bahan : Susu sapi, butir kefir dan essence. Kefir dibuat melalui fermentasi susu yang telah dipasteurisasi dan diinokulasi biji kefir selama waktu tertentu. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan kefir adalah susu segar dan starter berupa butir-butir kefir. Langkah pembuatan kefir adalah sebagai berikut: Susu segar dengan total padatan 11-12% dipasteurisasi, yaitu dipanaskan pada suhu 85-90oC selama 30 menit, kemudian didinginkan sampai mencapai suhu kamar (28oC). Ke dalam susu pasteurisasi dimasukkan 3% butir-butir kefir dan diaduk merata. Dibiarkan/diinkubasi selama 20-24 jam (semalam) pada suhu kamar (suhu 25-37oC) agar proses fermentasi berlangsung.
Bila susu sudah menggumpal lalu disaring dengan menggunakan saringan plastik untuk mendapatkan butir-butir kefir kembali. Kefir yang sudah disaring siap untuk diminum dengan atau tanpa tambahan pemanis sesuai selera. Bila tidak langsung dikonsumsi dapat dimatangkan (aging) dahulu selama 1-3 hari pada suhu 5-10oC. Penyimpanan dalam lemari pendingin akan memperpanjang masa simpan. Selain pemanis, dapat pula ditambahkan flavor jika suka.
Butir-butir kefir yang diperoleh dicuci dengan air matang dingin untuk dipakai lagi. Diagram Pembuatan kefir
IV. ASPEK MANAJEMEN A. Profil Usaha 1. Identitas Usaha Nama Perusahaan : Syifa kefir Jenis Usaha Tempat Usaha : Susu Sapi Olahan (Kefir) : Purwokerto
2. Identitas Tim Pengelola Usaha Nama Alamat No. Telp/HP : Nurida Syafrina : Karangwangkal-Purwokerto : 081363349590
3. Struktur Organisasi
B. Kebutuhan Tenaga Kerja Kebutuhan tenaga kerja dalam usaha pembuatan kefir berkisar 12 orang dengan dikepalai oleh direktur dan untuk pelaksanaan produksi dan pemasaran dipimpin oleh para manajer. Tenaga kerja umumnya berasal dari warga sekitar pabrik, tetapi harus memenuhi kriteria atau syarat dari perusahaan. C. Sumber Tenaga Kerja Tenaga kerja di bagian produksi adalah karyawan yang harus tahu tentang produk yang akan dibuat dan memiliki kemampuan manajemen yang baik. Sedangkan karyawan bagian pemasaran harus ahli dalam kegiatan pemasaran produk yang dibuat serta strategi yang digunakan dan tetap harus memiliki kemampuan manajemen. D. Balas Jasa Tenaga Kerja Bentuk apresiasi dan balas tenaga kerja yang dilakukan berupa gaji pokok No 1 2 3 4 5 Tenaga Kerja Manager Supervisor Akunting Staf/karyawan Tenaga lepas Banyak 2 2 1 2 5 Satuan Orang Orang Orang Orang Orang Jumlah (Rp/bulan) 4.000.000,00 2.500.000,00 2.000.000,00 1.500.000,00 1.000.000,00
E. Job Discription Manajer memimpin dalam pelaksanaan kegiatan baik produksi maupun pemasaran Supervisor bertanggung jawab mengawasi jalannya produksi dan pemasaran Bagian produksi bertanggungjawab pada produksi (material, proses produksi dan produk akhir). Bagian pemasaran bertanggungjawab pada pemasaran (distribusi, promosi dan pemasaran).
Metode pelaksanaan usaha melalui pendekatan Konsolidasi Manajemen Internal, meliputi : 1. Melakukan observasi pasar, untuk pengembangan aspek marketing 2. Penyediaan bahan baku secara kontiniu, untuk pengembangan diversifikasi produk 3. Melengkapi sarana produksi dan fasilitas penunjang, dalam rangka pengembangan peralatan kerja 4. Membuat struktur kinerja tim yang solid 5. Menanamkan motivasi kerja dan rasa memiliki pada masing-masing anggota dalam tim untuk menunjang usaha yang dijalankan.
V. ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK 1. Aspek Ekonomi Tinggi rendahnya inflasi yang terjadi disuatu negara berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi masyarakat. Semakin tinggi inflasi maka akan semakin menurunkan tingkat konsumsi masyarakat. Tingkat inflasi yang sedang terjadi di negara kita memang tergolong tinggi, tetapi hal ini tidak menurunkan jumlah permintaan masyarakat akan produk olahan susu. Hal ini bisa di sebabkan karena semakin sadarnya masyarakat akan perlunya mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi kandungan nutrisinya. 2. Aspek Sosial Tekanan dari organisasi konsumen dan masyarakat dapat terjadi apabila kualitas produk tidak terjamin sehingga dapat membahayakan konsumen, hal ini dapat dicegah dengan memperketat proses seleksi, mendapat sertifikat halal dari MUI dan mendapat izin mendirikan usaha dari pemda setempat, sehingga usaha yang akan didirikan tidak memberikan efek yang buruk dari masyarakat sekitar. Dengan demikian secara otomatis tekanan dari masyarakat sekitar dapat di minimalkan. Kerjasama yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan industri lain juga mampu meminimalkan resiko terjadinya saling menekan antar perusahaan. 3. Aspek Politik Peran industri sebagai penyumbang pendapatan daerah harus mampu diimbangi dengan peran sosial dalam masyarakat. Perusahaan ini harus mampu menjadi sahabat dalam sebuah lingkungan yang ditempati. Interaksi antara perusahaan dengan masyarakat sekitar dapat mendukung tercapainya suasana yang kondusif sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
VI. ASPEK REGULASI DAN LEGALITAS Usaha Pengolahan susu dengan skala besar merupakan aset bagi pemerintah daerah, yang diharapkan dapat selalu memberikan pemasukan keuangan daerah melalui pajak yang dibayarkan. Prosedur yang harus dilalui dalam proses pendirian perusahaan merupakan salah satu kontrol pemerintah daerah agar tidak terjadi ketidak stabilan harga di pasar, sehingga proses pendirian usaha ini harus memiliki landasan hukum seperti izin rekomendasi untuk lokasi, IMB, izin HO, AMDAL, dan izin lainnya (rekomendasi baik dari Bupati maupun dari dinas terkait). Selain itu, perlu didukung kebijakan pemerintah daerah yang tertuang dalam perda maupun perundang-undangan yang berlaku lainnya dengan tujuan agar pemerintah mampu mengontrol harga, sehingga tidak terjadi penetapan harga secara sepihak, dengan kata lain pemerintah mampu melindungi konsumen dan mempertahankan harga apabila harga produk terlalu rendah, sehingga pemerintah juga mampu melindungi pengusaha agar tetap mampu menjalankan usahanya.
Aspek lingkungan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu rencana pendirian industri. Aspek lingkungan yang meliputi aspek pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan (minimization), segregasi (segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Pengelolaan limbah di industri pengolahan susu yakni menjalankan secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan handling limbah sehingga menekan biaya dan menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim tingkat pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian dibuat menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih (cleaner production), atau minimasi limbah (waste minimization).
A. ANALISIS RESIKO USAHA Usaha pengolahan susu ini tidak terlepas dari resiko yang dapat menyebabkan kerugian besar bahkan kebangkrutan. Resiko diprediksi berasal dari pesaing usaha ini yaitu adanya produk kefir di pasaran (variasi jenis kefir yang lain belum banyak, bahkan belum ada khususnya di wilayah atau area pemasaran usaha ini). Pengadaan bahan baku terutama butir kefir yang sulit didapat dan harganya yang mahal, juga menjadi kendala. Selain itu, apabila lemari pendingin rusak, maka kefir dan bibit kefir akan rusak.
B. ANTISIPASI RESIKO USAHA Antisipasi yang perlu dilakukan adalah packaging strategy dan pengaturan strategi pemasaran melalui segmentasi pasar secara tepat dan proporsional. Kualitas kemasan ini diharapkan akan mampu mempengaruhi daya beli calon konsumen, dikarenakan performance kemasan yang simple dan praktis menyesuaikan segmen pasar. Penyimpanan bibit kefir dengan suhu yang tepat bisa mengurangi resiko kerusakan bibit kefir.
I. Investasi :
V. Penerimaan
VII. Keuntungan
Kesimpulan 1. Usaha kefir sangat layak untuk dijalankan karena berdasarkan analisis memiliki nilai R/C Ratio 1,23 (R/C Ratio > 1) dan Rentabilitas 16,60 % (Rentabilitas > Suku bunga bank saat ini). 2. Usaha kefir masih terbuka peluang pasarnya, baik untuk Kabupaten Tamiang maupun kabupaten sekitarnya.
Rekomendasi Perlu adanya adopsi teknologi yang tepat guna serta efisien dalam menjalankan kefir ini.